#12 - Belanja

Tangan itu masih menggenggamku dengan erat bahkan saat kami berjalan menelusuri ramainya Jl. Malioboro. Aku tidak tahu apakah Pak Ronald menyadari bahwa tangannya masih menggenggamku atau tidak, tapi semoga saja Doddy tidak banyak bertingkah dan berpikir.

"Pak mau beli apa?"

"Terserah kamu. Yang butuh baju kan kamu."

"Kalau gitu ke outlet itu yuk" aku menunjuk ke arah outlet kaos indie yang ada di seberang lajur kami. Iya aku ingin membeli kaus yang nyaman untuk dipakai saat makan atau mungkin untuk tidur. 

Aku memilih beberapa kaos yang cocok untukku. Kebanyakan memang kaos tapi ada juga beberapa batik yang dipajang, aku memilih kaos-kaos yang lucu meskipun tidak termasuk murah dan autentik seperti Dagadu, tapi kaos ini kualitasnya cukup bagus. Aku melihat Doddy juga menenteng beberapa kaos.

"Belanja juga Dod?"

"Hehehe, iya mbak"

"Jangan banyak-banyak, nanti aku mau ke counternya Dagadu yang di Mall lho, nanti kepingin lagi, ambil satu aja."

"Huft, iya deh"

Aku melihat Doddy agak bingung, "Pilih yang abu-abu aja Dod, bagus di kulit kamu."

"Iya mbak?"

"Iya"

"Ya sudah aku milih ini."

"Siniin"

"Aku ada uang mbak, tadi di transfer Pak Ronald juga."

"Gapapa. Yang selanjutnya kamu beli sendiri."

"Oke deh"

Aku segera menuju kasir, aku memang bukan tipe yang ribet saat belanja, mana yang bagus selama itu sesuai budget aku gak akan ambil. Karena bila terlalu banyak yang dilihat bakal terlalu banyak yang dipengen akhirnya bingung milih yang mana.

Aku menoleh pada bosku. Dia sepertinya tertarik sama kaos yang dia pegang, kebetulan warna dan gambarnya sama dengan punyaku. Tapi entah kenapa dia taruh lagi.

Saat sudah di depan kasir setelah mengantri, "Mas, aku mau kaos yang kayak gini ukuran XL ya."

"Tambah satu lagi Kak?"

"Iya, untuk ukuran teman saya yang itu kebesaran gak?" Sambil menunjuk Pak Ronald yang masih melihat-lihat kaos yang lain.

"Kebesaran dikit sih kak, L cowok kita kayaknya pas"

"Oke deh, saya mau itu. Tolong ya."

"Baik kak"

Setelah mengambilkan dan menghitung semua barang akhirnya aku membayar. Untuk 4 Kaos dan menghabiskan 500rb itu cukup mahal sih. Untung aja tadi Pak Ronald ngasihnya lumayan. Hahaha.. batinku.

"Sudah?"

"Sudah Pak"

"Ini Dod"

"Makasih mbak Aline."

"Sama-sama"

Kami akhirnya berjalan lagi. Kali ini tanganku tidak digandeng lagi oleh Pak Ronald. Eh, kenapa aku agak mengharap di gandeng sih. Duh dasar jomblowati.

"Ini kemana?"

"Ke Batik Keris Pak"

"Beli baju buat ngantor besok?"

"Iya"

"Ayo"

Kami menelusuri jalanan lagi hingga sampai di toko batik yang lumayan sering aku kunjungi kalau ke Yogya, sekali lagi aku memilih baju yang kira-kira cocok untukku dengan cepat agar bosku tidak menunggu lama, setelah itu membayar. Aku tidak melihat Doddy membawa baju, kelihatannya dia tidak akan berbelanja kali ini. Pak Ronald membawa satu baju kali ini. Lalu memberikannya padaku saat aku mengantri di kasir.

"Tolong bayarin sekalian ya, ini Kartu Kreditnya, ini punya perusahaan punya kamu juga jadikan satu."

"Tapi pak, tadi kan sudah bapak kasih"

"Gapapa. Kalau gak mau kamu bayarkan juga punya saya mana kartunya"

"Jangan pak. Ok ok. Terima kasih pak"

"Sama-sama. Saya tunggu di sana sama Doddy"

"Baik Pak"

Beliau bilang ini kartu kredit perusahaan jadi aku tau berapa nomor pin nya. Karena kelihatannya beliau jadikan satu pin-nya agar lebih mudah. 

Baju yang dipilih Pak Ronald cukup bagus, jadi cukup besar juga angka yang tertera pada struk pembelian. 

"Kok cepet mbak?"

"Hadeh, emang mau di jual beli banyak jadi lama."

"Emang mbak beli berapa?"

"3"

"Itu beli baju satuan apa grosiran?"

"Enak aja."

"Terus kita kemana?"

"Beli celana di dalam emol"

"Oke"

Dua laki-laki itu hanya mengikutiku saja, hingga Pak Ronald menggandengku lagi untuk menyeberang. Kali ini aku menikmati genggaman tangan ini meski berlangsung hingga masuk ke dalam Mall. Aku memilih berbelanja di toko terkenal seantero Indonesia. Kalau orang Amerika yang ke bulan cuma 1 tim aja, orang Indonesia hampir semua orang pernah ke bintang panas ini, dimana lagi kalau bukan "Matahari" -gak perlu pakai nada ngomongnya-. Aku memilih beberapa bawahan yaitu celana jeans juga rok juga ada celana pendek untuk tidur nanti. Setelah selesai memilih sekali lagi aku ke kasir dan membayar. Kali ini cukup lama karena cukup banyak yang aku beli. Setelah itu aku mencari Doddy dan Pak Ronald. Dan mengherankan aku melihat sebuah koper di sana. Koper yang termasuk besar. Entah siapa yang membelinya. 

"Sudah?" Tanya Pak Ronald kepadaku.

"Sudah Pak. Lama ya?"

"Lumayan." Jawab Pak Ronald

"Gak akh mbak Aline. Lama emak kalau belanja." Seloroh Doddy

"Terus ini siapa yang beli koper?"

"Bapak" kata Doddy.

"Ngapain Pak beli koper?"

Lalu beliau mengulurkan kopernya padaku. "Buat barang kamu itu. Taruh sini lalu kita balik. Mau nongkrong dulu?"

"Iya dong Pak. Diajak mbak Aline jalan capek banget Pak"

"Ya sudah ayo. Mau kemana?"

"Ke Dagadu dulu dong Pak, pengen beli kaos 1 lagi aja."

"Oke"

"Mbak Aline, capek sama haus ikh, minum dulu napa."

"Kamu bawa ini Dod, kamu ke JCo, ada di depan. Kalau kesasar tanya Security. Nanti kamu foto menu minumannya. Beli donat yang gede ½ dozen sama yang JCo mini 1 dozen yak"

"Yah, masak sendirian."

"Katanya haus"

"Bapak gak ikut saya saja?"

"Kamu kan laki-laki, bisa sendiri kan?" Jawab Pak Ronald

"Iya deh. Ya sudah saya pergi dulu."

"Hati-hati ya"

"Iya"

Akhirnya kami berpisah. Doddy dengan koper dan aku dengan Pak Ronald. Bosku ini memang orang yang telaten sih menurutku, cukup sabar. Tapi aku kan juga sabar menemani dia rapat. Eh, tapi kan aku dibayar. Wkwkwk… serah lah. 

"Bapak gak capek?" Sesungguhnya ini hanya basa-basi kaum perempuan. Percayalah ini basa-basi dan kami ingin dijawab dengan sesuatu yang bisa menyenangkan batin kami ini. Karena kalau kalian kaum adam berani bilang, capek, sesungguhnya kami tidak peduli dan akhirnya membuat mood kami jadi buruk.

"Nggak. Gapapa. Lanjutin dulu. Kalau sudah selesai kita istirahat."

"Maaf ya pak. Janji cuma sebentar."

"Oke."

Dagadu ada di lantai bawah atau mungkin underground ya? Entahlah, aku tidak pandai untuk tahu lantai mana lantai mana outlet yang ku tuju.

Setelah sampai aku segera memilih. Akhirnya aku mendapat 2 kaos. Dan Pak Ronald melihat terus ke arah kaos yang aku pilih.

"Bapak mau?" Tanyaku saat di depan kasir.

"Selamat Malam Kak, ini saja?"

"Mas, kaos yang gambar ini ya, untuk ukuran saya." Sela Pak Ronald

"Kira-kira XL ya Kak?"

"Oke"

"Pengen Pak?"

"Iya"

"Ini ya kak"

"Oke Mas" kali ini aku yang jawab

"235.000"

Pak Ronald menyodorkan kartunya. Lalu dia yang melakukan transaksi. Banyak sekali barang hari ini yang dibelikan olehnya. Aku merasa sedikit tidak enak.

Setelah transaksi pembayaran kami menuju Doddy. Doddy menunggu dengan terus celingukan. 

"Nyari apa sih Dod?"

"Nyari Mbak sama Bapak"

"Sudah keluar semua pesanannya."

"Iya."

Kami duduk sambil minum dan makan makanan kecil kami. Cukup banyak tapi entah kenapa merasa kurang.

"Kenapa mbak?" Tanya Doddy

"Kurang gak sih?"

"Nggak lah" jawabnya

"Udah malam, jangan beli makanan manis lagi. Besok aja. Pesan antar ke kantor." Kali ini Pak Ronald menasehati

"Iya Pak"

Dan u know what, Doddy mengejekku. Dasar.

Setelah menyelesaikan makan kami, kami sedikit galau mau untuk kembali ke Hotel. It's because jauh cyin. Kira-kira kami harus berjalan sekitar 2 km. Mungkin berangkatnya oke. Tapi percayalah, saat pulang semua akan terasa lebih berat.

"Naik Taxi saja. Saya malas jalan"

"Saya setuju" jawabku cepat.

"Males jalan mbak?"

"Iya"

Ya sudah kamu pesan Taxi sana. Akhirnya kami mencoba memesan Taxi online yang ada. Agak lama kami menunggu, karena mungkin memang agak sulit karena meski satu arah jalan Malioboro ini kecil dan ramai. Kami menunggu di depan sesuai instruksi jadi waktu mobil sudah sampai, kami langsung naik. Setelah itu kami langsung kembali ke Hotel.

"Mbak, saya lapar lagi"

"Beli KFC lagi ya Dod"

"Boleh mbak"

"Mau bucket atau porsi biasa?"

"Bucket aja mbak."

"Oke oke"

Sambil menuju hotel, aku memesan makan malam terakhir kami itu. Aku membeli 1 bucket ayam isi 9 dan 1 paket combo super yang isi 2 ayam dan nasi, tambahan 1 nasi dan 3 cola. Banyak? Iya aku juga memesankan untuk bosku itu. Meskipun dia gak banyak ngomong tapi aku rasa dia pasti lapar.

Saat sampai hotel ternyata masih perlu waktu hingga pesanan ayamku datang. Saat di depan aku sempat meminta 3 piring untuk di kirim ke kamarku, dan tidak lama kemudian ayamku datang, begitupun dengan piringnya. Doddy mendatangi kamarku untuk mengambil bagiannya, dan aku meminta Doddy juga untuk mengantar bagian Pak Ronald.

Aku makan sambil ditemani oleh Variety Show yang lagi aku sering tonton, The Law of Jungle.

Tidak terasa perut sudah kenyang meskipun tanpa nasi, tapi aku menghabiskan kira-kira 4 ayam. Setelah makan aku segera ke mencuci tangan muka dan gosok gigi, sambil terus nonton hingga mengantuk.

--- --- --- --- --- --- --- --- --- ---

Jadi gitu aja pengalaman belanja kali ini. 

Selamat sahur teman-teman, semoga puasa kalian selalu lancar.

Xoxo

Terpopuler

Comments

xk_ekga

xk_ekga

author kyak cerita bukan bkin novel, real story kah ? 🙊

2020-11-16

0

Timeta

Timeta

aisshhh lapar ya lin, energi jalan hunting baju sampe abis 4 potong ayam hahaha.... nanti lemak numpuk nih malem2

2020-11-13

0

maura shi

maura shi

bajunya pada couple nih si duren ama sekretarisnya

2020-09-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!