Hari ini aku dan Pak Ronald memiliki agenda meeting internal dengan semua staf yang sudah diterima, dan memperkenalkanku dan posisiku di perusahaan. Banyak orang yang kaget, karena aku adalah sekretaris dari kantor pusat sebuah perusahaan besar, namun kini berada di perusahaan kecik yang baru dibangun. Namun karena baru dibangun inilah masa-masa krisis sebuah perusahaan apakah dia biasa bertahan atau tidak.
Pak Ronald bahkan mengatakan bahwa setiap orang yang bekerja di perusahaan baru dengan baik dan mampu bertahan dan bersama-sama ikut membangun perusahaan mereka pasti adalah orang-orang yang sukses di kemudian hari.
Hal ini belum pernah kudengar, karena biasanya aku bekerja pada perusahaan yang sudah lama berdiri dan berkembang.
Banyak hal yang dibicarakan oleh Pak Ronald dalam meeting, jobdesk yang di langsung tembak targer yang diinginkan serta apa saja nanti yang pekerja dapatkan. Kini aku amat sangat menyadari yang walaupun sudah ku ketahui sebelumnya bahwa jiwa kepemimpinan dari beliau benar-benar mengagumkan dan sangat mengayomi. Banyak sekali perusahaan yang jatuh setelah dipegang oleh generasi berikutnya namun aku sungguh percaya, dalam generasi Pak Ronald, perusahaan akan berkembang dan kuat.
Aku mengagumi beliau? Tentu saja. Siapa yang tidak akan mengagumi atasan seperti beliau. Bahkan aku yang tahu bagaimana sikap beliau pada keluarga, bagaimana mungkin aku tidak kagum. Dan atas segala kebaikannya padaku, bahkan membantu dan mendengarkanku saat aku memiliki banyak masalah pribadi saat itu, bagaimana aku tidak kagum pada beliau.
Karena itu jugalah, menjadi orang kepercayaannya disini juga merupakan jalan yang kupilih untuk membantu dan mendukung beliau. Dan mungkin Tuhan benar-benar memberi solusi yang terbaik untukku dan untuk Pak Ronald.
Meeting dan pengontrolan jobdesk hari ini membuatku dan Pak Ronald sama-sama sibuk. Aku mulai meneliti segala hal tentang administratif dan perijinan segala rupa dan membaginya ke bagian-bagian dan orang-orang yang akan mengerjakannya. Makan siang kami pesan melalui catering selama seminggu, agar kami konsentrasi dalam bekerja, tidak perlu bingung mau makan dimana makan apa untuk sementara dan lagi untuk benar-benar saling mengenal. Bahkan Pak Ronald sebagai pimpinan memakan makanan yang sama dengan kami. Ada sedikit awkward namun dengan adanya Pak Hasyim dan Pak Rony serta Pak Andri sedikit demi sedikit akhirnya banyak percakapan santai bahkan ada humor-humor yang terselip. Namun sungguh sayang karena akhirnya akulah sasaran empuk mereka untuk membuat lelucon.
Aku hanya menanggapi dengan santai dan kadang membalas agar lebih santai. Setelah makan siang yang lebih 30 menit kami bekerja kembali hingga jam pulang. Aku dan Pak Ronald kembali ke hotel dengan mobil kantor tanpa Pak Andri kali ini. Pak Ronald ingin mengendarai sendiri. Dan ingin mengenal kota Jogja.
"Bapak yakin mau nyetir sendiri?"
"Kamu gak yakin saya bisa?"
"Ya bukan soal bisa nyetirnya, arahnya pak. Kita gak akan muter-muter aja gara-gara bapak gak tahu arah kan?"
"Kita kan sering kesini dan selalu menginap ditempat yang sama, jadi saya jelas ingat kita harus lewat jalan mana Line."
"Bapak yakin?"
"Kamu meremehkan saya?"
"Ya enggak Pak"
"Ya sudah, kamu duduk tenang, buka map kalau perlu, kalau takut kita kesasar. Lagian kesasar juga gapapa. Sekalian jalan-jalan. Kamu gak mau banget sih keliling kota Jogja sama saya."
"Kalau saya gak mau, saya udah pulang naik ojek Pak."
"Ya sudah, kamu duduk manis pakai seatbelt, jangan merengut, itu bikin saya…"
"Bikin apa?"
"Sudah lah, gak usah dibahas. Kita berangkat."
Kami pun melaju didalam keramaian dan kemacetan jalaan. Ketakutanku tidak terbukti, kami sampai tanpa tersasar, bahkan aku lupa mambuka map.
Dia tersenyum dan bertanya tentang pengandalan ingatannya, aku hanya tersenyum dan memberikan dua jempol padanya. Kelihatannya Pak Ronald cukup puas dengan pengakuanku.
"Nanti malam kita makan diluar ya Line?"
"Kemana pak?"
"Ke restoran atau kemana kamu coba cari yang enak kemana."
"Makan di angkringan ajalah pak. Jalan kaki, sehat, pegel juga kalau duduk kena macet. Nanti habis makan duduk-duduk sambil lihat jalan juga boleh."
"Ya sudah. Kita naik lalu mandi dulu. Jam 7 kita ketemu di lobby, atau kamu telepon saya kalau sudah selesai."
"Oke."
Kami menuju kamar untuk mandi dan bersiap.
Ternyata kami sudah siap sebelum pukul 7. Dan karena hanya makan di angkringan aku memakai pakaian yang santai, kaos berwarna pink berlengan panjang, lalu celana denim dan slip on pink yang mirip sneakers dari depan.
Sedangkan kali ini Pak Ronald memakai jaket hoodie dan kaos Supreme yang aku yakin pasti asli dengan celana denim selutut lalu sandal gunung serta topi yang dulu pernah beli di Malang.
"Jadi cuma baju dan jaketnya aja nih yang mahal?"
"Katanya takut hilang?"
"Yaiya pak, bapak sih biasa aja kalau hilang, besok tinggal beli lagi, saya yang sobat meesqueen ini ingin menjerit rasanya."
"Emang gaji yang saya kasih kurang?"
"Ya nggak juga pak, hanya saja sayang aja gitu."
"Iya iya. Ya sudah kita berangkat, daripada kita gak dapat apa-apa nanti."
"Ia pak."
Kami akhirnya berjalan sambil ngobrol tentang staf mana yang sudah kelihatan bagus yang mana yang masih kurang, lalu bagaimana nanti enaknya pekerjaan. Yah begitulah, namanya juga pekerja dan atasan ya, ya kerjaan lah sebagian besar percakapan kami.
Dan seperti biasa yang memesan kali ini Pak Ronald. Sedangkan aku memilih tempat duduk. Sambil memainkan ponsel. Ada chat dari Langit yang aku tidak hiraukan, tapi setelah kujelaskan bagaimana pekerjaanku hari ini dan ada dimana aku saat ini dia mencoba mengerti, sebenarnya ia ingin ikut bergabung, namun aku yakinkan, bukan hal yang bagus ketika masih ada Pak Ronald yang baru saja memutasiku aku sudah memiliki teman laki-laki, malah nanti akan mempengaruhi penilaian beliau. Dan sekali lagi dia mencoba mengerti.
"Kayaknya sibuk sama ponsel kamu."
"Owh, ini ada teman yang kapan hari pernah ketemu di Karimun Jawa, kapan-kapan ingin bertemu, saya bilang tunggu kalau saya pindahan, saya bakal minta dia bantuin saya urus kosan."
"Oya? Kalau teman suruh bantu pindahan artinya teman laki-laki?"
"Iya Pak"
Beliau tersenyum pendek.
"Berarti kamu sudah punya bala bantuan disini, saya tidak perlu takut kalau kamu sendirian di kota ini."
"Iya. Semoga saya segera punya teman-teman yang baik seperti teman-teman disana."
"Amin. Saya yakin, kamu pasti punya teman-teman yang sama baiknya dengan yang sudah kamu tinggalkan."
"Nanti tolong dibantu ya pak untuk Maria sama Doddy, mereka pasti mungkin masih perlu banyak belajar tentang posisi saya."
"Ada Bu Neeta sekarang disana. Selama dua minggu beliau akan disana. Baru landing tadi pagi."
"Bapak serius?"
"Tentu saja. Ngapain saya bohong ke kamu?"
"Yah, saya gak sempat pamit."
"Gapapa. Kapan-kapan dia pasti kesini untuk liburan. Waktu pembukaan hotel saya juga pasti undang dia. Kamu awasin pengerjaannya juga terutama izinnya, jangan sampai nanti kita dipersulit saat sudah hampir rampung atau bahkan sudah buka."
"Baik Pak."
"Saya banyak menuntut ya?"
"Sesuai sama gaji lah Pak. Jadi bisa dimaklumi."
"Ya sudah kalau gitu."
Kami makan dengan santai dan pergi saat bosan. Pak Ronald membeli banyak. Sehingga ada sebagian yang dibawa ke hotel. Setelah makan, kami sempat nongkrong minum kopi. Bukan kopi sih, aku membeli coklat hangat, Pak Ronald yang beli kopi. Padahal di angkringan dia juga minum kopi. Hingga akhirnya cerewetku tentang kesehatan lambung muncul. Namun yang namanya suka dan biasa membuat kita tidak mampu mencegah, apalagi beliau adalah atasan, maemunah tak sanggup bang buat maksa gak boleh.
Setelah selesai nongkrong kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Karena besok siang beliau akan kembali dan aku akan mulai pindah-pindah.
---- --- --- --- --- ---
Seperti biasanya cerita aku pasang ringan. Seperti kalian membaca sebuah diary. Semoga kalian suka.
Oia, aku berterima kasih kepada beberapa orang yang memberiku tip. Terima kasih buat apresiasi lebih kalian. Hanya itu yang sanggup saya bilang.
Dan juga, jangan lupa share dan ajak teman kalian, atau keluarga kalian buat baca "Yes, I'm a Secretary" biar bisa menang contest. Oke.
Klik like dan tinggalin komentar kalian. Kasih kritik dan saran yang berfaedah. Semoga kalian suka sama cover yang baru aku buat. Maaf kalau masih kurang bagus, aku berterima kasih sudah dikritik dalam hal yang bermanfaat. Gitu aja.
Xoxo 💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
xk_ekga
asyik aja bacanya gt
2020-11-16
1
Srieaniez Ñew Srieaniez
suka koqq thorrr, cerita nya ngalir gtu an
2020-10-05
0
ShadriNa Zain
ah Criss Kuq ga Jdi sama kamu
2020-08-11
0