#10 - Kerja

Setelah makan siang aku segera kembali ke Ruangan. Ponsel ternyata aku tinggal, makanya tidak ada gangguan dari pesan maupun telepon. Dan ternyata Langit berkali-kali mengirim pesan maupun telepon. Jadi aku segera buka pesannya.

Langit  -

[12.21] Lagi apa Al?

[12.24] Sudah makan siang?

[12.30] Lagi sibuk ya?

[12.48] Jangan lupa makan sama istirahat ya. Nanti bisa ketemu gak? Pengen makan sama kamu. Aku jemput di Kos atau Kantor?

Aku tersenyum melihat pesan dari Langit.

[13.11] Maaf ya Langit aku tadi lagi makan siang di Pantry. Lupa gak bawa handphone jadi gak tau kamu telepon sama message. Kayaknya hari ini gak bisa ketemu. Ada Bos sama Doddy disini, jadi nemenin mereka lagi deh. Kayaknya ada masalah sih. Atau mungkin ada tender. Nanti aku ceritain ya kalau udah tau ada apa. Soalnya dari pagi juga aku sibuk ma kerjaan disini. Kamu juga jangan lupa makan ya. Met kerja. -send-

Setelah menulis panjang lebar dalam satu kali pesan, aku merasa sedikit tenang, aku yakin Langit sedikit khawatir karena aku gak ada kabar meskipun beberapa saat.

Tuut.. tuut.. tuut

Suara intercom berbunyi. 

"Halo"

"Masuk ruangan saya Line. Sama bawa berkas yang ada di kamu. Sekalian bawa laptop. Saya mau, kamu sama Doddy catat meeting saya sama Hans. Sekarang ya Line."

"Baik Pak"

Suara yang dulu familier. Tapi sepertinya akan jarang saya dengar.

Aku segera menuju ruang Pak Ronald. Dan disana sudah ada Doddy dan Pak Rony juga.

"Siang Pak Rony"

"Siang Aline. Beberapa hari gak ketemu ya?"

"Kita berbeda jalur Pak."

"Hahaha… Iya iya" kekeh Pak Rony.

"Kita nunggu Mr. Hans ya Pak?"

"Iya. Kamu duduk di sofa sama Doddy. Saya kasih tau dulu kira-kira apa yang akan Hans, Pak Rony dan saya bahas."

"Baik Pak"

Ternyata Mr.Hans sampai 30 menit kemudian dan selama 90 menit meeting bersama terjadi. Aku dan Doddy sibuk membuat notulen. Iya sampai perlu 2 Notulen. Supaya jangan sampai ada yang terlewat dan nanti laporan akan jadi dua untuk Pak Ronald dan Perusahaan. 

Setelah 2 jam meeting akhirnya kami selesai dan aku kembali ke Ruangan untuk beres-beres. Iya beres-beres. Pak Ronald ingin segera ke Hotel. Dan lagi-lagi, saya harus ikut.

"Ini harus banget Pak saya ikut?"

"Terus kalau gak ikut kamu mau ngapain?"

Aku dan Pak Ronald duduk di bagian belakang, sedangkan Doddy dan Pak Andry di depan.

Butuh waktu 30 menit untuk sampai hotel. Tidak termasuk lama juga tidak terlalu cepat.

"Ini saya gak bawa baju lho Pak" antara bertanya atau memberi tahu aku tak tahu kemana arah pembicaraan ku ini.

"Pak Andry nanti mobilnya tinggal sini aja. Bapak pulang naik Taxi ya. Ini buat bapak."Kata Pak Ronald pada Pak Andry.

"Baik Pak. Terima kasih." Jawab Pak Andry pada Pak Ronald sambil menerima uang yang diulurkan Pak Ronald.

"Saya pesenin Taxi Pak."Tanyaku pada Pak Andry.

"Kalau naik ojek aja boleh ya Pak?" Tanya Pak Andry ke Pak Ronald.

"Boleh. Sisanya buat bapak sama keluarga."

"Terima kasih Pak"

"Saya minta tolong dipesankan Ojek aja Bu. Ke daerah Jetis."

"Oke. Deket ya Pak Rumahnya"

"Lumayan Bu. Lebih mudah naik Ojek juga bisa sampai depan rumah soalnya gang disana gak terlalu lebar."

"Owh. Sudah Pak. Nanti orangnya datang. Namanya Joko."

"Makasih ya Bu."

"Sama-sama Pak. Saya ke Pak Ronald dulu."

"Iya Bu."

Check in dilakukan oleh Doddy, aku hanya menunggu sambil duduk dengan Bosku itu.

"Kalau gak ada baju kamu tinggal beli. Udah aku transfer barusan Line."

"Lha, malah ngrepotin bapak."

"Tapi kayaknya meskipun ngrepotin kamu seneng."

"Ya iya dong Pak. Siapa yang nolak di kasih rejeki. Wkwkwk."

"Dasar. Saya mandi dulu. Habis gini temani saya belanja juga sebelum kita makan. Apa kita makan dulu baru belanja?"

"Makan dulu boleh Pak. Nanti habis belanja kalau lapar makan lagi. Boleh kan?"

"Boleh. Ya sudah itu sepertinya sudah selesai."

Kami segera ke kamar masing-masing. Kali ini Pak Ronald menginap di level kamar yang sama denganku dan Doddy. Karena kamar eksekutif nya sedang penuh. Setelah di kamar aku segera mandi. Dan terpaksa memakai baju yang sama. Mungkin nanti sambil jalan bisa cari sandal untuk dipakai. Daripada pakai heels buat jalan-jalan. Hayati belum expert kayak princess yang selalu pakai heels kemana-mana.

Setelah mandi aku mendengar ketukan pintu. Dengan tergesa-gesa memakai bathrope aku segera membuka pintu. 

"Ini sandal buat kamu"

-------------------- ---------------- --------------

Wait? Siapa yang ngirimin sandal ini?

Jangan lupa kasih like terus kasih komen ya guys. 

Jangan minta crazy up, saya pasti up kok. Pokok selama Ramadhan tiap hari akan saya up. Entah gantian dg Karya lain entah tiap hari karya ini saya up. Pokoknya di tunggu aja. Oke. 

Xoxo

Terpopuler

Comments

Timeta

Timeta

yang panggil pake "kamu" kan cuma big boss lah...

2020-11-13

1

Wati_esha

Wati_esha

Ronald yang kirim sandal. Dia juga sengaja biar bisa belanja baju bareng sambil perhatikan ukuran dan kesukaan Alinda.

2020-07-28

0

Fitri Yuniastuti Pandega

Fitri Yuniastuti Pandega

ayukk cpt jadian Ali e SM p.ronald nya

2020-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!