WHO AM I

WHO AM I

Kehidupan yang Biasa

"Halo,apa kau sudah selesai di sana?"

"Iya sudah,semuanya!"

Lantai dan dinding penuh dengan darah dan banyak mayat yang tergeletak. di antara mereka semua terdapat seorang pria dengan mata merah menyala dan sebuah pisau di tangannya, membuat semua yang melihat ketakutan bahkan tidak sanggup untuk berdiri. Di dunia bawah namanya sudah sangat terkenal, siapa saja pasti akan ketakutan jika mendengar namanya... orang-orang menyebutnya, The Nightmare

.......

.......

.......

SMA Harvey adalah sekolah elit yang ada di negara D. Memiliki banyak siswa berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik

"Viktor, kau sudah mengerjakan tugasmu kan? Dan juga maaf ya aku tidak bisa berangkat bersamamu tadi"

Seorang pria berambut pirang dengan mata hijau berjalan mendekati Viktor yang sedang sibuk membaca buku didekat jendela. Mengetahui siapa yang memanggilnya, Viktor pun langsung menoleh kearah orang itu

"Iya aku sudah mengerjakannya,itu bukan masalah bagiku" ucapnya dengan sedikit menyombongkan diri

"Bagaimana laporan mu, Hyuga?" lanjutnya

"Seperti biasanya. Oh ya, terimakasih atas strategi yang kau buat semalam"

"Bukan masalah, aku senang bisa membantu"

"Viktor, pak kepala menyuruhmu untuk menjaga kesehatan"

"Ah orang tua itu, dia selalu saja memperlakukanku seperti anak kecil, aku kan sudah besar" dengan sedikit mengerucutkan bibirnya, Viktor menutup bukunya dan beralih menoleh kearah jendela

"Hahaha, kalau begitu belajar yang rajin ya"

"Ok"

Hyuga dan Viktor berada di kelas yang sama, tapi tempat duduk mereka berjauhan. Viktor duduk di pojok kanan dekat dengan jendela sedangkan Hyuga duduk di depan agar dia lebih mudah fokus dengan pelajaran

Bel masuk pun berbunyi, semua siswa sudah siap untuk memulai pelajaran. Seperti biasanya, guru masuk dan langsung mengajar dengan telatennya

.

.

.

Setelah berjam-jam bersekolah, akhirnya tiba waktunya untuk pulang. Sorak Sorai gembira dari para murid pun terdengar tatkala bel pulang berbunyi

"Viktor bisakah kau membantuku dengan tugasku nanti malam? Aku benar-benar tidak paham tentang pelajaran biologi"

"Ok, tapi buatkan kue cokelat kesukaanku ya"

"Siap bos"

Hyuga dan Viktor sedang dalam perjalanan pulang ke rumah mereka. Letak rumah mereka tidak terlalu jauh dari sekolah, hanya perlu 25 menit untuk sampai dengan berjalan kaki

Hyuga dan Viktor bukanlah saudara, mereka tinggal bersama karena masalah pekerjaan. Tapi meskipun begitu mereka sudah menganggap kalau mereka adalah saudara

"kami pulang"

Kebiasaan yang selalu dilakukan oleh Hyuga saat mereka pulang adalah mengucapkan 'kami pulang' meskipun tidak ada siapa-siapa di dalam rumah

Rumah dengan nuansa biru langit dan putih itu sangat indah dan membuat sang empu nyaman untuk tinggal. Rumah yang lumayan luas, terdiri dari 2 lantai dan 8 kamar dan hanya dihuni oleh dua orang membuat rumah ini sedikit terasa sepi

"Aku mau mengganti pakaianku dulu, setelah itu aku akan membantumu memasak"

Viktor menaiki tangga menuju kamarnya yang ada di lantai dua hendak mengganti seragam yang dia kenakan. Mendengar penuturan dari Viktor, Hyuga langsung menolak perkataan Viktor

"Kau tidak perlu membantuku memasak, kau santai saja di kamarmu ya, hehehe"

Hal yang paling utama di dunia ini menurut Hyuga adalah jangan pernah membiarkan Viktor menginjakkan kaki di dapur atau sesuatu yang sangat berbahaya akan terjadi. Hyuga masih belum bisa melupakan saat Viktor tidak sengaja hampir membakar rumah gara-gara belajar memasak. Dan sejak saat itu Hyuga lah yang selalu memasak makanan untuk mereka

"Baiklah kalau kau bilang begitu, panggil aku kalau sudah waktunya makan malam ya"

"Ok"

★Di kamar Viktor★

"Semua tugas sudah ku selesaikan, berita di internet tidak ada yang menyenangkan, dan sekarang aku bosan..."

Viktor adalah orang yang jenius jadi dia bisa mengerjakan semua tugas sekolah dengan sangat cepat dan dia juga sangat mudah bosan tapi juga cepat menyukai hal-hal yang baru

Karena bosan Viktor pun memainkan komputernya dan mengintip beberapa file rahasia milik pemerintah. Itu bukanlah hal yang sulit bagi Viktor, dan dia biasa melakukan itu untuk mempermudahkannya saat ingin menjalankan misi

"Em, sepertinya Hyuga akan menjalankan tugas ini hari ini. Yah..padahal aku juga ingin ikut, tapi sayang sekali aku tidak bisa! Aku tidak mau sampai lepas kendali lagi seperti hari itu"

Viktor kemudian berjalan menuju toilet untuk menyegarkan pikirannya

Burr!

Air dingin menyegarkan Viktor kembali. Viktor menatap pantulan dirinya di cermin dan ingatan yang ingin sekali dia lupakan malah muncul didalam otaknya

"Sial! Pergi dari pikiranku!"

Hyuga yang sudah selesai menyiapkan makan malam datang ke kamar Viktor untuk memanggilnya. Dia mengetuk pintu berharap agar Viktor membukanya. Tapi setelah beberapa saat sama sekali tidak ada yang membukakan pintu dan di dalam kamar juga tidak ada suara sama sekali

Karena panik Hyuga langsung membuka pintu secara paksa dengan mendobraknya. Ternyata pintu itu sulit untuk dibuka hanya dengan didobrak saja, dan oleh karena itu Hyuga pun langsung turun dan mengambil pistol yang ada di kamarnya

DOR! DOR!

Dengan beberapa tembakan pintu itupun menjadi mudah untuk dibuka. Sesaat berhasil masuk, Hyuga langsung mencari dimana Viktor. Di dalam kamar tidak ada siapapun lalu diapun mengecek toilet yang ada di kamar itu

Hyuga menemukan Viktor yang sedang terduduk di lantai toilet dengan tangan kanannya yang terluka dan cermin yang hancur. Hyuga pun memasukkan pistol yang dia pegang tadi ke dalam sakunya, tidak mau Viktor melihat apa yang sedang dia bawa

"Viktor, apa kau baik-baik saja?"

"Em, aku baik-baik saja" jawabnya dengan tidak menoleh kearah Hyuga dan dengan kepala yang tertunduk dalam

"Ayo keluar dulu, aku akan mengobati tanganmu"

Hyuga pun membantu Viktor untuk keluar dari toilet. Hyuga mendudukkan Viktor di atas tempat tidur, lalu langsung turun untuk mengambil kotak P3K

Dengan sangat berhati-hati, Hyuga mengobati dan memperban tangan Viktor yang terluka. Viktor masih tidak mengangkat kepalanya dan juga tidak berkata apapun kepada Hyuga

"Kenapa kau memukul cermin dan membuat tanganmu terluka seperti ini ha?"

"Aku... melihatnya"

Hyuga terdiam sejenak, mengerti dengan apa yang dikatakan Viktor dan kemudian lanjut membalut tangan Viktor

"Ah begitu ya"

"Hyuga! Apa mataku..sudah kembali normal?"

Viktor mengangkat kepalanya dan menatap mata Hyuga. Dari mata Viktor, Hyuga tau kalau Viktor sedang ketakutan. Hyuga ingin membantu namun dia tidak tau harus berbuat apa

"Iya, sudah kembali normal, warnanya biru seperti langit"

Pengobatan pun akhirnya selesai, Hyuga langsung merapikan kembali alat-alat pengobatan itu dan bersiap untuk turun

"Belakangan ini aku semakin sering melihatnya, dan aku jadi takut saat melihat diriku sendiri. Aku takut hari itu terulang lagi. Sepertinya aku harus meminta obat baru yang lebih kuat lagi kepada profesor Nay"

"kau pasti akan baik-baik saja, tenang saja. Jika hari itu terjadi lagi, maka aku akan menghentikanmu. Ayo turun, nanti makanannya menjadi dingin"

"Ok"

Hyuga dan Viktor pun turun untuk makan malam. Sekarang ini Viktor sedang menatap kegirangan kearah makanan yang ada di meja, terutama saat dia melihat ada kue cokelat kesukaannya di sana

"Wah semuanya kelihatannya enak!"

"Tentu saja, kan aku yang memasak" ucap Hyuga dengan sangat percaya diri dan jika memungkinkan mungkin hidungnya akan memanjang seperti pinokio saking kagumnya dia dengan dirinya sendiri

"Kau yang terbaik Hyuga! Kalau begitu...selamat makan!!"

Viktor hendak mengambil kue cokelat yang ada di meja, namun Hyuga langsung mengambil dan menjauhkannya dari Viktor

"Hyuga...aku mau memakannya"

"Tidak boleh, kau harus makan dulu dan kue ini untuk pencuci mulut nanti"

"Tapi.."

"Aku tidak terima penolakan. Atau aku tidak akan membuatkan mu kue cokelat lagi.."

Sambil memegang kue cokelat tadi, Hyuga menutup sebelah matanya sambil menatap jahil kearah Viktor, tidak lupa juga dengan senyum kemenangannya. Viktor hanya mengerucutkan bibirnya menanggapi perkataan Hyuga

"Curang... mentang-mentang hanya kau yang bisa membuat kue cokelat disini, hmph..!"

"Hahaha, iya la.. ayo makan dulu, setelah itu aku akan memberikan kue nya"

"Baiklah baiklah"

Viktor dan Hyuga pun makan malam bersama. Tidak ada suara yang keluar saat mereka sedang makan, karena saat ini Viktor masih kesal sedangkan Hyuga sedang memikirkan hal lain

'Sifat lain Viktor beberapa hari ini sering muncul saat siang hari. Meski tidak terlalu lama tapi tetap saja itu meresahkan. dan jika ku perhatikan, maka setiap hari temponya jadi semakin lama'

Hyuga sibuk memikirkan hal-hal yang terjadi beberapa hari ini terhadap Viktor. Dia diberi tugas untuk memastikan agar Viktor tetap stabil dan karena itulah dia mencari-cari cara agar hal itu tetap terjadi

Saking sibuknya memikirkan hal itu, Hyuga tidak menyadari kalau Viktor sedari tadi memanggil-manggil namanya

"Hyuga..!!"

"Ah ada apa? Maaf, aku sedang memikirkan sesuatu tadi"

"Dasar, aku sudah selesai makan dan aku juga sudah mencuci piring bekas makanku, jadi... mana kue ku..."

Dengan tersenyum dan sedikit memperlihatkan giginya, Viktor menagih kue cokelatnya kepada Hyuga. Hyuga yang melihat tingkah kekanak-kanakan itu hanya tersenyum kecil menanggapinya

"Kalau soal cokelat kau langsung semangat ya, astaga. Itu di lemari dapur"

"Yeah"

Viktor langsung berlari menuju dapur dan Hyuga pun melanjutkan acara makannya yang sempat terhenti tadi lalu menoleh kearah jam sebentar

"Sudah pukul 7 yah, berarti tinggal 2 jam lagi"

Viktor dan Hyuga saat ini berada di ruang tengah sedang menonton televisi. Mereka sedang menonton berita viral tentang beberapa kasus pembunuhan dan juga pengedaran sabu-sabu

"Hyuga, misimu hari ini tentang kasus itu kan?"

"Iya, apa kau memeriksa situs pemerintah lagi?"

"Itu sudah kebiasaan ku, lagipula orang tua itu tidak akan marah meski aku melakukannya" ucap Viktor dengan mulut yang sibuk memakan kue cokelatnya

"Kau ini... sudah sering aku bilang untuk memanggilnya pak kepala. Kenapa kau selalu memanggilnya pak tua terus?"

"Karena dia memang sudah tua kan?"

"Ah..sudahlah, aku menyerah menasehati mu. Sekarang bantu aku menyelesaikan bagian ini! Kenapa nama-nama kimia dari berbagai alga ini banyak sekali sih?!! Membuatku pusing saja"

Hyuga mengacak-acak rambutnya karena pusing dengan tugas biologinya. Hyuga sangat ahli dalam pelajaran yang lain, tapi jika dalam pelajaran biologi maka dia bisa dianggap seperti anak SD yang baru masuk sekolah menurutnya

Viktor senang melihat wajah Hyuga yang kesusahan dan dia juga masih kesal karena tingkah Hyuga tadi. Tapi karena dia sudah janji akan mengajari Hyuga biologi maka dia pun mengajarinya

Viktor mengajari Hyuga dengan sangat profesional dan sangat mudah sekali dipahami. Dia membandingkan nama-nama alga dengan beberapa bahasa dari luar negeri yang Hyuga pahami, dan karena itulah Hyuga jadi lebih mengerti

"Wah terimakasih Viktor, penjelasan darimu lebih mudah dimengerti daripada guru disekolah, anak jenius memang beda ya"

"Terima kasih atas pujiannya"

Hyuga mencatat penjelasan-penjelasan yang diajarkan Viktor tadi. Merasa kue cokelat nya sudah habis, Viktor pun beranjak dari tempat duduknya dan hendak pergi menuju kamarnya

"Para penjahat yang ada diberita itu hanyalah sekumpulan ikan teri, jadi kau tidak akan terlalu repot dalam kasus kali ini"

"Baguslah kalau begitu, aku bisa lebih cepat bersantai jadinya"

"Em, baiklah aku mau tidur dulu, sudah hampir jam 9 dan aku tidak mau kalau dia muncul lagi. Aku duluan ya... dan juga tolong dikembalikan ke dapur ya piringnya"

"Iya iya, selamat malam"

"Selamat malam"

Viktor pun pergi ke kamarnya dan Hyuga lanjut mengerjakan tugasnya

Hyuga selesai mengerjakan tugasnya pukul 20.54 dan seperti biasanya Viktor sudah tertidur pada jam itu karena obat tidur yang diberikan oleh profesor Nay kepadanya

Sebelum menjalankan misinya, seperti biasa Hyuga selalu melapor kepada atasannya tentang keadaan Viktor hari itu

"Halo pak, aku punya sedikit kabar buruk tentang Viktor"

"Apa sifatnya yang lain muncul lagi?"

"Iya, dan menurut pengamatanku, tempo dia saat muncul juga semakin lama. Viktor bilang untuk mengambil obat baru yang lebih kuat dari profesor Nay, apa pak kepala bisa mengurusnya?"

"Obat terakhir yang diberikan oleh profesor Nay itu sudah kuat efeknya, aku takut jika dibuatkan lagi itu bisa menyakiti tubuhnya sendiri. Sepertinya kita butuh cara yang baru untuk mengatasinya"

"Soal itu pak kepala lah yang paling mengerti, jadi semuanya terserah pak kepala saja"

"Aku akan mengirimkan agen baru beberapa hari lagi untuk membantumu, jadi selama itu tolong jaga Viktor ya, agen Hyuga"

"Baik pak. Tanpa Anda perintah pun saya pasti akan menjaganya. Kalau begitu saya pamit dulu"

"Baiklah, selamat bekerja agen Hyuga"

"Terima kasih pak"

Telepon pun diputus oleh pak kepala dan setelah itu Hyuga langsung bersiap-siap untuk menjalankan tugas yang diberikan kepadanya

Terpopuler

Comments

kahagee

kahagee

wahhhh baru awal udah seru bangetttt😩😩

2024-02-10

0

Bunga

Bunga

Up thor, udah ke pavorit in nih

2021-07-02

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!