Chapter 2 sebenarnya dunia ini luas atau sempit sih?

"Ma, Kesya pulang." teriak Kesya dari luar, ia masuk kedalam sambil melihat ke segala arah, mencari keberadaan mamanya.

"Kamu ini, kuping mama masih sehat jadi, gak usah teriak. Dasar nakal." Soraya sibuk meletakkan piring yang berisi sayuran, yang telah matang di atas meja, cah kangkung dan ayam goreng kesukaan Kesya tersaji dihadapannya, tak hanya itu ada banyak sekali makanan lezat lainnya. Seperti akan ada acara pesta saja.

Kesya hanya tersenyum cengegesan sambil memamerkan tampang polosnya. "Ma, tumben banyak masak."

"Iya, Mama mau menyambut tetangga baru kita," jelas Soraya pada anak semata wayangnya itu.

"Tetangga, tetangga yang mana?" tanya Kesya penasaran.

"Itu lho yang disamping rumah kita, mereka baru pindah kemarin dan ternyata ia adalah teman Mama waktu SMP dulu, terus dia juga punya anak laki-laki seumuran kamu, Mama gak sabar pengen ketemu."

Kesya hanya ber oh ria sambil berusaha mengambil piring untuk makan. Namun segera ditepis Soraya. "Kamu ini, ganti baju dulu, cuci tangan baru boleh makan."

Kesya sengaja memasang wajah cemberut, "Ya, Ma aku udah lapar tingkat tinggi ni."

Soraya hanya tersenyum melihat tingkah konyol anaknya.

"Pokoknya ganti baju dulu atau tidak ada makan sama sekali," peringat Soraya tegas, hidup bersih memang harus ditanamkan sejak dini agar Kesya terbiasa nantinya.

"Iya deh," ujar Kesya akhirnya menurut.

Ia naik tangga menuju kamar, membuka pintu lalu, melempar asal tas ke sofa yang terletak di sudut ruangan kemudian, membanting tubuh mungilnya di atas kasur sambil melihat langit-langit dengan tatapan menerawang tanpa sadar bayangan wajah Kevin saat tersenyum tampak jelas.

Kesya segera menggeleng cepat sembari mengucek mata tak percaya, ada apa dengan dirinya. Kenapa Kevin selalu menghantuinya, otaknya pasti sedang error.

Kesya bangkit, mengganti pakaian sekolah dengan pakaian rumah yang santai dan tentu saja nyaman, kaos lengan pendek dan celana jeans menjadi pilihannya, ia turun untuk makan dan tak lupa mencuci tangan seperti yang sudah diperintahkan Soraya.

Langkah Kesya terhenti saat melihat objek yang begitu ia kenal sedang berdiri di hadapannya. Kesya hanya melongo sembari mengucek matanya beberapa kali, anehnya objek tersebut tidak juga hilang. Ia semakin yakin bahwa dirinya sedang tidak berhalusinasi seperti tadi.

"Kamu kenapa ke sini?" tanya Kesya saat menghampiri cowok tersebut.

Lawan bicaranya juga sedikit terkejut menyadari kehadiran Kesya yang tiba-tiba muncul didepannya.

"Kamu, ngapain disini?" tanya Kevin balik.

Kesya membuang muka malas. "Dengar tuan Kevin yang terhormat, ini rumahku jadi terserah dong mau ngapain aja."

Kevin dan Kesya diam keduanya sibuk melempar tatapan satu sama lain.

"What?" teriak keduanya terkejut, belum sempat mereka beradu mulut kembali.

Terdengar sebuah suara yang membuat keduanya menoleh. "Kalian saling kenal?" tanya Soraya dan disusul seorang wanita cantik dibelakang. Tetap saja menurut Kesya mamanya yang paling cantik.

"Sedikit," kata keduanya datar.

Kedua wanita tersebut tersenyum gemas melihat tingkah putra dan putrinya.

* * *

"Jadi, kalian satu sekolah dan teman sekelas," ujar Mika_mamanya Kevin antusias.

"iya tante," Kesya mengiyakan ucapan Mika dengan sopan.

"Bagus deh, kalian memang cocok," imbuh Soraya yang langsung mendapat penolakan dari keduanya. Kevin dan Kesya sibuk melempar tatapan membunuh satu sama lain sejak tadi.

"Kevin, bukankah dari tadi kamu ngotot beli martabakkan," ujar Mika buka suara, memecahkan suasana canggung sekeliling.

"Pergi sama Kesya aja, dia tahu tempat martabak enak," Soraya ikut menyahut.

Akhirnya mereka berdua dibuang keluar, lebih tempatnya diusir pergi mencari keberadaan martabak, Kesya bersumpah jika saja mama tidak memaksanya untuk pergi maka, bisa dipastikan ia akan menolak tegas menemani Kevin, cowok menyebalkan di dunia.

"Kenapa lihat terus, Terpesona sama ketampananku," ujar Kevin percaya diri, sambil memamerkan senyum menawannya.

Jangan tanya bagaimana keadaan Kesya mendengar pertanyaan tersebut, rasanya ia ingin muntah, mendengar perkataan tidak masuk akal Kevin.

"Tampan dari mananya coba, dilihat dari segala sisi tetap menyebalkan bahkan sangat menyebalkan," sindir Kesya dengan suara berbisik yang masih bisa di dengar Kevin.

Wajah Kevin yang masam, mencerminkan ia merasa tersinggung. "Diantara semua cewek yang kutemui, cuma kamu yang bilang aku gak ganteng."

"Aku bicara kenyataan," sela Keysa tidak mau kalah.

Hampir disepanjang perjalanan mereka terus berdebat, meributkan hal yang tidak bermanfaat sama sekali namun, untunglah mereka sampai di tempat si penjual martabak.

"Bang, martabak manisnya empat." Pesan Kesya. Sementara Kevin duduk diam dikursi, ia merasa sangat lelah setelah berdebat dengan Kesya yang tingkat keras kepala mencapai level setan.

"Ok neng, oh ya itu siapa? Pacar baru ya. Ganteng banget," ucapan si penjual martabak sukses membuat Kesya menganga hebat, ia melihat ke arah Kevin dengan tatapan tak percaya.

"Gak kok bang, cuma temen," bantah Keysa cepat dengan perasaan kesal.

Abang penjual tersebut hanya tersenyum, ia kembali melanjutkan pekerjaannya membuat martabak.

"Hey lihat, cowok itu sangat tampan! mata coklat, alis yang tampak seksi, bibir pink yang manis. Sungguh wajahnya sangat profesional," puji salah satu cewek yang duduk tak jauh dari tempat Kesya berdiri.

"Iya ganteng banget, kalau cowok kayak gitu aku mah rela nembak duluan," timpal cewek lainnya.

"Apa semua mata orang sedang sakit ya." Heran Kesya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Salah seorang cewek malah berencana jatuh pingsan dihadapan Kevin. Kesya yang mendengar hal tersebut langsung duduk disamping Kevin.

Kevin yang risih dengan kelakuan aneh Kesya yang duduk mendekati dirinya. "jauh-jauh sono," usirnya.

Kesya tidak menggubris perkataan Kevin, ia tetap tidak mau mengubah tempat duduknya, sembari melihat sinis ke arah cewek yang tadi sibuk memuja ketampanan Kevin.

"Itu cewek kenapa sih, mau nyosor aja," desis salah satu cewek yang tidak terima. Sementara Kesya merasa puas dengan hal yang ia lakukan sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Ini Neng, martabaknya udah siap," ucap Si penjual martabak.

"Ini bang, uangnya," ujar keduanya serentak membayar.

"jadi siapa yang mau bayar?" tanya si penjual martabak bingung.

"Ambil uang saya aja Bang." Kevin dan Kesya saling melempar tatapan menakutkan, seolah keduanya sedang meributkan hal yang amat penting.

"Kamu ngalah dong sama cewek biar aku yang bayar," jelas Kesya.

"Dengar ya Kesya, dimana-mana itu cowok yang bayarin," terang Kevin.

"Aku gak perduli! pokoknya aku yang harus bayar," bantah Keysa tidak terima.

Kevin langsung menyerahkan uangnya, "Ambil uang saya aja Bang."

"Gak boleh, uang saya aja bang," timpal Kesya lagi dan terjadi kompetisi pertengkaran untuk menentukan siapa yang cocok untuk membayar. Semua orang yang berada di sana menatap penuh heran ke arah mereka.

Kalian tahu nasib si penjual martabak, ia juga ikut heran dan kebingungan menyaksikan perdebatan yang tiada ujungnya.

"Sudah cukup!" bentak si penjual martabak.

Ia mengambil kedua uang mereka, "ini kembaliannya, kalian bayar patungan aja, udah jangan bertengkar saya ikut pusing lihatnya."

"Tu dengar ini semua salah kamu!" tuduh Kevin.

Kesya menyergit tidak terima. "Lho kok aku, kamu penyebab."

"Kamu!" Tunjuk Kevin.

"Kamu!" balas Kesya lagi dan mulailah ajang menyebut 'Kamu' yang tiada henti.

"Udah cukup!" ujar si penjual martabak frustasi, ia membagikan masing-masing mereka dua kotak. "Kalau mau ribut lanjut dirumah aja ya saya mau jualan." Kemudian, si penjual martabak pergi meninggal mereka berdua sambil memijat pelipisnya.

*

Kira-kira gimana perasaan kalian kalau jadi si penjual martabaknya ya?😅, kalau aku sih udah ku coreng dari daftar pelanggan 😂😂😂

Jangan lupa komen dan like ya

14 Maret 2020

Terpopuler

Comments

Sioba Masibasa

Sioba Masibasa

lanjut thor

2020-03-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!