"Pagi Pak"
"Pagi"
Aku segera masuk ke ruanganku. Ini hari pertama setelah aku meninggalkan Alinda di Yogyakarta.
Hampir semalaman aku tidak bisa tidur memikirkan gadis itu.
Tok tok
"Masuk"
"Ini kue nya pak. Lalu jadwal bapak hari ini…."
Ternyata banyak yang harus aku lakukan disini. Padahal hanya beberapa hari aku tinggal. Dan ada banyak orang yang bekerja juga disini.
"Makasih ya Maria. Tolong panggil Bu Juneeta dong. Sama Doddy ya."
"Baik Pak"
Biasanya gadis itu yang akan membacakan jadwal dan menyiapkan kue. Huft, apa sebenarnya yang terjadi.
Tok tok
"Masuk"
Doddy dan Bu Juneeta masuk bersamaan.
"Halo Bu Neeta. Apa kabar?"
"Baik Pak. Bapak kelihatannya sedikit lelah."
"Iya nih. Sepertinya tidur saya semalam kurang nyenyak. Maaf ya Bu, minta ibu kesini."
"It's ok Pak. Di Cabang juga lagi stabil. Jadi masih bisa saya handle dari sini. Lagian ternyata Maria dan Doddy menyerap semua ilmu dari Alinda. Jadi sebenarnya tidak banyak yang saya lakukan disini "
"Gapapa. Ibu cukup mengawasi saja. Paling tidak kalau ada apa-apa ibu bisa benarkan."
"Gimana kabar Alinda Pak?"
"Baik. Sepertinya kita tidak perlu khawatir soal dia. Dia pasti bisa nyaman dimana saja."
"Hemmm"
"Nanti kita bicara lagi Bu. Saya mau memberi instruksi ke Doddy dulu."
"Silahkan."
"Dod, sekarang kamu tahu kalau Alinda sudah pindah. Kamu sebagai PA saya tentu harus bisa menyatukan semua bisnis saya. Jadi saya minta tolong kamu untuk membantu saya."
"Tentu Pak. Saya akan mencoba yang terbaik."
"Oke kalau begitu. Kamu keluar dulu. Saya minta laporan semua bisnis saya setiap 3 hari kecuali kalau ada urgent. Bisa?"
"Baik. Kalau gitu saya permisi Pak. Saya permisi dulu Bu Neeta."
"Iya"
"Jadi. Ada apa dengan kalian?" Tanya Bu Neeta padaku.
"Kalian?" Jawabku dengan bingung.
"Siapa yang tidak tahu, Ronald Bos Muda ku ini jatuh cinta ke Sekretarisnya."
"Jangan bilang gitu Bu, itu jelas menurunkan derajat profesi sekretaris."
"Eits, bukan salah seseorang yang single untuk saling jatuh cinta bila terlalu sering bersama. Aku cukup tau bagaimana kalian selalu profesional. Dan saya juga cukup tahu kalau kamu tidak cukup berada di radar Alinda. Ckckck… Laki-laki single, mapan, dan tampan gak cukup menarik ini baru menarik."
"Kayaknya ibu seneng banget buat mengejek saya."
"Apa benar Alinda gak tertarik sama kamu?"
Aku mengedikkan bahu. "Aku tidak tahu. Tapi dia selalu ada dibelakang garis itu."
"Kalau begitu kamu harus maju."
"Saya takut kalau saya maju, yang terluka itu dia."
"Masuk akal. Dengan jarak saja semua jadi iri dan bergosip. Apalagi kamu maju. Oke lah. Kamu menyerah saja."
"Huft" aku menghembuskan nafas putus asa. Memang tidak ada cara lain selain mundur bila tidak ingin melihat gadis itu tersakiti lagi.
--- --- --- --- --- --- --- --- --- --- ---
Hari ini berlangsung cukup datar. Aku sudah merindukan Alinda.
Sekarang sudah pukul 6 jadi Alinda pasti sudah ada di Hotel.
Aku akan message dia soal pesanku tadi pagi.
Aline -
[18.04]
Aline, gimana? -send-
Aku menunggu balasannya tapi belum lama sekali di balasnya. Mungkin dia sedang mandi. Aku harus menunggu.
Satu setengah jam aku menunggu tapi dia belum juga membalas. Tidak biasanya. Apa dia tertidur? Huft, anak ini.
[19.23]
Jangan bilang kamu ketiduran sampai lupa makan malam ya Line. -send-
Aku menunggu lagi tapi belum juga dibalas. Mungkin dia memang kecapekan lalu tertidur.
Sepertinya aku harus memikirkan hal lain.
Sejak aku bercerai dengan Sarah, Adrya sering berpindah-pindah. Kemarin bersamaku dan saat aku menjemput tadi dia bilang ingin pulang ke neneknya. Disana mungkin lebih baik, karena lebih banyak orang.
Dan akhirnya yang ku tunggu datang, iya, aku masih menunggu balasan dari Alinda.
Aline -
[21.49]
Hehehe. Maaf Pak, baru cek HP. Tenang Pak saya tidak lupa kok buat makan sebelum tidur. Ini baru pulang makan malam. Laporan belum saya kirim Pak. Maaf. Tapi sudah selesai kok. Habis ini saya kirim.
Kalau gak ingat ini sudah lepas dari jam kantor mungkin aku akan segera menelpon dia. Dan dia gak merasa bahwa sedang ditunggu.
[21.55]
Hemmm.. kamu ya, sampai gak sadar laporannya saya tunggu. Ya sudah kamu kirim nanti. -send-
[21.57]
Siap Pak
Hah. Komunikasi macam apa ini. Aku meremas ponsel karena frustasi dan segera ke meja disamping tempat tidur, tempat biasa aku bekerja akhir-akhir ini.
Aku memang tidak salah mempercayakan pekerjaan ke dia. Karena dia akan selalu menyelesaikan semua pekerjaan yang dibebankan padanya.
Setelah mengecek laporan aku segera ke tempat tidur. Aku akan menelpon Hans besok untuk menanyakan yang dia bicarakan dengan staf disana.
--- --- --- --- --- --- --- --- --- ---
"Pagi Pak"
"Pagi! Kalian berdua ke ruangan saya ya."
"Baik Pak" jawab Doddy dan Maria
Mungkin kalian bertanya mengapa Doddy yang sebenarnya Asisten tapi jarang ikut aku maupun sering ada di meja sekretaris daripada bersamaku. Doddy memang aku pekerjakan sebagai Asisten. Tapi jadwalku tidak sepadat itu sampai dia harus ikut kemana-mana kecuali kalau perlu saja. Apalagi sekretarisku sekarang hanya satu. Akan menyusahkan kalau harus bawa 2 hanya di satu perusahaan saja. Dan kalau tidak yang berbau pekerjaan aku juga merasa tidak begitu suka diikuti.
Tok tok
"Masuk"
"Permisi Pak"
"Iya."
Maria sibuk menata makanan dan kopi. Sedangkan Doddy sudah di depanku.
"Dod, sudah cek email?"
"Sudah Pak. Sudah saya print juga. Oke kalau gitu tolong kamu file ya."
"Baik pak"
"Jadi gimana Maria?"
"Hari ini jadwal bapak…….."
"Oke. Kalian kembali ke meja kalian. Nanti jam 9.40 saya keluar."
"Baik Pak. Kami permisi dulu."
"Oke. Silahkan"
Setelah berbicara mengenai jadwal aku segera telepon Hans. Dan banyak hal juga tentang rencana resort kami ini. Jadi mungkin kami akan membahasnya sambil bertemu.
Pukul 9.40 aku segera keluar ruangan. Dan Doddy segera berdiri untuk menemani rapat. Sedangkan Maria stay di meja kalau-kalau ada yang mencariku.
Saat di lift
"Dod, kamu pesan tiket pesawat ke Yogya buat besok ya"
"Baik Pak"
"Oke makasih ya. Gak usah bilang Alinda. Biar saya yang telepon dia buat urusan hotel."
"Baik Pak"
Rapat tentang presentasi tender ekspor ini cukup rumit. Ternyata banyak hal yang mesti aku koreksi supaya kami lebih mudah untuk memenangkan tender dengan perusahaan lain. Hingga hampir makan siang belum juga selesai. Jadi aku segera membubarkan agar mereka bisa istirahat sebelum lanjut lagi.
"Bisa selesai sampai jam 2 gak kira-kira?" Tanyaku pada pemimpin tim.
"Kami habis ini akan perbaiki sambil makan siang Pak. Bapak ada janji hari ini?"
"Iya. Mau keluar nanti jam 3. Kalau gitu minta tolong ya. Kalau nanti bisa selesai lebih cepat kan lebih bagus. Kalian gak berlarut-larut lagi urusin ini."
"Baik Pak"
"Ya sudah kalian istirahat ya."
"Dod, sudah kamu catat?"
"Sudah Pak. Sudah saya tandai bagian mana saja yang minta bapak rubah. Nanti kalau sudah fix tinggal di cocokin sama hasilnya."
"Oke. Kamu juga istirahat ya. Sekarang kurang 15 menit ya. Tolong kamu pesankan saya makanan ya."
"Sudah dipesankan Mbak Maria Pak. Tadi saya sempat minta tolong buat pesankan makanan kalau rapat belum selesai sampai jam 11."
"Oke makasih ya."
Kami kembali ke lantai atas. Lalu aku segera masuk ke Ruangan. Tidak lama Maria membawa makanan yang sudah dipesan.
"Makasih ya Maria."
"Sama-sama Pak"
Ayam Panggang Madu dan sayur Kangkung Balacan beserta sambalnya.
Setelah selesai makan aku segera menelpon mama, untuk kasih tau kalau aku akan ke Yogya lagi besok. Dan mama akan memberitahu Adrya untuk tetap dirumahnya nanti.
Pukul 1 aku turun lagi dengan Doddy. Dan rapat memang belum selesai hingga pukul 14.30. Akhirnya aku meminta mereka meneruskan dan aku pergi untuk bertemu dengan Gani untuk membicarakan soal rencana kolaborasi resto untuk restoran resort nanti.
Cukup lelah. Tentu. Hingga aku melupakan untuk mengabari Alinda bahwa besok aku ke Yogya.
--- --- --- --- --- --- --- --- --- ---
Esoknya aku segera menelpon Alinda sebelum berangkat ke kantor.
Tuuut tuuut tuuut
"Pagi Pak"
"Pagi Line, saya nanti siang ke Jogja"
"Hah? Ngapain?"
"Ada meeting sama Hans. Sama Doddy. Lagian saya kan bos kamu. Kok bisa tanya ngapain sih Line?"
"Eh, maaf Pak. Keceplosan. Baik Pak. Hotel sudah book pak?"
"Belum. Book 3 kamar. Kamu juga tidur Hotel."
"Kan sudah ada Kos pak saya disini, baru saja saya pindah pak kemarin. Masak mesti balik lagi."
"Ya gapapa. Kita disana bayar kok. Udah ah, kamu pagi-pagi bikin saya gemes. Tolong pesan saya ya "
"Baik Pak. Sampai ketemu nanti siang."
"Oke. Terima kasih."
"Sama-sama."
Aku tersenyum. Sebenarnya kalau itu orang lain, aku tidak akan meminta hal aneh dengan meminta menginap di Hotel. Tapi meski hanya tidak bertemu 3 hari saja sudah membuatku kangen padanya.
Aku sudah mengepak barang bawaanku nanti. Cukup. Tapi tidak terlalu banyak. Setelah itu aku berangkat ke kantor.
Setelah sampai kantor aku menelpon ketua tim agar mengirim berkas meeting untuk ku lihat ulang karena mereka belum mengirim laporan ke Maria. Iya semua harus dikirim lewat Maria sebelum mereka bertemu denganku agar cepat. Setelah itu aku segera berburu waktu ke Bandara dengan Doddy.
Tidak perlu waktu lama. Meski padat, kami sampai lalu langsung ke gate untuk Boarding Pass karena Doddy sudah tahu bahwa check in melalui online lebih mudah daripada harus mengejar waktu dan menghabiskan waktu check in di pesawat. Dan kami pun naik ke pesawat. 45 menit untuk sampai ke Bandara Adi Sucipto.
"Lapar Dod?"
"Iya Pak"
"Ya sudah kita makan dulu aja kalau gitu. Mau makan apa?"
"Terserah bapak."
"Makan KFC aja ya."
Aku memesan 2 paket nasi dengan 2 ayam.
"Aline perlu dibawain nggak?"
"Terserah bapak aja. Tapi mbak Aline paling suka ayam ini sih pak."
"Ya sudah."
" Mas, tambah 1 bucket ayam sama nasi 1 ya."
"Baik Pak"
Setelah menerima pesanan kami akhirnya makan. Aku lihat sudah hampir jam 12. "Ayo Dod"
"Baik pak."
Kami baik Taxi, lebih mudah naik Taxi, karena kami tidak perlu menunggu dan kami tidak terburu-buru.
Setelah sampai kantor…
"Saya langsung ke ruangan ya Dod"
"Baik Pak, saya ke Pantry dulu kalau begitu"
"Oke"
Mungkin tadi belum minum air putih jadi aku merasa haus jadi aku segera ke Pantry alih-alih menyuruh OB.
Ternyata gadis itu disana. Aku mendengar suaranya di balik pintu.
--- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- ---
Udah akh, kepanjangan. Nanti ku kasih tambahan lagi.
Btw busway, kemarin sempat ada yang minta visual buat karakter.
Jadi aku kasih ya...
Kayak yang sempat aku bilang di seri pertama kalau
Pak Bos kita Si Pak Bos Ronald aku umpamain dengan Jo In Sung
Tapi ternyata untuk si Karakter Alinda aku masih galau nih antara 2 orang yaitu
Tzuyu
atau
Amelia Tantono
Terus dapat masukan dari teman-teman di Grup Chat yaitu
Jeon So Mi
4 Davika Hoorne
Untuk Langit aku maunya Kim Young Kwan gak bisa di ganggu gugat... xixixi
Jadi kalian silahkan Pilih ya by Komen, mau Alindanya siapa 1,2,3/4 oke?
Sampai ketemu besok
xoxo💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Wiwi Niji
alinda no 3 hihihi
2021-12-21
0
Hesty Kowaas
Akuqq Alinda pilih nomor 3 .
2021-11-13
0
Hesty Kowaas
Akuq Alinda pilih nomor 3 .
2021-11-13
0