Chapter 14 Ada Apa denganku

"Arghhh," Kesya mengacak rambutnya frustasi, entah kenapa sejak mereka pulang hingga sekarang. Bayangan Kevin yang tersenyum seolah mendominasi pikirannya. Ia bahkan tidak bisa menutup mata sama sekali.

Percuma, menutup mata malah membuat bayangan tersebut tampak semakin jelas.

Kesya memilih bangkit, membuka tirai jendela, saat ia melihat keluar, tatapannya bertemu dengan Kevin, yang duduk diam di balkon.

Sebuah pesan masuk membuat Kesya tersadar.

Manusia Alien: Kenapa belum tidur?

Kesya membaca pesan yang dikirimkan Kevin.

Kesya: Aku tidak mengantuk.

"Itu semua ulahmu." Bisik Kesya pelan, meskipun, ia tahu suaranya pasti tidak akan terdengar oleh Kevin.

Manusia Alien: Kenapa?

Pertanyaan kali ini membuat Kesya sedikit bingung.

Memangnya ia harus menjelaskan perihal dirinya yang tidak bisa tidur pada Kevin.

Kesya melirik sekilas ke arah Kevin dengan ujung ekor matanya. Sebelum ia kembali mengetikan sebuah balasan.

Kesya: Bukan urusanmu😝

Kevin yang mendapat balasan aneh dari Kesya, menghembuskan napas pelan, ini sudah larut malam, tidak baik kalau mereka bertengkar. Sampai esok pagi pun mereka tidak akan berhenti berdebat. Kevin menahan keinginannya untuk membalas pesan Kesya, ia lebih memilih menawarkan solusi.

Manusia Alien: Mau aku nyanyikan sebuah lagu, anggap saja sebagai tebusan karena sudah mengobati lukaku waktu itu.

Tiba-tiba saja mengingat kejadian di perpustakaan membuat Kesya salah tingkah, jantung kembali bekerja tidak sesuai irama.

"Dasar Manusia Alien, bisanya ia menggodaku saat sudah malam begini," cecar Kesya tidak terima, ia kembali menjentikkan balasan. Namun, sebelum Kesya selesai, pesan lainnya kembali masuk.

Manusia Alien: Mama dulu selalu bernyanyi agar aku bisa tertidur.

Amarah Kesya redam seketika, ia seolah bisa melihat niat tulus Kevin untuk membantunya tidur.

"Dasar Alien, kadang baik. Kadan nyebelin minta ampun," ucap Kesya menggeleng pelan.

Kevin menatap heran layar ponsel miliknya. Sudah satu menit yang lalu Kesya membaca pesannya. Kenapa ia tidak menjawab.

Saat Kevin ingin mengetikan kata, sebuah pesan masuk membuat ia tersenyum.

Kesya: Baik.

* * *

"Kesya bangun!" teriak Naya keras ditelinganya, bukanya bangun ia malah mengubah posisi tidurnya, menarik selimut menutupi seluruh tubuh. Seolah tak ingin di ganggu.

Bukan Naya namanya jika tidak bisa membuat Kesya bangun. "Ya sudah kalau tidak mau bangun, album BTSnya aku bawa pulang."

Naya bangkit ingin pergi namun, langsung di cegah Kesya.

"Iya, aku bangun ni, mana albumnya?" tanya Kesya tidak sabaran.

"Mandi dulu sono! Bau asem," sindir Naya sambil berakting muntah.

Kesya langsung mendorong tubuh Naya agar menjauh, tidak terima dengan sindiran Naya.

"Enak aja, meskipun gak mandi aku tetap wangi," ujar Kesya percaya diri.

"Serah, cepat mandi sana!" teriak Naya kembali bahkan lebih keras dari suaranya tadi.

Kesya bangun dari tempat tidurnya mengambil handuk. Sementara Naya, ia berjalan mendekati jendela, membuka tirai agar cahaya matahari pagi bisa masuk ke dalam kamar.

"Jangan!" peringat Kesya ketika melihat Naya menyentuh tirai.

Gerakan Naya terhenti, ia menatap aneh ke arah Kesya. "Kenapa?"

"Jangan di buka," peringat Kesya lagi.

"Iya, tapi, kenapa?" tanya Naya kembali.

Kesya tampak bingung, ia melihat ke kiri dan kanan mencoba mencari jawaban.

"Dasar aneh," ujar Naya, sembari melanjutkan aktivitasnya tadi.

"Tidaaak," teriak Kesya dramatis, ia berlari ke arah Naya namun, sayang, usahanya tidak berhasil. Naya sudah lebih dulu membuka tirai tersebut. Begitupun dengan jendela yang ikut dibuka olehnya.

Mata Naya menyipit ketika melihat siluet seseorang yang tampak tak asing baginya. Dan benar saja diseberang sana berdiri Kevin yang sedang menyeruput kopi miliknya.

"Kesya, itu Kevin bukan?" tanyanya yang masih belum tersadar sepenuhnya.

Kesya diam, ia memilih bungkam daripada menjawab pertanyaan Naya yang tidak bermutu, lebih baik dirinya mencari cara agar Naya bisa tetap tutup mulut dan tidak memberitahu semua orang di sekolah kalau ia dan Kevin bertetangga.

"Benar itu Kevin," pekik Naya senang, ia melambaikan tangannya menyapa Kevin.

Sementara Kevin hanya melihat sekilas Naya dengan ekor matanya, seolah tidak perduli.

Naya segera berlari ke arah Kesya, sambil menggoyangkan kedua bahu Kesya senang. "Wah, akhirnya kalian berjodoh," ujarnya senang sambil melompat-lompat seperti anak kecil yang menemukan mainan baru.

Kesya langsung menepis kedua tangan Naya dari bahunya.

"Tidak mungkin, itu hanya kebetulan!" bantah Kesya dongkol, ia kemudian masuk ke kamar mandi dan sengaja menutup pintu kasar agar Naya terkejut.

* * *

"Pagi Tante," sapa Naya sambil tersenyum cengengesan.

Soraya juga membalas sapaan Naya dengan tersenyum lembut, ia memang sudah lama mengenal Naya yaitu sejak satu tahun lalu. Naya juga setiap minggu selalu berkunjung ke rumah jadi, ia sudah hapal wajah Naya.

"Kenapa sama senyumnya? Kayaknya bahagia banget," Soraya sibuk meletakkan sarapan, dibantu Naya yang tersenyum tidak jelas sedari tadi.

Naya membuka mulutnya untuk memberitahu, perihal kesenangannya hari ini. Namun dengan sigap sebuah tangan dari belakang menutup mulut cantiknya.

"Hmpth." Suara yang di keluarkan Naya juga menjadi tidak jelas terdengar oleh Soraya.

Ia melihat bingung ke arah Kesya. "Kenapa mulut Naya di tutup?"

"Itu ma..." jawaban Kesya terputus, ia sedang mencari alasan yang tepat dan seperti biasa, otaknya sangat lama merespon. "Naya belum gosok gigi, napasnya mau tikus got."

Penjelasan Kesya seketika membuat Naya melotot tidak terima, enak saja napasnya dikatakan bau tikus got, padahal sebelum berangkat, ia sudah memastikan giginya bersih, mengkilat, putih dan wangi.

"Ikut aku ke toilet dulu yuk," Kesya berusaha menarik Naya menjauh dari mamanya, jangan tanya bagaimana keadaan Naya, ia sibuk mengumpat dibalik telapak tangan Kesya.

Kesya melepas tangannya dari mulut Naya ketika posisi mereka sudah jauh dari Soraya.

"Wah, aku gak percaya. Kamu baru saja mengatakan napasku bau tikus got," gerutu Naya tidak terima, ia bahkan mengipaskan kedua tangan untuk menyingkirkan rasa panas yang sudah menjalar mencapai ubun-ubun. Andai saja Kesya bukan sahabatnya, Naya pasti akan memukul Kesya sampai amarahnya tuntas.

Ia membuang napas ke samping sambil berdecak pinggang.

"Salah sendiri, siapa suruh mulutnya bocor," bela Kesya dengan nada santai.

Naya berbalik melempar tatapan penuh kekesalan ke arah Kesya. "Maksudmu apa mengatakan mulutku bocor?"

"Aku tahu, kamu pasti mau memberitahu mama, masalah aku dan Kevin kan," tuduh Kesya ikut emosi.

"Kan mama mertua harus tahu," jelas Naya tertawa mengejek.

Kesya menggenggam kedua tangannya kesal, entah kenapa? Naya selalu saja menjodohkan dirinya dan Kevin. Kesya benci hal tersebut. Sangat membencinya.

"Aku udah pernah bilangkan. Kesya bukan jodoh Kevin!" teriak Kesya tidak terima.

Kakinya bahkan menghentakkan lantai beberapa kali untuk menyalurkan kekesalannya pada Naya.

"Aku tidak perduli, intinya kalian berdua sudah ditakdirkan Tuhan untuk bersatu jadi, terima takdir. Mengerti!" ujar Naya santai.

Ia tersenyum puas di dalam hati karena berhasil membuat Kesya kesal setengah mati. Seperti biasanya, saat nama Kevin di sebut Kesya pasti akan menggerutu tidak jelas.

"Dasar Naya kurang asem, awas kamu!" Serang Kesya emosi, ia mengejar Naya yang telah mengambil langkah seribu sedari tadi.

"Tunggu!" teriak Kesya lagi tetapi, tidak dihiraukan Naya, ia malah melempar tatapan mengejek dan menjulurkan lidahnya.

"Weeek," ejek Naya berlari ke ruang dapur.

Bruk.

Sialnya, tubuh Kesya menabrak seseorang yang mendadak muncul, keduanya jatuh tersungkur ke lantai.

* * *

Siapa ya yang ditabrak Kesya?🤔

Jangan lupa tunggu kelanjutannya ya😅

Jangan lupa vote, komen dan like ya, kalau perlu beritahu temanmu, biar mereka ikut baca dan bisa sama-sama nyerang Kevin😈.

Kevin : kenapa aku? Memangnya apa salahku.

Kesya : Dasar manusia gak tahu diri udah salah gak mau ngaku lagi.

Kevin : Diam kamu!

Kesya : Terserah akulah mau diam atau gak, secara ini mulutku kan.

Dan begitulah perdebatan antara Kesya dan Kevin yang tiada habisnya. Author nyerah deh😔😔

Jangan lupa tunggu update selanjutnya 😘😘😍🤩

Terpopuler

Comments

Mimosa Pudica

Mimosa Pudica

😍😍😍😍😍

2020-04-06

0

Ummi Syifa Zulfa

Ummi Syifa Zulfa

keren kak🤗 aku udah like +vote .lanjut kak semangat

2020-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!