Three

Kiran
Kiran
Aku memang putri kesayangannya, tidak ada yang lain. (Perempuan bermata kucing itu tersenyum culas setelah melihat kolom komentar pada postingan terbarunya. Mereka dengan kompak mengatakan betapa beruntungnya dia karena bisa membeli apapun yang dia mau)
Kiran
Kiran
Bawakan ini ke dalam mobil! oh, aku akan ke klinik kecantikan sekarang. Lihat! kuku-kuku tanganku sudah terlihat jelek. (Kiran memberikan kantong belanjaanya yang tidak sedikit itu kepada asisten pribadinya)
Yesi
Yesi
Em, baik Nona. Tapi, sebelum kesini tadi kita sudah mampir ke salon kecantikan. Jadi, apa kita-
Kiran
Kiran
Lalu kenapa? itu terserah padaku. Uang yang pakai pun, bukan uangmu. Jadi, berhenti membantah dan lakukan tugasmu sebagai pelayanku! (Kiran mendengus kepada Yesi kemudian masuk kedalam mobil mewahnya)
Yesi
Yesi
Maaf, ma-maafkan saya Nona. Saya janji tidak akan mengulanginya. (Yesi masuk ikut masuk ke dalam mobil karena takut ditinggalkan oleh majikannya tersebut)
Kiran memang bos yang tidak menyenangkan. Selain tukang marah-marah dan sombong, perempuan itu juga suka memandang rendah orang lain.
Tapi tentu saja itu hanya akan berlaku saat sedang bersama Yesi dan para pelayan keluarga Reswara lainnya.
Jika dihadapan keluarganya dan orang lain maka Kiran akan berperan sebagai putri yang welas asih dan lemah lembut.
Kalau Yesi tidak sedang membutuhkan uang saat ini, dia tidak akan mau bertahan lama-lama dengan Kiran.
Sedangkan di tempat lain, terdapat dua orang pria dewasa berparas tampan sedang berbicara ringan.
Walau mereka adalah bos dan karyawan, kedua orang itu terlihat cukup akrab dengan obrolan mereka.
Johan
Johan
Jadi, dia benar-benar bilang seperti itu? ( Johan, lelaki tinggi bermata biru tua yana bekerja sebagai sekretaris CEO di Perusahan milik keluarga Pramudya)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Ya, dia memang berkata seperti itu. Aku bahkan sempat mengira jika perempuan itu sedang kesurupan. (Rahagi mengingat kembali pertemuannya dengan Prema kemarin malam. Dia masih belum percaya dengan apa yang perempuan itu katakan)
Johan
Johan
Haha, kamu bahkan tidak percaya dengan perkataannya?
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Dia terlalu tidak mungkin untuk bisa mengatakan itu.
Johan
Johan
Apa karena kamu berpikir bahwa dia begitu memujamu? (Johan menatap Rahagi dengan tampang mengejek)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Dan itu adalah fakta.
Johan
Johan
Waw, kamu memang sahabatku yang selalu percaya diri. (Johan bertepuk tangan dengan semangat dihadapan bos sekaligus sahabatnya itu)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Cih, apa kamu juga akan langsung percaya, jika seorang perempuan yang begitu tergila-gila padamu tiba-tiba mengatakan sebuah perpisahan? ( Itu yang Rahagi pikirkan, Prema terlalu mencintainya. Jadi kecil kemungkinan kalau perempuan itu akan meminta tetua untuk membatalkan pertunangan mereka)
Johan
Johan
Baiklah, baiklah. Kamu menang bos. Tapi, bukankah itu bagus?
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Apa maksudmu?
Johan
Johan
Dengan begitu, kamu bisa bersama Kiran tanpa merasa takut ketahuan oleh Prema. Bukankah itu yang kamu inginkan?
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Dan kamu pun sama bodohnya dengan perempuan itu. (Rahagi memandang sinis lelaki dihadapannya tersebut)
Johan
Johan
Ya! apa maksudmu? aku bodoh? bukankah kamu yang bodoh karena menolak cinta dari perempuan se-sempurna Prema Reswara? ( Johan tidak terima dibilang bodoh oleh Rahagi)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Hah, apa? kamu memang kurang ajar. Pergi, keluar sana! ( Rahagi mengibaskan tangannya tanda mengusir Johan dari ruangannya)
Johan
Johan
Kenapa aku harus pergi? kita bahkan masih membicarakan dirimu.
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Pergi atau kupecat? (Rahagi menaikan satu alisnya menantang Johan)
Johan
Johan
Oke, aku pergi. Kamu memang terlalu gengsi mengakui Prema sebagai perempuan serba bisa. Aku akan tertawa jika kau sampai tergila-gila padanya nanti. (Johan tersenyum remeh, dia cukup menantikan hal tersebut tentu saja)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Johan?!
Karena tidak ingin membuat Rahagi semakin kesal, Johan akhirnya keluar dari ruangan bosnya tersebut.
Rahagi mendengus melihat pintu ruangannya baru saja tertutup.
Dia agak menyesal telah menceritakan semuanya kepada teman sekaligus sekretarisnya yang cerewet itu.
Ddrrt..ddrrt..
Getaran dari ponsel pintarnya membuat Rahagi mengambil benda panjang persegi tersebut dari kantong jasnya.
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
"Iya, Pa?"
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
"Malam ini?"
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Baik.
Terpopuler

Comments

Nona Bucin 18294

Nona Bucin 18294

semangat updatenya ya kak, jaga selalu kesehatan 🤗🥰🥰🥰🥰🥰💜

2021-07-22

1

Nona Bucin 18294

Nona Bucin 18294

masih nyimak, ga papa ya kak 😁🥰

2021-07-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!