NovelToon NovelToon
Pendekar Tiga Dunia

Pendekar Tiga Dunia

Status: tamat
Genre:Romantis / Action / Fantasi / Pendekar / Kelahiran kembali menjadi kuat / Mengubah Takdir / Pusaka Ajaib / Dan budidaya abadi / Fantasi Timur / Tamat
Popularitas:16.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Auraga

Terlahir dengan sekujur tubuh bertato seperti sisik ular. Seorang Anak dari sepasang pendekar terkenal di dunia persilatan. Yao Chan Mengemban takdir langit, yang menghantarkannya pada pertarungan hidup dan mati untuk mendamaikan Kekacauan di tiga dunia.

Kemunculan Pusaka-pusaka Iblis dari Dunia Moxian membuat Dunia Persilatan Kekaisaran Wu menjadi Kacau balau karena kemunculan tokoh aliran hitam dengan kekuatan yang menakjubkan yang didapat dari Pusaka Iblis tersebut. Bahkan Dua dunia lain, mengalami kekacauan serupa.

Mampukah Yao Chan menjalankan tugas langit itu? ataukah akan mengalami hal yang sama dengan pendahulunya yang tewas karena bertarung dengan Lawan mereka yang kuat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

010: Pertempuran di Gerbang Kota Xinan

Setelah kepergian Yao Zhi dan Komandan Yun, Lao Qin memerintahkan semua pelayannya ikut membantu empat prajurit yang mengurus mayat. Beberapa saat kemudian kondisi ruang makan kembali seperti kondisi semula.

Sementara Lin Hua dan Yao Chan sedang berbincang di sebuah meja. Wajah Yao Chan terlihat cemas karena memikirkan ayahnya yang sedang bertarung.

"Ibu kenapa Ayah lama sekali? apakah Ayah akan baik-baik saja?"

"Ayahmu akan baik baik saja nak, karena ayah mu adalah seorang Pendekar Raja yang sudah mencapai puncaknya." Lin Hua menanggapi kegelisahan Yao Chan.

Setelah berpikir sejenak, Lin Hua akhirnya memutuskan untuk menjelaskan tingkatan pendekar di dunia persilatan kepada puteranya.

"Chan'er... dengarlah baik-baik dan pahamilah hal ini. Ibu akan menjelaskan apa itu tingkatan seorang pendekar."

Lin Hua menjelaskan kepada Yao Chan bahwa tingkatan seorang pendekar dibagi menjadi tujuh tingkatan. Pembagian ini berdasarkan jumlah simpul tenaga dalam yang dimiliki oleh seorang pendekar. ketujuh tingkatan tersebut adalah:

Pendekar Pemula

Pendekar Ahli

Pendekar Bergelar

Pendekar Raja

Pendekar Pertapa

Pendekar Suci

Pendekar Langit.

Setelah memastikan Yao Chan memahami tingkatan pendekar, Lin Hua lalu menjelaskan bahwa setiap tingkatan terbagi menjadi tiga level, yaitu Dasar, Menengah dan Puncak.

Pendekar Pemula adalah seseorang yang mempunyai keahlian beladiri dan mempunyai 10 hingga 50 simpul tenaga dalam. Pendekar Pemula mampu bertarung seimbang dengan lima hingga lima belas orang biasa yang tidak memiliki tenaga dalam.

Pendekar Ahli adalah seorang pendekar yang mempunyai 60 hingga 150 simpul tenaga dalam. Mempunyai keahlian beladiri yang mampu mengimbangi 3 hingga 5 pendekar Pemula.

Melihat Yao Chan mengangguk-angguk tanda bahwa ia memahami penjelasan darinya, Lin Hua melanjutkan penjelasannya.

Tingkatan ketiga yaitu Pendekar Bergelar. Pendekar di tingkat ini memiliki 200 hingga 400 simpul tenaga dalam. Pendekar Bergelar biasanya mempunyai sebuah teknis khusus atau senjata pusaka yang memiliki kekuatan tinggi. Pendekar Bergelar mampu bertarung seimbang dengan 3 hingga 5 Pendekar Ahli.

Tingkatan berikutnya adalah Pendekar Raja, yang memiliki 500 hingga 900 simpul tenaga dalam. Mampu bertarung imbang dengan 4 hingga 5 pendekar Bergelar.

Tingkatan berikutnya diatas pendekar Raja adalah Pendekar Pertapa yang mempunyai Seribu hingga dua ribu simpul tenaga dalam. Hanya saja jumlah pendekar di tingkat ini, kurang dari sepuluh orang di dunia persilatan Kekaisaran Wu.

"Jadi sebentar lagi, Ayah bisa mencapai tingkat Pertapa ya Bu?" Tanya Yao Chan dengan nada kagum kepada Sang Ayah.

Lin Hua tertawa, menanggapi pertanyaan Yao Chan. Lalu menjelaskan bahwa untuk mencapai tahap Pendekar Pertapa sangat sulit, harus melatih banyak hal terutama ketenangan jiwa dan bathinnya.

Sementara untuk tingkat Pendekar Suci dan Pendekar Langit, sudah sejak seratus tahun lalu tidak ada satupun yang mampu mencapainya.

"Ibu.. Ibu sendri sudah mencapai tingkatan apa?"

"Ibu baru ditingkat Puncak Pendekar Bergelar nak" jawab Yu Lian.

**

Sementara itu di depan Gerbang Kota bagian timur, pertempuran sengit terjadi antara kelompok Laba-laba Merah dengan pasukan penjaga kota Xinan.

Yao Zhi dengan jurus pertama Pedang Pelangi, menjadi pusat perhatian musuh. Yao Zhi berhasil merobohkan lebih dari seratus kuda dan membunuh lebih dari tujuh puluh penunggangnya.

Para penunggang kuda yang terlemah memiliki kemampuan pendekar Pemula tingkat menengah, sedang yang terkuat mencapai puncak Pendekar Pemula. Namun bagi Yao Zhi yang telah mencapai tingkat Puncak Pendekar Raja, membunuh mereka bagai membunuh lalat.

Sementara puluhan penunggang kuda lain yang berada diluar jangkauan serangan Yao Zhi berhasil mendekati gerbang kota. Mereka berhadapan dengan Pasukan yang dipimpin Komandan Yun.

Pasukan ini menggunakan tombak yang panjangnya hampir tiga meter. Mereka dalam formasi bertahan dengan mencondongkan tombaknya kearah kuda. Sehingga saat kuda musuh mencoba menerjang, tubuh kuda itu tertahan lalu roboh tertusuk tombak.

Penunggang kuda yang roboh sebagian terpelanting dan jatuh di hadapan para prajurit. Melihat hal, itu prajurit lain yang yang memegang pedang segera menyerang dan menghabisi setiap musuh yang terpental dari kudanya.

Sementara di barisan terdepan, serangan yang dilakukan Yao Zhi, membuat geram ketiga pemimpin kelompok Laba-laba Merah.

Melihat anak buah mereka yang berjatuhan, tiga orang pemimpin Laba-laba Merah segera melesat dari kudanya kearah Yao Zhi sambil menghunuskan senjata mereka masing-masing.

Yao Zhi tersenyum tipis melihat kedatangan mereka. Dari gerakannya, Yao Zhi mengetahui mereka bertiga berada pada tingkat Pendekar Bergelar. Satu diantaranya yang membawa golok paling besar telah berada di puncak Pendekar Bergelar.

Ketiga pemimpin itu, menatap Yao Zhi dengan tatapan membunuh.

"Kakak pertama, dia sepertinya seorang Pendekar Raja, apa kita mampu melawannya?" tanya salah pemimpin yang termuda, dari suaranya terdengar sedikit rasa gentar.

"Adik kedua!!, sejak kapan kau menjadi penakut?" Apalagi kau lupa kombinasi serangan kita bertiga pernah membunuh Pendekar Raja. Ayo bentuk formasi Tiga Golok" Jawab Orang yang disebut sebagai kakak pertama.

Setelah berkata demikian, ketiganya segera mengepung Yao Zhi dari tiga arah berbeda, sambil mengalirkan tenaga dalam ke goloknya.

Melihat hal itu, Yao Zhi segera mengalirkan tenaga dalam ke pedangnya sebanyak empat ratus simpul. Pedang Pelangi kini diselimuti empat warna yaitu merah, jingga, kuning dan hijau dengan warna hijau yang lebih terang.

"Formasi Tiga Golok" Ketiganya bergerak bersamaan, satu orang melompat keatas Yao Zhi, satu orang menerjang lurus ke depan dengan serangan tusukan kearah perut, sementara satu orang lagi berlari merunduk untuk menyerang bagian bawah Yao Zhi.

Yao Zhi melompat keatas dengan cepat, tinggi lompatannya mencapai enam meter lebih. Saat di udara Yao Zhi melepaskan Jurus ke Empat Pedang Pelangi.

"Amarah Empat Pelangi"

Dari Pedang Pelangi melesat sinar empat warna kearah ketiga pemimpin perampok yang kini berada di tempat Yao Zhi berdiri tadi.

Sinar yang melesat cepat itu berhasil di hindari oleh pria yang membawa golok terbesar. Sayangnya dua orang lain gagal menghindar. Keduanya tewas seketika dengan tubuh mereka terbelah menjadi dua.

"Adik Pertama! Adik Kedua!" Pria bergolok besar itu menjerit dengan wajah pucat, melihat kedua adik angkatnya tewas dengan cara mengenaskan.

Saat dirinya terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, Yao Zhi yang sudah menjejakkan kakinya di tanah, melanjutkan serangannya.

Pedang pelangi menebas kearah leher Pria bergolok besar yang masih terpana memandang jasad kedua adiknya. Dalam terkejutnya, pria tersebut menahan tebasan pedang Yao Zhi dengan golok besarnya yang berada di tingkat Senjata Emas.

Beradu senjata dengan Pusaka Bumi, tentu saja sebuah kesalahan. Golok besar tersebut patah menjadi dua. Gerakan Pedang Pelangi yang sedikit tertahan oleh golok itu, tetap berhasil mengenai leher Pria Itu walau tidak dalam.

Pria tersebut segera melompat mundur dan memegang lehernya yang mengeluarkan darah. Wajahnya menjadi pucat.

*************

1
Isna Ndar
lanjut
Isna Ndar
lanj
Isna Ndar
lanjut
Isna Ndar
joss
Firdaus Firdaus
/Pray/
Asiana Tyas
bagus tp sayang ngegantung
Asiana Tyas
seperti orang yg tdk tau balas budi....
Suris
Wkwkwk... saber Bro.. Emg otor nya bikin plot ceritanya agak lambat namun sistematis atau bertahap, jadi masih enak diikutin. Buktinya masih dapet like 3 rb
Muslih Hidayat
ok lnjuuuuuut
andi s
Good.. lanjut jut jut
Omen Aura
alur ceritanya berputar 2 tidak jelas, pusing bacanay🤣🤣
Omen Aura
👍
Widianto Dalang
jarak hanya 300m. tapi ketua membutuhkan waktu 10 detik dan para tetua membutuhkah 1 menit dg ilmu meringankan tubuh yg tinggi. berarti masih cepat pelari jaman sekarang yg hanya 6 detik 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Agen One: mampir kak, judulnya Iblis penyerap darah, mungkin saja suka🙏
total 1 replies
gobi
ilmu tinggi tapi berlari 10detik 300 meter , orang biasa aja berlari dalam 10 detik bisa puluhan meter
Alex Subrata
ceritanya sperti sinetron...tarik ulur2..bosan,Rana pendekar suci akhir sama pertapa gitu besar jaraknya masih kewalahan lawan musuh walau dikepung konyol...sama musuhnya yg dibawah sedikit satu lawan satu pun GK mati2 juga terlalu sinetron tolol
Getiir
MC gak mutu blasss
Harman Loke
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuutt
Harman Loke
seeeeemaaaaaaaaaangaaaaaaaaattt teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss Yao Chan
Harman Loke
fokuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssss teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss Yao Chan
Harman Loke
kuaaaaaaaaaaaaaaaaatkaaaaaaaannn teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss tekaaaaaaaaaaaaaaaaadmuuuuuuuuuu Yao Chan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!