#2 - Curahan Hati

Setelah menemukan kos yang cocok yang berada di daerah Condong Catur dan membeli motor untuk keperluan menuju dan kembali dari Kantor, akhirnya kami kembali ke Hotel. Sebenarnya Pak Ronald ingin membeli mobil saja sebagai kendaraan operasional, tapi karena aku tidak bisa mengendarai mobil akhirnya beliau menyerah dan membeli sebuah motor saja. 

Ternyata perlu waktu yang lama untuk melihat-lihat 4 hunian yang cocok untukku tinggal. Dan ternyata juga Langit menghubungiku namun karena ponselku silent jadi chat dan teleponnya terabaikan.

Langit  -

12.35

Gimana? Sudah dimana?

12.46

Belum sampai Jogja kah?

12.57

Sibuk banget ya?

16.02

Kabari ya kalau udah di Jogja. Nanti aku samperin.

16.54

Sudah sampai rumah nih aku Al, kamu dimana?

17.21

Sorry baru bales, tadi muter-muter cari kos sama orang-orang kantor. Hape ke silent juga jadi gak tahu kamu hubungi. Ia ini udah di Jogja. Udah nemu juga buat kos. Nanti pindah sekitar 3 hari lagi. Bantuin ya. Gak bisa ketemu dulu. Bentar lagi mau dinner sama orang-orang kantor. -send-

17.28

Oke. Gapapa. Ya udah, kamu hubungi aja kapan bisa ketemu. Tenang aku bantuin entar beres-beresnya. Mau makan dimana?

17.30

Gak tahu. Paling ke warung langganan Bos. Cuma nanti gak cuma sama Bos, jadi mungkin ada tempat lain yang dituju. Aku mah ngikut aja. -send-

17.33

Ya udah pokoknya kabarin aja. Sudah mandi kamu Al?

17.35

Belum. Masih males. -send-

17.36

Mandi dulu, nanti dipanggil masak bos harus nunggu.

17.38

Iya iya. Mandi dulu ya saya Pak. -send-

Aku mandi setelah mengirim chat terakhir pada Langit karena apa yang dia bilang memang benar. Aku tidak mungkin membuat Bosku menungguku mandi dan berdandan. Setelah mandi aku bersiap. Memakai baju casual, hanya Kaos dan Celana Panjang. Karena saat di Jogja gak mungkin Bosku memilih Fancy Dinner. Setelah itu aku mengecek Ponsel dan melihat apakah Langit membalas.

17.41

Iya.

18.11

Sudah selesai mandi -send-

🎶

Waiting for you, Anpanman

Waiting for you, Anpanman

Naegen eobsji altong-ina gabppa

Naegen eobsji super car like Batman

Doege meosjin yeong-ung-i nae nangman

But jul su issneun geon ojig Anpan

Kkumkkwowassne hero like Superman

Himkkeos ttwieossne haneulnop-i bangbang

Muleup-pag kkajineun geos ttawin dulyeobji anh-a

Sunsuhan nae eolil jeog-ui mangsang

🎶

My Big Bos Calling…

"Turun Line, kamu gak lapar."

"Bentar Pak. Saya keluar sekarang."

Aku segera mengambil tas kecilku. Di tas ini hanya ada dompet.

Aku melihat bosku dan Pak Rony ada disana. 

"Maaf ya Pak lama menunggu."

"Nggak. Saya telepon kamu waktu di Lift." Jawab Pak Ronald.

"Kita mau kemana Pak Ron?"

"Mbak Alinda mau makan dimana?"

"Dimana ya? Kalau malam enaknya makan apa ya Pak? Selain makan di angkringan kopi Joss"

"Kamu lagi nyindir saya Line?"

"Ya enggak lah pak. Saya mana berani."

"Kamu kan sering saya ajak makan disana."

"Ia tapi kan saking seringnya dan enaknya jadi gak tau mau pindah kemana Pak."

"Memang pinter banget kamu kalau ngeles."

"Ke Bale Raos aja gimana Pak?"

"Boleh."

Setelah Pak Rony dan Pak Ronald bersepakat akhirnya kami menuju Bale Raos Kraton. Disana adalah restoran yang menyajikan menu-menu masakan yang biasa dimakan oleh keluarga Keraton.

Tempat yang sangat indah. Sangat Jogja sekali. Tapi memang Jogja di setiap sudutnya selalu khas karena merupakan kota kebudayaan.

Ada banyak makanan dengan nama yang aku bahkan yang orang jawa gak tahu itu apa. Dan akhirnya memesan yang kira-kira enak. 

Kami mengobrol tentang perusahaan, dan bagaimana nanti peranku saat mulai bekerja nanti. Dan nanti Pak Ronald akan menjadwalkan ke Jogja sebulan hingga dua bulan sekali sambil memantau proyek dan jalannya perusahaan. Banyak sekali hal yang perlu diurus, terutama tentang perizinan. Disanalah sementara aku akan bekerja. Memantau dan melaporkan sampai dimana proses semua berjalan. Mr. Hans juga akan memantau nanti, karena bagaimanapun beliau adalah pemegang saham perusahaan. 

Setelah makanan datang kami makan dengan nikmat. Memang makanan yang disajikan benar-benar enak. Aku tidak akan berkomentar terlalu banyak. Nama yang unik, masakan yang enak memang patut disini ramai. Selain itu juga banyak hal yang authentic yang akan membuat orang untuk mampir.

Setelah makan kami masih mengobrol sambil menunggu isi perut turun, setelah itu kami pergi meninggalkan restoran menuju hotel. Karena ini sudah larut. Tidak enak merepotkan Pak Rony untuk menemani kami. Setelah sampai hotel tiba-tiba Pak Ronald mengajakku untuk berjalan-jalan sebentar.

"Saya masih belum rela lho melepas kamu mutasi disini."

"Waktu Bu Juneeta bapak juga drama gini ya?"

"Nggak sih, karena beliau kasih saya pengganti yang sesuai dan hampir sama dengannya. Lagian dia sudah tua, sudah waktunya dia pulang ke kampung halaman."

"Tapi beliau bukannya pensiun Pak. Beliau masih bekerja."

"Yang penting dia pulang kampung. Saya memang belum rela membuat dia pensiun."

"Kalau Bu Neeta waktunya pensiun?"

"Mungkin akan ada drama juga. Karena dia orang kepercayaan saya yang selama ini menemani Papa dan saya."

"Lebih baik melepas lebih awal daripada dadakan pak, kalau beliau kenapa-kenapa nanti bapak yang pusing."

"Kamu doain ya?"

"Nggak lah pak. Ini logika aja. Bayangin kalau bapak maksa bu Neeta bekerja hingga akhir, cari penggantinya sudah."

"Ia sih, tapi tetap saja. Meski gak pensiun kalau umur gak ada yang tahu."

"Itu bapak lebih doain perginya lebih cepat."

"Ya enggak lah. Tapi benar kan?"

"Ia benar. Makanya bapak harus pikirkan, nanti di usia berapa Bu Neeta pensiun. Siapa penggantinya. Jadi bapak juga bisa menekan goncangan peralihan kepemimpinan."

"Nanti saya pikirkan deh, ini bukan hal yang mudah."

"Saya tahu."

"Kamu sudah yakin sama kos baru kamu?"

"Yakin sih. Kos nya bagus. Parkir luas. Ada security. Nyaman lah kayak kosan lama."

"Kenapa gak milih apartemen?"

"Sepi pak. Lagian gak enak lah gak punya tetangga. Lagian tempat terlalu luas juga buat apa."

"Kamu belajar nyetir ya nanti, setengah tahun lagi kamu ganti pakai mobil."

"Jogja itu enak diputerin naik motor kali Pak."

"Harusnya kamu senang dapat fasilitas mobil."

"Fasilitas yang sekarang udah oke kok."

Tidak terasa kami sudah berjalan ke minimarket, Pak Ronald berkeliling mencari hal yang diperlukan, sementara aku, aku mencari cemilan untuk dimakan di kamar hotel. Setelah membayar, kami kembali ke hotel dan menuju kamar masing-masing.

--- --- --- --- --- --- --- --- ---

Sorry ya kalau banyak typo, lagi sakit, jadi gak bisa edit berulang-ulang soalnya takut ditungguin.

Klik Like dan tinggalin Komentar kalian ya…

Xoxo 💕💕

Terpopuler

Comments

🈴⃟☆•Mrs.Park⛓️

🈴⃟☆•Mrs.Park⛓️

Semangat author.. get well soon 😇

2019-08-07

3

xk_ekga

xk_ekga

smg dapet jodoh oke ya lin

2020-11-16

0

Timeta

Timeta

waduhh itu ringing telp, pake komplitt ya teksnya hehe...

2020-11-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!