NovelToon NovelToon
Aku Dia Dan Dirimu

Aku Dia Dan Dirimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

"Aku tidak pernah memaksa siapapun untuk mencintai ku, dan jika pun cinta segitiga ini tetap harus berlanjut maka aku akan pastikan bahwa aku akan menjadi pemenang nya. apapun yang terjadi nantinya." ucap Daisy yang sudah putus asa karena tidak bisa melepaskan diri dari cinta yang terus membelenggu nya.

Dengan luka dan tetes air mata gadis cantik itu melanjutkan langkahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Setelah pintu pagar tertutup secara otomatis, Daisy pun kembali kedalam mobil tanpa melirik kearah Aksa yang sejak tadi menatap kearah nya dengan tatapan mata yang menunjukkan bahwa ia tidak rela melihat Daisy pergi.

Tapi Daisy tidak pernah peduli dengan itu bahkan gadis itu langsung tancap gas sampai mobil Aksa tidak terlihat lagi barulah ia menurunkan kecepatan nya.

Tetes air mata Daisy mengiringi kepergian nya menuju ke luar kota dimana dia akan berada selama dua hari kedepan, apa dia mampu untuk datang disaat pertahanan hatinya mulai goyah, Daisy mungkin tidak pernah mengatakan ya atas pernyataan cinta dari Aksa, dia cukup tau diri untuk membalas cinta seorang pewaris tahta. Lagipula jodoh Aksa saat ini telah ditentukan dengan itu saja Daisy sudah tau bahwa dirinya tidak pernah pantas berada di samping Aksa.

Setelah hampir setengah perjalanan Daisy menghentikan laju mobilnya di sebuah restoran, karena sejak tadi pagi dia bahkan belum sempat sarapan pagi dia hanya minum air putih saat bangun tidur.

Daisy pun langsung bergegas masuk kedalam restaurant tersebut, dia langsung disambut oleh pelayan restaurant yang kini tengah berjalan kearahnya.

"Selamat datang di tempat kami nona silahkan pilih tempat yang nyaman menurut anda setelah itu pastikan menu makan siang yang anda inginkan."ucap pelayan itu dengan sangat ramah serta senyum termanis nya.

Daisy pun hanya mengangguk pelan sambil balas tersenyum lalu memilih tempat duduknya tepat di pojok ruangan yang luas itu dengan angin sepoi-sepoi dan pemandangan yang begitu asri dari balik jendela kaca tersebut.

Daisy seperti sedang berada di sebuah taman yang kini membuat dirinya rileks dan beban yang menumpuk di pikiran nya seakan hilang entah kemana.

Daisy pun langsung memilih menu makanan yang ada, dan hanya dua menu yang dia pesan yaitu makanan utama dan penutup.

Daisy memilih nasi daun jeruk dan ayam goreng sambal matah sementara makanan penutup nya adalah puding susu tawar.

Daisy yang kini menyantap makanan yang menurutnya sangat lezat karena mungkin ada ketenangan jiwa yang kini ia rasakan yang bersumber dari tempat tersebut, Daisy pun tidak bisa berlama-lama disana karena perjalanan nya masih sangat jauh.

Gadis cantik yang kini menggunakan mobil almarhum ibunya itu pun akhirnya melanjutkan perjalanan nya setelah selesai membayar bil nya dan kini sepanjang perjalanan dia disuguhi pemandangan yang indah yang hampir tidak pernah ia lihat selama ini, karena terlalu sibuk dengan urusan hidup nya bersama almarhum sang mama yang sakit-sakitan.

Sepanjang perjalanan menuju tempat yang telah ditentukan, dia tidak ditemani oleh siapapun karena dia pergi lebih awal dari sang dosen dan sepuluh teman nya yang lain karena Daisy ingin menghindari masalah yang kini timbul karena Aksa.

Sementara itu di perusahaan Aksa kini tengah fokus pada pekerjaan nya meskipun pikirkan nya kini sempat terbagi, Aksa yang sampai saat ini masih belum tau dengan rencana sang daddy pun masih terus berfikir bagaimana caranya ia membatalkan pertunangan nya dengan Tiana agar Daisy bisa berada di sisinya tanpa harus merasa bersalah terhadap teman nya itu.

Tentunya ini bukan waktu yang tepat untuk mencari solusi karena nyatanya besok malam adalah malam penentuan hidup nya dengan gadis pilihan orang tuanya.

Daisy pun tiba di kota tujuan dan sesuai arahan dari sang dosen, gadis itu pun langsung bergegas menuju hotel tempat dia akan menginap yang juga merupakan tempat ia akan mengikuti seminar di tempat itu.

Saat ini tidak ada yang ia lakukan selain beristirahat dan menenangkan pikirannya yang terasa semakin kacau apalagi saat teringat ciuman pertama nya dengan pria yang mungkin hanya akan sekedar singgah untuk sejenak dalam hidup nya.

Sampai saat Daisy terlelap dalam tidurnya bahkan dia tidak berganti pakaian ataupun menghapus make-up tipis nya itu, saking lelahnya tubuh dan jiwa nya dia bahkan hanya melepas sepatu dan topi juga kacamata yang dia kenakan tadi lalu dia langsung berbaring di atas ranjang empuk yang tadi sangat rapi dan nyaman itu meskipun ranjang itu tidak terlalu luas seperti ranjang di dalam kamarnya.

Hingga malam hari tiba, Daisy masih belum membuka mata mungkin saking lelahnya, hingga suara ketukan pintu terdengar nyaring dari arah luar, Daisy pun terpaksa membuka matanya.

Tidak mungkin pelayan hotel datang disaat dia tidak memesan apapun, Daisy kembali merem dan berpura-pura tidur saja untuk cari aman, dia terlalu paranoid saat ini karena untuk pertama kalinya dia menginap sendirian di luar rumah.

Daisy tidak takut hantu, tapi dia takut dengan orang jahat. Tapi bukankah orang jahat itu datang tanpa ketuk pintu dan langsung memanjat pagar atau mendobrak pintu. Daisy pun kembali berfikir dan akhirnya memutuskan untuk bangkit, dari ranjang sambil berjalan menuju pintu dia juga meraih pas bunga yang tidak jauh dari area nakas yang ada di dalam kamarnya dia berjalan dengan pelan dan membuka pintu depan perlahan dan pas bunga itu masih dia genggam erat-erat hingga saat.

"Dy ini aku,"ucap pemuda yang tidak lain adalah Fathan.

"F Fathan,"ujar Daisy lirih dengan wajah terlihat sangat shock, karena melihat pemuda yang kemarin telah menjadi bahan taruhan nya hingga Daisy terjebak dengan Aksa.

"Boleh kita bicara didalam."ucap Fathan yang kini membuat Daisy tersadar dari lamunannya.

"Kak Fathan kamu disini? Ah tunggu-tunggu, bukanya kakak di,"ucapan Daisy tidak dilanjutkan saat Daisy sadar dengan penampilan nya saat ini yang acak-acakan mungkin lebih tepatnya kusut karena bangun tidur.

"Oh my God, kak tunggu disitu!"teriak Daisy yang langsung menutup pintu.

"Hmm....kamu masih tetap cantik kok Dy dan aku masih sangat mencintai mu andaikan saja kamu bisa berikan ku kesempatan."ucap Fathan yang sudah bisa menebak bahwa saat ini Daisy sedang merasa malu karena penampilannya yang sedikit berantakan ditambah rambut kriting nya itu terlihat mengembang meskipun tidak kribo.

Daisy pun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum dia lanjut menemui Fathan yang mungkin menunggu dirinya sampai bosan.

Saat ini Daisy sudah mandi dengan jurus ninja, yaitu sabunan dan gosok gigi tanpa keramas dan membasuh muka dengan sabun cair yang dia gunakan untuk mandi karena benar-benar sedang terburu-buru dan tidak peduli dengan kondisi wajahnya nanti.

Daisy pun langsung menggunakan t-shirt dan celana jeans pendek yang merupakan pakaian santai nya, dia juga hanya menggunakan pelembab wajah dan bibir kemudian langsung ngacir dengan tas Selempang nya, tidak lupa dengan kunci pintu kamar hotel tersebut.

Tapi saat Daisy membuka pintu Daisy kembali dibuat shock saat yang kini ada di hadapannya adalah Aksa.

"Jadi begini cara mu untuk menghindar dari saya hmm...?

...*****...

Daisy pun bangkit dari duduknya saat dia tidak tahan dengan keadaan saat ini, dimana Aksa hanya diam tanpa kata dengan tatapan mata datar setelah hampir lima belas menit mereka ada di restaurant hotel.

"Duduk!"ucap Aksa suaranya begitu dingin.

"Saya lapar jika anda tidak ada yang ingin dibicarakan lebih baik saya cari makan."ucap Daisy yang justru melangkah pergi meninggalkan restaurant hotel tersebut.

"Apa kamu tuli Daisy, sudah saya bilang kamu duduk!"ujar Aksa yang kini membuat semua orang yang ada menatap kearah keduanya.

"Mr Aksa apa tidak sebaiknya anda berdua bicara di ruang VVIP saja,"ucap seseorang yang masih terdengar oleh Daisy yang kini melangkah pergi dengan langkah terburu-buru hingga saat dia tiba di lobby hotel, langkah Daisy terhenti saat tangan kekar itu menarik lengannya hingga Daisy terjatuh andai saja laki-laki itu tidak menahan tubuh Daisy yang kini didekap dari belakang oleh Aksa.

"Mau kemana kita belum selesai bicara,"ujar Aksa.

"Apa yang ingin anda bicarakan sejak tadi anda hanya diam saja dan itu buang-buang waktu saya saja karena saya masih harus istirahat sebentar lagi."ucap Daisy.

"Siapa bilang kamu akan istirahat, kamu akan pulang dengan sekarang juga."ucap Aksa.

"Tidak bisa tuan anda tidak bisa mengatur saya seenaknya, saya disini untuk belajar."ucap Daisy.

"Belajar selingkuh maksudnya?"balas Aksa yang kini membuat Daisy terdiam sejenak.

"Maksud anda selingkuh, saya bahkan tidak punya pasang eum...!"ucapan Dais terhenti kala Aksa membungkam bibir nya dengan bibir Aksa alhasil Daisy langsung berontak tapi tidak bisa melepaskan diri karena Aksa bahkan semakin memeluk erat dirinya.

Beruntung lobby hotel itu sepi tidak terlalu banyak orang dan hanya beberapa pegawai hotel yang ada di sana yang kini terlihat cuek.

Daisy pun akhirnya bisa melepaskan diri dari Aksa, lebih tepatnya Aksa melonggarkan pelukannya karena getaran handphone nya yang menunjukkan bahwa ada panggilan masuk saat ini.

Daisy langsung bergegas pergi meninggalkan pria yang kini berjalan cepat untuk menyusul Daisy yang akhirnya berlari, dan di parkiran hotel tiba-tiba Daisy menghilang dari pandangannya.

Aksa tidak tau kalau saat ini seseorang telah membawa Daisy pergi dengan cara yang begitu cepat.

Aksa pun terlihat sangat serius saat berbicara dengan orang di sebrang telfon nya, Daisy yang kini sudah berada di dalam mobil Fathan yang berada di paling pojok parkiran mobil tersebut.

"Tetap diam disini, dia datang tidak sendirian ada banyak anak buahnya dan asal kamu tau dia adalah pemilik hotel ini."ucap Fathan lirih.

"Oh ya tuhan apa yang sebenarnya ia inginkan?"ucap Daisy.

" Tentu saja kamu Dy, kamu terlalu sempurna untuk diabaikan tapi sampai kapan pun kamu hanya akan jadi simpanan nya, karena calon istrinya sudah tiba di tanah air."ucap Fathan yang kini menggunakan kupluk dan juga kacamata hitam nya.

"Maksudnya apa kak?"ucap Daisy yang kini tengah berfikir keras tentang perkataan Fathan.

"Dia sudah punya calon istri pilihan kedua orang tuanya Dy,"ucap Fathan yang kini memasangkan Hoodie nya kepada Daisy hingga akhirnya mereka pergi meninggalkan parkiran hotel saat suasana aman dimana Aksa telah pergi lebih dulu dari mereka dan entah mau kemana yang jelas dia terlihat tergesa-gesa bersama asisten pribadinya.

"Kak aku laper boleh cari warteg dulu?"ujar Daisy yang memang sedang sangat lapar hingga suara perutnya terdengar nyaring.

"Tentu tapi tidak di warteg juga, nona muda pasti akan sakit perut jika makan di tempat seperti itu."ucap Fathan yang kini mengingatkan Daisy pada Jeny yang langsung sakit perut saat makan di cafe resto yang biasa menurutnya.

"Dy apa kamu percaya bahwa Jeny hamil dan aku adalah ayah dari bayinya?"ujar Fathan.

Tapi Daisy tidak menjawab juga tidak berkata apa-apa hingga Fathan kembali berkata."Aku tidak akan pernah melakukan hal bodoh seperti itu Dy sekalipun kamu terus menolak ku."ucap Fathan yang kini memarkirkan mobilnya di pinggir jalan tepat di parkiran khusus dimana disitu ada banyak pedagang kaki lima yang menjual aneka jajanan dan makanan cepat saji seperti junk food.

"Mau ini?"tanya Fathan.

"Boleh juga tapi ada yang jauh lebih baik dari ini gak sih kak aku ingin makan nasi sama ayam atau apalah sedikit saja yang penting perut ini terisi tapi tidak dengan makanan seperti itu."ucap Daisy.

"Tuh ada KFC mau?"ujar Fathan yang dibalas gelengan kepala oleh Daisy.

"Aku kesana saja kakak mau ikut?"ujar Daisy.

"Tentu saja, itu juga tempat favorit saya kalau kesini."ucap Fathan.

"Kakak sering kesini?"tanya Daisy sambil berjalan menuju sebrang jalan raya.

"Tentu saja, bukankah acara seminar itu sering dilakukan di setiap tahun nya, dan sebagai calon dokter kita pun diwajibkan untuk ikut."ucap pemuda itu.

"Benar juga bahkan kakak sampai hapal pemilik hotel itu,"balas Daisy.

"Tuan Dimitri yang memberitahu ku Dy, termasuk tentang sandiwara mengenai Jeny dan tunangan Aksa bersamaan Tiana teman kamu?"ucap Fathan.

"Maksudnya?"ujar gadis cantik yang kini sudah duduk di warung lesehan.

"Semua yang terjadi adalah settingan semata untuk mengelabuhi tuan Aksa, karena tunangan dan calon istrinya itu adalah orang yang berbeda dengan nama yang sama."ucap Fathan yang kini memberikan sebuah foto wanita cantik berpenampilan seksi dengan dress selutut yang sangat ketat menurut Daisy karena gunung kembar wanita cantik itu pun sampai menonjol ke atas.

"Hmm... dengan begitu aku tidak perlu datang karena aku tidak berhutang apapun lagi padanya."ucap Daisy.

"Kamu salah di, tuan Dimitri ingin kamu datang dan membawa pasangan mu agar Aksa tidak berbuat semaunya."ucap Fathan setelah dia menjelaskan semuanya termasuk tentang isu dirinya yang masuk tahanan.

"Tidak aku tidak akan datang kak, biarkan saja semua berjalan dengan normal sesuai keinginan keluarga nya dan pria pemaksa itu."ucap Daisy yang kini mulai menyendok nasi dengan tongseng daging sapi tersebut.

"Ah ini sangat lezat kak aku,"ucapan Daisy terhenti kala dia melihat pria yang sejak tadi ia hindari kini tengah berdiri di ambang pintu masuk kedai makanan tersebut.

"Ada apa ?"tanya Fathan.

"Dia disi,

"Ayo pulang sekarang juga."ucap Aksa yang kini masuk dan tanpa bicara dia hendak meraih tangan Daisy tapi Fathan menghentikan nya.

1
Rosdiana Rosdiana
msh ada lanjutannyakh tor?
Erny Su: Tentunya ditunggu ya 🙏
total 1 replies
Syamsiar Samude
bingung ceritaxthor knpa Aksa dibikin jatuh hati sama daesy pdhl sdh mw brtunangan malas rasax lanjut baca bila sll bikn greget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!