"atcha" Aku memegang dadaku karena terkejut.
"Sejak kapan bapak disini?"
"Baru"
"Owh, bapak mau kopi?"
"Sudah pesan"
"Owh"
Aku diam. Entah kenapa aku merasa seperti habis ketahuan melakukan kesalahan.
Pak Ronald masih melihatku dalam. Sebenarnya apa yang beliau pikirkan dengan melihatku seperti itu.
Hingga pelayan mengantarkan minuman kepada Bapak.
"Kenapa bapak melihat saya seperti itu?"
Beliau menggedikkan bahu "Entahlah"
"Ada yang mau bapak tanyakan?"
"Nggak"
Huft, perasaan diawasi ini membuat aku canggung.
"Bapak lapar gak?"
"Gak juga"
"Bapak tahu Doddy kemana?"
"Nggak. Ngapain saya harus tahu Doddy dimana dan sedang apa."
"Bapak mending jujur deh, bapak ini kenapa?"
"Entahlah."
"Ya sudah, saya balik ke kamar dulu. Kalau bapak mau makan di hotel saja kabari saya. Kalau mau keluar nanti tolong saya diajak."
"Oke"
Haaaaah… ada apa sebenarnya ini. Aku masih melihat beliau memperhatikanku saat aku menoleh. Benar-benar aneh.
[17.35] Dod -send-
[17.37] Apa mbak?
[17.38] Lapar gak? -send-
[17.40] Gak juga. Kenapa? Mbak lapar?
[17.41] Iya -send-
[17.43] Gofood aja atau Grabfood
[17.45] Apa tapi? -send-
[17.46] Entah
[17.48] Apa ya enaknya? -send-
[17.50] Tanya bapak aja. Kita mah kuli ngikut apa kata Bos aja. Tapi Gudeg enak mbak malam-malam gini.
Dasar! Katanya entah sekarang bilang enak kalau makan gudeg.
[17.53] Katanya entah sekarang bilang enak makan gudeg. Dasar kamu ya Dod. Bentar, aku tanya Bapak dulu. -send-
[17.55] Hahaha… Gapapa lah mbak sekali-sekali. Oke. Kabarin yak jadinya makan apa.
[17.56] Ok!
My Big Bos -
[17.58] Bapak sudah lapar belum? -send-
[18.02] Belum. Kenapa Line?
Akh akhirnya dibalas juga.
[18.04] Saya lapar. Mau order makanan. Tanya bapak sekalian mau pesenin juga buat bapak kalau bapak sudah lapar. -send-
[18.06] Kamu mau pesan apa?
[18.07] Belum tahu 😬😬😬 -send-
[18.09] Gimana sih? Katanya mau order?
[18.11] Ya tanya bapak dulu. Bapak pengen makan apa. Nanti kalau bapak gak punya ide baru saya cari ide. -send-
[18.13] Ajak Doddy ke resto sini aja. Makan di resto. Saya masih di bawah.
[18.14] Ok Pak -send-
Makan di restauran hotel memang sering aku lakukan dengan Pak Ronald kalau kami bingung mau makan apa dimana.
Doddy -
[18.16] Turun Dod, makan di Resto Hotel. Ditunggu bapak. -send-
Aku segera merapikan baju dan segera turun. Bersamaan dengan Doddy yang keluar dari kamar. Jadi kami turun bersama. Pak Ronald masih berada di posisinya saat ku tinggal tadi. Sedang serius, mungkin sedang membaca buku/berita.
"Pak" sapa Doddy ke Pak Ronald
Pak Ronald mendongak melihat ke arah kami lalu beranjak dari kursi.
Resto untuk makan malam dan sarapan berbeda. Karena kebanyakan mereka menjual ala western meskipun masih ada menu indonesia nya. Aku memesan Steak. Mungkin lebih baik makan steak karena aku punya rencana makan gudeg mercon nantinya. Doddy memesan Pasta dan Pizza sedangkan Pak Ronald juga memesan Steak sama denganku. Ada juga beberapa kudapan. Kami menikmati makan malam dengan tenang diiringi band cafe dan sedikit ocehan dari Doddy tapi selebihnya tenang. Ya mau gimana lagi kalau makan sama bos ya gini. Gak banyak pembicaraan yang terjadi.
"Sudah kenyang?" Tanya Pak Ronald
"Sudah Pak… Hehehe"
"Ya sudah kalau gitu. Kita kembali kamar. Atau kalian mau disini dulu? Saya mau ke kamar."
"Saya kembali saja Pak" Jawabku.
"Kalau gitu saya juga."
"Oke kita balik bareng."
Saat di lift, "Dod, kita ke Monumen Jogja Kembali yuk"
"Dimana mbak?"
"Itu lho tugu yang di perempatan"
"Oke oke ayuk"
"Saya sama Doddy keluar ya Pak"
"Oke. Hati-hati ya"
"Baik Pak"
Setelah Pak Ronald turun giliran kami yang turun menuju lantai bawah lalu kami keluar dengan jalan kaki.
"Pak Ronald kelihatan aneh gak mbak?"
"Entah." Jawabku sambil menggedikkan bahu.
"Berarti cuma aku yang ngerasa."
"Mungkin"
"Mbak bertengkar sama bapak?"
"Nggak lah, ngapain bertengkar sama bos. Ngawur aja kamu."
"Iya juga sih. Ya sudah lah kalau gitu."
Tidak terlalu jauh kami berjalan. Disana banyak sekali anak-anak muda yang berkerumun untuk foto. Kami pun ikut foto-foto. Setelah itu kami menuju minimarket terdekat. Kami ngobrol sambil nonton. Doddy banyak cerita soal kehidupannya, keluarganya setelah dia bekerja sebagai asisten Pak Ronald. Otomatis taraf hidup mereka lebih baik. Doddy banyak membantu keluarganya dalam hal perekonomian. Doddy sempat menanyakan tentang hal pribadiku juga. Tentang Chris tepatnya. Kenapa pernikahan kami batal. Aku tetap menutupi apa yang sebenarnya terjadi. Aku hanya bilang ini karena perselingkuhan. Aku melihat Chris bersama wanita lain dan Chris memilih bersama wanita itu. Tidak sepenuhnya salah tapi tetap tidak sesuai kenyataan. Yang benar aku menyerah. Aku tidak bisa setega itu pada anak yang dikandung perempuan itu. Bagaimanapun aku tidak mau dia tahu bahwa dia bukan anak yang diinginkan. Doddy sempat menggosok punggungku untuk menenangkanku agar tidak menangis saat aku menundukkan kepala. Iya, aku masih belum beranjak dari Chris. Bagaimanapun dia sudah menemaniku setahun. Kami tinggal di lingkungan yang sama. Dan kami saling tergantung sama lain. Iya aku masih mencintainya. Tapi aku tahu, meskipun tidak sekarang, aku akan menemukan orang yang bisa mengerti aku seperti Chris. Chris, bagaimana kabarmu saat ini?
Setelah bermelo-melo ria dengan ceritaku, kami beranjak kembali ke hotel, dengan menenteng banyak cemilan kali ini. Ada 2 kantong besar. Milikku dan milik Doddy. Tapi meskipun sudah makan dan membeli cemilan aku masih ingin Gudeg Mercon. Mungkin setelah mengenang masa lalu, makan makanan pedas akan sedikit menghiburku.
"Dod, mau makan lagi gak?"
"Makan apa mbak? Mbak gak kenyang?"
"Belum."
"Ya pantes sih laper lagi, orang tadi cuma makan daging."
"Jadi gimana? Mau makan lagi gak?"
"Makan apa emang?"
"Gudeng Mercon. Pasti enak malam-malam makan pedes."
"Gofood aja mbak atau grabfood"
"Enak makan di tempat Dod."
"Emmm"
Tidak terasa sudah sampai hotel, kami melihat Pak Ronald di depan.
"Mau kemana Pak?" Tanya Doddy ke Pak Ronald
"Cari minum"
"Sebentar, ini" aku menyerahkan air mineral yang aku beli di minimarket tadi. "Makasih ya. Kok kalian udah pulang?" Tanya Pak Ronald
"Mbak Alinda pengen Gudeg Mercon, sedangkan saya udah kenyang Pak, jadi kita balik supaya mbak Aline bisa pesen makanan lewat aplikasi."
"Pergi sama saya aja Line, saya lagi pengen jalan-jalan. Tapi naik mobil aja ya."
"Iya Pak"
"Kamu gak ikut Dod?"
"Nggak Pak. Saya skip aja. Mau nonton TV sambil nyemil aja."
"Ya sudah. Kami pergi dulu ya."
"Hati-hati"
--- --- --- --- --- --- --- --- --- ---
Perasaan Alinda kerjaannya kok makan mulu ya sama si Bos. Wkwkwkwk… Kayaknya karakterku yang suka keluar nyari makan kebawa deh. Wkwkwkwk…
Maafken yak…
Hari ini segini dulu ya… Besok saya kasih kejutan. Yang keinget mantan, inget ya, mantannya udah punya orang lain. Yang keinget cemceman gegara LDR yang sabar ya. PSBB pasti berlalu. Oke.
Jangan lupa komen dan like nya… xoxo 💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
fanthaliyya
kan judulnya jg makan makan makan pasti isinya makan melulu 🤭🤭🤭
2021-04-29
0
RosmaFaizal
dr awal bca novel ini sukaaa,
apalg season 2 nya,ska senyum2 sndri bacanya.sangat menghibur diriku❤❤❤
2021-03-08
0
maura shi
iya g kerja jjs mulu
2020-09-07
0