Pagi ini aku bangun saat alarm berbunyi, pukul 6 pagi. Cukup pagi bagiku untuk saat ini, karena tidak perlu memasak. Aku tinggal bangun dan makan sarapan yang disiapkan pihak hotel. Namun kebiasaan bangun pagi tidak bisa dirubah. Pasti kalian yang bangun pagi juga sama denganku. Sama-sama susah bangun siang meskipun itu hari libur. Jadi setelah bangun aku segera mandi dan bersiap untuk sarapan. Sebelum pukul 7.20 nanti berangkat. Tidak jauh sebenarnya tapi jalan yang berputar membuat perjalanan menjadi jauh.
Kling.. kling..
Ada dua message yang datang bersamaan. Ada pesan dari Pak Ronald dan Langit. Tapi karena ini pagi aku memilih membuka pesan dari Bos karena takutnya sesuatu yang penting.
-My Big Bos-
06.53
Pagi Aline! Nanti Hans ke kantor, tolong kamu temani dan catat semua yang terjadi, nanti laporkan saya. 2 minggu lagi saya bakal kesana sama Doddy.
06.55
Siap Pak. Nanti saya akan laporkan dan kirim by email ke Bapak dan Doddy. Supaya bisa tercatat. -send-
06.58
Oke kalau begitu. Kamu take care disana.
06.59
Iya pak. Saya akan jaga diri. Terima kasih untuk perhatiannya. -send-
Kling..
Ada pesan baru dari Langit, kelihatannya dy melihatku online namun aku lama membalasnya.
-Langit-
06.55
Pagi Al! Sudah berangkat?
07.00
Al! Sibuk ya?
07.02
Lagi dapat instruksi bos. Maaf ya lama balasnya. Masih sarapan. Nanti berangkat 7.20. -send-
07.04
Mau aku jemput? Aku antar.
07.05
Nggak perlu Langit, nanti kesiangan kamunya. Kamu jemput aja waktu pulang nanti. Ajak aku jalan-jalan lagi. -send-
07.07
Oke. Emang mau kemana?
07.08
Terserah kamu. Ajak jalan-jalan pokoknya. -send-
07.10
Aku ajak ke rumahku ya? Ketemu ibu.
07.11
Jangan dong. Kan malu. -send-
07.13
Malu kenapa? Mang hidungnya hilang?
07.15
Ya gak gitu ikh, selalu deh diplesetin. Nanti dulu ketemu Ibu. Aku masih belum bisa ditanya rumahnya mana. -send-
07.17
Ya dijawab. Ditinggal bu. Bukan keong makanya gak dibawa.
Aku melongo melihat pesan terakhir dari Langit. Tapi terus terang aku merasa belum waktunya aku ketemu Ibu Langit. Karena meskipun kami teman tapi kami belum kenal terlalu lama.
Aku segera memesan ojek online untuk ke kantor. Iya memang disediakan supir, tapi aku merasa lebih enak naik ojek daripada harus merepotkan orang lain. Setelah memesan ojek online aku mengirim pesan kembali pada Langit.
07.22
Aku berangkat dl ya? Pokoknya ketemu Ibu nya nanti dl. Aku belum siap. Oke. See you soon. -send-
07.23
Hati-hati
Aku segera menuju Lobby agar driver ojek tidak terlalu lama menunggu.
Orang hotel ini cukup mengenalku. Mungkin karena aku selalu menginap di hotel ini dan setiap menginap jangka waktu terhitung lama 3-5 hari. Apalagi sekarang.
Saat aku sampai di Lobby ternyata bertepatan dengan driver yang datang, sehingga bisa langsung naik dan berangkat.
"Mari Pak."
"Mari Bu Aline."
Aku menyapa security yang sering berpapasan denganku. Sehingga dia pun familiar dan sering menyapaku.
"Mau melamar kerja mbak?"
"Ndak Mas, sudah bekerja, mutasi dari Jakarta "
"Owh, pantas kok tinggal di hotel. Saya pikir baru mau melamar."
"Hehehe, mutasi Mas, belum dapat tempat tinggal, jadi sementara menginap di hotel. Nanti kalau sudah dapat tempat baru pindah."
Aku mengobrol cukup banyak dengan driver ojol. Aku pun bertanya tentang berapa lama bekerja jadi driver ojek. Yang ternyata dia merupakan mahasiswa yang part time jadi ojek agar mendapat lebih banyak uang saku. Karena tidak ingin merepotkan orang tuanya. Aku cukup terkesan dengannya.
Ternyata membutuhkan waktu 35 menit untuk sampai. Sudah ada banyak yang datang, mungkin aku termasuk telat, tapi melihat jam menunjukkan tepat pukul 8 berarti aku tidak terlalu telat sekali.
Aku lalu melihat jadwalku pagi ini, dan mulai membereskan apa saja yang akan menjadi pekerjaanku karena Mr. Hans belum juga datang. Pukul 8.40 Pak Hans datang, dan aku langsung menemuinya.
Sementara aku bekerja sama seperti dulu sambil sedikit mengatur untuk urusan administrasi. Agar mudah mensinkronisasikan dengan kemauan Pak Ronald.
Pukul 5 sore aku dijemput oleh Langit. Sebenarnya aku bisa pulang dari jam 4. Tapi karena harus membuat laporan meeting dengan Mr Hans tadi untuk Pak Ronald.
"Hai"
"Hai, kamu jangan pernah main sepak bola ya Al."
"Kenapa?"
"Nanti wasit tim kamu kalah mulu."
"Lha kenapa?"
"Iya, cantik kamu offside, jadi kesempatan lawan buat dapat penalti."
Aku memukul lengan Langit,sempat-sempatnya dia gombal.
"Kamu itu ya."
"Sakit Al"
"Kamu sih, macem-macem aja."
"Ya elah, bercanda Al."
"Jadi kita mau kemana?"
"Ke Cafe Blanco ya, disana katanya cukup nyaman. Ada buku juga yang bisa dibaca. Jadi nanti gak bosen."
"Oke."
Apapun nama kalian yang menyebut acara sore kami ini, tapi kami menikmati waktu di cafe ini. Suasana yang tenang, rasa kopi yang ya, lumayan lah, cukup enak tidak terlalu timpang dan asal, juga memang ada beberapa buku yang terpajang. Kalau suka baca cukup banyak buku yang bisa dibaca, namun untuk yang suka hanya sekedarnya saja, maka lebih nyaman untuk baca buku/novel/komik lewat hp.
Sambil baca ngobrol dan makan membuat waktu tidak terasa berlalu cepat, tiba-tiba waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.
"Pulang yuk Al. Sudah malam."
"Iya."
Kami akhirnya segera pulang. Langit mengantarku kembali ke Hotel. Dan kami juga masih mengobrol saat di jalan.
"Besok udah pindah ke Kos ya Al?"
"Iya"
"Terus koper kamu?"
"Nanti aku naik taxi kok. Terus dari kantor diantar driver kantor."
"Ya sudah kalau begitu. Tapi aku gak bisa mampir ya, soalnya lembur."
"Oke. Kamu istirahat aja nanti. Sekarang mau makan tinggal mencet hape kok."
"Kosan aman kan?"
"Aman. Ada penjaga nya kok."
"Selalu dikunci ya kamarnya."
"Iya Langit, makasih ya perhatiannya."
"Iya sama-sama."
Tidak terasa sudah sampai hotel. Aku masuk ketika Langit sudah menjalankan motornya.
Ada pesan dari Pak Ronald.
-My Big Bos-
18.04
Aline, gimana?
19.23
Jangan bilang kamu ketiduran sampai lupa makan malam ya Line.
21.49
Hehehe. Maaf Pak, baru cek HP. Tenang Pak saya tidak lupa kok buat makan sebelum tidur. Ini baru pulang makan malam. Laporan belum saya kirim Pak. Maaf. Tapi sudah selesai kok. Habis ini saya kirim.-send-
21.55
Hemmm.. kamu ya, sampai gak sadar laporannya saya tunggu. Ya sudah kamu kirim nanti.
21.57
Siap Pak
Setelah mengirim pesan aku segera membuka laptop dan mengirim laporan ke Doddy tidak lupa CC ke Pak Ronald.
Selesai kirim email aku segera mandi dan bersiap tidur. Saat cek ponsel aku juga sempat membalas kabar dari Langit bahwa dia sudah sampai rumah.
*** *** *** ***
I'm so Sorry karena udah lama gak update.
Karena kesibukan baru dengan usaha baru, jadi sebagai pebisnis amatir saya harus pokus sama usaha.
Henpon jadul saya rusak, jadi berkas cerita beberapa bab yang sudah saya kerjakan hilang dan gak ada waktu buay ketak ketik di laptop apalagi merangkum kata dan mengingat arah cerita ini.
Jadi mohon maafkan saya.
Saya gak janji buat update tiap hari. Tapi saya usahakan update ya. Tolong Support saya. Thank You.
xoxo
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
xk_ekga
gpp thor smgd up yq
2020-11-16
0
Srieaniez Ñew Srieaniez
dimaafkan kq,thor,,hehehe
2020-10-05
0
Wati_esha
Semangat terus yaaa
2020-07-28
0