Chapter 12 Tidak Menerima Penolakan

Kevin menoleh kebelakang, mencari keberadaan Kesya, ia pikir Kesya akan marah dan cemburu. Tapi lihatlah gadis tersebut melayat entah kemana.

"Kamu sedang melihat apa?" tanya Salsa yang menyadari Kevin terus melihat ke belakang.

Kevin segera menggeleng, ia langsung melempar pandangannya ke depan. "Tidak ada."

"Kamu sedang mencari gadis yang berdiri bersamamu tadi kan," tuduh Salsa.

"Tidak! Untuk apa mencari cewek aneh itu," dalih Kevin meskipun, dari nada suara terdengar sedikit bergetar.

Salsa tertawa ketika menyadari perubahan tingkah Kevin.

"Kamu menyukainya?" tanya Salsa lagi.

Kali ini Kevin tampak terkejut, pertanyaan yang dilontarkan Salsa membuat ia benar-benar gugup dan mati kutu.

"Siapa bilang? Tidak, itu adalah hal yang sangat mustahil," bantah Kevin sewot.

"Bagus deh kalau gitu," tutur Salsa senang.

Kevin merasa aneh dengan penuturan Salsa.

"Kenapa dia malah senang?" tanya Kevin dalam hati.

Salsa segera mengandeng lengan Kevin, sontak saja sentuhan itu membuat Kevin mundur, ia tidak suka sebarang orang menyentuhnya, apalagi, ia baru mengenal Salsa beberapa hari.

"Maaf, aku tidak suka seseorang menyentuhku." Peringat Kevin tegas.

Salsa hanya tertawa lemah, ia tidak tersinggung dengan peringatan yang baru saja dikatakan Kevin.

"Benar sekali rumor yang beredar, Kevin memang dingin dan tak tersentuh tetapi, lihat saja nanti, akan ku pastikan. Kamu berlutut memohon cintaku," yakin Salsa dalam hati.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju taman.

"Sial, ku pikir Kesya akan mencegahku. Sekarang aku malah terjerat dengan gadis ini." Keluh Kevin dalam hati.

* * *

Kesya masuk ke kelas dengan perasaan kesal, pasalnya Kevin lebih memilih pergi dengan gadis tadi.

Andai saja Kesya tidak memperdulikan egonya, ia pasti menarik Kevin untuk menjauh dari gadis genit itu.

"Ada apa sih? Muka udah kayak kaset rusak gitu," kata Naya.

Kesya tidak menyahut, melemparkan pantatnya di atas kursi dan sebenarnya ia juga masih marah pada Naya karena meninggalkan dirinya begitu saja tadi. Persahabatan macam apa itu? kabur ketika dibutuhkan.

Naya menggaruk tekuknya yang tidak gatal, memikirkan gombalan yang bagus agar Kesya tidak marah.

"Jangan marah dong, nanti aku traktir es krim," rayu Naya.

Kesya memalingkan wajahnya ke samping. Ia menebalkan bibir bawahnya.

"Jangan cemberut lagi ya, cantiknya hilang lho," timpal Naya lagi.

Naya menghela napas berat, ia memang tidak berbakat dalam merayu. "Aku bakalan kasih kamu album BTS terbaru."

Spontan mendengar hal tersebut, Kesya langsung berteriak senang. Hal yang paling ditunggu dari bibir Naya.

Ia segera berbalik menghadap Naya. "Beneran?" tanyanya memastikan.

Naya menggangguk beberapa kali untuk meyakinkan Kesya. Kesya langsung tersenyum senang memeluk erat Naya.

Akhirnya ia bisa memiliki album BTS secara gratis tanpa mengeluarkan sepeserpun uang.

"Oh Kim Taehyung sebentar lagi aku akan memelukmu," beo Kesya dalam hati.

Ayolah, kalian juga akan sangat iri dengan Kesya, sudah lama ia ingin membeli merchandise BTS dan sekarang keinginannya terkabul.

* * *

Kesya segera berlari keluar ketika jam pulang tiba, ia tidak sabar lagi ingin pulang bersama Alex. Sang pujaan hati.

"Mau kemana?" tanya Kevin ketika melihat Kesya pergi ke arah gerbang begitu saja.

"Aku mau pulang bareng kak Alex," sewot Kesya sombong.

"Tidak boleh."

Kesya menyergitkan dahi bingung, memangnya ia sedang meminta izin pada Kevin. Tidakkan jadi, apa hak nya untuk menghentikan Kesya.

"Terserah, aku tidak meminta pendapatmu," seru Kesya enteng.

Kevin menyerahkan helm pada Kesya. "Pakai ini dan ikut pulang bersamaku."

"Tidak mau," tolak Kesya langsung.

Sebuah penolakan. Kevin benci itu, ia menarik paksa Kesya untuk ikut dengannya.

Kesya segera menepis tangan Kevin, ia sudah berjanji untuk pulang bersama Alex tadi.

"Pulang denganku atau ku pastikan kamu akan menyesal," ujar Kevin tegas ditambah dengan tatapan horor yang akan membuat siapapun menunduk ketakutan.

Seketika keringat dingin mulai membasahi tubuh Kesya. Pasalnya tatapan Kevin benar-benar memberikan efek yang begitu besar bagi dirinya, sampai ia seperti tidak bisa menolak.

"Baiklah," kata Kesya ikut pulang bersama Kevin.

"Kesya!" teriak Alex dari kejauhan, ia segera berlari menghampiri Kesya.

"Ayo pulang," ajak Alex sambil tersenyum.

Kesya diam sesaat, ia tidak enak hati menolak ajakan Alex tapi, kalau ia tidak pulang bersama Kevin. Manusia alien itu pasti akan membuat kekacauan.

"Maaf," ujar Kesya.

Alex hanya bungkam, ia tidak mengerti maksud permintaan maaf yang dikatakan Kesya.

"Aku tidak bisa pulang dengan kakak, aku lupa sudah terlanjur janji dengannya." ujar Kesya dengan nada tanpa semangat, padahal ia sudah sangat senang tadi.

"Hm, tidak masalah, kalau nanti sore bagaimana?" tanya Alex.

"Maksudnya kak?" ulang Kesya tidak mengerti.

"Kalau kamu tidak sibuk, kita bisa jalan bareng nanti," jelasnya kemudian.

Kesya langsung menyetujui ajakan Alex. Sambil bersorak senang didalam hati.

Sementara Kevin yang melihat hal tersebut merasa kesal setengah mati. Lihat saja ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Ya sudah kalau begitu, kamu pulangnya hati-hati ya," nasehat Alex setelah itu, ia berlalu pergi meninggalkan Kesya dan Kevin.

* * *

Sepanjang perjalanan kedua tetap diam. Sibuk dengan pemikirannya masing-masing.

Kesya sibuk memikirkan acara jalannya bersama Alex nanti sedangkan Kevin sedang memutar otak untuk mencegah hal tersebut terjadi.

"Sudah turun!" Perintah Kevin ketika mereka telah sampai di halaman rumah Kesya.

Kesya segera turun, menyerah helm yang ia pakai pada Kevin.

"Kevin," panggil Kesya.

"Hm." Kevin masih sibuk menghidupkan kembali motornya.

Kesya tampak mengigit bibir bawahnya "Bisa minta sesuatu."

"Apa?" tanya Kevin dingin

"Jangan beritahu ibuku, kalau tadi aku pingsan" pinta Kesya memohon.

Sepertinya dewi keberuntungan memang berpihak pada Kevin, ia tidak perlu susah memikirkan alasan untuk menghentikan Kesya. Buktinya Kesyalah yang memberikan alasan tersebut.

Kevin tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. "Ada syaratnya."

"Apa?" tanya Kesya penasaran.

"Kamu harus menemaniku pergi nanti sore." imbuh Kevin tersenyum licik.

"Tapi aku sudah berjanji dengan kak Alex tadi." Kesya mencoba untuk bernegosiasi

"Batalkan saja," jawab Kevin enteng

"Tapi," ujar Kesya ragu.

"Ya sudah kalau tidak mau, aku akan segera memberitahukan hal tersebut pada ibumu," acam Kevin, bersiap turun untuk menemui Soraya

"Iya iya baiklah, aku akan menurutimu." seru Kesya setuju karena tidak ada hal yang paling penting di dunia ini selain mamanya, ia tidak mau mamanya malah bertambah khawatir dan sedih.

Kesya berdecak kesal, hilang sudah harapannya untuk pergi jalan dengan pujaan hati. Sementara, Kevin. Ia tertawa penuh kemenangan, di dalam hati karena berhasil menghentikan rencana Kesya untuk pergi bersama Alex.

"Ingat, jangan mencoba kabur atau aku akan langsung melaporkannya pada tante Soraya," peringat Kevin lagi, sebelum akhirnya ia melenggang pergi menuju rumahnya.

Kesya mengacak rambutnya frustasi, sekarang alasan apa lagi, yang harus ia katakan pada Alex karena mereka tidak jadi pergi.

Otak Kesya terasa berapi menahan amarah.

Sebuah pesan masuk membuat Kesya mengalihkan perhatian pada ponsel miliknya.

Pujaan hati : Kesya maaf, sepertinya kita tidak bisa jalan nanti, ada rapat OSIS dadakan. Aku merasa sangat menyesal.

Kesya bernapas lega setelah membaca pesan teks dari Alex, syukurlah ia tidak perlu memikirkan alasan untuk menolak lagi.

Jari Kesya dengan sigap mengetikkan balasan.

Kesya : Tidak masalah kak, aku mengerti.

Setelah menakan tombol send, Kesya masuk ke dalam rumah sambil berseru santai.

"lihat saja nanti, aku akan mengerjai Kevin kerena telah menggangu rencanaku," batin Keysa tersenyum menyeringai.

# # #

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!