Suamiku Mantan Calon Ipar

Suamiku Mantan Calon Ipar

Awal Pertemuan

Chiit!!

BRAK

"Setan!! Jalan pakek mata woy!!"

Mendadak situasi jalanan menjadi ramai, ia menjadi pusat perhatian. Sungguh hal ini bukan kemauannya, pria itu berdecak kesal lalu keluar dari mobil mewahnya. Menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya seraya mengacak rambutnya.

"Ays!! Apa kau tak bisa menggunakan matamu dengan benar?!" bentak pria itu begitu kasar, beberapa orang di sekitarnya tak berani sedikitpun mendekat.

"Hah?! Kau menyalahkanku? Kau lah yang menabrakku, lampu merah secara nyata tengah menyala!! Lalu siapa yang tidak pandai menggunakan mata?!!"

Sial, baru kali ini seorang Dirgantara Avgian dibentak gadis, paras rupawan dan begitu sempurna seakan tak pantas menerima cacian seorang gadis kecil. Bisik-bisik para pengguna jalan yang berada di kanan kirinya cukup membuat pria itu terganggu.

"Shitt," umpat Gian seraya menatap tajam gadis itu dari balik kacamata hitamnya, cantik namun tentu saja bukan tipenya.

Lagi-lagi Gian melakukan kesalahan yang sama, menerobos lampu merah seakan tak pernah lepas dari pria bermata coklat itu. Di umur 25 tahun, ia masih berada di bawah pengawasan Abima Raka Wijaya, sang Papa.

"Eh Mas, nggak niat tanggung jawab? Kasian Mbanya gak bisa berdiri tuh."

Gian menatap tak suka pada pria berjaket hijau senada dengan helm dan juga kaus tangannya, tak lupa sepatu juga turut hijau.

"Iya bener, masa iya gak tanggung jawab." Seorang wanita ajaib yang tiba-tiba datang membuat suasana semakin panas, ingin rasanya Gian memukul wajah bak jablay itu.

"Ganteng doang, tanggung jawab kagak," sorak seseorang di sana yang mendapat sahutan meriah dari beberapa orang di sekelilingnya.

"Hey kau!! Berhenti bicara atau aku hancurkan keluargamu." Gian membuka kacamatanya, dan benar saja tatapan mematikan itu membuat pria yang berani menentangnya ciut seketika.

Menyesal ia berani ikut campur urusan salah satu pewaris keluarga Wijaya. Sikap Gian yang kerap menggunakan kekuasaan berhasil membuat siapa saja takluk di hadapannya. Pria itu tak segan menghancurkan seseorang yang berani mengusiknya hingga benar-benar tak bersisa.

"Siapa dia?" Gadis yang kini belum beranjak tak jauh darinya hanya mengerutkan dahi.

Perih di kakinya cukup menyiksa, sore ini hujan rintik. Tak ia duga perjalanan pulang dari perpustakaan menjadi penuh drama, berulang kali ia berusaha bangkit, namun cidera di kakinya benar-benar menyakitkan.

"Aaawww!!" rintihnya seraya menggigit bibir bawahnya, sungguh ia bukanlah perempuan yang mampu bersandiwara terutama di depan pria.

"Ck, kau mau memerasku? Berapa yang kau butuhkan?!" tanya Gian mengeluarkan benda pipih dari saku celananya.

Hal seperti ini kerap ia alami dulu, Gian selalu menyelesaikan permasalahannya dengan uang. Baginya apapun bisa ia beli dengan uang, pernyataan uang bukanlah segalanya bagi Gian adalah pernyataan munafik penuh kepalsuan.

"Katakan padaku."

"Jika di lihat dari penampilanmu sudah pasti kau wanita munafik yang menggunakan kepolosan wajahmu untuk mendapatkan uang, benar kan?"

Gian menarik sudut bibir, menatap hina gadis mungil yang kini berada di hadapannya. Tanpa ia sadar jika ucapannya bak hunusan anak panah yang mendarat tepat di dada gadis itu.

"Jaga sikapmu!! Aku bahkan tidak menginginkan sepeserpun uang darimu, mengerti?!!"

Sungguh Gian terperanjat kaget dengan gadis yang kini ia temui, untuk pertama kalinya ia merasa tak nyaman dengan air mata. Namun tetap saja, Gian adalah Gian, tidak akan pernah ia memberikan kesempatan hatinya lemah karena kaum hawa.

Perlahan tapi pasti, gadis itu berdiri dengan kekuatannya sendiri. Segera ia meminta bantuan tukang ojek di sana untuk mengantarnya ke rumah sakit terdekat, meski tak terlalu parah namun darah yang mengucur di lututnya cukup membuat orang-orang di sekitarnya ngilu.

Gian masih menatap kepergian gadis itu, tanpa peduli dengan keadaan yang kini tengah mengutuknya Gian berlari kembali masuk ke mobil. Sang Papa sudah pasti menunggunya sejak lama, Raka menyampaikan pesan dadakan bahwa ia baru Jelita di rumah sakit.

"Ays!! Sialan, gara-gara cewek munafik itu semua kacau!!" Gian memukul kemudi berkali-kali. Terjebak macet yang cukup menyesakkan membuatnya kembali menyalahkan wanita itu.

"Hallo, Pa? Iya-iya, Gian sebentar lagi tiba." Gian menghela napas kasar, sungguh pria itu kalut begitu mengetahui kondisi Jelita, sang Mama tiba-tiba memburuk.

"Mama." Gian berucap berkali-kali, meski pria itu telah dewasa, tetap saja Mama menjadi harta utama baginya.

_*******_

Sedang di tempat lain, wanita yang kini menatap lututnya terbalut kain kasa. Radhania Cheilla Azhura, gadis cantik yang kini masih duduk di kelas 3 SMA menatap nanar keluar jendela. Nyatanya kakinya terkilir, dan dokter tak memberi izin gadis itu pulang sebelum bisa berjalan dengan baik.

"Awww!! Dok, kenapa kakiku bisa sesakit ini?" rintihnya seraya menatap sang Dokter yang merupakan salah seorang teman papanya.

"Sabarlah, Radha, kau terkilir." Dewi menepuk pundak Radha, senyum hangat yang ia berikan mampu membuat Radha sedikit tenang.

"Dok, kenapa Papa tidak bisa menemuiku?" tanya Radha sendu, pasalnya sejak dahulu status anak seakan tak berguna bagi Radha.

"Dokter Ardi sibuk, Radha. Kau tahu kan dia salah satu dokter bedah paling berpengalaman di rumah sakit ini." Penjelasan klise dari seorang Dewi untuk Radha cukup muak ia dengar.

"Dokter bedah atau dokter di hati Tante?" tanya Radha dingin, gadis cantik pemilik rambut coklat itu tak dapat menyembunyikan amarahnya.

Perselingkuhan yang dilakukan Ardi yang membuat Maya memilih pergi adalah luka terdalam dalam hati seorang Radha. Selama 8 tahun Radha hidup dalam kesendirian, tinggal di rumah mewah bak istana namun bak neraka rasanya.

Dewi, yang nyatanya telah menjadi seorang ibu sambung dari jalur perebut suami orang itu hanya mampu berpura-pura sabar menghadapi anak tirinya. Kalau bukan karena permintaan Ardi takkan pernah mau ia memberikan cinta untuk Radha.

"Cih, dunia terlalu lucu untukku." Radha membatin, menatap tajam mata Dewi yang nyata terbesit kebencian yang begitu luar biasa.

"Terserah kau saja, aku merawatmu hanya sebatas tanggung jawabku sebagai Dokter di rumah sakit ini."

Sejak awal kehadirannya dalam hidup Ardi, tak sedetikpun Dewi menganggap gadis itu anaknya. Baginya Radhania hanya seroang gadis sialan yang akan menghalanginya dan putrinya untuk mendapat warisan Ardi.

"Pergilah, aku muak dengan wajah sok malaikatmu itu." Radha tengah dikuasai amarah, baginya tak ada tempat didunia ini untuk seorang perebut kebahagiaan orang.

Dengan emosi tertahan Dewi keluar ruangan, wanita itu mengepalkan tangan seraya menggertakan giginya. Teriakan Radha dari dalam ruangan begitu jelas terdengar, wanita itu hanya menarik sudut bibir.

"Cih, kau lihat Maya ... betapa hancurnya putrimu." Wanita itu tersenyum evil penuh kemenangan, saat ini ia tengah bertahta di singgasana hati Ardi.

BRUKK!!

"Tante Dewi," sapa pria tampan yang tampak terburu-buru, napasnya masih tersengal. Begitu jelas kekhawatiran di raut wajah pria itu.

"Kau?" Dewi membeliak menyadari siapa yang menabraknya, menganga karena ketampanan pria itu begitu menurun dari sang Papa.

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Ohhhh....ini sdh sampe anak2 ....

2024-05-11

0

Widi

Widi

Dr.Ardi sahabat Raka dan juga dokter nya Jelita kan thor? terus mama nya Rhada itu Maya anak nya bu surti bukan?

2024-05-02

0

Dia Triana

Dia Triana

dr.ardi kn dokter kandungan yg nolongin jelita lahiran

2024-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Radhania Azzura
3 Rencana Perjodohan (Haidar Pulang!!!)
4 Di Sekolah (Pengagum Nyata)
5 Sengitnya Ibu Tiri (Seleksi Calon Mantu)
6 Terpaksa Mengiyakan (Lamaran)
7 Haidar ~Ssst, jangan menggangguku.
8 Pria 0 Derajat Celcius.
9 Keperdulian Gian (Tragedi Kamar Mandi)
10 Calon Adik Ipar Cerewet!!
11 Sesal Mendalam (Haidar)
12 Penghulu? (Haidar)
13 Kacau
14 Pengantin Pengganti
15 Kau Akan Menyesal.
16 Perlakuan Gian Untuk (Radha)
17 Pria Dewasa, Bahkan TUA (Radha)
18 Sandiwara Pengantin.
19 Psikopat Kepribadian Ganda.
20 Dia Hanya Anak Kecil
21 Jangan Hancur Sepertiku (Gian)
22 Maafkan Aku, Kak (Haidar)
23 Bertemu Kekasihku (Haidar)
24 Kelinci Kecil Milik Gian (Radha)
25 Kau Merindukannya? (Gian)
26 Dimana Dia? (Paniknya Gian)
27 Dia Hanya Kesalahan (Maya)
28 Menginap (Tidak, PR ku Banyak!!)
29 Perkara Mandi.
30 Aku Suka Anak Kecil (Gian)
31 Kau Yang Memintanya, Bayar!! (Gian)
32 Buah Tak Jauh Dari Pohonnya (Raka=Gian)
33 Siapa Dia Sebenarnya? (Radha)
34 Dia Adikku
35 Kacaunya Haidar
36 Ulah Suami Gila
37 Gian untuk Radha (Khawatir)
38 Mama Kenapa? (Terciduk)
39 Aku Menginginkannya.
40 Bantu Aku (Haidar)
41 Dia Milikku!! (Haidar)
42 Desakan Haidar
43 Kembalikan Dia Padaku
44 Janda? (Aku Suamimu!)
45 Guru Baru (What?!!"
46 Ganti Profesi
47 Hanya Anak Kecil
48 Segeralah Dewasa, Ra (Gian)
49 Dia Sabar Untukku (Gian)
50 Jangan Perlihatkan Padaku (Gian)
51 Sakit (Ku)
52 Penenang Kala Kacau.
53 Siapa? (Penguntit)
54 Sakit Yang Sama, Waktu Yang Berbeda.
55 Rumit (Sangat)
56 Milikku (Haidar)
57 Bersama (Kita)
58 Kembali
59 Sandiwara?
60 Amarah Gian (Berbeda)
61 Mana Mungkin Aku Lepaskan.
62 Luka dan Penyembuh (Sekaligus)
63 Gejolak Batin Dua Hati
64 Tentang Perasaan
65 Jangan Pergi Tanpaku (Gian Untuk Radha)
66 Anda Berurusan Padaku!!
67 Pindah Sekolah? (Aku Bisa Sendiri~Radha)
68 Harus Membayar Tuntas!!
69 Pelindung.
70 Waktu Bersama (Masing-Masing)
71 Tak Lagi Sama (Radha~Haidar)
72 Secepat Itu? (Takdir Mematahkan)
73 Terjebak Dalam Paksaan (Ulah Sendiri)
74 Takut Mengecewakan.
75 Pria Baik (Untuk Radha)
76 Bidadari Kebanggaan. (Perlahan Terbuka)
77 Hujan, Bukan Pelangi Yang Menjadi Alasan.
78 Hanya Sekadar Cinta
79 Bukan Pangerannya.
80 Begitu Berarti (Dia)
81 Sensitif (Prihal Dirinya)
82 Aku Harus Apa?
83 Titik Terang
84 Kalah Dalam Segala Hal
85 Kenapa Istriku Berbeda.
86 Berjumpa (Papa) Dan Bibit Pelakor.
87 Manis Sekali
88 Rencana Mama (Liburan)
89 Terlampau Rumit
90 Ajari Aku Mencinta (Radha)
91 Hanya Duri, Tak Lebih.
92 Jangan Menjadi Bodoh
93 Permintaan Radha (Paksa Saja Kak!!)
94 Berjalan Di Atas Luka (Nya)
95 Kamu Punya Aku, Ra (Gian)
96 Seutuhnya Cinta.
97 Diam, Aku Akan Melakukannya (Gian)
98 Gara-Gara Gian
99 Berlanjut (Perang Dingin)
100 Darah Tetap Darah (Papa Turun Tangan)
101 Salah Pilih Patah Pinggang.
102 Wisata Masa Lalu
103 Deburan (Tak Terduga)
104 Tabrakan Maut (Tak Terhindar)
105 Tanggung Jawab (Gian)
106 Ketakutan Radha
107 Om, Artis Kan?
108 Pertemuan (Kembali)
109 Pahlawan Hampir Kemaleman
110 Dewasa (Tak Seharusnya)
111 Salah Baik (Maya)
112 Gagal Senang (Salam Hangat Author)
113 Hah? Kejutan Pagi Hari.
114 Kau Yang Menginginkannya.
115 Wanita Masa Lalu?
116 Salah Waktu (Gian)
117 Perang?
118 Butuh Peluknya - Kilas Balik
119 Maling? (Gelang)
120 Ada Apa?
121 Permintaan Papa
122 Cari Mati
123 Hancur (Rencana Gian)
124 Mulai Berani
125 Istri Menyebalkan.
126 Perintah (Mertua Baik)
127 BAB 127. Salah Berharap
128 BAB 128. Tentang Layla
129 BAB 129. Bukan Kuli (Gian)
130 BAB 130. Butuh Penjelasan (Prihal Putriku)
131 BAB 131. Amarah Randy
132 BAB 132. Jalan Tengah
133 BAB 133. BOS GILA
134 BAB 134. Memang Suka-Suka Dia.
135 BAB 135. TIADA TANDINGAN (SUAMIKU)
136 BAB 136. Butuh Hiburan (Bos)
137 BAB 137. Lupa Ingatan (Amnesia Akut)
138 BAB 138. Pasangan Prik
139 Kualat?
140 BAB 140. Bakat Terpendam
141 BAB 141. Kehilangan (Lagi)
142 BAB 142. Tempat Kembali (Sesungguhnya)
143 BAB 143. ANCAMAN (TIDAK MEMPAN)
144 BAB 144. PASIEN SUPER NGEYEL
145 BAB 145. Godaan Pagi Hari
146 BAB 146 HP UNDIAN
147 BAB 147. Cemburu Yang Bagaimana
148 BAB 148. Pemburu Nasi Kotak
149 BAB 149. Berkah Jum'at (Bagi Radha)
150 150. Ghibah Suami Istri
151 BAB 151. Dia Istriku
152 BAB 152. Sama-Sama Terluka
153 BAB 153. Kenapa? (Segila Ini)
154 BAB 154. Siapa Yang Aneh (Istri/Suami?)
155 BAB 155. Ancaman!!
156 BAB 156. GUCI DARI CHINA!!
157 BAB 157. Fitnah Paling Kejam
158 BAB 158. Belum Usai (Guci China Sialan)
159 BAB 159. Kisi-Kisi Masa Depan
160 BAB 160. Malam Yang Berbeda
161 BAB. 161 Caterine (Luka)
162 BAB 162. PANAS!!
163 BAB 163. Pengaruh Buruk
164 BAB 164. Senjata Makan Tuan
165 BAB 165. WAS-WAS (Pulang)
166 BAB 166. Ketahuan!!
167 BAB 167. Tak Terduga Lagi
168 BAB 168. Memang Terluka (Radha)
169 BAB 169. Luka Yang Sesungguhnya ~ Pesta Manjalita.
170 BAB 170. Kesalahan (Tak Utuh Lagi)
171 BAB 171. Sama Piciknya (Nenek Sihir?)
172 BAB 172. Kebetulan (Hajar!!)
173 BAB 173. Pintanya Adalah Perintah.
174 BAB 174. Saling/Mulai Menerima.
175 BAB 175. Sulit (Menerima)~ Gian
176 BAB 176. Hanya Dendam (Bukan Perasaan)
177 BAB 177. Bagaimana Gian (Masa Lalu)
178 BAB 178. Suami Komplit
179 BAB 179. Papa (Kembali Padaku)
180 BAB 180. Perlahan Membaik
181 BAB 181. Lebih Bahaya Dari Hantu.
182 BAB 182. Bukan Malam Pertama
183 BAB 183. Fakta (Terungkap)
184 BAB 184. Bertindak (Cepat)
185 BAB 185. Tidak Ada Tempat (Cinta Paling Hina)
186 BAB 186. Dugaan (Gian)
187 BAB 187. Memang Salah.
188 BAB 188. Sadar Posisi (Karma Perlahan)
189 BAB 189. Kehancuran
190 BAB 190. Benar-Benar Sama (Raka Muda)
191 BAB 191. Ketakutan Radha (Hamil?)
192 BAB 192. Harapan (Berbeda)
193 BAB 193. Penting (Jika Perihal Kamu)
194 BAB 194. Semua Baik (Pada Waktunya)
195 BAB 195. Memastikan Dugaan.
196 BAB 196. Hadiah/Bencana?
197 BAB 197. Keterkejutan Jelita (Tunjukkan!!)
198 BAB 198. Ternyata!! (Ulah Suami)
199 BAB 199. Masih Berlanjut (Dendam Sampai Lahir)
200 BAB 200. Selesaikan Sendiri, Pa (Gian)
201 BAB 201. Awal Perjuangan.
202 BAB 202. Pasangan (Kelewat Sweet)
203 BAB 203. Bertemu (Tak Sadar)
204 BAB 204. Overthinking
205 BAB 205.Takutnya Sedalam Itu.
206 BAB 206. Malangnya Raka.
207 BAB 207. Memperbaiki (Hubungan).
208 BAB 208. Penggangu
209 BAB 209 Berharap Tak Masalah.
210 BAB 210. Belah Nanas!
211 BAB 211. Salah Ngidam
212 BAB 212. Diambang (Kehancuran)
213 BAB 213. Kabar Burung
214 BAB 214. (Hanya) Orang Asing
215 BAB 215. Harga Diri
216 BAB 216. Amarah (Lalai)
217 BAB 217. Terjebak
218 BAB 218. Perasaan Apa Ini? (Radha)
219 BAB 219. Dendam Kesemsem.
220 BAB 220. JUMPA
221 BAB 221. MASA LALU (Rumit)
222 BAB 222. Mata Yang Kurindu (Radha)
223 BAB 223. Usai (Hancur)
224 BAB 224. Jangan Main-Main
225 BAB 225. Pilihan Sulit
226 BAB 226. Saling (Memaklumi)
227 BAB 227. CCTV
228 BAB 228. Pasangan (Sempurna)
229 BAB 229. Berbanding Terbalik
230 BAB 230. Status (Tak Berbeda)
231 BAB 231. Pemiliknya
232 BAB 232. Waktunya (Pertemuan)
233 BAB 233. Menerima (Radha)
234 BAB 234. Tetap Ibu
235 BAB 235. Hadiah (Terindah)
236 BAB 236. Hari Apes (Reyhans Gara-Gara Gian)
237 BAB 237. PHO
238 BAB 238. Musibah
239 BAB 239. Tempat Luluhnya (Gian)
240 BAB 240. Solusi Terbaik
241 BAB 241. Tidak Bisa Diam.
242 BAB 242. Permintaan (Gian)
243 BAB 243. Tak Sabar (Menanti)
244 BAB 244. Pikiran Gian.
245 BAB 245. Kelahiran Penguasa Kegelapan
246 BAB 246. Skenario Tuhan (Terbaik)
247 BAB 247. Kehidupan Sempurna (Dimulai)
248 BAB 248. Papa Yang Asuh
249 BAB 249. Kecurigaan (Ciut)
250 BAB 250. Jangan Dekat-Dekat
251 BAB 251. Rencana Gian (Pindah)
252 BAB 252. Jangan Cepat Gede (Gian)
253 BAB 253. Harmonis (Tapi Tak Sempurna)
254 BAB 254. Waktu Bersama.
255 BAB 255. Azab?
256 BAB 256. Kelakuan (Papa-Kalila)
257 BAB 257.
258 BAB 258. Trauma
259 BAB 259. Tak Sempurna (Maaf)
260 BAB 260. Papa Paling Hebat
261 BAB 261. Perasaan Tak Nyaman (Jambu Monyet)
262 BAB 262. Pengasuh (Sementara)
263 BAB 263. Bertemu (Papa)
264 BAB 264. Malam Kelam (Gulita)
265 BAB 265. Amanah (Gian)
266 BAB 266. Jatuh (Hati)
267 BAB 267. Asmara (Salah Pusing)
268 BAB 268 Salah (Pijat)
269 BAB 269. Keputusan (Sulit)
270 BAB 270. Datang (Baik-baik)
271 BAB 271. Unjuk Gigi
272 BAB 272. Masih Sama (Perasaan Gian)
273 BAB 273.Seperti Kemarin.
274 BAB 274. Gian Bingung (H Randy)
275 BAB 275. Aunty Hulya (Gian)
276 BAB 276. Pulang (Sendiri)
277 BAB 277. Pencuri Handal (Kesempatan)
278 BAB 278. Bidadari
279 BAB 279. Pinta Tulus
280 BAB 280. Tragedi Depan Pagar
281 BAB 281 Berulah (Putra-Putri)
282 BAB 282. Cemburu (Kama/Gian)
283 BAB 283. Perkara Kecil
284 BAB 284 Memenuhi Keinginan.
285 BAB 285. Hari Pertama
286 BAB 286. Godaan Malaikat
287 BAB 287. Menyegerakan Berbuka!!!
288 288. Tragedi Panas.
289 BAB 289. Baik Gak Harus Bilang.
290 BAB 290. Lagi-Lagi, Prasangka Buruk.
291 BAB 291. Basmi Hama Syar'i
292 BAB 292. Janji Suci (Gian)
293 BAB 293. Gawat
294 BAB 294. Cobaan Puasa
295 BAB 295 Takut (Serumah)
296 BAB 296. Normal (Reyhans)
297 Ketinggalan Berita
298 Berbeda
299 Keputusan Gian (Salah-Satu)
300 Ulat (Gatal!!)
301 Bahaya (Jelita)
302 Senam Jantung
303 Ide Gila (Kama)
304 Bohong (Sama–Sama)
305 Jemput Princess
306 Fitnah Gian ( )
307 Hari Yang Suci (Saling Memaafkan)
308 END
309 PROMO KARYA BARU
Episodes

Updated 309 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Radhania Azzura
3
Rencana Perjodohan (Haidar Pulang!!!)
4
Di Sekolah (Pengagum Nyata)
5
Sengitnya Ibu Tiri (Seleksi Calon Mantu)
6
Terpaksa Mengiyakan (Lamaran)
7
Haidar ~Ssst, jangan menggangguku.
8
Pria 0 Derajat Celcius.
9
Keperdulian Gian (Tragedi Kamar Mandi)
10
Calon Adik Ipar Cerewet!!
11
Sesal Mendalam (Haidar)
12
Penghulu? (Haidar)
13
Kacau
14
Pengantin Pengganti
15
Kau Akan Menyesal.
16
Perlakuan Gian Untuk (Radha)
17
Pria Dewasa, Bahkan TUA (Radha)
18
Sandiwara Pengantin.
19
Psikopat Kepribadian Ganda.
20
Dia Hanya Anak Kecil
21
Jangan Hancur Sepertiku (Gian)
22
Maafkan Aku, Kak (Haidar)
23
Bertemu Kekasihku (Haidar)
24
Kelinci Kecil Milik Gian (Radha)
25
Kau Merindukannya? (Gian)
26
Dimana Dia? (Paniknya Gian)
27
Dia Hanya Kesalahan (Maya)
28
Menginap (Tidak, PR ku Banyak!!)
29
Perkara Mandi.
30
Aku Suka Anak Kecil (Gian)
31
Kau Yang Memintanya, Bayar!! (Gian)
32
Buah Tak Jauh Dari Pohonnya (Raka=Gian)
33
Siapa Dia Sebenarnya? (Radha)
34
Dia Adikku
35
Kacaunya Haidar
36
Ulah Suami Gila
37
Gian untuk Radha (Khawatir)
38
Mama Kenapa? (Terciduk)
39
Aku Menginginkannya.
40
Bantu Aku (Haidar)
41
Dia Milikku!! (Haidar)
42
Desakan Haidar
43
Kembalikan Dia Padaku
44
Janda? (Aku Suamimu!)
45
Guru Baru (What?!!"
46
Ganti Profesi
47
Hanya Anak Kecil
48
Segeralah Dewasa, Ra (Gian)
49
Dia Sabar Untukku (Gian)
50
Jangan Perlihatkan Padaku (Gian)
51
Sakit (Ku)
52
Penenang Kala Kacau.
53
Siapa? (Penguntit)
54
Sakit Yang Sama, Waktu Yang Berbeda.
55
Rumit (Sangat)
56
Milikku (Haidar)
57
Bersama (Kita)
58
Kembali
59
Sandiwara?
60
Amarah Gian (Berbeda)
61
Mana Mungkin Aku Lepaskan.
62
Luka dan Penyembuh (Sekaligus)
63
Gejolak Batin Dua Hati
64
Tentang Perasaan
65
Jangan Pergi Tanpaku (Gian Untuk Radha)
66
Anda Berurusan Padaku!!
67
Pindah Sekolah? (Aku Bisa Sendiri~Radha)
68
Harus Membayar Tuntas!!
69
Pelindung.
70
Waktu Bersama (Masing-Masing)
71
Tak Lagi Sama (Radha~Haidar)
72
Secepat Itu? (Takdir Mematahkan)
73
Terjebak Dalam Paksaan (Ulah Sendiri)
74
Takut Mengecewakan.
75
Pria Baik (Untuk Radha)
76
Bidadari Kebanggaan. (Perlahan Terbuka)
77
Hujan, Bukan Pelangi Yang Menjadi Alasan.
78
Hanya Sekadar Cinta
79
Bukan Pangerannya.
80
Begitu Berarti (Dia)
81
Sensitif (Prihal Dirinya)
82
Aku Harus Apa?
83
Titik Terang
84
Kalah Dalam Segala Hal
85
Kenapa Istriku Berbeda.
86
Berjumpa (Papa) Dan Bibit Pelakor.
87
Manis Sekali
88
Rencana Mama (Liburan)
89
Terlampau Rumit
90
Ajari Aku Mencinta (Radha)
91
Hanya Duri, Tak Lebih.
92
Jangan Menjadi Bodoh
93
Permintaan Radha (Paksa Saja Kak!!)
94
Berjalan Di Atas Luka (Nya)
95
Kamu Punya Aku, Ra (Gian)
96
Seutuhnya Cinta.
97
Diam, Aku Akan Melakukannya (Gian)
98
Gara-Gara Gian
99
Berlanjut (Perang Dingin)
100
Darah Tetap Darah (Papa Turun Tangan)
101
Salah Pilih Patah Pinggang.
102
Wisata Masa Lalu
103
Deburan (Tak Terduga)
104
Tabrakan Maut (Tak Terhindar)
105
Tanggung Jawab (Gian)
106
Ketakutan Radha
107
Om, Artis Kan?
108
Pertemuan (Kembali)
109
Pahlawan Hampir Kemaleman
110
Dewasa (Tak Seharusnya)
111
Salah Baik (Maya)
112
Gagal Senang (Salam Hangat Author)
113
Hah? Kejutan Pagi Hari.
114
Kau Yang Menginginkannya.
115
Wanita Masa Lalu?
116
Salah Waktu (Gian)
117
Perang?
118
Butuh Peluknya - Kilas Balik
119
Maling? (Gelang)
120
Ada Apa?
121
Permintaan Papa
122
Cari Mati
123
Hancur (Rencana Gian)
124
Mulai Berani
125
Istri Menyebalkan.
126
Perintah (Mertua Baik)
127
BAB 127. Salah Berharap
128
BAB 128. Tentang Layla
129
BAB 129. Bukan Kuli (Gian)
130
BAB 130. Butuh Penjelasan (Prihal Putriku)
131
BAB 131. Amarah Randy
132
BAB 132. Jalan Tengah
133
BAB 133. BOS GILA
134
BAB 134. Memang Suka-Suka Dia.
135
BAB 135. TIADA TANDINGAN (SUAMIKU)
136
BAB 136. Butuh Hiburan (Bos)
137
BAB 137. Lupa Ingatan (Amnesia Akut)
138
BAB 138. Pasangan Prik
139
Kualat?
140
BAB 140. Bakat Terpendam
141
BAB 141. Kehilangan (Lagi)
142
BAB 142. Tempat Kembali (Sesungguhnya)
143
BAB 143. ANCAMAN (TIDAK MEMPAN)
144
BAB 144. PASIEN SUPER NGEYEL
145
BAB 145. Godaan Pagi Hari
146
BAB 146 HP UNDIAN
147
BAB 147. Cemburu Yang Bagaimana
148
BAB 148. Pemburu Nasi Kotak
149
BAB 149. Berkah Jum'at (Bagi Radha)
150
150. Ghibah Suami Istri
151
BAB 151. Dia Istriku
152
BAB 152. Sama-Sama Terluka
153
BAB 153. Kenapa? (Segila Ini)
154
BAB 154. Siapa Yang Aneh (Istri/Suami?)
155
BAB 155. Ancaman!!
156
BAB 156. GUCI DARI CHINA!!
157
BAB 157. Fitnah Paling Kejam
158
BAB 158. Belum Usai (Guci China Sialan)
159
BAB 159. Kisi-Kisi Masa Depan
160
BAB 160. Malam Yang Berbeda
161
BAB. 161 Caterine (Luka)
162
BAB 162. PANAS!!
163
BAB 163. Pengaruh Buruk
164
BAB 164. Senjata Makan Tuan
165
BAB 165. WAS-WAS (Pulang)
166
BAB 166. Ketahuan!!
167
BAB 167. Tak Terduga Lagi
168
BAB 168. Memang Terluka (Radha)
169
BAB 169. Luka Yang Sesungguhnya ~ Pesta Manjalita.
170
BAB 170. Kesalahan (Tak Utuh Lagi)
171
BAB 171. Sama Piciknya (Nenek Sihir?)
172
BAB 172. Kebetulan (Hajar!!)
173
BAB 173. Pintanya Adalah Perintah.
174
BAB 174. Saling/Mulai Menerima.
175
BAB 175. Sulit (Menerima)~ Gian
176
BAB 176. Hanya Dendam (Bukan Perasaan)
177
BAB 177. Bagaimana Gian (Masa Lalu)
178
BAB 178. Suami Komplit
179
BAB 179. Papa (Kembali Padaku)
180
BAB 180. Perlahan Membaik
181
BAB 181. Lebih Bahaya Dari Hantu.
182
BAB 182. Bukan Malam Pertama
183
BAB 183. Fakta (Terungkap)
184
BAB 184. Bertindak (Cepat)
185
BAB 185. Tidak Ada Tempat (Cinta Paling Hina)
186
BAB 186. Dugaan (Gian)
187
BAB 187. Memang Salah.
188
BAB 188. Sadar Posisi (Karma Perlahan)
189
BAB 189. Kehancuran
190
BAB 190. Benar-Benar Sama (Raka Muda)
191
BAB 191. Ketakutan Radha (Hamil?)
192
BAB 192. Harapan (Berbeda)
193
BAB 193. Penting (Jika Perihal Kamu)
194
BAB 194. Semua Baik (Pada Waktunya)
195
BAB 195. Memastikan Dugaan.
196
BAB 196. Hadiah/Bencana?
197
BAB 197. Keterkejutan Jelita (Tunjukkan!!)
198
BAB 198. Ternyata!! (Ulah Suami)
199
BAB 199. Masih Berlanjut (Dendam Sampai Lahir)
200
BAB 200. Selesaikan Sendiri, Pa (Gian)
201
BAB 201. Awal Perjuangan.
202
BAB 202. Pasangan (Kelewat Sweet)
203
BAB 203. Bertemu (Tak Sadar)
204
BAB 204. Overthinking
205
BAB 205.Takutnya Sedalam Itu.
206
BAB 206. Malangnya Raka.
207
BAB 207. Memperbaiki (Hubungan).
208
BAB 208. Penggangu
209
BAB 209 Berharap Tak Masalah.
210
BAB 210. Belah Nanas!
211
BAB 211. Salah Ngidam
212
BAB 212. Diambang (Kehancuran)
213
BAB 213. Kabar Burung
214
BAB 214. (Hanya) Orang Asing
215
BAB 215. Harga Diri
216
BAB 216. Amarah (Lalai)
217
BAB 217. Terjebak
218
BAB 218. Perasaan Apa Ini? (Radha)
219
BAB 219. Dendam Kesemsem.
220
BAB 220. JUMPA
221
BAB 221. MASA LALU (Rumit)
222
BAB 222. Mata Yang Kurindu (Radha)
223
BAB 223. Usai (Hancur)
224
BAB 224. Jangan Main-Main
225
BAB 225. Pilihan Sulit
226
BAB 226. Saling (Memaklumi)
227
BAB 227. CCTV
228
BAB 228. Pasangan (Sempurna)
229
BAB 229. Berbanding Terbalik
230
BAB 230. Status (Tak Berbeda)
231
BAB 231. Pemiliknya
232
BAB 232. Waktunya (Pertemuan)
233
BAB 233. Menerima (Radha)
234
BAB 234. Tetap Ibu
235
BAB 235. Hadiah (Terindah)
236
BAB 236. Hari Apes (Reyhans Gara-Gara Gian)
237
BAB 237. PHO
238
BAB 238. Musibah
239
BAB 239. Tempat Luluhnya (Gian)
240
BAB 240. Solusi Terbaik
241
BAB 241. Tidak Bisa Diam.
242
BAB 242. Permintaan (Gian)
243
BAB 243. Tak Sabar (Menanti)
244
BAB 244. Pikiran Gian.
245
BAB 245. Kelahiran Penguasa Kegelapan
246
BAB 246. Skenario Tuhan (Terbaik)
247
BAB 247. Kehidupan Sempurna (Dimulai)
248
BAB 248. Papa Yang Asuh
249
BAB 249. Kecurigaan (Ciut)
250
BAB 250. Jangan Dekat-Dekat
251
BAB 251. Rencana Gian (Pindah)
252
BAB 252. Jangan Cepat Gede (Gian)
253
BAB 253. Harmonis (Tapi Tak Sempurna)
254
BAB 254. Waktu Bersama.
255
BAB 255. Azab?
256
BAB 256. Kelakuan (Papa-Kalila)
257
BAB 257.
258
BAB 258. Trauma
259
BAB 259. Tak Sempurna (Maaf)
260
BAB 260. Papa Paling Hebat
261
BAB 261. Perasaan Tak Nyaman (Jambu Monyet)
262
BAB 262. Pengasuh (Sementara)
263
BAB 263. Bertemu (Papa)
264
BAB 264. Malam Kelam (Gulita)
265
BAB 265. Amanah (Gian)
266
BAB 266. Jatuh (Hati)
267
BAB 267. Asmara (Salah Pusing)
268
BAB 268 Salah (Pijat)
269
BAB 269. Keputusan (Sulit)
270
BAB 270. Datang (Baik-baik)
271
BAB 271. Unjuk Gigi
272
BAB 272. Masih Sama (Perasaan Gian)
273
BAB 273.Seperti Kemarin.
274
BAB 274. Gian Bingung (H Randy)
275
BAB 275. Aunty Hulya (Gian)
276
BAB 276. Pulang (Sendiri)
277
BAB 277. Pencuri Handal (Kesempatan)
278
BAB 278. Bidadari
279
BAB 279. Pinta Tulus
280
BAB 280. Tragedi Depan Pagar
281
BAB 281 Berulah (Putra-Putri)
282
BAB 282. Cemburu (Kama/Gian)
283
BAB 283. Perkara Kecil
284
BAB 284 Memenuhi Keinginan.
285
BAB 285. Hari Pertama
286
BAB 286. Godaan Malaikat
287
BAB 287. Menyegerakan Berbuka!!!
288
288. Tragedi Panas.
289
BAB 289. Baik Gak Harus Bilang.
290
BAB 290. Lagi-Lagi, Prasangka Buruk.
291
BAB 291. Basmi Hama Syar'i
292
BAB 292. Janji Suci (Gian)
293
BAB 293. Gawat
294
BAB 294. Cobaan Puasa
295
BAB 295 Takut (Serumah)
296
BAB 296. Normal (Reyhans)
297
Ketinggalan Berita
298
Berbeda
299
Keputusan Gian (Salah-Satu)
300
Ulat (Gatal!!)
301
Bahaya (Jelita)
302
Senam Jantung
303
Ide Gila (Kama)
304
Bohong (Sama–Sama)
305
Jemput Princess
306
Fitnah Gian ( )
307
Hari Yang Suci (Saling Memaafkan)
308
END
309
PROMO KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!