NovelToon NovelToon
Istri Cantik Presdir

Istri Cantik Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua / Cintamanis / Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: znfadhila

Ibu Alya meninggal karena menyelamatkan anak majikannya yang bernama Bagas, dia adalah tuan muda dari keluarga Danantya.
~
Bagas patah hati karena kepercayaannya dihancurkan oleh calon istrinya Laras, sejak saat itu hatinya beku dan sikapnya berubah dingin.
~
Alya kini jadi yatim piatu, kedua orang tua Bagas yang tidak tega pun memutuskan untuk menjodohkan Bagas dan Alya.
~
Bagas menolak, begitupun Alya namun mereka terpaksa menikah karena terjadi sesuatu yang tidak terduga!
~
Apakah Bagas akan menerima Alya sebagai istrinya? Lalu bagaimana jika Alya ternyata diam-diam mencintai Bagas selama ini?
Mampukah Alya meluluhkan hati Bagas, atau rumah tangga mereka akan hancur?
Ikuti kisahnya hanya di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon znfadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10.

Bibi sudah keluar dari kamar Alya, wanita paruh baya itu tidak mau mengganggu istirahat Alya.

Latif yang melihat itu segera bersembunyi, setelah Bibi menjauh barulah Latif mengintip kembali untuk memastikan kondisi Alya.

Di dalam kamar, Alya mendadak pusing dan mengantuk setelah meminum air itu, Alya perlahan memegangi kepalanya yang terasa pusing.

"Kenapa aku jadi pusing gini?" perasaan Alya mulai tak enak, kondisinya baik-baik saja sebelum minum air itu tapi sekarang Alya malah merasa pusing.

"Jangan-jangan ada sesuatu di minuman itu? tapi gak mungkin Bibi yang masukin obat aneh." Alya menggelengkan kepalanya, rasa pusing dan mengantuk yang dia rasakan semakin menjadi, Alya mencoba menahan diri agar tidak sampai terlelap.

"Sial!" Alya langsung teringat pada Pakde dan juga budenya yang licik.

"Pasti Pakde atau Bude yang udah nipu Bibi buat bawa makanan atau minuman ini kesini, biar aku gak curiga." Alya mendesis marah, dia kesal karena tidak bisa berpikir lebih cepat tadi.

"Argh!"

Latif menyeringai mendengar dugaan Alya mengenai kelicikannya, tentu saja Latif senang karena Alya sudah jatuh dalam perangkapnya, kini tinggal satu langkah lagi untuk membuat Alya hancur.

"Kamu memang pintar Alya, tapi sayang kamu terlambat menyadarinya." gumam Latif tertawa puas, setelah melihat Alya pingsan atau lebih tepatnya tertidur Latif semakin puas dia segera turun kebawah untuk memastikan apakah Lela sudah datang atau belum.

****

Lela datang bersama seorang pria yang usianya tidak jauh berbeda, pria itu bernama Rudi dia adalah berandalan dan juga seorang pengangguran sejati, pekerjaannya itu ya sering memalak di pasar.

Rudi ini terkenal suka gonta-ganti wanita, entah kenapa para wanita itu juga tertarik pada Rudi, padahal pekerjaan tidak jelas ditambah Rudi itu suka kasar jika sedang marah.

"Akhirnya kalian datang juga." Latif tersenyum senang melihat pria yang paling sering membuat masalah itu datang untuk menghancurkan masa depan Alya.

Kalian paham bukan tujuan Latif apa? tentu saja dia ingin memfitnah Alya sehingga Alya terpaksa menikah dengan Rudi, parahnya Latif memerintahkan Rudi untuk menceraikan Alya kapanpun Rudi mau.

Memang sudah gila Latif ini entah dendam apa yang dia miliki pada Alya, padahal selama ini Alya tidak pernah mengusik Latif ataupun Lela.

Hanya saja Alya itu sangat disayang oleh Neneknya karena jarang bermasalah, beda dengan para sepupunya yang selalu membuat masalah, termasuk anak Latif yang ketahuan hamil di luar nikah.

Entahlah bukannya intropeksi diri, Latif malah terobsesi membuat Alya merasakan hal yang sama seperti putrinya, Latif menduga dulu Alya lah yang membongkar rahasia putrinya yang sudah dia simpan rapi dari keluarga besar Nenek Alya, tapi kenyataannya Lela lah yang menyebarkan masalah itu.

Sampai sekarang masalah itu belum Latif ketahui, jadi dia dendam pada orang yang salah, Lela juga bukannya mengaku malah senang karena kesalahannya itu dilimpahkan pada Alya.

"Iya dong Bang, gimana Alya nya udah pingsan?" tanya Lela semangat, wanita berhati jahat itu tentu sudah tidak sabar menyebarkan fitnah yang akan membuat masa depan Alya hancur dalam sekejap.

"Udah aman, sekarang waktunya kamu beraksi Rudi!" Latif duduk santai di kursi ruang tengah, Lela yang mendengar itu semakin sumringah.

Rudi juga jadi ikut bersemangat, tentu saja dia senang karena bisa bermain dengan seorang gadis yang belum tersentuh, Rudi tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini, sudah dapat uang dapat pula yang dia inginkan.

"Apa saya beneran boleh main-main sama dia Pak? kalo cuma foto aja gak asik, sayang banget juga kalo di diemin." mata Rudi berbinar nakal, memang pikiran Rudi itu hanya yang begituan saja giliran cari kerja malah malas dan berakhir malak orang lain.

"Tentu, justru itu lebih bagus." Latif setuju tanpa ragu, tentu saja Latif semakin senang jika memang Alya semakin hancur masa depannya.

Hati Latif sudah tertutup dengan keinginannya sendiri, padahal Alya itu adalah keponakannya yang sudah kehilangan orang tua, bukannya dirangkul malah Alya ingin disingkirkan dengan cara yang keji.

"Wah kayanya semakin baik nih Bang, kalo bisa mereka nikahnya hari ini aja besok langsung di ceraikan seru itu." Lela tertawa girang sampai bertepuk tangan, Latif ikut tertawa seolah penderitaan Alya itu hal yang menyenangkan baginya.

"Kalo gitu kamu beraksi sekarang aja Rudi, jangan lama!" ucap Latif, Rudi mengangguk dia segera pamit untuk menuju ke kamar Alya.

"Sebentar lagi kamu hancur Alya, kamu akan merasakan hal yang putriku rasakan!" gumam Latif menyeringai, Lela yang mendengar gumaman itu juga tersenyum.

'Terimakasih Alya, kamu udah mau menggantikan kesalahan budemu ini, semoga kamu kuat dan gak sampai kepikiran buat nyusul orang tua kamu ya.' batin Lela tertawa jahat.

"Ayo Lela kita harus selesaikan rencana berikutnya." ajak Latif, Lela mengangguk cepat.

"Ayo."

Kedua kakak beradik itu segera pergi ke kantor desa, baru saja Latif dan Lela menghilang dibalik jalan, datanglah mobil yang ternyata adalah mobilnya Bagas dan juga para pengawal yang dikirim oleh Zaki.

"Alya, tunggu aku." perasaan Bagas tidak tenang saat ini, dia ingin segera menemukan Alya.

Tanpa berlama Bagas langsung berlari masuk kedalam rumah untuk mencari Alya, rumah yang sepi membuat Bagas semakin khawatir apalagi setelah tau bagaimana nekatnya Latif dan Lela, Bagas mendapat informasi itu dari kedua orang tuanya.

"ALYA!" Bagas berteriak begitu masuk.

Di dalam kamar Rudi masih belum sadar jika Bagas datang untuk menyelamatkan Alya, pria itu malah fokus menatap wajah cantik Alya yang tidak sadar akibat obat tidur.

"Wah ternyata kamu cantik banget Alya, pantes aja disini banyak yang naksir kamu tapi sayangnya yang bakal jadi suami kamu itu aku, walaupun cuma beberapa waktu aja hahaha!" Rudi tiba-tiba tertawa.

"Kamu emang cantik tapi aku gampang bosan, ditambah tugas aku itu buat bikin masa depan kamu hancur, maaf tapi uang yang Pakde kamu tawarin lebih besar dan berharga buat aku dibanding kamu." Rudi mengelus lembut pipi Alya.

Jika Alya sadar mungkin Rudi sudah kena bogem mentah, karena Alya paling tidak suka jika disentuh sembarangan.

"Jadi makin gak sabar buat mulai, harusnya kamu sadar Alya sayang biar kita sama-sama menikmati, dulu kamu pernah nolak tapi sekarang gak bisa kita liat siapa yang bakal selamatin kamu."

Rudi mulai membuka pakaiannya, dia bersiap untuk mendekat pada Alya namun baru saja Rudi ingin menyentuh pipi Alya kembali, tiba-tiba...

BRAKK!

"SIALAN SIAPA YANG BERANI MASUK DAN GANGGU HAH?!"

"Brengsek kamu!"

BUGH! BUGH! BUGH!

"ARGHH!"

"Beraninya kamu menyentuh calon istriku hah? sudah bosan hidup bebas kamu!"

Bersambung........

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!