Six

Hanum
Hanum
Kamu, kamu apa tadi? (perempuan berwajah lembut itu mengusap tenggorokannya yang tiba-tiba terasa kering, dia tidak salah mendengar bukan?)
Prema(ML)
Prema(ML)
Aku meminjam buku catatanmu, Hanum. Aku sudah ketinggalan cukup banyak. (Perempuan cantik itu mengubur kepalanya diantara lipatan tangannya, dia merasa frustasi saat mengingat begitu banyak kelas yang selalu dia lewatkan saat kuliah)
Hanum
Hanum
A-ah, ya. Kamu baik-baik saja? (Hanum merasa prihatin dengan keadaan temannya sekarang)
Prema(ML)
Prema(ML)
Tidak, aku tidak baik-baik saja. Aku merasa kepalaku akan pecah. (Prema menghela nafas pasrah. Baiklah, kamu harus berusaha lebih keras untuk kedepannya)
Hanum
Hanum
Wah, ternyata kamu memang masih sakit ya? kalau begitu, kenapa kamu mengambil kelas pagi ini? (Hanum merasa heran dengan temannya ini, karena biasanya, disaat sehat pun Prema akan sangat malas untuk masuk kelas)
Sudah bukan rahasia lagi kalau Prema Reswara adalah salah-satu mahasiswa dengan tingkat kebolosan paling tinggi.
Dia hanya akan masuk dan keluar kelas sesuka hatinya, tidak akan mempedulikan nilainya yang buruk atau kemungkinan dirinya tidak akan lulus.
Dan sekarang, Prema benar-benar menyesali perbuatannya dulu.
Tapi tidak ada yang terlambat, usianya baru menginjak dua puluh tahun. Seharusnya, dua tahun dari sekarang adalah kelulusannya, namun kali ini Prema akan membuat hari wisudanya datang lebih cepat.
Dia akan berusaha mengejar ketertinggalannya, dia harus lulus secepatnya dan mendapatkan nilai yang baik.
Prema harus merancang masa depannya secerah mungkin, dia tidak mungkin akan terus bergantung pada kekayaan orangtuanya.
Prema(ML)
Prema(ML)
Aiish, dasar bodoh. Jika bukan karena mengejar pria menyebalkan itu, aku pasti sudah menjadi mahasiswa teladan saat ini. (Prema berkata penuh dendam, sorotnya begitu sarat akan kebencian)
Hanum
Hanum
Haha, oh kamu sudah sadar dengan kebodohanmu, sahabatku? (Hanum tersenyum mengejek)
Prema(ML)
Prema(ML)
Kamu memang tidak bisa diandalkan. Setidaknya tolong dukung temanmu ini, aku muak jika harus terus memikirkannya. (Prema terlihat jengkel)
Hanum
Hanum
Kamu serius ingin melupakan Rahagi? bukankah pertunangan kalian sudah diselenggarakan bulan kemarin?( Hanum masih ingat tentang bagaimana senangnya Prema saat itu)
Prema(ML)
Prema(ML)
Dan akan segera dibatalkan, aku tidak akan menikahinya.
Hanum
Hanum
Ya?
Prema(ML)
Prema(ML)
Kami tidak akan menikah, Hanum. Aku tidak mungkin menghabiskan waktuku hanya untuk mengejar dia yang tidak ingin dikejar. (Sorot matanya berubah menjadi sendu)
Hanum
Hanum
Prema! (Hanum memandang temannya sedih, dia adalah orang yang menyaksikan bagaimana Prema memperjuangkan cintanya untuk Rahagi)
Prema(ML)
Prema(ML)
Jangan memandangku seperti itu! aku ini perempuan yang kuat. Mencintai Rahagi selama sepuluh tahun saja aku bisa bertahan, tentu melupakannya pun tidak akan sulit. (Walau begitu, hatinya berkata lain. Prema tahu kalau semua ini tidak akan mudah, tapi dia harus bisa merubah jalan hidupnya menjadi lebih baik)
Hanum
Hanum
Tentu, aku akan mendukungmu sepenuh hati. Pria kurang ajar sepertinya memang tidak layak untuk diperjuangkan. Kamu akan mendapatkan pria yang lebih baik di masa depan. Percaya itu! (Hanum bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Dia ingin yang terbaik untuk Prema)
Prema(ML)
Prema(ML)
Aku senang mendengarnya. Mohon bantuannya, Hanum Syakilla. (Prema menundukan kepalanya dengan pelan, bergaya seperti orang Asia Timur saat mengucapkan terimakasih)
Hanum
Hanum
Hentikan itu! jadi, sekarang apa yang akan kamu lakukan? terimakasih! (pembicaraan mereka terhenti karena seorang pelayan yang datang membawa pesanan mereka berdua)
Saat ini mereka sedang ada di sebuah Restoran yang letaknya tepat di depan kampus mereka.
Prema menghubunginya saat pagi-pagi buta, mengajaknya untuk bertemu secepatnya.
Dan karena dia belum sarapan, jadi Restoran adalah pilihan tempat untuk bicara saat perutnya masih kosong seperti ini.
Prema(ML)
Prema(ML)
Tentu saja aku harus lulus secepatnya. (Prema meneguk orange juice pesanannya, dia hanya memesan minuman karena dia sudah sarapan)
Hanum
Hanum
Kita tingkat lima sekarang, jika diprediksi mungkin kita akan lulus satu atau satu setengah tahun kedepan. Kamu yakin ingin mempercepatnya? (Hanum cukup kaget mendengar tujuan Prema yang tidak main-main itu)
Prema(ML)
Prema(ML)
Tidak ada yang tidak mungkin. Sudahlah, habiskan sarapanmu! kita ada kelas bukan satu jam lagi?
Hanum mencoba untuk tidak tersedak oleh makanannya saat ini.
Melihat Prema yang rajin dan berambisi terhadap pendidikannya adalah hal yang tidak pernah Hanum lihat sebelumnya.
{Pramudya Co. Corporation}
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Apakah ada waktu luang untukku hari ini? (Rahagi bertanya tanpa menatap lawan bicaranya, seperti biasa)
Johan
Johan
Ada Pak, dari pukul dua siang sampai pukul setengah empat sore, Anda kosong. Apa Anda ingin saya mengisinya, Pak? (Johan bertanya dengan penuh kesopanan)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Aku akan pergi keluar di jam tersebut, tolong catat saja! (Rahagi memiliki tempat yang harus dikunjungi hari ini, dan itu adalah hal yang penting)
Johan
Johan
Baik, Pak.
Hening sejenak, Rahagi dan sekretarisnya tersebut sama-sama diam.
Rahagi yang kembali fokus pada pekerjaannya, sedangkan Johan terlihat sedang ingin menyampaikan sesuatu yang agak sulit.
Wajah Johan terlihat seperti sedang menahan sembelit.
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Ada lagi yang ingin kamu sampaikan, Johan? (Rahagi menatap heran)
Johan
Johan
Hari ini tidak akan ada kunjungan dari Nona Prema.
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Ya, lalu? (Rahagi menjadi malas saat mendengar nama tersebut)
Johan
Johan
Tidak seperti biasanya, Pak. Itu, saya pikir..
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Kamu pikir? Johan, jangan berbelit-belit! (Rahagi mulai jengah sekarang)
Johan
Johan
Ehm, Tuan Nayaka menyuruh saya untuk memastikan Anda pulang tepat pukul enam sore, Pak. Itu saja, saya permisi. (Johan keluar dari ruangan Rahagi dengan sedikit terburu-buru)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Ada apa dengannya? benarkah hanya itu yang ingin dia sampaikan? (Rahagi bergumam sendiri, dia merasa cukup aneh dengan tingkah laku Johan)
Rahagi(ML)
Rahagi(ML)
Ya, sepertinya calon mantan tunanganku itu sudah mulai beraksi. (Sudut bibirnya sedikit tertarik saat melihat sebuah cincin yang sudah satu bulan ini mengisi jari manisnya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!