Sena Yang Sebenarnya

Sena menatap tubuh mungil yang terbaring lemah di ranjang pasien.

Mia masih belum sadar dari biusnya.

Benaknya dipenuhi berbagai pertimbangan, terutama mengenai usul Sandra untuk membiarkan anak-anak tinggal di rumah wanita itu, sampai Sena mendapat pekerjaan tetap.

Si kembar tertidur dengan cepat setelah makan lagi, juga minum susu untuk kesekian kalinya, dan Sandra sedang mengutak-atik ponselnya di ranjang keluarga pasien sambil memposisikan dirinya setengah berbaring.

Sena mengusap dahi Mia dan mengecupnya, lalu berjalan ke arah Sandra.

Sandra dengan bibir mengerucut dan sebelah alis terangkat.

Sandra dengan rambut pirangnya diikat seadanya, namun entah bagaimana tetap terlihat rapi.

Sandra yang wajahnya tampak bersinar padahal tidak menggunakan make up seharian.

Sandra yang mata hijaunya berkilat saat ia merasa bersemangat, seperti saat ini.

Wanita itu menunjukkan antusiasme terhadap sesuatu di layar ponselnya.

Lalu ia mengetik sesuatu dengan cepat.

Sena berbaring di sebelahnya.

Lengan mereka bersentuhan.

"Kamu ada CV? Aku rasa aku bisa memasukan kamu ke jajaran sekuriti gedung. Aku punya teman di sana. Komandan Regu di satuan pengamanan." Sahut Sandra.

(CV atau Curriculum Vitae adalah biodata pelamar pekerjaan)

"Memang kamu kerja di gedung apa?" tanya Sena.

"Gedung Garnet Grup."

"Wah, itu susah loh masuknya. Sekuriti saja harus berijazah minimal D3."

"Kita coba saja ya, siapa tahu rejeki kamu di sana."

"Nomor kamu berapa?" Tanya Sena.

Sandr amembagi nomor teleponnya.

Wah, ada nomor telepon cewek di hapeku!

Pikir Sena.

Kenapa aku deg-degan memberinya nomorku?

Pikir Sandra.

Sandra tersenyum saat melihat profile picture Sena adalah foto Mia sedang bermain dengan si kembar.

Tapi Sena mengernyit saat melihat profile Picture Sandra hanya hitam.

"Kenapa hitam?" Tanya Sena.

"Sampai aku memiliki suami, profile pictureku akan tetap hitam."

"Hm." sena hanya bergumam, namun tidak ingin bertanya lebih lanjut.

Baginya itu privasi orang lain. Kalau Sandra mau bercerita, tidak perlu ditanya, wanita itu akan bercerita sendiri.

Sena mengirimkan CVnya lewat aplikasi pesan singkat.

"Oh, kamu lebih muda dua tahun dariku." Sahut Sandra.

"Perlu kupanggil pakai sebutan 'mbak' ?"

"Jangan. Tolong JANGAN." Dengus Sandra.

Sena terkekeh.

Astaga, manisnya!

Pikir Sandra.

"Aku harap kamu lebih banyak tersenyum." Kata Sandra.

"Terlalu banyak hal pahit dalam hidupku." Jawab Sena.

Sandra berbaring miring, menghadap Sena.

"Kalau Mia tinggal di rumahku, aku akan memanggil tutor terbaik untuk home schoolingnya. Sekolah di rumah. Bekal hidupnya, kegemarannya, bakatnya, semua akan dikembangkan." Sandra mulai merayu Sena agar anak-anak tinggal di rumahnya.

"Mia suka sekali menggambar." kata Sena.

"Aku juga sangat suka menggambar! Aku kan desainer perhiasan." Kata Sandra.

Sena melirik Sandra.

Pria itu sudah lebih santai.

Tapi ia masih mempertimbangkan tawaran Sandra.

"Ah! Kamu bisa... Taekwondo dan Karate?"

"Aku mempelajari Taekwondo dan Karate di SMA, 3 tahun belajar, terakhir mendapat sabuk merah geup 3. Kalau di Karate, terakhir sabuk coklat." Jelas Sena.

"Apa hal itu bisa diterapkan di kehidupan nyata?"

"Tidak juga. Kalau mainnya keroyokan, aku sih bisa saja pukuli satu-satu, tapi nanti malah gangster di belakang mereka bertindak. Nanti malah seluruh keluargaku terancam. Jadi lebih baik mengalah."

"Itukah yang membuat kamu sulit mendapat pekerjaan?"

Sena mengangguk.

Sandra kembali membaca profile Sena.

Semakin ia membaca, semakin yakin dia kalau Sena bukan pria sembarangan.

Prestasinya saat sekolah begitu cemerlang. Ia seorang ketua osis, pernah mendapat piagam dalam acara debat bahasa inggris, dipilih study banding sekolah ke Jerman selama 3 bulan, dia juga ketua paskibra, dan nilainya rata-rata 9.

Sandra melirik Sena.

Sena juga sedang menatapnya.

Tapi sambil mengernyit.

"Apa?" Tanya Sandra.

"Terima kasih." Sahut Sena.

"Kamu bilang itu pakai kening berkerut." Kata Sandra.

"Aku hanya tidak mengerti kenapa kamu lakukan semua ini."

"Anggap saja takdir."

Terlihat senyum samar dari bibir Sena.

"Aku sudah hubungi ARTku, minta beberapa saudaranya menjadi baby sitter untuk menjaga si kembar. Aku juga menghubungi temanku dari sekolah swasta, dia punya sertifikat mengajar. Setelah Mia sembuh kita pindah ke rumahku."

"Kita?"

"Eh, maksudku anak-anak." Ralat Sandra.

*****

"Ehmh..."

Terdengar lenguhan dari arah ranjang Mia.

Spontan, Sena dan Sandra langsung menghampiri Mia.

"Hmmm... Tante Sandra?"

Sena dan Sandra terdiam.

Tante Sandra?

"Aku haus, tante." Gumam Mia.

"Iya sayang, tapi kamu harus buang angin dulu sebelum minum, sayang. Kamu kan baru selesai operasi."

"Hmmmm." Mia hanya bergumam tak jelas.

"Jangan kemana-mana." Gumam Mia.

Sandra mengelus dahi Mia.

"Iya, tante di sini kok. Dari tadi tante di sini nungguin kamu, sama abang." Sahut Sandra.

"Oh iya. Abang mana?" Tanya Mia.

Sena langsung mencibir.

Sandra menyeringai geli.

*****

Menjelang siang hari...

Tok tok!

Seseorang mengetok pintu kamar Mia.

Sena yang membuka pintunya karena Sandra sedang menggendong Kenzo yang agak rewel.

AKBP Rama Bagaswirya di depan pintu.

Rama mengernyit menatap Sena.

"Sena?!" Sahutnya kaget.

"Komandan?" Kata Sena, tidak kalah kaget.

Terus terang, dirinya masih diliputi trauma mendalam saat berhadapan dengan polisi.

"Rama! Masuk sini!" Sahut Sandra.

Rama lebih tertegun lagi saat melihat sepupunya menggendong seorang bayi.

"Kalian saling kenal?" Tanya Sena dan Rama berbarengan.

"Rama sepupuku."

"Aku sepupunya."

"Dia tukang bully." Sahut Sena. "Sombong, arogan, sok ganteng, berlagak yang punya penjara. Aku pernah ngga dikasih makan 3 hari. Dan digebukin semalaman."

Sandra menatap Rama meminta konfirmasi.

"Eh, itu kan hukuman karena dia ngga mauuuu..." Rama diam.

Sepertinya Sandra tidak perlu tahu kehidupan lapas yang penuh kekerasan. Jadi Rama tidak melanjutkan kalimatnya.

"Ngga mau...?" Sandra menunggu kalimat selanjutnya.

"Gitu aja mengadu, dasar lemah." Gerutu Rama.

"Dan dia mengencingi kepalaku." Tambah Sena.

"Ramaaa!" Seru Sandra kaget sambil terbelalak.

"Jangan adukan ke eyang." Gumam Rama.

"Perploncoan di kalangan napi sudah biasa, Kak. Lagipula, dia kan pembunuh."

"Dengan alasan kuat." Sambung Sandra.

"Bagi kami sama saja. Pembunuh tetap pembunuh. Kriminal. Dan pengedar narkoba, walaupun tidak terbukti." Sahut Rama. "Hukuman digebukin dan dikencingi masih jauh lebih baik daripada kamu mencabut nyawa manusia."

Sena langsung menghadang Rama di hadapannya.

Tangannya mencengkeram kerah Rama dan ditekannya ke dinding.

Gerakannya sangat cepat sampai Rama tidak menyadari kalau ia sudah terpojok. Dan Sena melakukannya dengan sangat lihai karena ia menutupi Rama dengan tubuhnya, berusaha agar tidak terlihat oleh Mia dan si kembar.

Terlihat sekali perbedaan tinggi badan dan besarnya tubuh diantara mereka.

Urat bermunculan dari pelipis Sena.

Napasnya langsung memburu.

Rama menatapnya dengan mata terbelalak.

Ia langsung waspada.

Jangan sampai hal memalukan yang dialaminya saat di lapas terulang lagi di sini.

"Nanti... Kalau Komandan punya anak, tolong dijaga baik-baik ya, semoga tidak mengalami hal mengerikan seperti saya." Bisik Sena dengan suara pelan.

Dibuat sepelan mungkin.

Namun terdengar oleh Rama dan Sandra.

Penuh kemarahan tertahan.

Sandra sampai bengong melihatnya.

Sena yang ini, baru kali ini ia lihat!

Selama ini mungkin disembunyikannya perangai pria itu karena ada anak-anak.

Mengerikan...!

Ia seperti bisa melahap sekujur tubuh Rama saat ini juga!

Dan kalimat yang keluar dari mulutnya, penuh ancaman dan sangat kasar!

"Terus ngapain komandan sosialita di sini?" kata-katanya penuh sindiran. Wajahnya langsung berubah. Yang tadinya sangat marah, kini menyunggingkan senyum sinis.

Ia menepuk-nepuk bahu Rama, berlagak membersihkan debu di sana.

"Aku kesini disuruh Eyang." Sahut Rama.

"I...iya, aku mau pulang sebentar. Aku ngga sangka kamu yang disuruhnya ke sini." Sandra sampai tergagap karena masih kaget.

Reflek ia memeluk Kenzo dengan erat sampai bayi itu meronta karena risih.

"Ini bukan tugasku. Walaupun sudah masuk jam bebasku." Gerutu Rama. Ia tidak tampak ikhlas mengerjakannya.

*****

Terpopuler

Comments

May Keisya

May Keisya

terus aja Sena ungkapin semuanya. Rama gendeng kamu keterlaluan 😭

2024-01-09

0

May Keisya

May Keisya

duh wkwkwk 😂

2024-01-09

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KLO RAMA YG POLISI INI JODOHNYA MIA, SUNGGUH JAUH PRBEDAAN UMUR MRKA, SPRTI MILADY DN SEBASTIAN, NAYAKA & RUMI.. DIMAS & MEILINDA (SI MEI YG LBH TUA)

2023-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Si Pencuri
2 Aku Terpaksa
3 Bertemu
4 Masa Lalu Sena
5 Ini Rumah Kami
6 Rumah Sakit
7 Ingin Berbagi Kebahagiaan
8 Sedikit Kacau
9 The Julid
10 Memperhatikan
11 Sena Yang Sebenarnya
12 Keraguan, dan Si Cassanova
13 The Icon
14 Office
15 Tamu Misterius
16 Melted
17 The Princess
18 Perasaan Itu.
19 Rayuan
20 Kedatangan Sebastian dan Arman
21 Lion VS Tiger, Tiger VS Wolf
22 Asal Mula
23 Dilema Sena
24 Tarik Napas, Hembuskan...
25 Wanita Malang
26 Tangan Cantik
27 Penyusup
28 Harapan
29 Memikat
30 Saat Pertama
31 I'm Yours
32 Ajari Aku
33 Rama Sang Juara
34 Kamar Anak
35 Pantaskah Aku
36 Sentuhannya
37 Kesengsem
38 Miss Rempong
39 Tarung
40 Malam Masih Panjang
41 Akhirnya Cemburu Juga
42 Pertengkaran Mesra
43 Nomor Satu dan Dua
44 Kedatangan
45 Kumpul Bocil
46 Photoshoot
47 Cemburunya Sang Cassanova
48 Kapan Nia Kapok?
49 Pecah
50 Kenyataan Yang Terjadi
51 Peringatan Dari Tuhan
52 Warning! Mengandung Mistis
53 Digembok
54 Kenyataan dibalik Nia
55 Mia Yang tersakiti
56 Dari Mia Untuk Mia
57 Double Trouble
58 Perjalanan Hidup
59 Sudah Cukup
60 Janji
61 Teori Kejiwaan
62 Perkenalkan...
63 Pengaduan Ke polisi
64 Pameran 1 (1 of 4)
65 Pameran 2 (2 of 4)
66 Pameran 3 (3 of 4)
67 Pameran 4 (4 of 4)
68 Tarik Urat
69 Untuk Sementara
70 Makna Pernikahan
71 Ditinggalkan
72 Menghilang
73 Kembali
74 Hadiah
75 Usai Sudah
76 Kehidupan Sena
77 Kekasih
78 Balada Niana Yunda
79 Kenal Lebih Dekat
80 Persiapan
81 Bersabar
82 Pejuang Cinta
83 Sang Mertua
84 Yangkung dan Yangti
85 Sore Yang Penuh Cinta
86 Mimpi atau Kenyataan?
87 Persiapan Pernikahan ( 1 of 5)
88 Persiapan Pernikahan (2 of 5)
89 Persiapan Pernikahan (3 of 5)
90 Persiapan Pernikahan (4 of 5)
91 Persiapan Pernikahan (5 to 5)
92 Sakral
93 Malam Pertama
94 Surga Dunia (1 of 2)
95 Surga Dunia (2 of 2)
96 Hari Yang Indah
97 Nikmatnya Kewajiban
98 Season 2, Rama dan Shinta-nya.
99 Season 2, Kencan Pertama
100 Season 2 : Hari Pertama Sekolah
101 Season 2 : Jam Pulang
102 Season 2 : Daughter Complex
103 Season 2 : Malam Yang Damai
104 Season 2 : Topeng
105 Season 2 : Hangout
106 Season 2 : Kunjungan
107 Season 2 : Pertahanan
108 Season 2 : rasa bersalah
109 Season 2 : Preman Sekolah
110 Season 2 : Pelajaran Manusia
111 Season 2 : Di Mana Mia?
112 Season 2 : Langkah Selanjutnya
113 Season 2 : Restu Ibu
114 Season 2 : Rasa Kesal Mia
115 Season 2 : Sena Gerak Cepat
116 Season 2 : SAH
117 Season 2 : Dari Gadis menjadi Wanita
118 Season 2 : Proses
119 Season 2 : Mahmud
120 Season 2 : Akhir yang Manis
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Si Pencuri
2
Aku Terpaksa
3
Bertemu
4
Masa Lalu Sena
5
Ini Rumah Kami
6
Rumah Sakit
7
Ingin Berbagi Kebahagiaan
8
Sedikit Kacau
9
The Julid
10
Memperhatikan
11
Sena Yang Sebenarnya
12
Keraguan, dan Si Cassanova
13
The Icon
14
Office
15
Tamu Misterius
16
Melted
17
The Princess
18
Perasaan Itu.
19
Rayuan
20
Kedatangan Sebastian dan Arman
21
Lion VS Tiger, Tiger VS Wolf
22
Asal Mula
23
Dilema Sena
24
Tarik Napas, Hembuskan...
25
Wanita Malang
26
Tangan Cantik
27
Penyusup
28
Harapan
29
Memikat
30
Saat Pertama
31
I'm Yours
32
Ajari Aku
33
Rama Sang Juara
34
Kamar Anak
35
Pantaskah Aku
36
Sentuhannya
37
Kesengsem
38
Miss Rempong
39
Tarung
40
Malam Masih Panjang
41
Akhirnya Cemburu Juga
42
Pertengkaran Mesra
43
Nomor Satu dan Dua
44
Kedatangan
45
Kumpul Bocil
46
Photoshoot
47
Cemburunya Sang Cassanova
48
Kapan Nia Kapok?
49
Pecah
50
Kenyataan Yang Terjadi
51
Peringatan Dari Tuhan
52
Warning! Mengandung Mistis
53
Digembok
54
Kenyataan dibalik Nia
55
Mia Yang tersakiti
56
Dari Mia Untuk Mia
57
Double Trouble
58
Perjalanan Hidup
59
Sudah Cukup
60
Janji
61
Teori Kejiwaan
62
Perkenalkan...
63
Pengaduan Ke polisi
64
Pameran 1 (1 of 4)
65
Pameran 2 (2 of 4)
66
Pameran 3 (3 of 4)
67
Pameran 4 (4 of 4)
68
Tarik Urat
69
Untuk Sementara
70
Makna Pernikahan
71
Ditinggalkan
72
Menghilang
73
Kembali
74
Hadiah
75
Usai Sudah
76
Kehidupan Sena
77
Kekasih
78
Balada Niana Yunda
79
Kenal Lebih Dekat
80
Persiapan
81
Bersabar
82
Pejuang Cinta
83
Sang Mertua
84
Yangkung dan Yangti
85
Sore Yang Penuh Cinta
86
Mimpi atau Kenyataan?
87
Persiapan Pernikahan ( 1 of 5)
88
Persiapan Pernikahan (2 of 5)
89
Persiapan Pernikahan (3 of 5)
90
Persiapan Pernikahan (4 of 5)
91
Persiapan Pernikahan (5 to 5)
92
Sakral
93
Malam Pertama
94
Surga Dunia (1 of 2)
95
Surga Dunia (2 of 2)
96
Hari Yang Indah
97
Nikmatnya Kewajiban
98
Season 2, Rama dan Shinta-nya.
99
Season 2, Kencan Pertama
100
Season 2 : Hari Pertama Sekolah
101
Season 2 : Jam Pulang
102
Season 2 : Daughter Complex
103
Season 2 : Malam Yang Damai
104
Season 2 : Topeng
105
Season 2 : Hangout
106
Season 2 : Kunjungan
107
Season 2 : Pertahanan
108
Season 2 : rasa bersalah
109
Season 2 : Preman Sekolah
110
Season 2 : Pelajaran Manusia
111
Season 2 : Di Mana Mia?
112
Season 2 : Langkah Selanjutnya
113
Season 2 : Restu Ibu
114
Season 2 : Rasa Kesal Mia
115
Season 2 : Sena Gerak Cepat
116
Season 2 : SAH
117
Season 2 : Dari Gadis menjadi Wanita
118
Season 2 : Proses
119
Season 2 : Mahmud
120
Season 2 : Akhir yang Manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!