Pagi ini hari terakhirku menginap di Hotel. Karena sore nanti aku akan pindah ke Kos baruku. Jadi aku berberes semua pakaian yang tersisa di Hotel. Aku sangat deg-degan, entah kenapa. Padahal di kos yang lamaku tidak merasakan yang seperti ini.
Setelah yakin tidak ada yang tertinggal aku segera mandi sebelum semua ku rapikan ke dalam koper.
Setelah mandi aku sisir ulang kamar hotel dan merapikan koperku. Setelah itu aku ke resepsionis untuk check out dan sebelumnya sarapan terlebih dahulu.
"Pagi Bu Alinda."
"Pagi."
"Sudah mau check out ya?"
"Iya nih, tempat tinggal saya selama di Jogja sudah siap."
"Gak balik ke Jakarta Bu?"
"Ndak Mbak. Kebetulan sudah mutasi kesini."
Karena seringnya aku menginap disini, hampir kebanyakan staff hotel mengenalku. Sehingga pembicaraan-pembicaraan ini cukup lumrah untuk kami.
"Disini tinggal dimana Bu?"
"Daerah Condong Catur. Biar lebih deket kantor."
"Hemmm… semoga betah di Jogja ya Bu Alinda."
"Terima kasih Mbak. Tapi Jogja emang selalu bikin betah."
"Ini Bu kartunya. Terima kasih sudah percaya dengan Hotel Kami. Kami tunggu kedatangannya lagi."
"Sama-sama Mbak. Saya titip tas saya dulu ya. Saya sarapan dulu."
"Iya silahkan."
Aku sarapan dengan santai sambil menghubungi Langit.
-Langit-
06.17
Pagi! -send-
06.22
Pagi Al. Sudah sarapan ya?
06.23
Iya.-send-
Langit itu orangnya cukup detail dan mengerti aku. Jadi dia tau ketika pukul berapa aku sedang apa. Apalagi selama tinggal di Hotel, dia cukup paham jam jam berapa aku biasanya sudah standby untuk sarapan dan berangkat.
06.27
Ya sudah makan dulu. Nanti chat setelah makan.
06.28
Ok. -send-
Selain cukup paham tentangku meskipun baru kenal, dia juga cukup pengertian, sehingga sejak pertama kenal aku sudah akrab dan nyaman.
Selesai makan aku segera chat Langit lagi.
06.43
Tiba-tiba pengen jalan-jalan ke luar kota.-send-
06.46
Kemana?
06.47
Gak Tau. Kasih ide dong!-send-
06.50
Hari minggu kita ke Solo. Kamu kan suka makan. Kita hunting makanan aja di Solo. Gimana?
06.52
Ok ok. Beneran ya? -send-
06.53
Iya
Aku melanjutkan cemil-cemil cantik dengan rasa senang. Aku cukup beruntung sejak bekerja dengan Pak Ronald dan mengenal Chris aku jadi sering berpergian.
Akh, Chris, bagaimana kabarnya dia sekarang?
Semoga dia selalu sehat dan bisa mendapat jawaban yang dia inginkan.
Tidak terasa hampir 1 minggu aku tidak bertemu dengannya. Dan sudah 2 minggu aku putus dengannya.
Tapi beruntung putusnya kami dengan kesepakatan, sehingga tidak cukup lama bagiku untuk menerima semua ini.
Mungkin terlihat sok karena aku mampu menerima, tapi hanya penerimaan yang sanggup mengikis luka. Dan beruntung juga kesibukan dan orang-orang sekitar benar-benar membantuku untuk melepas dan merelakan gagalnya hubunganku dan Chris.
------------
Setelah bernostalgia dengan masa lalu sesaat, seperti biasa aku memanggil transportasi online. Namun kali ini aku memilih moda transportasi Taxi. Karena aku harus membawa koper dan tas bawaanku.
Setelah taxi datang aku segera melaju ke kantor.
Bekerja seperti biasa hingga pulang kantor. Mengurus perusahaan baru tidak semudah bekerja setelah semua berjalan. Karena kita pasti tidak tahu harus mulai dari mana. Bahkan sebagai kepala kita bingung harus memberi tugas seperti apa pada rekan kerja kita.
Pukul 5 sore aku baru keluar kantor setelah membuat laporan untuk dikirim pada Doddy.
Aku memesan lagi Taxi Online untuk ke Kos. Jalanan kali ini cukup ramai cenderung macet, tapi macet tidak seperti jakarta. Masih bisa menikmati jalan meskipun macet.
Setelah sampai di kos aku segera ke kamar. Cukup banyak orang disini. Aku bertemu beberapa penghuni lainnya. Kebanyakan mungkin pekerja. Beberapa terlihat muda, mungkin mahasiswa.
"Permisi"
"Iya"
Aku segera ke kamar untuk menaruh koper. Setelah melepas sepatu dan berganti baju, aku melihat banyak orang yang berkumpul di ruang tamu. Seperti Kos lama, disini juga ada ruang tamu dan dapur bersama. Namun kali ini, Ruang Tamu ada di tengah2 jadi seperti balkon penyambung antara sisi kamar dengan kamar seberangnya.
"Halo"
"Halo Mbak."
"Saya Alinda."
Aku lalu menjabat tangan orang-orang yang ada disana.
"Lala.. Windy.. Bayu.. Alif.. Meta.. Lany.."
"Saya penghuni baru, salam kenal semua ya."
"Iya mbak. Dari mana mbak?" Tanya Meta. Gadis dengan kacamata yang bertengger dan sedikit cubby tapi tetap terlihat cantik dan menawan.
"Saya mutasi dari Jakarta."
"Owh, kalian dari mana aja?"
Kami mengobrol hingga tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.
Langit tidak kemari. Karena harus lembur. Jadi aku hanya makan pizza dengan teman-teman kos baru melalui order online.
Ternyata benar, ada mahasiswa juga misalnya Windy dan Alif. Mereka mendapat fasilitas yang cukup bagus untuk kos dari orang tua mereka.
------ ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----
Lama ya?
Kayak yang aku bilang, bangun feel file yang sudah hilang itu gak semudah waktu pertama nulis.
Jadi yang tidak sabar, bisa skip cerita ini.
Lanjut pasti, tapi pasti lama.
Oke. Sekali lagi mohon dimaklumi.
Xoxo 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Lie Komala
kalo inget chria bikin nyesek,,hebat alin bisa move on
2020-10-01
0
Wati_esha
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2020-07-28
0
Nauvalyn Fathiya
akhirnya
2020-05-09
1