Fifteen

Prema merasa menyesal karena pulang lebih awal tadi. Jika saja tadi dia menyetujui ajakan Hanum untuk pergi keluar, mungkin sekarang dia tidak perlu berada di sini.
Duduk menunggu dengan tampang bodoh seperti orang yang tersesat. Belum lagi, satu kantong bekal berisikan makanan yang dijinjingnya.
Prema(ML)
Prema(ML)
Mama, kamu memang ingin sekali mempermalukan ku ya?
Johan
Johan
Nona, Anda disuruh masuk oleh Tuan.
Prema(ML)
Prema(ML)
Ah, benarkah? tadi kamu bilang Rahagi sedang rapat, tolong berikan ini saja. Nah, dan aku akan pulang. (Prema berdiri dan berseru dengan senang. Bekal yang dijinjingnya diserahkan kepada Johan begitu saja)
Johan
Johan
Tidak, Nona. Tuan menyuruh Anda masuk, silahkan! (Johan tidak mungkin membiarkan calon tuannya ini pergi tanpa sepengetahuan Rahagi)
Prema(ML)
Prema(ML)
Cih, kamu sama menyebalkan nya dengan Rahagi. (Prema masuk ke ruangan tersebut dengan wajah ditekuk)
Perempuan cantik itu diam membatu saat dia sudah sampai di dalam ruangan.
Di sana, ada Rahagi dan satu lelaki tampan dengan setelan mahal tengah duduk menikmati kopi.
Prema(ML)
Prema(ML)
Oh, maaf. Silahkan lanjutkan! aku akan kembali nanti. (Prema segera berbalik bermaksud pergi dari hadapan semua orang)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Sayang, kemari, duduklah! kami sudah selesai. (Rahagi berkata begitu ringan, seolah panggilan sayang adalah hal yang biasa dia ucapkan)
Jonathan
Jonathan
Oh, siapa ini Pak Rahagi? (Jonathan menatap kedatangan Prema dengan minat. Pakaian kasual yang dikenakan perempuan itu memang tidak mewah, tapi dimatanya itu terlihat pas dan menawan)
Johan
Johan
Ini Nona Prema, Prema Reswara. Tunangan Pak Rahagi. (Johan dengan senang hati menjelaskan tanpa diminta)
Jonathan
Jonathan
Oh ya? wah saya kira kabar tentang Anda yang sudah memiliki tunangan itu hanyalah rumor. Ternyata masih muda , ya. (Jonathan memang beberapa kali mendengar kabar tentang pasangan dari sulung Pramudya itu, cukup mengejutkan karena bisa melihatnya secara langsung di sini)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Tidak keberatan kalau Prema bergabung makan siang dengan kita?
Jonathan
Jonathan
Tentu tidak, silahkan duduk, Nona! senang bisa bertemu dengan Anda. (Jonathan tersenyum menatap Prema yang terlihat enggan untuk bergabung)
Sedangkan perempuan itu sendiri hanya tersenyum sopan dan duduk di samping Rahagi.
Tangannya dengan cekatan membuka kotak bekal dari ibunya. Aroma harum langsung menguar saat Prema membuka tutup mereka satu persatu.
Prema(ML)
Prema(ML)
Dari Mama, apa kamu sudah memesan sesuatu? (makanan ini akan terabaikan jika Rahagi sudah memesan hidangan mewah untuk tamu istimewanya)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Bukan masalah, kita bisa menghabiskannya. (Rahagi menatap berbagai macam lauk pauk dalam kotak bekal tersebut. Dulu, Prema juga sering membawakannya bekal makan siang, tapi dia tidak pernah memakannya)
Prema(ML)
Prema(ML)
Mama yang memasak bukan aku, jadi kamu tidak perlu khawatir. (Prema tentu masih ingat dengan ucapan-ucapan menyakitkan Rahagi tentang masakannya)
Rahagi hanya terdiam tidak menjawab, dia memang seperti itu dulu.
Sedangkan Jonathan hanya bisa terdiam menatap interaksi keduanya. Tidak ada yang dapat dia lakukan.
Johan
Johan
Pesanan Anda sudah datang, Pak. Boleh saya bawa masuk? (Johan mendengar seseorang mengetuk pintu)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Ya, bawa kemari! tamu kita pasti ingin mencicipi makanan terbaik di kota ini. (Rahagi kembali mendapatkan suaranya setelah beberapa detik hanya terdiam)
Berbagai jenis hidangan sudah tertata rapih di meja panjang tersebut, belum lagi makanan yang dibawa oleh Prema.
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Silahkan dinikmati, maaf tidak bisa membawa Anda langsung ke restoran tempat membuatnya. (Rahagi mengambil sendok dan garpu yang telah disediakan, kemudian mengelap keduanya dengan tisu)
Jonathan
Jonathan
Bukan masalah, Pak. Saya tahu Anda sangat sibuk. Selamat makan! (Jonathan dengan senang hati melahap lauk pauk dihadapannya)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Makanlah! kamu belum makan siang bukan? (Rahagi menyerahkan sendok dan garpu yang dia bersihkan barusan kepada Prema. Itu adalah hal yang cukup mengejutkan Prema sendiri)
Ada angin apa pria disampingnya ini bersikap baik padanya?
Prema jadi curiga, apa mungkin Rahagi salah meminum obat pagi ini?
Prema(ML)
Prema(ML)
Kamu baik-baik saja? (Prema akhirnya bertanya dengan heran)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Tentu, ayo makan! jangan bertanya lagi!
Akhirnya ketiga orang itu makan dengan tenang. Prema cukup terkejut karena Rahagi lebih banyak mengambil makanan yang dibawanya daripada yang pria itu pesan sendiri.
Ada yang salah dengan Rahagi siang ini. Prema harus waspada, benar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!