Office

Kang Pur, laki-laki berusia 47 tahun, berasal dari Bogor, sudah bekerja dengan Sandra Ellen selama 2 tahun sejak LSJ berdiri. Namun sebenarnya dia mengenal Sandra dari sejak wanita itu masih sekolah.

Kang Pur dan keluarganya turun temurun adalah perajin Kujang, sebuah senjata tradisional Jawa Barat yang sarat akan seni ukir tingkat tinggi dan mengandung mitologi dewa yang cukup kental.

Secara harfiah kujang dapat diartikan sebagai suatu jimat ataupun senjata yang memiliki kekuatan magis dewa di dalamnya, karena itu membuat senjata semacam itu dibutuhkan pengalaman dan teknik yang tidak sembarangan.

Kang Pur mengenal keluarga Bagaswirya cukup lama. Keluarga keturunan kerajaan tertua di Indonesia ini, dipenuhi dengan sarat magis dengan kekayaan misterius yang tiada habisnya.

Karena itu, juga karena faktor ekonomi, karena saat ini perajin senjata kurang begitu diminati, sehingga untuk mengais rejeki dengan membuat senjata tradisional tidak cukup untuk biaya sehari-hari, Kang Pur akhirnya menerima tawaran Sandra untuk merintis usaha perhiasan.

Dan sejauh ini, perpaduan diantara mereka, ditambah Bima yang memang memiliki banyak relasi untuk memasarkan produknya, membuat penjualan LSJ langsung melejit melebihi target.

Juga mungkin, karena pengaruh keluarga Bagaswirya yang melegenda.

Karena itu karena pengalaman, juga karena instingnya, Kang Pur bisa merasakan adanya suatu itikad tidak baik dari beberapa orang di sekitar mereka.

Pastinya tidak hanya omong kosong, juga harus dibuktikan dengan media tertentu.

Dan saat ini, Saat Bima memanggilnya untuk meeting, Kang Pur menarik laki-laki itu untuk berbicara empat mata terlebih dahulu.

"Aku mendengar beberapa wanita di sini membicarakan Neng Sandra." kata Kang Pur dengan suara rendah.

"Bukannya sudah biasa Kang?" Tanya Bima.

"Yang ini tidak biasa A'. Yang ini penuh kebencian, mereka merencanakan sesuatu yang tidak baik yang sifatnya bisa meluas. Kali ini, tolong jangan sertakan mereka untuk meeting dulu. Kita takutnya konsep kali ini juga terindikasi diplagiat." Kata Kang Pur.

Bima menghela napas.

Dari dulu, entah bagaimana, Bima selalu menganggap serius masukan dari Kang Pur.

"Kang Pur tahu kalau hal-hal seperti itu harus ada buktinya kan?"

"Ada, A, ada buktinya saya. Tapi sekalian saja kita bicarakan di meeting ini diam-diam. Anggap saja kita sedang ngobrol biasa, bukan meeting. Agar tidak terlihat mencolok" Ujar Kang Pur dengan logat Sunda yang kental.

Bima mengernyit.

Raut wajah Kang Pur terlihat kuatir.

"Oke, Kang... Oke. Saya ajak Sandra Ellen ke Cafe Bunga saja. Ruangan yang biasa." Akhirnya Bima menyerah.

"Saya dan Sandra pergi duluan, Akang silahkan bawa orang kepercayaan dan data-data lalu jalan belakangan. Akang pilih lah peserta meetingnya. Nanti saya beri Sandra pengertian." Kata Bima.

"Oke, A... Siap lah saya." Sahut Kang Pur sambil mengangguk.

*****

Sena menatap layar ponselnya.

Baru saja Sandra mengiriminya pesan singkat lewat Whatsap.

Tulisannya,

Sena, aku sudah bicara dengan Kepala Pengamanan gedung, tunggu konfirmasi jadwal wawancara dari mereka ya.

Hanya kalimat itu, dan dikirimkan Sandra sekitar satu jam yang lalu.

Tapi...

Sena belum membalasnya.

Sampai sekarang.

Ia merasa tegang.

Aku harus balas apa?

Pikirnya.

Kenapa menerima pesan singkat dari Sandra rasanya malah bingung?!

Kan cuma balas : oke Sandra, makasih banyak.

Apa susahnya sih?!

Gerutu Sena dalam hati.

Dan... Kenapa aku merasa senang sekali saat namaku diketik olehnya?

Apa karena aku mendapat pesan singkat dari seorang wanita setelah sekian lama?

Zaman Sena dengan Vou, yang ada hanya nokia model roti tawar.

Itu pun mereka jarang berbalas pesan karena harga 1 pesan singkat senilai 200 rupiah. Sedangkan dalam satu bulan, mereka harus bisa menekan pengeluaran telepon sampai 50ribu.

Sena mengenal smartphone saat ia keluar dari penjara.

Vou memberikan ponsel bekasnya untuk bisa mengetahui kabar anak-anak dengan mudah.

Tentunya ponsel itu pemberian dari sugar daddy-nya.

Tapi jangankan mengobrol, Vou bahkan sudah ganti nomor dan tidak mengabari Sena sama sekali sejak pertemuan terakhir mereka.

Seluruh sosial media Vou nonaktif.

Sena beberapa kali mengiriminya email mengenai kabar anak-anak, juga foto-foto dan video, namun tidak ada tanggapan.

Wanita itu bagaikan menghilang ditelan bumi.

Dan entah bagaimana, Sena sudah terbiasa.

Rasa cinta diantara mereka sudah lenyap tidak berbekas.

Tunggu...

Sena berpikir.

Pernahkah ada rasa cinta?

Sepertinya kalau diingat-ingat, tidak juga.

Dulu mereka melakukannya karena terbawa suasana promnight. Raja dan Ratu promnight sudah sewajarnya berpacaran kan?

Dan mereka melakukannya terdorong oleh nafsu belaka.

Namun Sena tetap berani bertanggung jawab. Ia menikahi Vou dengan ikhlas.

Seperti ada yang mengganjal.

Golongan darah Mia...

Sena mengernyit.

Golongan darah Mia... A?

Sena mengernyit lagi.

Lalu tiba-tiba terdengar suara Kenny menangis. Memang sudah saatnya anak itu bangun. Membuat Sena langsung menoleh ke arahnya.

Saat ia akan menghampiri Kenny, ternyata Rama sudah menggendongnya dan menenangkannya.

Lalu Pria itu menyambar botol susu di dekat anak itu dan memasukkannya ke mulut Kenny yang megap-megap.

Kenapa luwes sekali gerakannya?!

Sena mengangkat alisnya.

Rama melirik Sena sekilas sambil menekuk bibirnya.

"Keponakan gue banyak." Sahutnya, seakan sudah tahu apa yang Sena akan tanyakan.

Sena mendengus meremehkan.

Tak lama Kenzo terbangun, dan menangis juga.

Sena mengambilnya dari stroller dan menimangnya.

"Nih." Sahut Rama menyodorkan botol susu ke Sena.

Kenny tampaknya sudah selesai minum. Rama sedang menepuk pelan punggungnya untuk mengeluarkan angin di perut bayi itu.

"Jarang-jarang ada baby sitter pakai seragam polisi." Gumam Sena.

"Ssshh..." Dengus Rama sambil masih menepuk-nepuk punggung Kenny.

*****

Sandra menatap peserta meeting satu persatu dengan mata sayunya, lalu mengibaskan rambut pirangnya ke belakang, dan mencondongkan tubuhnya.

"Gimana Kang Pur?" Sandra meminta keterangan lebih spesifik.

Ia mengernyit, seakan tidak bisa mempercayai pendengarannya.

"Saya dan Hassan lihat dengan mata kepala sendiri kalau konsep itu telah bocor. Rancangan kita. Der Chamed Des Diebes yang kita meetingkan kemarin, Neng San. Namun dalam bentuk goresan pensil... Belum dalam bentuk jadi yang seperti sekarang." Sahut Kang Pur.

Hassan, salah satu perajin juga, anak buah Kang Pur mengangguk.

"Neng, Rancangan itu dijual sebesar 100jutaan ke salah satu pemilik toko perhiasan di New York. Kami takut disalahkan karena penerima kuasa konsep itu adalah kami, para perajin. Makanya untuk konsep kali ini, kami ingin membuktikan kalau kami ini kerja jujur. Peserta meeting dibatasi saja, kalau yang ini bocor juga, jadi yang dituduh ya yang ada di sini."

"Jadi... Menurut kalian yang membocorkan adalah orang 'yang tidak ada di sini'." Kata Sandra.

Semua mengangguk.

"Dan... Yang tidak ikut meeting kali ini... Hanya Nia." Sambung Sandra.

Semua langsung saling bertatapan. Lalu tersenyum masam.

"Hm." Gumam Sandra.

Bima mengetuk-ketuk meja.

"Coba aja San. Kamu keluarkan konsep kali ini. 'Si Pencuri' tetap launching, toh patennya sudah keluar kemarin, cuma aku lupa kasih tau aja si Nia kalau paten sudah keluar sebelum perhiasan jadi."

"Kamu juga tahu kalau Nia yang membocorkan? Biasanya hak paten kan dia yang urus, bukan kamu."

"Belakangan dia jarang ada di kantor, menghilang terus karena debt collector mengejar-ngejarnya sampai ke gedung. Aku begah kalau kelamaan, aku urus saja sendiri. Walaupun itu bukan jobdeskku."

Sandra menyeringai dan mencubit pipi Bima dengan sayang.

"Lain kali aku traktir."

"Sip!"

"...traktir Angeline dan Gabriel." Sahut Sandra.

(Angeline adalah istri Bima, dan Gabriel adalah putra tunggal mereka yang saat jni berusia 3 tahun)

"Lah..."

"Kan kebahagiaan mereka kebahagiaan kamu juga."

"Ya tapi sementara kamu traktir mereka, aku gimana? Kerja gitu?!"

"Ya iya lah."

"Haduh haduh..." Kekuh Bima.

Semua cekikikan.

"Jadi bagaimana konsep kali ini, Neng?" Tanya Kang Pur bersemangat.

"Ini." Sandra memperlihatkan desain rangkaian perhiasan yang terdiri dari cincin, gelang dan sebuah jepit garpu.

"Hm." Bima mengelus dagunya. Ia langsung teringat istrinya yaang suka mengeluh saat mengasuh Gabriel yang memasuki masa toodler.

(Masa Toodler adalah masa dimana balita mulai ingin tahu banyak hal mencoba semua aktivitas, dan makan sesuatu yang belum ia tahu.)

"Jadi begini ceritanya bapak-bapak." Sandra menyilangkan kakinya dan menegakkan cara duduknya, wajahnya tampak antusias.

"Kemarin saya pakai cincin diamond kuning yang matanya besar. Bertepatan dengan saya harus menggendong bayi. Dan ternyata, karena circlenya tebal, saat saya mengelus si bayi, dia terganggu. Ada undakan keras dari sela jari saya. Sudah begitu, bagian matanya kan mencuat ke atas, tersangkut terus ke lipatan bajunya, bahkan menggores lengan bayinya sampai merah. Kalau kuku saya sih sudah jelas ya, ngga usah ditanya. Saya mati-matian berusaha melipat buku jari agar tidak kena bayi. Jadi saya ingin perhiasan yang ramah anak tapi saya-nya juga up to date. Dan satu yang tidak pernah lepas dari ibu-ibu yang mengasuh anak, adalah ini..."

Sandra menunjuk jepit garpu.

"Jepit rambut, ikat rambut, karet, whatever yang membuat rambut kita harus selalu diatas kepala dan tidak termakan anak-anak. Dipotong sayang, ngga dipotong menganggu. Dan karena waktu yang terbatas, kita juga jadi jarang keramas. Pipis saja ditangisi, bagaimana mau mandi?!"

"Tapi San, bukannya rangkaian mahal seperti ini hanya bisa dimiliki oleh kalangan atas? Mereka mampu sewa baby sitter. Jadi tidak perlu bersusah payah mengasuh anak."

"Ibu-ibu kalangan atas jaman sekarang, kaum millenial, kebanyakan lebih suka mengasuh bayinya sendiri. Lagipula, interaksi mereka ke anak lebih banyak dibandingkan dengan babysitter yang hanya disuruh-suruh bikin susu, bikin makan, cuci piring anak, dan lainnya."

"Hm...kami tidak terlalu mengerti sih." Sahut Hassan.

"Begini saja, buatkan edisi terbatas dulu, saya berharap bisa memakainya besok lusa. Saya akan bawa anak-anak ke kantor, bayi kembar lucu banget. Sembari memakai perhiasan itu. Lalu berjalan-jalan di mall, kita lihat reaksi masyarakat." Sahut Sandra.

"Oke lah Neng. Sepertinya bahannya juga akan dibuat tipis ya, jadi mengenai harga tidak terlalu mahal." Kata Kang Pur.

"Oh iya, ada satu lagi gosip yang beredar Neng." Kata Hassan.

"Apa?" Tanya Sandra dan Bima berbarengan.

"Jadi, Neng San dan A'a ingat tidak soal ibu-ibu yang datang pakai sandal jepit daster yang ngga taunya youtuber itu?!" Tanya Hassan.

"Ingat lah..." Desis Bima. Sandra mengangguk.

"Nah! Katanya, kakak Neng San membayar dia untuk menaikkan pamor LSJ."

"Hah?!" Sandra dan Bima menaikkan alisnya.

"Kak Gerald?" Tanya Sandra.

Hassan mengangguk.

"Gosipnya begitu. Ya, mengenai kebenarannya Neng San tanyakan sendiri sama Pak Gerald. Lagipula itu kan obrolan kaum 'Mbak-mbak nyinyir kantin' dan mereka memang ngga suka sama Neng San udah lama."

Terpopuler

Comments

May Keisya

May Keisya

sewot🤣

2024-01-09

0

May Keisya

May Keisya

roti tawar 😂

2024-01-09

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TAUKAH KALIAN WAHAI WANITA2 MUSLIM, ALLAH MELAKNAT WANITA2 ATAU PRIA2 YG MMELIHARA KUKU PANJANG, KRN DIUJUNG KUKU2 ITU T4 SETAN BRGANTUNGAN... DN SAAT KALIAN BERHADAST DN BERISTINJAK, ISTINJAK KALIAN TKKN BSA BRSIH...

2023-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Si Pencuri
2 Aku Terpaksa
3 Bertemu
4 Masa Lalu Sena
5 Ini Rumah Kami
6 Rumah Sakit
7 Ingin Berbagi Kebahagiaan
8 Sedikit Kacau
9 The Julid
10 Memperhatikan
11 Sena Yang Sebenarnya
12 Keraguan, dan Si Cassanova
13 The Icon
14 Office
15 Tamu Misterius
16 Melted
17 The Princess
18 Perasaan Itu.
19 Rayuan
20 Kedatangan Sebastian dan Arman
21 Lion VS Tiger, Tiger VS Wolf
22 Asal Mula
23 Dilema Sena
24 Tarik Napas, Hembuskan...
25 Wanita Malang
26 Tangan Cantik
27 Penyusup
28 Harapan
29 Memikat
30 Saat Pertama
31 I'm Yours
32 Ajari Aku
33 Rama Sang Juara
34 Kamar Anak
35 Pantaskah Aku
36 Sentuhannya
37 Kesengsem
38 Miss Rempong
39 Tarung
40 Malam Masih Panjang
41 Akhirnya Cemburu Juga
42 Pertengkaran Mesra
43 Nomor Satu dan Dua
44 Kedatangan
45 Kumpul Bocil
46 Photoshoot
47 Cemburunya Sang Cassanova
48 Kapan Nia Kapok?
49 Pecah
50 Kenyataan Yang Terjadi
51 Peringatan Dari Tuhan
52 Warning! Mengandung Mistis
53 Digembok
54 Kenyataan dibalik Nia
55 Mia Yang tersakiti
56 Dari Mia Untuk Mia
57 Double Trouble
58 Perjalanan Hidup
59 Sudah Cukup
60 Janji
61 Teori Kejiwaan
62 Perkenalkan...
63 Pengaduan Ke polisi
64 Pameran 1 (1 of 4)
65 Pameran 2 (2 of 4)
66 Pameran 3 (3 of 4)
67 Pameran 4 (4 of 4)
68 Tarik Urat
69 Untuk Sementara
70 Makna Pernikahan
71 Ditinggalkan
72 Menghilang
73 Kembali
74 Hadiah
75 Usai Sudah
76 Kehidupan Sena
77 Kekasih
78 Balada Niana Yunda
79 Kenal Lebih Dekat
80 Persiapan
81 Bersabar
82 Pejuang Cinta
83 Sang Mertua
84 Yangkung dan Yangti
85 Sore Yang Penuh Cinta
86 Mimpi atau Kenyataan?
87 Persiapan Pernikahan ( 1 of 5)
88 Persiapan Pernikahan (2 of 5)
89 Persiapan Pernikahan (3 of 5)
90 Persiapan Pernikahan (4 of 5)
91 Persiapan Pernikahan (5 to 5)
92 Sakral
93 Malam Pertama
94 Surga Dunia (1 of 2)
95 Surga Dunia (2 of 2)
96 Hari Yang Indah
97 Nikmatnya Kewajiban
98 Season 2, Rama dan Shinta-nya.
99 Season 2, Kencan Pertama
100 Season 2 : Hari Pertama Sekolah
101 Season 2 : Jam Pulang
102 Season 2 : Daughter Complex
103 Season 2 : Malam Yang Damai
104 Season 2 : Topeng
105 Season 2 : Hangout
106 Season 2 : Kunjungan
107 Season 2 : Pertahanan
108 Season 2 : rasa bersalah
109 Season 2 : Preman Sekolah
110 Season 2 : Pelajaran Manusia
111 Season 2 : Di Mana Mia?
112 Season 2 : Langkah Selanjutnya
113 Season 2 : Restu Ibu
114 Season 2 : Rasa Kesal Mia
115 Season 2 : Sena Gerak Cepat
116 Season 2 : SAH
117 Season 2 : Dari Gadis menjadi Wanita
118 Season 2 : Proses
119 Season 2 : Mahmud
120 Season 2 : Akhir yang Manis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Si Pencuri
2
Aku Terpaksa
3
Bertemu
4
Masa Lalu Sena
5
Ini Rumah Kami
6
Rumah Sakit
7
Ingin Berbagi Kebahagiaan
8
Sedikit Kacau
9
The Julid
10
Memperhatikan
11
Sena Yang Sebenarnya
12
Keraguan, dan Si Cassanova
13
The Icon
14
Office
15
Tamu Misterius
16
Melted
17
The Princess
18
Perasaan Itu.
19
Rayuan
20
Kedatangan Sebastian dan Arman
21
Lion VS Tiger, Tiger VS Wolf
22
Asal Mula
23
Dilema Sena
24
Tarik Napas, Hembuskan...
25
Wanita Malang
26
Tangan Cantik
27
Penyusup
28
Harapan
29
Memikat
30
Saat Pertama
31
I'm Yours
32
Ajari Aku
33
Rama Sang Juara
34
Kamar Anak
35
Pantaskah Aku
36
Sentuhannya
37
Kesengsem
38
Miss Rempong
39
Tarung
40
Malam Masih Panjang
41
Akhirnya Cemburu Juga
42
Pertengkaran Mesra
43
Nomor Satu dan Dua
44
Kedatangan
45
Kumpul Bocil
46
Photoshoot
47
Cemburunya Sang Cassanova
48
Kapan Nia Kapok?
49
Pecah
50
Kenyataan Yang Terjadi
51
Peringatan Dari Tuhan
52
Warning! Mengandung Mistis
53
Digembok
54
Kenyataan dibalik Nia
55
Mia Yang tersakiti
56
Dari Mia Untuk Mia
57
Double Trouble
58
Perjalanan Hidup
59
Sudah Cukup
60
Janji
61
Teori Kejiwaan
62
Perkenalkan...
63
Pengaduan Ke polisi
64
Pameran 1 (1 of 4)
65
Pameran 2 (2 of 4)
66
Pameran 3 (3 of 4)
67
Pameran 4 (4 of 4)
68
Tarik Urat
69
Untuk Sementara
70
Makna Pernikahan
71
Ditinggalkan
72
Menghilang
73
Kembali
74
Hadiah
75
Usai Sudah
76
Kehidupan Sena
77
Kekasih
78
Balada Niana Yunda
79
Kenal Lebih Dekat
80
Persiapan
81
Bersabar
82
Pejuang Cinta
83
Sang Mertua
84
Yangkung dan Yangti
85
Sore Yang Penuh Cinta
86
Mimpi atau Kenyataan?
87
Persiapan Pernikahan ( 1 of 5)
88
Persiapan Pernikahan (2 of 5)
89
Persiapan Pernikahan (3 of 5)
90
Persiapan Pernikahan (4 of 5)
91
Persiapan Pernikahan (5 to 5)
92
Sakral
93
Malam Pertama
94
Surga Dunia (1 of 2)
95
Surga Dunia (2 of 2)
96
Hari Yang Indah
97
Nikmatnya Kewajiban
98
Season 2, Rama dan Shinta-nya.
99
Season 2, Kencan Pertama
100
Season 2 : Hari Pertama Sekolah
101
Season 2 : Jam Pulang
102
Season 2 : Daughter Complex
103
Season 2 : Malam Yang Damai
104
Season 2 : Topeng
105
Season 2 : Hangout
106
Season 2 : Kunjungan
107
Season 2 : Pertahanan
108
Season 2 : rasa bersalah
109
Season 2 : Preman Sekolah
110
Season 2 : Pelajaran Manusia
111
Season 2 : Di Mana Mia?
112
Season 2 : Langkah Selanjutnya
113
Season 2 : Restu Ibu
114
Season 2 : Rasa Kesal Mia
115
Season 2 : Sena Gerak Cepat
116
Season 2 : SAH
117
Season 2 : Dari Gadis menjadi Wanita
118
Season 2 : Proses
119
Season 2 : Mahmud
120
Season 2 : Akhir yang Manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!