Kisah reinkarnasi dari seorang putri mafia yang meninggal akibat di bunuh musuh ayahnya membawanya ke jaman dinasti Hong dan menjadikannya pengantin wanita untuk seorang pangeran tampan.
Putri Liu Lie Han adalah pemilik asli tubuh yang di pakai Lisa di kehidupan barunya,kematian tragis yang menimpa putri Lie mengharuskan Lisa membalas dendam pada orang yang menindas pemilik tubuh dan akan di teruskan dengan senang hati oleh Lisa sang putri mafia.
Keahlian dan kecantikannya banyak menjadi sorotan di semua kalangan hingga menyebabkan pangeran Ji Jun Xiao gelisah di buatnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
Pangeran Jun sungguh sangat terpesona dan tidak mampu mengalihkan perhatiannya pada permaisurinya yang sangat luar biasa malam ini.
Untuk pertama kalinya ia melihat putri Lie yang keluar kamar tanpa menggunakan penutup wajah,apalagi penampilannya yang sangat cantik itu sungguh membius mata.
Hal ini justru menimbulkan rasa tidak suka tersendiri bagi pangeran Jun karna bagaimanapun juga acara ini akan di hadiri banyak orang dan dia tidak rela jika permaisurinya menjadi pusat perhatian.
"Pelayan, ambil penutup wajah permaisuri"kata pangeran Jun menahan cemburu
"Untuk apa? aku tidak ingin memakainya"ucap putri Lie
"Mau tidak mau harus mau"pangeran Jun mengambil penutup wajah dari tangan pelayan Mei dan mengenakannya pada putri Lie yang langsung cemberut.
"Aku tidak mau memakainya"kekeh putri Lie
"Harus pakai, jangan di buka jika di depan umum"tegas pangeran Jun
"Tapi akan terlihat lucu dan aku malah jadi seperti pohon bunga jika begini"cemberut putri Lie
"Bunga indah ini hanya aku yang boleh melihat dan menikmatinya,aku tidak mau berbagi pada yang lain itu sebabnya sebisa mungkin aku menjaganya dengan baik"kata pangeran Jun mulai posesif dengan mengambil riasan bunga yang berada di kepala putri Lie.
"Kenapa di ambil bunganya?"tanya putri Lie
"Jika di biarkan tetap di situ maka bunganya akan layu dan kering"jawab pangeran Jun mendapatkan tatapan bingung dari putri Lie
"Layu kenapa ini hanya hiasan saja"bingung putri Lie
"Meskipun hiasa tapi dia bisa layu karna kamu jauh lebih indah dan cantik darinya,dia juga bisa kering karena kamu lebih menarik perhatian dan tidak bosan untuk di pandang"kata pangeran Jun memandang putri Lie dalam.
Putri Lie jadi salah tingkah dan gugup mendengar perkataan pangeran Jun bahkan pipinya merona di balik penutupnya,sungguh di luar dugaannya kalau pangeran Jun mampu mengatakan perkataan romantis seperti itu.
Pengawal pribadi pangeran Jun dan beberapa pelayan yang mendengarnya menjadi terperangah sekaligus tidak percaya karna tuan mereka yang dingin mampu mengatakan perkataan romantis dan manis seperti itu.Mereka senang karena akhirnya ada yang mampu mengubah sikap dingin tuan mereka,meskipun tidak berlaku pada mereka tetapi itu sudah merupakan kemajuan yang luar biasa.
Pangeran Jun mengulurkan tangannya pada putri Lie yang segera di terima olehnya meskipun dengan sedikit bungung,pangeran Jun dan putri Lie berjalan bersandingan menuju ke aula istana tempat acara di adakan.
Para selir sudah menunggu di depan paviliun dan saat melihat pangeran Jun keluar dengan menggandeng mesra putri Lie mereka mengajukan protes.
"Yang mulia pangeran, mengapa yang mulia menggandeng si jelek itu dia tidak pantas untuk berada di dekat yang mulia"seru selir Rou
"Iya yang mulia hanya saya yang pantas bersanding dekat yang mulia"kata selir Yein
"Aku yang lebih pantas yang mulia,aku lebih baik dari mereka semua"sahut selir Ming
"Hei kau harus sadar diri akulah selir utama jadi aku yang lebih pantas bersanding dengan yang mulia pangeran"ucap selir Yein sengit.
Para selir terus saja berdebat tentang siapa yang lebih pantas bersanding dengan pangeran Jun,tanpa mereka sadari jika yang menjadi bahan perdebatan sudah pergi menjauh bersama permaisuri dan selir Nan di belakang putri Lie.
Sadar mereka yang sudah tertinggal jauh, segera saja mereka mengejar pangeran Jun dan berjalan di belakang bersama selir Nan dengan perasaan cemburu dan marah karena diabaikan,apalagi melihat bagaimana mesranya pangeran Jun menggenggam tangan putri Lie semakin membakar kecemburuan mereka namun di abaikan oleh pangeran Jun apalagi putri Lie yang justru semakin menggandeng mesra pangeran Jun.
Pangeran Jun yang mendapatkan perlakuan lembut dan manis dari permaisurinya jadi berdebar,untung saja ia dapat mengendalikannya dengan cepat dan menikmati momen manis tersebut dengan hati bahagia.Ingin rasanya ia menghentikan waktu sejenak agar dapat menikmati waktu sedekat ini dengan permaisurinya.
"Yang mulia pangeran beserta permaisuri Jun dan para selir tiba di aula"teriak seorang kasim memberitahukankedatangan mereka.
Putri Lie yang mendengarnya merasa tidak senang dan hampir mengatakan sesuatu jika saja pangeran Jun tidak mengingatkannya lebih dulu.
"Ingatlah jika kita sedang di kerajaan dan banyak tamu di sini jadi simpan kalimat aneh dan kemarahanmu permaisuriku"bisik pangeran Jun mendapat cubitan di lengannya yang tidak berasa sama sekali bagi pangeran Jun yang justru sedikit tersenyum karenanya.
Memasuki aula istana putri di buat sedikit tidak percaya diri karena dia yang baru pertama kali menghadiri acara besar seperti ini,saat masih di tubuhnya sendiri ia tidak pernah mau jika di minta untuk hadir di acara-acara besar karna ia yang tidak suka keramaian pesta.Lisa justru lebih memilih keramaian anggota mafia yang sedang berlatih dari pada melihat banyak wanita dan pria mencari perhatian di pesta.
Menyadari perubahan pada putri Lie,pangeran Jun semakin mengeratkan genggaman tangannya pada putri Lie mencoba meyakinkan.
"Tenanglah semua akan baik-baik saja,aku akan selalu di sampingmu"bisik pangeran Jun yang mendapat anggukan dari putri Lie sebagai jawaban.
"Salam pada raja dan ratu semoga panjang umur dan selalu sejahtera"ucap pangeran Jun dan para istrinya.
"Salam kalian kami terima,duduklah di tenpat kalian"seru raja Xiao
"Terimakasih yang mulia raja"jawab mereka segera duduk di tempat yang sudah di sediakan.
Pangeran Jun kembali menggandeng tangan putri Lie dengan lembut dan mesra seakan memberitahukan pada semua orang yang ada di aula jika gadis tersebut miliknya,permaisurinya,istrinya dan hanya ia yang dapat menyentuh dan meliriknya.Putri Lie yang merasakan tangannya di gandeng sudah tahu siapa pelakunya hanya diam dan menurut karena ia juga tidak tahu akan duduk dimana jadi hanya pasrah kemana pangeran Jun akan membawanya duduk.
Banyak pasang mata yang menyaksikan bagaimana pangeran Jun memperlakukan putri Lie dengan sangat romantisnya yang membuat para gadis di aula tersebut menjadi cemburu dan iri karena ingin mendapatkan perhatian dari pangeran Jun seperti putri Lie.Jendral Han dan panglima Min merasa sangat bahagia karna permata kesayangan mereka jatuh pada orang yang tepat.
Sedangkan selir Bai dan putri Eun sudah sangat kesal dengan kebahagiaan putri Lie dan semakin yakin dengan rencana mereka untuk mempermalukan putri Lie di acara malam ini.Begitupun selir Yein yang ingin mengadu bakat pada putri Lie karen yakin jika putri Lie tidak mampu menandinginya dan ia akan dengan mudah mendapatkan pangeran karena ia lebih unggul.
Acara demi acara terus berjalan dengan sangat hikmat saat para tetua daerah membaca doa dan menyerahkan beberapa hasil panen sebagai simbol jika panen dapat di mulai esok hari setelah raja menerimanya.Meskipun tidak paham tetapi putri Lie tetap menikmati rangkaian acara yang berlangsung di depan matanya yang tidak pernah ia lihat di kehidupan sebelumnya.
"Kamu terlihat sangat menikamati acara ini!"tanya pangeran Jun berbisika pada putri Lie
"Iya aku sangat menikmatinya karena baru kali ini aku melihatnya"jawab putri Li ikut berbisik pula
"Benarkah,kalau begitu besok aku akan membawamu untuk melihat panennya apa kamu mau!"tawar pangeran Jun yang di jawab anggukan antusias dan bahagia putri Lie.
Pangeran Jun sedikit tersenyum pada putri Lie dan meraih tangan sang permaisuri lalu di usap lembut oleh pangeran Jun.Hal tersebut justru menimbulkan debaran di dada putri Lie sepertinya harus segera periksa ke dokter jantung pikir putri Lie menahan degupan jantungnya agar tidak terlalu terlihat oleh pangeran Jun,namun hal tersebut justru sudah di ketahui dari tangan putri Lie yang tiba-tiba dingin dalam genggaman lembut pangeran Jun.