NovelToon NovelToon
DENDAM Sang PEMILIK KHODAM

DENDAM Sang PEMILIK KHODAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan / Pendamping Sakti
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Wulan, seorang bayi perempuan yang diasingkan ke sebuah hutan karena demi menyelamatkan hidupnya, harus tumbuh dibawah asuhan seekor Macan Kumbang yang menemukannya dibawa sebatang pohon beringin.

Ayahnya seorang Adipati yang memimpin wilayah Utara dengan sebuah kebijakan yang sangat adil dan menjadikan wilayah Kadipaten yang dipimpinnya makmur.
Akan tetapi, sebuah pemberontakan terjadi, dimana sang Adipati harus meregang nyawa bersama istrinya dalam masa pengejaran dihutan.

Apakah Wulan, bayi mungil itu dapat selamat dan membalaskan semua dendamnya? lalu bagaimana ia menjalani hidup yang penuh misteri, dan siapa yang menjadi dalang pembunuhan kedua orangtuanya?

Ikuti kisah selanjutnya...,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis kecil

Huh... huh... huh..." seorang gadis kecil terus berlari, dengan tubuh mungilnya yang terasa sangat lelah karena napas yang tersengal-sengal.

Akan tetapi, ia tidak bisa berhenti, sebab ia  tahu apa yang ada di belakangnya—tatapan tajam Macan Kumbang yang tidak akan pernah membiarkannya lolos begitu saja.

Sekilas sang gadis  menoleh ke belakang, meski takut apa yang akan ia lihat. Jaraknya masih ada, tapi sang gadis ke--cil tahu itu tidak akan lama.

Dia semakin cepat, seperti bayangan kematian yang tak terhindarkan. Di tangannya, ia menggenggam erat sebuah benda melengkung yang begitu berat—gading kecil dari gajah yang sudah mati sejak lama.

Mengapa ia  mengambilnya? Apakah ini sepadan dengan hidupnya  yang kini dipertaruhkan? Tapi sekarang bukan waktu untuk menyesal, ia  harus tetap hidup, entah untuk alasan apa.

Kaki kecilnya terus bergerak, menentang logika. Ia tidak tahu dari mana kekuatan iti muncul. Apakah ini keberanian? Ataukah sekadar naluri? Yang jelas, ia tidak punya pilihan lain.

Lantai goa di bawahnya licin, seperti menjebaknya di tempat ini. Napasnya kian berat, tapi pikirannya terus berpacu mencari cara.

Mata kecilnya mendongak, dan di sana ia melihat sesuatu—stalaktit yang tajam menggantung di langit-langit goa. Ia  tahu itu peluang terakhirnya. "Harus bisa," bisiknya pelan, memotivasi diri sendiri.

Sang gadis kecil mengumpulkan seluruh tenaga, melompat setinggi-tingginya. Tangannya menggapai stalaktit itu, merasakan tajamnya menusuk kulitnya, tetapi ia tidak peduli.

Nafasnya memburu dengan deguban jantung yang begitu sangat kencang.

Rasa sakit yang dialaminya saat ini tak lagi ia rasakan, sebab lebih baik luka kecil ini daripada kehilangan nyawa.

Dan saat ia  menggantung di atas, Macan Kumbang itu melewatinya, menerjang ke depan tanpa melihatnya lagi.

Untuk pertama kalinya, ia terlihat  menarik napas panjang, mencoba menenangkan debar jantungnya yang terasa sangat memburu.

Sang gadis lolos, dan setidaknya untuk saat ini. Tapi ke mana ia akan pergi? Apa ia  harus kembali? Tidak untuk sekarang. Ia  hanya ingin bertahan, setidaknya sampai malam ini.

Melihat hewan buas berwana hitam itu sudah melewatinya, gadis mungil itu melakukan jumping dan mendarat di lantai goa dengan sempurna. Ia merasa sedikit lega dan menatap sosok Macan Kumbang yang menghentikan laju larinya.

Sang Macan Kumbang menghentikan pengejarannya, lalu memutar tubuhnya menatap sang bocah.

Grrrrrrrr....

Suara geramannya menandakan ia belum selesai bermain. Sang bocah menggelengkan kepalanya, lalu ia memutar tubuhnya dan beranjak dari tempatnya.

Sang Macan Kumbang berlari kencang mengejar sang bocah yang berada dibelakangnya.

Saat jarak mereka hampir dekat, gadis mungil itu dengan cepat berbalik dan mengayunkan gading yang berukuran masih kecil itu ke arah perut sang macan, tetapi sosok macan itu dapat mengatasinya, hampir saja perutnya robek oleh senjata tersebut.

Sang Macan tersenyum seringai. "Bagus, ternyata kau sudah kuat berlari. Jika masamu sudah tiba, maka kau dapat pergi dari tempat ini, dan banyak tugas yang akan kau pikul dipundakmu, saat ini kita makan siang dahulu," ucap sang macan dengan tatapan yang serius, lalu ia memutar tubuhnya untuk beranjak dari tempat tersebut.

Wulan, gadis mungil dengan wajah cantik rupawan yang memiliki manik mata berwarna kecoklatan terang dan juga rambut lurus yang terurai hingga ke punggung dan menambah keanggunan sang pemiliknya.

Ia bergerak dengan lamban mengikuti sang Macan Kumbang yang menjanjikannya untuk makan siang.

Braaaaaaak....

Satu tangkapan yang hebat dan cepat, saat sang macan berhasil menangkap seekor kelinci yang sedang tersesat. Hewan menggemaskan itu menggeliat saat macan menggi--git lehernya.

Sang Macan membawa kelinci itu ke hadapan sang bocah. "Sembe--lih ia, dan jadikan santapan makan siang, jangan lupa ucapkan shalawat sebelumnya," titah sang Macan.

Wulan mengambil hewan tersebut, lalu mengikuti gerakan yang diajarkan oleh hewan yang selama ini merawatnya.

Craaaaaass....

Satu sayatan berhasil membuat hewan mungil itu menggelepar dan sang bo--cah melemparkannya ke lantai goa hingga tak lagi bergerak.

Sesaat sang Macan Kumbang menghampiri kelinci tersebut, lalu dengan cekatan merobek ku--lit hingga menyisakan dagingnya saja. Ia mencengkram dengan kukunya yang tajam, lalu mengangkatnya tepat dihadapan mulutnya.

Wulan kecil terus memperhatikan apa yang dilakukan sahabatnya.

Tampak sang Macan meniupkan mulutnya, lalu semburan api yang keluar dan memanggang daging hewan menggemaskan itu.

Wrrrrrrrr....

Daging itu matang seketika. "Makanlah, setelah itu kau akan melakukan latihan berikutnya. Segala sesuatu itu butuh asupan makanan, agar bertenaga dan fikiran jernih," ucap sang Macan Kumbang, sembari menyodorkan daging yang sudah matang tersebut.

Sang gadis kecil menerimanya, lalu mengulas senyum ceria, sebab ia sudah sangat lapar dan tak sabar ingin menyantapnya.

Sang Macan Kumbang menatapnya,  lalu beranjak pergi dan meninggalkan sang gadis kecil yang saat ini sedang menyantap makanannya.

Setelah merasa cukup kenyang. Ia menyandarkan tubuhnya didinding goa. Ia menatap langit-langit goa yang hanya dipenuhi dengan stalaktit.

Usianya kini sudah menginjak tujuh tahun lamanya. Ia tak pernah melihat alam luar seperti apa, ia seperti hidup dalam penjara.

Bahkan ia tak pernah melihat satu makhluk yang sama jenis dengannya, sebab selama ini, ia hanya diasuh oleh sang macan kumbang, dan anehnya, makhluk itu dapat berbicara sama seperti manusia.

Gadis itu melirik gelang ditangannya. Ia tidak tahu makna dari symbol tersebut, sebab ia tidak tahu membaca.

Wulan kecil menyentuh gelang emas yang dikenakannya. Bentuknya dapat menyesuaikan dengan kondisi pemakainya, dan ia merasa jika ada sesuatu yang berhubungan antara gelang emas tersebut dengan dirinya.

Suasana sangat remang-remang, dan ia kembali dalam kesunyian, tak ada satupun yang dapat ia jadikan tempat bermain, dan hanya hewan hitam yang bertubuh besar dan bertaring yang menjadi sosok menemaninya selama ini.

Perlahan ia mulai mengantuk. Hari ini ia sudah cukup untuk berlatih dan rasa penat menderanya, bahkan terkadang ia merasakan betisnya cukup nyeri karena harus banyak berlari, dan terkadang tergores oleh batuan cadas.

Perlahan ia merasakan kantuk yang sangat luar biasa, dan matanya terpejam.

Gadis itu terlelap, dan ia larut dalam mimpi yang selama ini selalu hadir disetiap malamnya.

Suasana tampak hening, dan sunyi. Hingga sang gadis kecil mendengar suara seruan dari dua orang yang terus menyerukan namanya.

"Wulan, Wulan, Sayang. Turunlah, disana mereka membutuhkanmu, Nak. Balaskan semua dendam Kanjeng Romo dan Kanjeng ibumu, mereka pengkhianat!" suara-suara itu menggema didalam mimpinya.

"Hah!" gadis kecil itu tersentak kaget, dan ia merasakan deguban jantungnya memburu, dan nafasnya terasa tersengal.

Saat bersamaan, sosok sang Macan Kumbang datang mengusapkan kepalanya kepipi sang gadis kecil.

"Kau bermimpi lagi?" tanyanya dengan lembut. Suaranya bagaikan seorang romo yang penuh kasih kepada anak perempuannya.

Wulan kecil menganggukkan kepalanya.

1
kaylla salsabella
semoga baby arsyi sehat selalu😍😍😍
FiaNasa
eeiittss...Bukan Wulan yg suka mengintip tp kau pangeran yg Suka ngintip & jadi penguntit wulan😅
Wardi's
begitulah cinta...
kaylla salsabella
lanjut Thor😍😍😍
Liani purnafasary.
Lanjut thor
ᅠ ᅠ ᅠ ᅠ ᅠ❤️⃟WᵃfRhyNie🍒⃞⃟🦅
oh jadi Wulan Ningrum itu Tarzan ya.. tapi pandai bahasa manusia gak sama kyk Tarzan Indonesia taunya auoo uoo aja .
kriwil
di kurung sampai 17 tahun ga sakti sakti kapan mau balas dendam kematian orang tuanya sampai ibunya baru melahirkan pun harus di gilir sama manusia biadap itu oh sunguh miris
kriwil
kanjeng raden rajendra ,padahal di sebut putra mahkota saja udah bagus atai raden mas 🤣
kriwil
sudah ketebak dia yang akan membuka pintu gua perawan wulan🤣
kinoy
waduh Ki..dah tua msh ttp gagah
FiaNasa
nafsunya akuji ngeri kali weyyy...habis sudah perjakanya kumbang desa 😅
FiaNasa
sosok macan kumbang masih kekar gitu walaupun udah tua,,kek nya si kumbang gak pernah sakit pinggang deh,, nyeri lutut apalagi skit beban pikiran ya kumbang 🤣🤣🤣
FiaNasa: kek nya cuma mak² deh yg borong sakit gitu 😅
total 2 replies
Astiana 💕
biarlah muka nya cukup tampan cuma rambut nya doang yg jadi kribo kayak di panah kilat🤣
Siti H: jadi diq tampan🙄😄
total 1 replies
Wardi's
makasih sdh update bnyk hr ini..
Wardi's
jd macan kumbangnya sejenis jelmaan, siluman, jin atau apa nih ka othor??
Siti H: jelmaan
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
sudah tua tp masih gagah ya itulah klo irg2 jaman dlu beda ma skrg banyakan formalin kali ya jd yaahh 🤭
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛: 🤭 lha apa yg berotot kk🤔🤔🤔
total 4 replies
Liani purnafasary.
Laki-laki emang gitu ya😆🤣🤣pura pura terlihat acuh dingin, hnya menutupi rasa gugup nya😆.
Liani purnafasary.
Iishhh suka sekali pangeran ini ngintip ya🤣🤣🤣knpa gak langsung kenalan aja ke.
Liani purnafasary.
Pria itu tidak lain dan tidak bukan, adalah pangeran Rajendra😆😆si pengintip itu.
Hamzah / V3
Cover nya kereeen abis 😍🥰
Siti H: editor yang ganti
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!