NovelToon NovelToon
Reinkarnasi si Pelayan Setia

Reinkarnasi si Pelayan Setia

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Harem / Cinta Murni / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Di istana yang berkilauan, kebohongan adalah mata uang dan darah adalah harga dari kesetiaan. Seorang pelayan setia menyaksikan dosa tak terampuni yang dilakukan sang Permaisuri—dan dibungkam selamanya.
Atau begitulah yang Permaisuri pikirkan.

Langit yang menjadi saksi pilu mengembalikan Takdir si pelyan setia, mengembalikannya dari gerbang kematian, memberinya wajah baru, identitas baru—tubuh seorang selir rendahan yang terlupakan. Dengan jiwa yang terbakar dendam dan ingatan yang tak bisa dihapus, ia harus memainkan peran sebagai wanita lemah, sambil merajut jaring konspirasi paling mematikan yang pernah ada di istana. Tujuannya bukan lagi sekadar bertahan hidup, melainkan merenggut keadilan dari singgasana tertinggi.

Setiap bisikan adalah pertaruhan. Setiap senyuman adalah topeng. Di tengah intrik berdarah antara selir dan para menteri, mampukah ia meruntuhkan kekuasaan sang Permaisuri dari bayang-bayang sebelum identitas aslinya terungkap dan ia mati untuk kedua kalinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Racun di Dalam Teh

Sensasi menggelitik yang dirasakan Xiao Ling di belakang lidahnya bukan rasa pahit yang lazim dari jamu Tiongkok, melainkan dinginnya bahaya yang merayap. Ia menelan setetes cairan itu, dan nalurinya berteriak: Hong dalam bahaya.

Xiao Ling memegang cangkir kecil di tangannya, menjaga ekspresinya agar tetap tenang. Di depannya, Nyonya Guo yang biasanya cerewet kini bergerak dengan kegugupan yang terlalu mencolok. Punggung juru masak itu tampak seperti perisai yang rapuh, menyembunyikan rahasia yang terlalu berat.

“Nyonya Guo,” panggil Xiao Ling lembut, meletakkan cangkir itu kembali ke meja. “Ramuan ini baunya luar biasa. Tetapi, mohon maafkan ketidaksopanan saya, apakah ini terlalu kental?”

Nyonya Guo tersentak. Dia berbalik, matanya melebar sejenak sebelum berhasil mengendalikannya. “Kental? Tidak, Xiao Ling. Tabib Hao sendiri yang memberikan resepnya. Ini adalah konsentrasi yang sempurna untuk menyehatkan Selir Hong dan bayinya.”

“Tentu saja, saya tidak meragukan Tabib Hao,” kata Xiao Ling, bergerak mendekat ke panci tembikar yang berisi tonik yang masih hangat. “Namun, di Istana Kehangatan, Selir Hong memiliki sensitivitas khusus. Dia lebih menyukai ramuannya sedikit lebih encer, terutama pada malam hari untuk membantu tidur. Bolehkah saya tambahkan sedikit air murni?”

Nyonya Guo ragu-ragu. Instruksi dari Li Wei sangat jelas: jangan biarkan ada yang mengutak-atik ramuan itu. Tetapi menolak permintaan sederhana dari pelayan utama Selir Hong akan menimbulkan kecurigaan yang lebih besar, apalagi jika menyangkut preferensi pribadi Hong.

“B-baiklah. Sedikit saja. Jangan merusak komposisinya,” kata Nyonya Guo, mencoba terdengar otoritatif.

Ini adalah celah yang dibutuhkan Xiao Ling. Dia mengambil kendi air panas dari kompor. Alih-alih menambahkan air ke dalam panci, dia mengambil cangkir yang baru dicuci. Dalam gerakan yang cepat dan halus, yang hanya mungkin dilakukan oleh pelayan yang sangat terlatih, Xiao Ling menuangkan air panas ke dalam panci, tetapi secara bersamaan, ia menggunakan ibu jarinya untuk menggeser panci tembikar itu sedikit ke samping, menyebabkan sedikit cairan beracun tumpah ke sudut meja yang terlindungi oleh lap kotor.

Tumpahan itu hanya sedikit, sekitar satu sendok teh, tetapi itu adalah sampel yang sangat berharga.

“Oh, betapa cerobohnya saya!” seru Xiao Ling, menutupi tumpahan itu dengan lap kotor yang sudah ia siapkan sebelumnya, lalu membungkuk dan bergumam, “Maafkan saya, Nyonya Guo. Saya akan membersihkannya segera.”

Nyonya Guo, yang lega karena Xiao Ling tidak menambahkan air terlalu banyak ke dalam panci, tidak terlalu memperhatikan tumpahan kecil itu. Fokusnya hanya pada sisa ramuan di dalam panci.

Xiao Ling membersihkan 'tumpahan' itu, memastikan lap kotor itu menyerap setiap tetes racun. Dia lalu menyembunyikan lap yang kini beracun itu di balik lipatan lengan bajunya, menekan lap itu di kulitnya sebagai pengingat akan bahaya yang akan datang.

“Sudah siap, Nyonya Guo. Bolehkah saya membawanya kepada Selir Mulia?” tanya Xiao Ling, mengambil cangkir penyaji yang sudah berisi ramuan yang kini sedikit lebih encer (dan sedikit berkurang dosis racunnya).

“Ya, ya. Bawa saja. Selir Hong pasti sudah menunggu,” desak Nyonya Guo, mendorong Xiao Ling keluar dari dapur seolah ingin menyingkirkannya secepat mungkin.

Xiao Ling berjalan melewati lorong-lorong Istana Anggrek, nampan kayu di tangannya terasa seperti beban yang mematikan. Dia tahu bahwa ramuan yang ia bawa masih mengandung 'Air Musim Dingin', tetapi dosisnya telah berkurang dan dia telah mendapatkan sampel untuk dianalisis nanti.

Namun, mengurangi dosis tidaklah cukup. Dia tidak bisa membiarkan Hong mengonsumsi racun, sekecil apa pun itu, selama seminggu penuh sesuai rencana Xiu Feng.

Sebelum mencapai pintu kamar tidur Hong, Xiao Ling berhenti di balik pilar. Dia melihat sekeliling. Tidak ada penjaga atau pelayan yang menonton.

Dengan kecepatan yang luar biasa, dia mengambil cangkir itu, menuangkan isinya ke pot bunga hias terdekat, dan menggantinya dengan teh herbal biasa yang selalu ia siapkan sendiri sebagai cadangan. Teh ini tidak beracun, tetapi tidak akan memberikan manfaat tonik kehamilan apa pun.

Hong membutuhkan ramuan tonik. Tetapi malam ini, hidupnya lebih penting daripada nutrisi tambahan. Ini adalah pilihan yang menyakitkan: melindungi nyawa Hong dengan risiko Hong kehilangan nutrisi penting kehamilan, atau membiarkan Hong meminum racun yang disamarkan.

Xiao Ling masuk ke kamar Hong, memancarkan ketenangan yang meyakinkan. Hong sedang duduk di ranjang, membaca gulungan. Wajahnya berseri-seri, dipenuhi cahaya kebahagiaan kehamilan.

“Xiao Ling, kamu lama sekali. Apakah ramuannya terasa enak malam ini?” tanya Hong, tersenyum hangat.

“Sangat enak, Yang Mulia. Tapi Tabib Hao mengirimkan ramuan yang sedikit terlalu kuat malam ini. Saya telah mengencerkannya agar tidak mengganggu tidur Anda,” jawab Xiao Ling, menyajikan teh biasa itu dengan cangkir yang seharusnya berisi ramuan beracun.

Hong meminumnya tanpa curiga. “Ah, terima kasih, Xiao Ling. Kamu selalu tahu apa yang terbaik untukku.”

Melihat Hong meminum cairan itu, meskipun itu aman, membuat hati Xiao Ling sakit. Dia berbohong kepada majikannya, dan ini adalah langkah pertama ke dalam dunia intrik dan kebohongan yang kejam.

“Yang Mulia, izinkan saya membersihkan Istana Kehangatan besok pagi. Ada begitu banyak debu yang tersembunyi. Saya ingin memastikan lingkungan Anda steril,” kata Xiao Ling, menggunakan alasan untuk mulai memeriksa semua barang yang masuk dan keluar dari Istana Hong.

“Tentu, sayang. Tapi jangan terlalu memaksakan diri,” balas Hong, sudah setengah mengantuk.

Setelah Hong tertidur, Xiao Ling kembali ke kamarnya, hatinya berdebar kencang. Dia mengambil lap kotor yang kini ia bungkus rapat dalam selembar kain sutra yang tebal. Dia harus menemukan cara untuk menguji cairan di lap itu, tetapi tanpa menarik perhatian Tabib Hao atau Balai Kesehatan Kerajaan.

“Bagaimana mungkin? Siapa yang bisa memerintahkan kejahatan sebesar ini? Siapa yang membenci Hong sedemikian rupa?” bisik Xiao Ling pada dirinya sendiri, meskipun di lubuk hatinya, dia sudah tahu jawabannya.

Hanya ada satu orang di istana ini yang memiliki kekuatan, alasan, dan kebencian yang cukup untuk meracuni pewaris sah: Permaisuri Xiu Feng.

Kini, beban pengetahuan itu terasa lebih berat daripada nampan terberat yang pernah ia bawa. Jika dia bergerak terlalu cepat, dia dan Hong akan mati. Jika dia bergerak terlalu lambat, bayinya akan mati, dan Hong akan mengikuti.

Xiao Ling mengeluarkan sebuah buku catatan kecil yang ia gunakan untuk mencatat daftar belanja dan resep teh. Dia menyentuh lap beracun itu dengan ujung jarinya, lalu dengan cepat menyalin detail racun yang ia rasakan: dingin, manis, dan aroma yang sangat halus, hampir seperti bunga musim dingin yang mematikan.

Dia menyadari bahwa mulai malam ini, dia bukan lagi hanya seorang pelayan. Dia adalah seorang detektif, seorang mata-mata, dan satu-satunya garis pertahanan antara Selir Hong dan kematian yang merangkak. Dia harus bertindak tanpa sepengetahuan Hong, demi keselamatannya.

“Aku bersumpah di hadapan langit dan bumi, aku akan melindungimu, Yang Mulia,” bisik Xiao Ling, menatap gulungan catatan kecilnya. “Dan aku akan mengungkap siapa pun yang berani menyentuh sehelai rambutmu.”

Keputusannya sudah bulat. Xiao Ling harus mencari tahu bagaimana Nyonya Guo terlibat dan apa sebenarnya racun 'Air Musim Dingin' ini. Langkah selanjutnya adalah menyelidiki dapur istana secara diam-diam. Xiao Ling memeras kain lap itu dan menuang air perasan itu di sebuah guci kecil yang selalu dia simpan dengan rapi. Untuk kebutuhan sehari-hari. Xiao Ling tidak pernah menyangka dia tetap menyajikan racun dosis rendah pada majikan yang dia sayangi dan hormati. Yang dia jaga dengan segenap hati dan nyawanya.

Dia harus bersiap untuk bergerak dalam bayang-bayang. Sebuah permainan dimulai, di mana taruhannya adalah mahkota, kehidupan, dan keadilan. Dan malam itu, Xiao Ling memutuskan bahwa dia akan menjadi pemain yang paling mematikan.

Dia menyembunyikan lap beracun itu jauh di dalam papan lantai yang longgar di bawah ranjangnya. Saat ia menutup celah itu, ia merasakan dinginnya dendam merasuki jiwanya, menandai awal dari kehancuran yang tak terhindarkan di Istana Naga.

1
Ita Xiaomi
Mantap ini. Makan malam bersama sambil bertukar pikiran utk kesejahteraan kerajaan dan warganya.
Ita Xiaomi
Jd keingat ama ikan koi masak asam pedas.
Ita Xiaomi
Mulai masuk dlm jebakan😁
Ita Xiaomi
Makin seru.
Ita Xiaomi
Jd rajin berkunjung 😁
Ita Xiaomi
Nama yg keramat utk diucapkan😁.
Ita Xiaomi
Efek ndak diberi makanan bergizi dan diabaikan dlm jangka waktu lama.
Ita Xiaomi
Saking serunya aku sampai salah baca jd kripik pula.
Ita Xiaomi
Mantap kata-katanya.
Ita Xiaomi
Dendam 2 org Selir yg baik.
Ita Xiaomi
Udah datang nih. Suratnya aja blm dikirim😁.
Ita Xiaomi
Apapun profesinya usahakan rajin membaca utk menambah pengetahuan dan utk rileks jg.
Ita Xiaomi
Keren ceritanya. Suka. Bukan hanya cerita tentang intrik di dlm kerajaan yg berebut harta, kedudukan, penerus dan perhatian dr raja.
Jg bercerita tentang misteri yg harus dipecahkan. Penyelidikan bak seorg detektif profesional yg memecahkan sebuah kasus rumit. Adu strategi, kecerdikan dan kecerdasan. Kombinasi sempurna yg mematikan antara kecerdasan, kecerdikan, kecantikan, kekuatan dan ketangguhan.
Tq kk ceritanya. Semangat berkarya. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi
Nah si Qing kena audit😁
Ita Xiaomi
Mei Lan dah berasa burung lg makan biji-bijian😁
Ita Xiaomi
Efek bangun dr kematian😁
Ita Xiaomi
Bakalan mabok kepayang tuh raja.
Ita Xiaomi
Mari menata istana dingin jd layak tinggal💪
Ita Xiaomi
Kombinasi yg sempurna antara pelayan tua yg depresi dgn Selir Xia yg menyerah krn penderitaan.
Ita Xiaomi
Wah keren. Lanjutkan perjuanganmu Xiao Ling dgn raga yg baru. Berasa nonton film ini.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!