Chapter 16 Manusia Bosan Hidup

"Nay, kenapa bengong, makanannya gak enak ya?" tanya Kesya ketika melihat Naya melamun.

Naya segera mengibaskan kedua tangannya, sambil menggeleng cepat. "Enak kok, malah sangat enak. Ini makanan terenak yang pernahku makan. Bahkan lebih mewah dari makanan di restoran bintang lima." Jujur Naya, mungkin makanan di rumah Kesya memang sederhana, tidak seperti di tempatnya yang penuh dengan makanan berkelas tetapi, sayang tidak ada rasa cinta didalamnya, Naya selalu bermimpi untuk mencicipi makanan yang dibuat langsung oleh ibunya. Makanan yang penuh cinta dan kasih sayang.

Untuk itulah, Naya merasa senang meskipun, makanan didepannya ini bukan hasil karya ibunya tetapi, ada ada ketulusan seorang ibu di dalamnya. Hal yang paling Naya inginkan.

Soraya tersenyum mendengar pujian Naya. Ia telah menganggap Naya sebagai anaknya sama seperti Kesya, kedua putri yang sangat ia sayangi. "Kamu ini bisa aja, masakan Tante gak seenak itu kok."

"Makanan tante memang enak tapi, makanan Mama lebih enak," imbuh Dipta dengan makanan yang masih penuh di mulutnya.

Spontan, semua orang yang berada di sana tertawa melihat tingkah imut Dipta, termasuk Kevin yang tersenyum singkat.

Diam-diam Kesya terus memperhatikan gelagat Kevin dari ekor matanya, saat pandangan keduanya bertemu, Kesya segera membuang pandangan ke samping.

"Oh ya, Kevin aku ingin bertanya sesuatu sama kamu" ucap Naya.

"Hm." Kevin hanya berdehem sambil menikmati suapan yang telah masuk ke mulutnya.

Sementara Kesya, ia penasaran dengan pertanyaan yang akan dilontarkan Naya, dari ekspresi wajahnya. Kesya yakin ini adalah pertanyaan yang tidak akan menguntungkan baginya tapi, ya sudahlah ia tidak peduli. Toh yang ditanya Kevin bukan dirinya.

"Kok, pagi-pagi udah ke rumah Kesya? Kamu rindu ya?" Pertanyaan Naya sukses membuat keduanya tersedak.

Kevin dan Kesya segera meraih air didepan mereka lalu, meminumnya dalam sekali teguk. Dipta membantu menepuk pundak Kevin dan Soraya menepuk pundak Kesya.

"Bahkan terdesak juga bareng, Dasar pasangan aneh!" ceplos Naya yang langsung dihadiahi tatapan sinis dari keduanya.

"Kita bukan pasangan!" bantah Kevin dan Kesya serentak, hal tersebut malah semakin menunjukkan chemistry keduanya.

Tidak hanya Naya, bahkan Soraya dan Dipta juga setuju dengan ucapan Naya barusan.

"Kakak, kalian terlihat mirip," tambah Dipta sambil tersenyum cengengesan.

Senyum Dipta langsung memudar, ketika menyadari raut tidak suka terpancar jelas di wajah Kevin, membuat nyalinya ikut menciut.

"Hehehe, maksudku sedikit kak," ujar Dipta membela diri.

"Sudah, sudah jangan bertengkar. Kamu juga Naya, berhenti menggoda mereka, nanti malah jodoh beneran," ucap Soraya tertawa singkat sembari mengedipkan sebelah matanya ke pada Naya. Sedangkan Naya, ia malah tersenyum senang, Soraya ternyata mendukungnya.

"Mama," rengek Kesya tidak setuju.

"Kenapa, mau nambah lagi?" tanya Soraya berpura-pura tidak mengerti maksud Kesya. Ternyata menggoda putrinya adalah hal yang menyenangkan.

Kesya mengembungkan kedua pipinya sebel, tidak Naya, tidak Mama, keduanya sama saja.

"Tante, sebenarnya saya kesini untuk menyampaikan pesan Mama, katanya rancangan baju yang Tante ajukan kemarin udah diterima tetapi, mereka ingin bertemu secara langsung sebelum menjalin kerjasama." Jelas Kevin to the point. Ia tidak mau menjadi bahan ejekan Naya yang terus menjodohkan dirinya dengan Kesya. Serius, itu gak lucu.

Raut wajah Soraya tampak tampak terkejut, tidak percaya akhirnya ia bisa mulai kembali bekerja. Sebenarnya Soraya dulu adalah seorang karyawan kantor yang menjadi perancang busana di sebuah perusahaan fashion namun, sejak ia menikah dengan Andika-papanya Kesya. Ia lebih memilih berhenti mengejar karir dan lebih memprioritaskan keluarga, mengingat gaji suaminya sudah lebih dari cukup untuk menghidupi ia dan anaknya. Namun, semua itu berubah ketika Soraya mendapatkan sebuah berita bahwa suaminya telah meninggal setahun lalu dalam sebuah kecelakaan pesawat.

Sejak saat itulah, ia harus menjadi ibu dan juga ayah bagi Kesya, ia berusaha mati-matian bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, ia mencoba kembali ke dalam dunia bisnis, mencoba peruntungannya sebagai seorang desainer.

"Tapi Tante, kata mama, mereka sekarang ada di luar kota," Lanjut Kevin lagi.

Mendengar hal tersebut, membuat Soraya bungkam, ia merasa ragu. Bagaimana mungkin ia bisa meninggalkan putrinya sendirian. Itu hal yang mustahil.

Kesya menggenggam tangan ibunya. "Mama, Kesya udah gede dan bisa jaga diri kok," terang Kesya tersenyum manis dengan nada menyakinkan.

"Tenang Tante, Naya bakalan ada bersama Kesya..." Ia terdiam sesaat, tampak berpikir. "Gimana kalau tinggal di rumah Naya aja." Usul Naya senang.

"Jangan, aku gak mau ngerepotin," tolak Kesya tidak enak.

"Ya sudah kalau gitu, aku tinggal di sini aja," Otak Naya termasuk baik dalam memikirkan ide, ia tersenyum senang.

"Tapi, kalian itu cewek, gimana kalau terjadi sesuatu," ucap Soraya khawatir.

"Tenang Tante, biar Dipta sama kak Kevin yang jagain," seru Dipta bangga.

"Beneran?" tanya Soraya memastikan, ia ingin mendengar langsung dari Kevin.

"Iya Tante, Kevin janji," ujar Kevin setuju. Sebenarnya tanpa diminta pun, ia akan menjaga Kesya, ia tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya, jangan berpikir ini cinta, anggap saja ini bagian kecil dari kebaikan hatinya.

Soraya tersenyum senang, ia sekarang tidak khawatir lagi, ya setidaknya akan ada banyak orang yang menjaga putrinya.

"Cie, dijagain sama pangeran, pasti aman dah," bisik Naya di telinga Kesya, entah kenapa ada sesuatu yang membuat Kesya tersipu malu.

"Diam! Ngomong lagi ku bekap mulutmu pake kaus kaki," ancam Kesya. Naya segera menutup mulut cantiknya dengan kedua tangan, sambil menjauh dari Kesya.

Aura kegelapan yang menyelimuti Kesya membuat ia sedikit takut, ia meraih gelas yang berisi air didekatnya lalu, meminum perlahan.

Setelah selesai makan, Kesya dan Naya membantu Soraya mencuci piring, sedangkan Kevin dan Dipta mengumpulkan piring kotor lalu membawanya ke dapur.

"Ma, biar Kesya yang beresin, mama istirahat aja," ucap Kesya, tangannya sibuk menuangkan sabun ke atas spon.

"Iya Tante, biar kami para gadis cantik yang menyelesaikan tugas ini," beo Naya dramatis.

Soraya hanya tersenyum tipis, ia membelai rambut keduanya lembut. "Dua putri kecil sudah besar ternyata," Naya yang ikut mendapatkan pujian, memekik penuh  kegirangan, ia sangat senang sekaligus haru. Air matanya bahkan hampir terjatuh.

"Loh, kok Naya sedih, Tante salah ya?" Soraya terkejut melihat respon Naya.

Naya segera menggeleng, ia menghapus kedua air matanya yang jatuh tanpa disadarinya. "Ini pertama kalinya Naya mendapatkan perlakuan seperti ini. Naya sangat senang Tante."

Soraya dan Kesya tersingkap, Soraya merasa sedih dan juga iba terhadap Naya, meskipun ia memiliki orang tua yang lengkap ternyata Naya kurang kasih sayang.

Ia memeluk keduanya erat. "Sudah jangan menangis, Tante yakin kedua orang tua sebenarnya sangat menyayangimu, mereka hanya terlalu sibuk mencari uang, agar kamu bahagia padahal, mereka sendiri tidak sadar sudah membuatmu sedih."

Naya setuju dengan ucapan Tante Soraya, memang benar, kedua orang tuanya berusaha membuat ia bahagia dengan mencukupi segala kebutuhan Naya meski kenyataannya, yang paling Naya butuhkan adalah kehadiran mereka sudah cukup membuatnya bahagia.

"Ya sudah, lanjut kerja sana, Tante mau ketemu mamanya Kevin dulu, mau bahas kerja sama tadi," jelas Soraya.

"Baik Tante," jawab Naya.

"Iya Mamaku tersayang," sahut Kesya setelahnya.

Sepeninggalan Soraya, keduanya hanya diam.

"Udah jangan sedih lagi, mukamu jelek tau," ujar Kesya buka suara.

"Biarin," kata Naya tidak perduli. Ia berusaha untuk tidak menangis lagi.

Kesya maju, ia memeluk tubuh Naya erat. "Aku akan selalu bersamamu jadi, jangan sedih lagi."

Kesya melepaskan pelukan mereka, ia tersenyum lembut ke arah Naya. Naya mengangguk mengerti, mereka kembali sibuk mencuci piring.

Kevin kemudian muncul, menaruh tumpukan piring kotor lalu, pergi begitu saja.

"Kesya," panggil Naya ketika mereka telah selesai mencuci piring.

"Hm," jawab Kesya singkat.

"Kesya," panggil Naya lagi, hal ini membuat Kesya kesal, jika seperti ini, pasti ada sesuatu yang mau Naya katakan.

"Iya Naya ku sayang ada apa?" tanya Kesya dengan nada santai ya meski didalam hati sedikit ngegas.

"Mama kamu ke rumah Kevin kan?" tanya Naya balik.

"Iya, terus apa masalahnya?" Kesya kembali bertanya, ia tidak mengerti arah pembicaraan Naya.

"Berarti ada pertemuan sesama besan dong, jangan-jangan mereka lagi bahas tanggal pernikahan kalian," pekik Naya bahagia.

"Benarkah? Sepertinya kamu sudah bosan hidup ya," seru Kesya geram, ia memungut sebuah botol plastik kosong, bersiap melemparkan benda tersebut kepada Naya.

Kesya segera melempar benda tersebut, untunglah Naya sudah mengantisipasi serangan dadakan dengan lihai, ia segera menunduk.

Botol tersebut malah mengenai orang lain yang berdiri dibelakang Naya.

"Kalian berdua!" Murkanya sambil memegang pelipis yang terkena benda tadi.

Naya berbalik, ia dan Kesya meneguk salivanya pelan.

"Diam, disitu jangan mencoba kabur!"  perintah Kevin.

Tentu saja hal tersebut tidak di dengarkan keduanya, mereka telah lebih dulu berlari menyelamatkan diri.

"Hosh...Hosh," ujar keduanya ngos-ngosan, mereka kini duduk diruang tamu bersama Dipta.

"Kakak, kalian kenapa?" tanya Dipta heran.

"Itu tadi, dikejar alien," jelas Kesya.

# # #

Kasian Kevin, kena botol plastik. 😅

Kesya : Masih mending botol plastik, belom ku lempar pake botol kaca.

Sadis amat ya.

**JANGAN LUPA VOTE/LIKE DAN KOMEN YA, AUTHOR TAU BANYAK YANG BACA TAPI, GAK LIKE DAN JUGA KOMEN. SETIDAKNYA HARGAI USAHAKU😭😭, CAPEK NGETIK😅 SEDIKIT CURHAT.

JANGAN LUPA TUNGGU CHAPTER SELANJUTNYA 😘😍🤩

TERIMAKASIH BUAT YANG SELAMA LIKE DAN KOMEN 🤗🤗😍😍😘**.

Terpopuler

Comments

Ummi Syifa Zulfa

Ummi Syifa Zulfa

kapan updatenya lagi kak? udah gak sabar

2020-04-21

1

Ummi Syifa Zulfa

Ummi Syifa Zulfa

wahh kerennn. Crazy up dong kak. sesekali😂😂

2020-04-19

2

Mahasana (IG: @anaalien10)

Mahasana (IG: @anaalien10)

Next Thorrr 😁 Jgn lupa like back ceritaku yaa 👌

2020-04-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!