"Gengs, gueeee ke toilet dulu." Sahut Nia. "Pak satpam, bilang aja ke mereka kalau saya sudah keluar kantor." Nia mengendap-endap sambil menunduk, sembali menengok kanan-kiri.
Lalu menghilang ke arah tangga darurat.
Janet dan Yani saling bertatapan.
Lalu mereka berdua beralih ke Pak Sekuriti yang masih mengamati Nia.
"Pak!" Panggil Yani.
Pria setengah baya itu menoleh dengan kaget.
"Ya Bu?"
Yani menunjuk arah menghilangnya Nia dengan dagunya.
"Yang cari Nia... Debt Collector ya?" Tebak Yani.
Pak Sekuriti menipiskan mulutnya, mencibir.
Dalam hatinya, ia mengejek tiga serangkai julid ini.
Dasar teman makan teman, racun semua.
Kenapa sih suka sekali dengan penderitaan orang lain?!
Menurut Pak Sekuriti yang sudah lebih dari 10 tahun ia berjaga di gedung ini, di datangi Debt Collector bukanlah hal lucu. Hampir 80% atau bahkan lebih, karyawan di gedung ini memiliki hutang.
Dan sebagian besarnya adalah kartu kredit.
Tak jarang Debt Collector datang menagih mencari si penghutang dengan kasar.
Bukan hanya karyawan biasa yang mereka tanya, bahkan setingkat manajer dan Direksi juga ada yang mereka cari.
Dan debt collector juga banyak sekali macamnya.
Apabila yang mendatangi kantor bicara baik-baik dan memakai nametag, jenis ini adalah karyawan Bank yang bekerja di unit penagihan.
Rasanya kurang tepat untuk menyebut mereka debt collector.
Karena mereka biasanya datang menawarkan solusi yang tepat bagi kedua belah pihak dan setiap masalah diselesaikan menurut aturan hukum yang berlaku.
Sekuriti biasanya mempersilahkan mereka menunggu di ruang tunggu, sembari orang yang bersangkutan.
Namun kalau yang datang lusuh-lusuh, tampang dibuat galak, pertama menyapa saja sudah songong, seperti 'Hei, Bang! Tahu Pak B ngga? Panggil sini, punya hutang dia ngga dibayar-bayar!'
Jatuhnya sudah pencemaran nama baik.
Mereka masuk kategori perusuh.
Dan yang mencari Nia yang sudah termasuk kategori perusuh.
Sekuriti seperti dirinya adalah garis depan pertahanan bagi kenyamanan seluruh penghuni gedung.
Selama si karyawan masih di dalam area gedung, sudah jadi kewajibannya untuk melindungi kehormatan mereka.
Jadi, Pak Sekuriti hanya bilang :
"Mereka mengaku dari Bank, mungkin benar sales kartu kredit. Mengenai hal lain, ditanyakan langsung saja ke Bu Nia ya buuuu." Sahut Pak Sekuriti sambil meringis dan pergi dari sana.
Ia bermaksud mengusir para debt collector itu, berbekal pengetahuannya mengenai ketentuan penagihan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Janet dan Yani hanya bertatapan dengan nyinyir.
"Dasar Nia, hedon, sih!" Sahut Janet.
"Ya itulah kalau kelamaan kerja sama sosialita, ketularan foya-foya." Timpal Yani.
"Dan lagi, tadi si Nia bilangnya ke toilet kan? Kenapa dia malah ngacir ke pintu belakang?!" Sahut Janet.
"Kabur dia! Haha!" Yani terkekeh geli.
*****
Sandra tampaknya kembali di saat yang tepat karena tangisan si kembar sudah membahana, bahkan tangisan mereka sudah terdengar saat wanita itu baru keluar dari lift.
Dari tangisan frustasi kedua bayi, sepertinya Sena sedikit kerepotan.
Sandra memang agak lama di toko kebutuhan bayi di lantai bawah, karena ia juga harus minta bantuan untuk mensteril peralatan makan yang baru, juga mencuci botol susu.
Ia juga membeli popok dan baju ganti.
"Sori, agak lama." Sandra langsung meletakkan semua barang-barang di atas meja ruang tunggu dan menggendong Kenny.
Atau Kenzo?
Yah, pokoknya salah satunya.
Kalau dilihat-lihat lagi, benar yang digendong Sandra adalah Kenny.
Wajahnya lebih lembut dan ceria. Kenzo lebih tegas datar.
Begitulah raut wajah yang Sandra tangkap saat ini.
Kenny, sama seperti saudaranya, langsung membenamkan wajahnya ke dada Sandra (baca : ngusel-ngusel). Membuat wanita itu mengerang karena mengeluh.
"Aku udah minta air hangat, ada di tumbler biru. Juga ada mangkok bayi dan sendok yang sudah disteril." sahut Sandra sambil menimang Kenny.
"Hm." Sena mengangguk sekilas sambil meletakkan Kenzo yang tidak serewel kembarannya, tapi tetap saja raut wajah anak itu mengiba.
Lalu pria itu membuka tas plastik yang dibawa Sandra dan menemukan kotak makanan bayi instan.
Ia membaca ketentuan pembuatan dan tanggal kadaluarsa di kotak makanan bayinya.
Dan dia melihat harga yang tercantum si kotaknya.
45ribu.
Mahal... Pikir Sena.
Setahu dia makanan bayi hanya sekitar 8ribu sampai 15ribu paling mahal kalau di minimarket.
Tapi ya sudahlah, ini makanan perdana si kembar.
Masalahnya kalau tiba-tiba selera mereka sudah terlanjur suka sama yang ini, dan Sena tidak sanggup membelinya lagi.
Mudah-mudahan uang dari Sandra bisa cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Sena berdoa dalam hati.
Lalu beberapa saat kemudian, suapan pertama untuk Kenny.
Sandra dan Sena menatap bayi itu dengan serius, bertanya-tanya mengenai reaksi Kenny.
Sedetik...
Dua detik...
Senyum dan pukulan 'minta lagi' dari Kenny.
Sandra dan Sena menghela napas lega.
Kenzo juga mengeluarkan reaksi yang sama.
"Oke, aman kita." Sahut Sena sambil menyeringai.
Sandra juga terkekeh lega, dan mengambil kotak satunya. Isinya beberapa croissant dari cafe di lantai bawah dan dua gelas kopi.
Lalu menggigit potongan besar.
Ya Ampun! Berapa lama sih aku tidak makan? Kok rasanya seenak ini?!
Pikir Sandra sambil mengunyah.
Lalu ia melirik Sena disebelahnya.
Pria itu tampak serius menyuapi si kembar. Dan dari kilatan matanya dia juga terkesima karena mungkin ini pertama kalinya ia menyuapi bayi.
Ada kilatan mata bahagia terpancar sedikit di sana.
Sambil makan Sandra mengamati Sena.
Pria itu memakai kaos putih. Karena Sandra masih meminjam hoodienya.
Tato naga di tangan kanan, dengan urat memanjang menghiasi tepiannya.
Otot tangannya lumayan besar, saat ia menyuapi si kembar tersembul keluar dari tepian lengan kaosnya.
Dan dari tampilan samping,
Tubuhnya benar-benar besar. Gagah dan tegap!
...dra?
Bagaimana bisa ada wanita yang meninggalkan pria semenawan ini?
...ndra?
Dan juga sikapnya terhadap anak-anak, lembut dan penyayang. Ia juga perhatian terhadap masalah kecil anak-anaknya. Pria yang sangat bertanggung jawab!
...andra?
Sebenarnya, Sena itu suami yang diimpikan setiap wanita, bukan? Aku saja terpikat padanya.
"Sandra? Hei!" Sena menjentikan jari di sebelah telinganya. Membuat wanita itu terkesiap bagaikan tersadar dari hipnotis
"Eh? Ja?" (Ya?) Sahut Sandra.
"Tolong susu di sebelah kamu." Desis Sena sambil menatap botol susu yang baru saja wanita itu buat di kantin rumah sakit.
"Sudah selesai makan?" Tanya Sandra.
Tapi pandangan wajah yang masih setengah menerawang.
Sena meliriknya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Belum selesai, tapi biar ngga terlalu seret aku selingi dengan minum." Kata Sena.
"Hm." Sandra menunduk untuk menguasai dirinya dan menyerahkan botol susu kepada Sena.
"Kenapa?" Tanya pria itu.
Membuat Sandra kembali mengangkat wajahnya.
"Kenapa apa?" Sandra balik bertanya.
"Sepertinya ada hal lain yang mengganggu pikiran kamu sampai kamu menatapku seserius itu." Kata Sena.
Sandra mendengus mendengarnya.
Tidak mungkin ia bilang kalau sesaat ia mengagumi ketampanan Sena.
Jadi ia cuma bilang : "Nih, makan dulu." Sambil menyodorkan potongan roti ke depan mulut Sena dengan tangannya.
Sena menatap tangan Sandra, potongan roti, dan raut wajah Sandra yang sengaja dibuat tampak angkuh.
"Nanti saja. Kamu makan saja duluan." Sahut Sena, karena ia merasa aneh disuapi Sandra.
"Yakin? Enak banget loh." sahut Sandra.
"Ngga yakin." Sahut Sena sambil meraup potongan roti di tangan Sandra.
Lalu mengunyahnya sambil berpikir.
Ada ya makanan seenak ini, ternyata.
Makanan kelas atas.
Dan senyum tipis menghiasi bibir pria itu.
Bagaimana rasa Sandra?
Tiba-tiba pikiran itu langsung ada di otaknya.
Apakah Sandra juga semanis dan seenak ini?
Bagaimana rasa kulit kecoklatannya?
Dan...
Bagaimana rasa bibirnya?
"Seenak itu yah sampai kamu bengong?"
Suara Sandra mengembalikan Sena ke realita kehidupan.
Pria itu tersenyum masam.
Aku kenapa sih?!
Umpat Sena dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SALUT SIH BUAT SENA YG ASUH ANAK DARI PRZINAHAN ISTRINYA DGN PRIA LAIN, SDGKN ISTRINYA SKRG ENAK2 JDI SIMPANAN PRIA KAFIR DI LUAR NEGERI SANA.. ITU SIKMBAR AKTE LAHIRNYA GMN? NASAB NYA JUGA SUSAH.. TK BSA KE PRIA TEMAN ZINAH SI VOU, TK BSA KE SENA, YAA HNY NMA VOU, UNTUNG MRK PRIA, JDI TK PRLU WALI NIKAH, KLO CEWEK KN RUMIT, TERPAKSA WALI HAKIM, SPRTI RAHWANA NIKAHI SITA.. KRN SITA BENIH ZINAH GOPAR KE FRANSISCA..
2023-10-16
0
Siti Aisah
mulai pada berhalu yaa
2022-07-31
1
Gabrielle
Ini si Nia...jelek2in org yg selalu menolongnya.🤦
Sehat kamu Nia?🤭😮💨
2022-06-12
0