Der Dieb (Mein Herz) - Si Pencuri Hatiku

Der Dieb (Mein Herz) - Si Pencuri Hatiku

Si Pencuri

Bang Sena...

Mia lapaaar sekali.

Kenzo dan Kenny nangis terus, ngga ada susu lagi, adanya air mentah.

Mia sabar ya.

Abang usahakan malam ini kita bisa makan...

*****

Kletek!

...

Drak!!

Sandra Ellen membuka matanya dengan waspada.

Ia sedang dalam kondisi tertidur lelap saat itu.

Namun bunyi benda jatuh. Atau retakan tembok? Tidak yakin juga, membuatnya terbangun dalam keadaan kaget.

Apa itu?

Batinnya.

Dengan hati-hati ia menegakkan tubuhnya dan menajamkan pendengarannya.

Ia baru pindah ke rumah kavling itu sekitar sebulan lalu.

Ia belum terlalu mengenal lingkungan ini kecuali Pak RT yang rumahnya terletak di ujung komplek dan Bu Sekretaris RT yang kerap mengumpulkan uang iuran dan arisan.

Drek !

Bunyi kulkas dibuka?

Sandra hanya tinggal sendiri, karena ia sedang dalam kondisi 'melarikan diri' dari keluarga besarnya yang senantiasa menekannya untuk segera menikah di usianya yang sudah 29 tahun.

Rumah kecil yang ia beli ini, lokasinya belum diketahui keluarganya.

Tidak, ia tidak dipaksa untuk dijodohkan dengan CEO entah siapa untuk tujuan pembayaran hutang, tidak.

Tidak se-ekstrim di novel percintaan seperti itu, lagipula mereka bermukim di negara hukum dan Sandra dalam usia dewasa.

Masalahnya Eyang Putrinya mau mewariskan harta melimpahnya pada keluarga dengan syarat Sandra atau Gerald, kakaknya, sudah berkeluarga.

Menikah, dengan kata lain.

Gerald langsung 'kabur' ke Jerman.

Sialan kakaknya itu. Lebih dulu kabur.

Dasar licik! Padahal Gerald lebih tua 11 tahun dariku! Seharusnya dia yang menikah duluan, bukannya aku.

Umpat Sandra dalam hati.

Dan Sandra, juga mengikuti jejak kakaknya, melarikan diri dengan membeli rumah kecil untuk ia tinggali sendiri, tanpa sepengetahuan Papa-Mamanya.

Dan sekarang...

Ia sendirian.

Dengan bunyi misterius, tampaknya berada di dapurnya, membuka kulkasnya.

Maling?

Tampaknya maling.

Kenapa kulkas?

Sudahlah.

Mana tongkat golfnya?!

Sial. di ruang tamu!

"Verdammt!" (Sial!) Umpatnya.

Sandra menoleh ke kiri dan kanannya, dan menemukan hairdryer.

Ini bisa dijadikan senjata ngga sih?! Pikirnya.

Sudahlah.

Hanya ini benda keras yang terpikir.

Di dapur ada seperangkat pisau daging, ia akan memukul dengan hairdryer sebagai pengalih perhatian, lalu mengambil pisau dagingnya.

Mana ponselnya?

Astaga! Di ruang tamu juga!

"Dummkopf..." (Bodoh) Keluhnya ke dirinya sendiri.

Berapa nomor telepon polisi Indonesia??

110?

Sandra juga tidak begitu yakin. Mungkin 110.

Sandra mengendap-endap keluar dari kamarnya, dengan hairdryer di salah satu tangannya.

Itu dia!

Siluet tinggi di depan kulkasnya yang terbuka.

Tampaknya sedang menguras isinya.

Sandra tertegun merasa aneh.

Kenapa kulkasnya?

Sandra hanya diam di sana, memperhatikan tingkah laku penyusup itu.

Sepertinya seorang pria

Mengenakan jaket hoodie hitam, masker, topi dan sarung tangan.

Tubuhnya jauh lebih tinggi dari Sandra.

Lalu setelah isi kulkasnya habis, pria itu ke kabinet dapur di atas.

Menemukan sekardus mie instan.

Dan juga menguras isinya.

Dimasukan semuanya ke dalam ransel gunung.

Lalu ia gendong di punggungnya.

Dan pria itu menoleh ke kanan dan kiri.

Sandra langsung bersembunyi di celah pilar.

Pria itu juga mengambil setoples kue kering yang ada di konter dapur.

Lalu...

Naik ke plafon atap, dan menghilang.

Sandra bisa mendengar bunyi halus di gentingnya, seperti suara orang melangkah di atasnya.

Lalu sunyi.

Setelah beberapa saat, ia menunggu sekitar 15 menit, diam di balik pilar.

Wanita itu menyalakan lampu.

Dan berkacak pinggang melihat kondisi dapurnya.

Berpikir sangat lama di sana.

Negara ini tampaknya penuh dengan orang kelaparan.

Sampai emas dan tas branded di kamar utama tidak disentuh, malah fokus ke makanan.

Besok ia bertekad akan membeli cctv.

*****

Lüster Schon Jewel By Jarvas Co.

Sandra Ellen menatap papan nama yang melatarbelakangi etalase produknya sambil menyesap kopinya.

Perusahaannya baru berdiri selama dua tahun. Produk andalannya adalah perhiasan wanita, dengan batu mulia berkualitas tinggi dipasok dari Rusia dan China.

Secara keseluruhan, LSJ (Lüster Schon Jewel) adalah anak usaha dari Jarvas Company milik Kakaknya, Gerald. Sandra hanya memiliki 20% saham pengendali atas perusahaannya, sisanya adalah kakaknya.

Mimpinya perlahan-lahan mulai terwujud, memiliki perusahaan perhiasaan sendiri, dengan desain yang ia rancang sendiri, berikutnya tinggal mengambil alih sahamnya dari Gerald, lalu melepasnya ke beberapa kolega agar ia bisa lepas dari bayang-bayang kakaknya.

Dengan catatan, apabila keuntungan melebihi target.

Dan merambah ke IPO bila perlu.

Tahun ini, ada dua acara pagelaran busana yang akan memasok cinderamata dari LSJ.

Juga souvenir eksklusif pada acara pernikahan keluarga Konglomerat Bataragunadi. Mereka sudah mengikat kontrak dengannya.

Awal yang sangat bagus di dua tahun berdiri.

Seharusnya ia senang.

Seharusnya...

Tapi kenapa hari ini ia malah termangu di depan etalase tokonya? Sepertinya papan nama dengan logo perusahaannya tidak ada yang salah.

Entahlah.

Sandra hanya ingin menatapnya.

Ia mengingat kejadian tadi malam.

Scene demi scene.

Menit demi menit.

Apa yang terjadi kalau Sandra memergoki laki-laki itu tadi malam? Apakah nyawanya akan dalam bahaya?

Perusahaan cctv akan datang sore ini, Sandra minta dijadwalkan bertepatan dengan jam pulang kerja.

"A-Anuu. Bu Sandra?" Nia, salah satu staff kepercayaannya menegornya.

Sandra menoleh padanya, masih dengan kacamata hitam brandednya, yang ia pakai di dalam ruangan.

"Ja?" (Ya?) Sandra menoleh otomatis sambil tersenyum.

"Apa. Ehm. Apakah ada yang tidak berkenan dengan penataan toko?" Tanya Nia ragu.

"Echt? Nein nein." (Oh Ya? Tidak tidak.) Kata Sandra sambil mengibaskan tangannya.

"Alles ist gut (semua baik-baik saja). Saya hanya- sedang memikirkan sesuatu. Tidak apa, bukan hal besar, kok." Sahutnya.

"Jadi begini, Bu. Saya mau bicara kalau ibu ada waktu luang." Kata Nia dengan suara yang dibuat rendah.

"Boleh saja bicara. Mau bicara di sini?"

"In private kalau bisa."

"Ach so.(Ooh, Oke.)" Sandra menengadahkan tangannya, menunjuk ruangannya yang ada di bagian dalam toko.

Nia mempersilahkan atasannya itu berjalan di depannya lebih dulu.

*****

Nia benci ada di ruangan ini.

Setiap sudut ruangan Sandra Ellen Bagaswirya adalah perwujudan dari kesombongan wanita berdarah Jerman ini.

Begitulah yang Nia pikirkan.

Ruangan luas yang menghabiskan hampir seperempat lot kantor pusat.

Tampak membuang-buang fungsi, demo estetika belaka.

Dan isinya...

Mewah, berkelas, elegan sesuai pemiliknya.

Sangat tidak seimbang dengan keadaan negeri ini.

Pikir Nia.

Apa yang Sandra pikirkan saat membangunnya? Membuang-buang uang untuk alasan ke-elitannya.

Ah ya, memang bukan urusan Nia sebenarnya. Toh, kantor ini milik 'Sandra Sang Ratu'.

Nia hanya asisten.

Hanya jongos.

Digaji beberapa kali lipat lebih besar dari UMR, untuk mendampingi Sang Ratu membawakan tas branded dan mencatat jadwal.

Kalau saja...

Keadaan berbalik.

Apakah Nia juga akan melakukan hal yang sama seperti Sandra?

Kalau Nia yang dilahirkan sebagai keturunan Raja, apakah akan membuang-buang uangnya dengan mudah seperti Sandra?

Anggap saja ia iri.

Paling tidak, Sandra sudah berbaik hati memberi Nia pekerjaan, di tengah keadaan resesi seperti ini.

"Was ist los, Nia?" (Ada apa, Nia?)

Nia mengernyit.

Bahasa 'planet' yang digunakan Sandra membuat telinganya berdengung.

Ini di Indonesia, haruskah menggunakan bahasa Jerman? Memangnya semua karyawan bisa mengerti?!

Atau Sandra memang ingin dianggap berkelas?

Pikir Nia.

"Saya boleh mengajukan pinjaman ke perusahaan bu?" Tanpa basa-basi Nia mengutarakan keinginannya.

Menurutnya ia pantas mengajukannya.

Sejak Nia mendampingi Sandra mengelola toko perhiasan ini, Nia mengerjakan hampir seluruh kegiatan administrasi dan operasional. Sandra hanya perlu melakukan pendekatan intens ke relasi, sisanya Nia yang mengurusi kontrak kerja dan teknis.

Nia juga tidak minta naik gaji, Sandra yang otomatis menaikan penghasilan dan Bonus Nia setiap 6 bulan sekali.

Jadi Nia berpikir kalau kemajuan perusahaan juga adalah karena ia ikut andil di dalamnya.

Malah seharusnya, karena jasa Nia, tidak perlu dilakukan pinjaman. Cukup berikan saja salah satu dari puluhan tas Sandra Ellen yang nilainya ratusan juta untuk dijual oleh Nia.

"Berapa jumlah yang kamu ajukan kali ini?"

"100juta bu, saya cicil 36 bulan. Kalau bisa bunganya 0%."

Sandra mengetuk-ngetuk mejanya sambil menatap ke bawah, ia sedang menimbang permohonan Nia.

Ini bukan pertama kalinya Nia berhutang, dua cicilan yang lain belum kunjung lunas. Nia meminjamnya dari Sandra pribadi.

Sandra memang bisa mengikhlaskannya untuk Nia, namun melihat tingkah laku Nia, ia ingin wanita di depannya ini memiliki kesadaran untuk membayar hutang.

Karena Nia memiliki gaya hidup yang menurut Sandra berfoya-foya. Nia memang masih single dan seharusnya tidak menghabiskan pengeluaran sebanyak itu.

Sering ponsel Sandra ditelepon oleh orang dari debt collector pinjaman online yang menanyakan mengenai Nia.

Dan akhirnya Sandra yang melunasinya.

Itupun Nia tidak berterimakasih karena merasa pinjaman onlinenya hanya sejuta-dua juta, mungkin menurut Nia itu uang receh bagi Sandra.

Jadi tidak perlu berterima kasih.

Nia merasa sudah sepantasnya ia diberikan reward karena jasanya untuk perusahaan Sandra.

Sandra menghela napas sambil duduk dengan anggun. "Nia, kalau pinjam dari perusahaan, bunganya tidak bisa 0%. Karena saya mengambil jatah bonus karyawan lain. Kalau mau profesional, saya tidak bisa mencampur adukan kehidupan pribadi dengan perusahaan. Begini saja, kamu pinjam saja 50juta dari saya. Tidak usah dari perusahaan. Untuk mencicil saya langsung potong dari gaji kamu agar tidak terasa."

"Ya ngga bisa dong bu!" Sahut Nia cepat.

Sandra sampai menaikkan alisnya menanggapi Nia.

"Saya juga butuh bayar listrik, internet, cicilan mobil, sewa apartemen, belum mengirim uang ke bapak-ibu saya. Gaji saya sebulan sudah kecil bu, hanya 15 juta mau dipotong, nanti saya makan apa?" Kata Nia

Sandra tertegun.

Bukankah bulan kemarin Nia tinggal di koos-kosan dekat kantor? Kenapa sekarang jadi di apartemen? Dan lagi, sejak kapan dia beli mobil?!

Yaaa sudahlah.

Kebutuhan hidup orang beda-beda.

Pikir Sandra.

Sandra menghela napas sambil membetulkan posisi duduknya dengan gusar.

"Oke, Nia. Gaji kamu saya naikan untuk membayar cicilan 100jutanya. Tapi saya tidak bisa menaikan Gaji melebihi 17 juta, karena untuk pengrajin kita yang pengalaman kerja dan jam terbangnya lebih dari 10 tahun saja digaji hanya 17jutaan. Jelas? Kamu terima atau tidak, terserah." Sahut Sandra bersikap tegas.

"Tapi pengrajin kan ngga bisa mengerjakan administrasi." Sungut Nia.

"Lulusan Sarjana Kimia saja bisa mengerjakan administrasi kalau mengikuti SOP Perusahaan." Balas Sandra.

Nia merengut, ia tampak berpikir sesaat.

"Ya sudahlah." Akhirnya Nia menjawab.

"Tapi mulai sekarang, untuk urusan antar-antar dokumen ke klien jangan suruh saya ya bu. Suruh kurir saja, saya banyak kerjaan di dalam." Sahut Nia sambil beranjak berdiri dan pergi dari ruangan.

Sandra menatap sosok Nia yang akhirnya berjalan dengan menghentak-hentak, seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan, dengan kesal.

Astaga. Persoalan karyawan.

Pikir Sandra.

Tapi Sandra masih butuh Nia.

Kerjanya perfeksionis dan rapi. Juga teliti dan mengerti banyak hal mengenai legalisasi.

Namun kalau tingkahnya seperti ini...

Sudahlah, masih banyak hal lain yang harus dipusingkan.

Batin Sandra.

Wanita itu kini beralih meneliti dokumen suku cadang yang diajukan perajinnya.

Lalu matanya mulai berbinar saat melihat detail rangka yang tertera disana, lalu langsung membandingkannya dengan konsep desain yang ia buat sendiri.

"Wah!Wunderschön." (Cantiknya) Desisnya senang. Ia langsung menyambar ponselnya.

"Kang Pur? Das Armband ist wunderschön. gefällt mir. (Gelangnya cantik. Saya suka.) Kita harus meeting siang ini untuk membahas lebih lanjut ya. Saya siapkan presentasinya. Baik Kang, ajak yang lain juga."

Lalu ia menyibukkan dirinya dengan berbagai laporan setelahnya.

*****

Terpopuler

Comments

May Keisya

May Keisya

dan kamu juga ga bisa jadi pengrajin...dasar sinting

2024-01-09

1

May Keisya

May Keisya

astaghfirullah...gaji segitu gedenya...ini nih kebykan pengen..klo udah ga puny kerjaan n ngegembel baru sadar kali ya

2024-01-09

0

May Keisya

May Keisya

ga ada akhlak...br baca udaah gedek ma nih yg namanya niaaaa🙄

2024-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 Si Pencuri
2 Aku Terpaksa
3 Bertemu
4 Masa Lalu Sena
5 Ini Rumah Kami
6 Rumah Sakit
7 Ingin Berbagi Kebahagiaan
8 Sedikit Kacau
9 The Julid
10 Memperhatikan
11 Sena Yang Sebenarnya
12 Keraguan, dan Si Cassanova
13 The Icon
14 Office
15 Tamu Misterius
16 Melted
17 The Princess
18 Perasaan Itu.
19 Rayuan
20 Kedatangan Sebastian dan Arman
21 Lion VS Tiger, Tiger VS Wolf
22 Asal Mula
23 Dilema Sena
24 Tarik Napas, Hembuskan...
25 Wanita Malang
26 Tangan Cantik
27 Penyusup
28 Harapan
29 Memikat
30 Saat Pertama
31 I'm Yours
32 Ajari Aku
33 Rama Sang Juara
34 Kamar Anak
35 Pantaskah Aku
36 Sentuhannya
37 Kesengsem
38 Miss Rempong
39 Tarung
40 Malam Masih Panjang
41 Akhirnya Cemburu Juga
42 Pertengkaran Mesra
43 Nomor Satu dan Dua
44 Kedatangan
45 Kumpul Bocil
46 Photoshoot
47 Cemburunya Sang Cassanova
48 Kapan Nia Kapok?
49 Pecah
50 Kenyataan Yang Terjadi
51 Peringatan Dari Tuhan
52 Warning! Mengandung Mistis
53 Digembok
54 Kenyataan dibalik Nia
55 Mia Yang tersakiti
56 Dari Mia Untuk Mia
57 Double Trouble
58 Perjalanan Hidup
59 Sudah Cukup
60 Janji
61 Teori Kejiwaan
62 Perkenalkan...
63 Pengaduan Ke polisi
64 Pameran 1 (1 of 4)
65 Pameran 2 (2 of 4)
66 Pameran 3 (3 of 4)
67 Pameran 4 (4 of 4)
68 Tarik Urat
69 Untuk Sementara
70 Makna Pernikahan
71 Ditinggalkan
72 Menghilang
73 Kembali
74 Hadiah
75 Usai Sudah
76 Kehidupan Sena
77 Kekasih
78 Balada Niana Yunda
79 Kenal Lebih Dekat
80 Persiapan
81 Bersabar
82 Pejuang Cinta
83 Sang Mertua
84 Yangkung dan Yangti
85 Sore Yang Penuh Cinta
86 Mimpi atau Kenyataan?
87 Persiapan Pernikahan ( 1 of 5)
88 Persiapan Pernikahan (2 of 5)
89 Persiapan Pernikahan (3 of 5)
90 Persiapan Pernikahan (4 of 5)
91 Persiapan Pernikahan (5 to 5)
92 Sakral
93 Malam Pertama
94 Surga Dunia (1 of 2)
95 Surga Dunia (2 of 2)
96 Hari Yang Indah
97 Nikmatnya Kewajiban
98 Season 2, Rama dan Shinta-nya.
99 Season 2, Kencan Pertama
100 Season 2 : Hari Pertama Sekolah
101 Season 2 : Jam Pulang
102 Season 2 : Daughter Complex
103 Season 2 : Malam Yang Damai
104 Season 2 : Topeng
105 Season 2 : Hangout
106 Season 2 : Kunjungan
107 Season 2 : Pertahanan
108 Season 2 : rasa bersalah
109 Season 2 : Preman Sekolah
110 Season 2 : Pelajaran Manusia
111 Season 2 : Di Mana Mia?
112 Season 2 : Langkah Selanjutnya
113 Season 2 : Restu Ibu
114 Season 2 : Rasa Kesal Mia
115 Season 2 : Sena Gerak Cepat
116 Season 2 : SAH
117 Season 2 : Dari Gadis menjadi Wanita
118 Season 2 : Proses
119 Season 2 : Mahmud
120 Season 2 : Akhir yang Manis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Si Pencuri
2
Aku Terpaksa
3
Bertemu
4
Masa Lalu Sena
5
Ini Rumah Kami
6
Rumah Sakit
7
Ingin Berbagi Kebahagiaan
8
Sedikit Kacau
9
The Julid
10
Memperhatikan
11
Sena Yang Sebenarnya
12
Keraguan, dan Si Cassanova
13
The Icon
14
Office
15
Tamu Misterius
16
Melted
17
The Princess
18
Perasaan Itu.
19
Rayuan
20
Kedatangan Sebastian dan Arman
21
Lion VS Tiger, Tiger VS Wolf
22
Asal Mula
23
Dilema Sena
24
Tarik Napas, Hembuskan...
25
Wanita Malang
26
Tangan Cantik
27
Penyusup
28
Harapan
29
Memikat
30
Saat Pertama
31
I'm Yours
32
Ajari Aku
33
Rama Sang Juara
34
Kamar Anak
35
Pantaskah Aku
36
Sentuhannya
37
Kesengsem
38
Miss Rempong
39
Tarung
40
Malam Masih Panjang
41
Akhirnya Cemburu Juga
42
Pertengkaran Mesra
43
Nomor Satu dan Dua
44
Kedatangan
45
Kumpul Bocil
46
Photoshoot
47
Cemburunya Sang Cassanova
48
Kapan Nia Kapok?
49
Pecah
50
Kenyataan Yang Terjadi
51
Peringatan Dari Tuhan
52
Warning! Mengandung Mistis
53
Digembok
54
Kenyataan dibalik Nia
55
Mia Yang tersakiti
56
Dari Mia Untuk Mia
57
Double Trouble
58
Perjalanan Hidup
59
Sudah Cukup
60
Janji
61
Teori Kejiwaan
62
Perkenalkan...
63
Pengaduan Ke polisi
64
Pameran 1 (1 of 4)
65
Pameran 2 (2 of 4)
66
Pameran 3 (3 of 4)
67
Pameran 4 (4 of 4)
68
Tarik Urat
69
Untuk Sementara
70
Makna Pernikahan
71
Ditinggalkan
72
Menghilang
73
Kembali
74
Hadiah
75
Usai Sudah
76
Kehidupan Sena
77
Kekasih
78
Balada Niana Yunda
79
Kenal Lebih Dekat
80
Persiapan
81
Bersabar
82
Pejuang Cinta
83
Sang Mertua
84
Yangkung dan Yangti
85
Sore Yang Penuh Cinta
86
Mimpi atau Kenyataan?
87
Persiapan Pernikahan ( 1 of 5)
88
Persiapan Pernikahan (2 of 5)
89
Persiapan Pernikahan (3 of 5)
90
Persiapan Pernikahan (4 of 5)
91
Persiapan Pernikahan (5 to 5)
92
Sakral
93
Malam Pertama
94
Surga Dunia (1 of 2)
95
Surga Dunia (2 of 2)
96
Hari Yang Indah
97
Nikmatnya Kewajiban
98
Season 2, Rama dan Shinta-nya.
99
Season 2, Kencan Pertama
100
Season 2 : Hari Pertama Sekolah
101
Season 2 : Jam Pulang
102
Season 2 : Daughter Complex
103
Season 2 : Malam Yang Damai
104
Season 2 : Topeng
105
Season 2 : Hangout
106
Season 2 : Kunjungan
107
Season 2 : Pertahanan
108
Season 2 : rasa bersalah
109
Season 2 : Preman Sekolah
110
Season 2 : Pelajaran Manusia
111
Season 2 : Di Mana Mia?
112
Season 2 : Langkah Selanjutnya
113
Season 2 : Restu Ibu
114
Season 2 : Rasa Kesal Mia
115
Season 2 : Sena Gerak Cepat
116
Season 2 : SAH
117
Season 2 : Dari Gadis menjadi Wanita
118
Season 2 : Proses
119
Season 2 : Mahmud
120
Season 2 : Akhir yang Manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!