Sedikit Kacau

Sandra berjalan bolak-balik di ruang tunggu, saat pagi itu operasi Mia berlangsung.

Ia melipat tangannya sambil mengaktifkan wireless bluetoothnya, mendengarkan briefing pagi via telepon, hari ini di kantornya.

Bima, Kepala Pemasaran di kantornya, memimpin briefing pagi ini menggantikan Sandra yang tidak dapat hadir.

Pria itu mulai bekerja di LSJ tahun lalu setelah resign dari Beaufort Bank. Padahal jabatannya di Beaufort sudah setaraf direksi, namun karena permohonan istrinya ia pindah ke LSJ. Karena, rumornya, ia memiliki masa lalu yang tidak mengenakkan di Beaufort Bank.

Namun sejauh ini pria itu menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Walaupun penghasilan di LSJ tidak sebanyak dulu, namun tekanan kerjanya tidak seberat di bank. Begitu Bima menuturkan saat tempo lalu Sandra bertanya.

Bima sedang menerangkan mengenai tata krama dalam melayani customer, karena minggu lalu LSJ sempat viral di instagram dengan judul headline perusahaan yang memberikan pelayanan yang sangat baik terhadap customer.

Jadi, saat itu kebetulan Sandra sedang berada di depan pintu masuk, ia sedang melamun memikirkan rancangan Sang Pencuri. Ada beberapa kendala dalam penempatan bahan bakunya.

Lalu ia melihat seorang ibu-ibu, pakaiannya lusuh mengenakan daster dan sandal jepit swallow yang sudah usang.

Ibu itu celingak-celinguk ke dalam ruangan.

Sekuriti tokonya hampir saja menegur ibu itu. Namun, Sandra yang merasa ibu itu sepertinya butuh bantuan, menemuinya.

Dan menanyakan keperluannya.

Ibu itu ingin memberikan kalung untuk anak perempuannya yang ulang tahun besok.

Ia membawa uang, namun bentuknya koin 1000an, seplastik.

Jumlahnya hanya sekitar 1.2juta.

Harga segitu hanya untuk cincin tipis bermata zircon, belum ongkos perajinnya... Pikir Sandra.

Namun karena tidak sampai hati, akhirnya Sandra mengemas kalung bermata zircon berbentuk kupu-kupu seharga 5jutaan untuk ibu itu.

Dan Bomm! Viral.

Ibu itu ternyata membawa kamera kecil di dasternya.

Ia kembali lagi keesokan harinya dengan dandanan rapi, dan memberi kekurangan uang atas harga kalung kemarin.

Ditambah endorse gratis untuk LSJ.

Ia ternyata seorang youtuber terkenal dengan subscriber sudah belasan juta, yang menyamar.

Jadi kali ini, Bima sedang menjelaskan bahwa siapapun customernya, layani dengan hati tulus.

Sena berada di depan Sandra, juga sedang gundah karena menunggu operasi Mia.

Pria itu menyusui si kembar yang sedang berada di dalam stroller melalui botol, kakinya menggoyang-goyangkan roda kereta agar terjadi guncangan lembut yang menenangkan.

Namun...

Matanya kosong.

Entah apa yang ia lamunkan. Namun jelas terlihat raut wajah lelahnya yang terpatri melalui mata coklatnya.

"Sena...?" Panggil Sandra.

Tapi Sena tidak merespon, ia tetap mengayun-ayun stroller dengan kedua tangannya memegang botol susu yang kearahkan ke mulut si kembar.

Sandra sedang dalam posisi briefing, jadi ia tidak bisa memanggil Sena dengan suara kencang karena teman-temannya bisa mendengar. Jadi wanita itu menepuk perlahan bahu Sena.

Pria itu agak terkaget dan langsung menoleh ke arah Sandra.

"Kenny udah tidur, kamu bisa copot botolnya." Bisik Sandra.

"Ah... Iya." Gumam Sena sambil menjauhkan botol susunya.

Namun tak sengaja ia juga mencopot botol susu Kenzo.

Anak itu yang tadinya terkantuk-kantuk menjadi kaget dan menangis protes.

Tangisannya membuat Kenny terbangun, dan ikut menangis.

"Duh..." Keluh Sena.

Dua tangisan bayi membahana di ruang tunggu operasi, membuat semua orang di sana menoleh merasa terganggu.

Sena menggendong Kenny untuk menidurkannya kembali, tapi tangis Kenzo juga semakin kencang karena pada dasarnya anak itu juga sudah mengantuk sehingga rewel.

"Aku dengar suara Bayi." Sahut Bima.

"Ah iya... Sebentar aku gendong Kenzo dulu." Kata Sandra.

"Kenzo? Siapa Kenzo?" Kata Bima bingung.

Disertai pandangan bertanya peserta briefing lain. Karena sambungan meeting mereka memang melalui loudspeaker.

"Sini kubantu, bagaimana caranya?" Tanya Sandra bertanya cara menggendong bayi.

"Eh... Kamu angkat seperti ini." Sena menunjukan cara dengan menggendong Kenny.

Sandra meniru gerakan Sena.

"Lalu sangga lehernya seperti ini." Desis Sena.

Sandra mengangkat Kenzo dan meletakkannya di dadanya dengan canggung.

Tak disangka Kenzo langsung tertawa, dan ia menimbun kepalanya ke dada Sandra, mencari asi.

"Ehm... anu... duh Kenzo..." Sandra berusaha menjauhkan anak itu dari dadanya, tapi tangan Kenzo mencengkeram baju Sandra di bagian dada. Dan memukul-mukul dadanya, meminta susu ibu.

Sandra dan Sena saling menatap.

Lalu mereka melihat ke arah Kenzo.

Lalu saling menatap lagi. Kali ini saling melempar senyum canggung.

"Ini... Coba ditawari." Sena mengulurkan botol susu.

"Ini Kenzo sayang, susu kamu. Aduh... jangan dipukul-pukul, ngga ada asinya, ini susu botol aja."

"Asi?!" Sahut Bima.

"Haissss!! Dia meradang!" Sahut Sandra.

"Maaaaamaaaaaamamamamama!!!" Seru Kenzo.

Anak itu menepis botol susu sampai terpelanting ke lantai.

"Hah? Mama?!" Sahut Bima.

Astaga, aku lupa masih terhubung ke sambungan telepon! Pikir Sandra.

Sandra langsung mematikan sambungan teleponnya.

Sena menatap Sandra sambil meringis aneh.

"Wie gehts?!" (Bagaimana ini) Sahut Sandra mulai panik.

"Yaaa..." Sena menggaruk tengkuknya. "Aku harus bagaimana?" Dia balik bertanya sambil bergerak menenangkan Kenny yang terlelap di gendongannya.

Ringisan bingung karena merasa tidak enak, menghiasi wajah tampannya.

"Serius Sena?!" kernyit Sandra protes.

Tangisan Kenzo semakin kencang karena tidak mendapatkan yang diinginkannya. Ia memukul-mukul dan menarik-narik dada Sandra.

"Sena..." Keluh Sandra meminta pendapat. Wanita itu mulai merajuk seperti bayi yang sekarang ada di gendongannya.

"Hm... Mau coba kasih aja?"

"Tapi kan ngga ada isinyaaaa."

"Dia sebenarnya juga sudah kenyang, tapi kadang bayi butuh menyedot sesuatu yang mirip untuk ketenangan batinnya. Seperti empeng." Kata Sena.

"Kamu serius?!"

"Enggak. Ngga tahu pasti, maksudnya. Prediksiku aja dari pengalaman." Kata pria itu. "Setahu aku di kampung-kampung sering ada nenek sudah menopause yang menyusui cucunya untuk memberikan ketenangan saat ibunya sedang tidak ada. Walaupun asi-nya memang tidak keluar."

Sandra mengerang. "Duh, kok aku mendengarnya agak rancu yah..." keluhnya.

Tapi ia merasa tidak tega melihat Kenzo menangis sampai wajahnya memerah seperti ini.

"Ngga ada empeng?" tanya Sandra lagi.

"Ngga ada belum beli."

"Gimana sih kamu gitu aja ngga sedia?!"

"Selama ini Kenzo belum pernah merengeek seperti itu! Mungkin karena dulu memang terbiasa disusui, tapi harus terhenti karena... yah begitulah..." dengus Sena.

Akhirnya Sandra menyerah.

"Sudahlah..." Dengus wanita itu sambil berjalan ke arah celah di samping lemari. "Tolong tutupi aku." sahutnya ke Sena.

"Sudahlah apa? Tutupi bagaimana?" Tanya Sena sambil menghampiri Sandra.

Sandra memposisikan tubuh Sena untuk membelakanginya.

"Hm? Memberikan yang Kenzo Inginkan, pastinya. Jangan menoleh." Sandra mengangkat hoodienya ke atas. Hoodie Sena yang masih ia pakai, tepatnya. Lalu menurunkan branya, dan menyodorkannya ke mulut Kenzo.

Kenzo langsung menyambutnya dengan antusias.

"Astaga..." Desis Sandra. "Rasanya aneh sekali..." Gumam wanita itu.

"Hm..." Sena bahkan tidak tahu harus bicara apa.

"Kalau dia sudah lebih tenang, pelan-pelan masukan dot ke mulutnya." Sena menyodorkan botol susu ke belakang tanpa melihat. Pria itu masih menggendong Kenny.

Sandra menerimanya sambil perlahan mengayun-ayun tubuh Kenzo di gendongannya.

"Ya ampun, pasangan muda ya... Sekaligus punya bayi kembar." Sahut ibu-ibu yang ada di ruang tunggu.

"Kenapa mbak? ASInya ngga keluar? Minum teh jamu yang untuk memperlancar asi aja."

"Eh... Hehe." Desis Sandra merasa canggung..

"Biasanya bayi cepet tidurnya sih kalau di gendongan ibunya, walaupun disusui pakai botol." Sahut ibu itu lagi.

Dan...

Pluk.

Kenzo sukses tertidur beberapa menit kemudian.

Padahal ia tidak minum dari botolnya.

"Tuh kan benar." Kata ibu-ibu itu sambil menyeringai.

Sena menunduk dengan hati-hati untuk memasukan Kenny ke strollernya saat Sandra juga minta dibantu untuk meletakkan Kenzo. Otomatis Sena berbalik untuk mengambil Kenzo dari gendongan Sandra.

Dan lengannya mengenai dada Sandra yang terbuka.

"Jangan lupa ditutup." Desis Sena dengan merendahkan suaranya. Terlihat mata pria itu melirik sekilas ke dada Sandra.

"Verdammt..." (Sial...) Keluh Sandra sambil langsung menurunkan hoodienya. Lagi-lagi bagian pribadinya terlihat Sena.

****

"Sori ya semuanya, Saya sedang di rumah sakit, menunggui anak teman saya yang operasi usus buntu." Desis Sandra kembali online.

"Anak teman kamu." ulang Bima, nada suaranya sengaja ditekan seakan sedang mencurigai sesuatu.

"Iya. Anak teman saya. Kenapa? Ada Masalah apa?!" tantang Sandra.

Bima hampir terkekeh. Tapi pria itu berhasil menahannya.

"Oke, Bu Sandra sepertinya sedang ada keperluan, yang penting hari ini semua tolong bekerja dengan tulus dan lakukan yang harus dilakukan, jangan mengerjakan hal-hal yang tidak perlu dan jangan mengurusi masalah orang lain sebelum masalah sendiri selesai. Oke briefing saya bubarkan, Selamat bekerja." Kata Bima.

Pria itu memang selalu tegas dan tidak suka basa-basi kalau soal tata tertib. Itu sebabnya Sandra bersyukur Bima mau bekerja sama dengan nya di LSJ karena Sandra butuh seseorang yang tegas dan sedikit judes.

Sandra melepas bluetooth wirelessnya dan kembali duduk di samping Sena.

Wanita itu tampak sibuk dengan ponselnya, memeriksa beberapa dokumen dalam bentuk pdf file yang ia download dari emailnya.

Lalu telepon dari Bima.

Sandra melirik Sena, yang sedang menyangga kepalanya di pegangan sofa sambil menatapnya, entah apa yang pria itu pikirkan.

"Pacar kamu telpon tuh." Kata Sena.

"Bima sudah punya istri." Sahut Sandra sambil memicingkan mata. Apa-apa'an sih pria ini?! Pikir Sandra tidak senang.

"Ya?" Sandra menyapa Bima.

"What's going on*... Kamu udah bikin malu diri sendiri di hadapan semua karyawan. Tau gitu ngga usah loud speaker, Sandra." Sahut Bima. (*apa yang terjadi)

"Errgghh... Susah dijelaskan."

"Itu anak siapa tadi?" Tanya Bima penasaran.

Deg!!

Sandra langsung merasa seakan ia telah kepergok dengan cara yang memalukan.

"Kedengeran semuanya ya?" Sandra masih bertanya begitu, berharap teman-teman kantornya tidak tahu semua.

"Sudah pasti. Sepertinya besok kamu harus tahan dengan gosip kantor yang beredar kalau kamu sudah punya anak, apa pun alasan kamu."

"Sudah kubilang itu anak temanku."

"Memangnya publik peduli?"

Sandra menghela napas tanda mengeluh. Sekali lagi ia mengerang.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BUJURIN AZA SANDRA... NIKAH SKALIAN MA PENCURI HATI LOO

2023-10-16

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

DALAM PIKIRAN LO PSTI PENGEN DIPOSISI KENZO...🤣🤣🤣🤣🤣
KENZO THE LUCKY BABY...😂😂😂😂😂😘😘😘😘😎😎😎😎

2023-10-16

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BARU ANAK NYA YG KENYOT2 UDH KYK GITU RASANYA, APALAGI KLO BPK NYA KENZO YG KENYOT2, BISA MNDESAH LO😂😂😂😂😂

2023-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Si Pencuri
2 Aku Terpaksa
3 Bertemu
4 Masa Lalu Sena
5 Ini Rumah Kami
6 Rumah Sakit
7 Ingin Berbagi Kebahagiaan
8 Sedikit Kacau
9 The Julid
10 Memperhatikan
11 Sena Yang Sebenarnya
12 Keraguan, dan Si Cassanova
13 The Icon
14 Office
15 Tamu Misterius
16 Melted
17 The Princess
18 Perasaan Itu.
19 Rayuan
20 Kedatangan Sebastian dan Arman
21 Lion VS Tiger, Tiger VS Wolf
22 Asal Mula
23 Dilema Sena
24 Tarik Napas, Hembuskan...
25 Wanita Malang
26 Tangan Cantik
27 Penyusup
28 Harapan
29 Memikat
30 Saat Pertama
31 I'm Yours
32 Ajari Aku
33 Rama Sang Juara
34 Kamar Anak
35 Pantaskah Aku
36 Sentuhannya
37 Kesengsem
38 Miss Rempong
39 Tarung
40 Malam Masih Panjang
41 Akhirnya Cemburu Juga
42 Pertengkaran Mesra
43 Nomor Satu dan Dua
44 Kedatangan
45 Kumpul Bocil
46 Photoshoot
47 Cemburunya Sang Cassanova
48 Kapan Nia Kapok?
49 Pecah
50 Kenyataan Yang Terjadi
51 Peringatan Dari Tuhan
52 Warning! Mengandung Mistis
53 Digembok
54 Kenyataan dibalik Nia
55 Mia Yang tersakiti
56 Dari Mia Untuk Mia
57 Double Trouble
58 Perjalanan Hidup
59 Sudah Cukup
60 Janji
61 Teori Kejiwaan
62 Perkenalkan...
63 Pengaduan Ke polisi
64 Pameran 1 (1 of 4)
65 Pameran 2 (2 of 4)
66 Pameran 3 (3 of 4)
67 Pameran 4 (4 of 4)
68 Tarik Urat
69 Untuk Sementara
70 Makna Pernikahan
71 Ditinggalkan
72 Menghilang
73 Kembali
74 Hadiah
75 Usai Sudah
76 Kehidupan Sena
77 Kekasih
78 Balada Niana Yunda
79 Kenal Lebih Dekat
80 Persiapan
81 Bersabar
82 Pejuang Cinta
83 Sang Mertua
84 Yangkung dan Yangti
85 Sore Yang Penuh Cinta
86 Mimpi atau Kenyataan?
87 Persiapan Pernikahan ( 1 of 5)
88 Persiapan Pernikahan (2 of 5)
89 Persiapan Pernikahan (3 of 5)
90 Persiapan Pernikahan (4 of 5)
91 Persiapan Pernikahan (5 to 5)
92 Sakral
93 Malam Pertama
94 Surga Dunia (1 of 2)
95 Surga Dunia (2 of 2)
96 Hari Yang Indah
97 Nikmatnya Kewajiban
98 Season 2, Rama dan Shinta-nya.
99 Season 2, Kencan Pertama
100 Season 2 : Hari Pertama Sekolah
101 Season 2 : Jam Pulang
102 Season 2 : Daughter Complex
103 Season 2 : Malam Yang Damai
104 Season 2 : Topeng
105 Season 2 : Hangout
106 Season 2 : Kunjungan
107 Season 2 : Pertahanan
108 Season 2 : rasa bersalah
109 Season 2 : Preman Sekolah
110 Season 2 : Pelajaran Manusia
111 Season 2 : Di Mana Mia?
112 Season 2 : Langkah Selanjutnya
113 Season 2 : Restu Ibu
114 Season 2 : Rasa Kesal Mia
115 Season 2 : Sena Gerak Cepat
116 Season 2 : SAH
117 Season 2 : Dari Gadis menjadi Wanita
118 Season 2 : Proses
119 Season 2 : Mahmud
120 Season 2 : Akhir yang Manis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Si Pencuri
2
Aku Terpaksa
3
Bertemu
4
Masa Lalu Sena
5
Ini Rumah Kami
6
Rumah Sakit
7
Ingin Berbagi Kebahagiaan
8
Sedikit Kacau
9
The Julid
10
Memperhatikan
11
Sena Yang Sebenarnya
12
Keraguan, dan Si Cassanova
13
The Icon
14
Office
15
Tamu Misterius
16
Melted
17
The Princess
18
Perasaan Itu.
19
Rayuan
20
Kedatangan Sebastian dan Arman
21
Lion VS Tiger, Tiger VS Wolf
22
Asal Mula
23
Dilema Sena
24
Tarik Napas, Hembuskan...
25
Wanita Malang
26
Tangan Cantik
27
Penyusup
28
Harapan
29
Memikat
30
Saat Pertama
31
I'm Yours
32
Ajari Aku
33
Rama Sang Juara
34
Kamar Anak
35
Pantaskah Aku
36
Sentuhannya
37
Kesengsem
38
Miss Rempong
39
Tarung
40
Malam Masih Panjang
41
Akhirnya Cemburu Juga
42
Pertengkaran Mesra
43
Nomor Satu dan Dua
44
Kedatangan
45
Kumpul Bocil
46
Photoshoot
47
Cemburunya Sang Cassanova
48
Kapan Nia Kapok?
49
Pecah
50
Kenyataan Yang Terjadi
51
Peringatan Dari Tuhan
52
Warning! Mengandung Mistis
53
Digembok
54
Kenyataan dibalik Nia
55
Mia Yang tersakiti
56
Dari Mia Untuk Mia
57
Double Trouble
58
Perjalanan Hidup
59
Sudah Cukup
60
Janji
61
Teori Kejiwaan
62
Perkenalkan...
63
Pengaduan Ke polisi
64
Pameran 1 (1 of 4)
65
Pameran 2 (2 of 4)
66
Pameran 3 (3 of 4)
67
Pameran 4 (4 of 4)
68
Tarik Urat
69
Untuk Sementara
70
Makna Pernikahan
71
Ditinggalkan
72
Menghilang
73
Kembali
74
Hadiah
75
Usai Sudah
76
Kehidupan Sena
77
Kekasih
78
Balada Niana Yunda
79
Kenal Lebih Dekat
80
Persiapan
81
Bersabar
82
Pejuang Cinta
83
Sang Mertua
84
Yangkung dan Yangti
85
Sore Yang Penuh Cinta
86
Mimpi atau Kenyataan?
87
Persiapan Pernikahan ( 1 of 5)
88
Persiapan Pernikahan (2 of 5)
89
Persiapan Pernikahan (3 of 5)
90
Persiapan Pernikahan (4 of 5)
91
Persiapan Pernikahan (5 to 5)
92
Sakral
93
Malam Pertama
94
Surga Dunia (1 of 2)
95
Surga Dunia (2 of 2)
96
Hari Yang Indah
97
Nikmatnya Kewajiban
98
Season 2, Rama dan Shinta-nya.
99
Season 2, Kencan Pertama
100
Season 2 : Hari Pertama Sekolah
101
Season 2 : Jam Pulang
102
Season 2 : Daughter Complex
103
Season 2 : Malam Yang Damai
104
Season 2 : Topeng
105
Season 2 : Hangout
106
Season 2 : Kunjungan
107
Season 2 : Pertahanan
108
Season 2 : rasa bersalah
109
Season 2 : Preman Sekolah
110
Season 2 : Pelajaran Manusia
111
Season 2 : Di Mana Mia?
112
Season 2 : Langkah Selanjutnya
113
Season 2 : Restu Ibu
114
Season 2 : Rasa Kesal Mia
115
Season 2 : Sena Gerak Cepat
116
Season 2 : SAH
117
Season 2 : Dari Gadis menjadi Wanita
118
Season 2 : Proses
119
Season 2 : Mahmud
120
Season 2 : Akhir yang Manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!