Gairah di Balik Ranjang CEO

Saat ini di sebuah ruangan yang di sinari cahaya langit sore, seorang pria tampan dengan tatapan tegas nya. Dean Alferoz, seorang CEO nomor satu di benua eropa itu, bahkan ketampanan nya membuat orang mengira dia masih berusia 20 an.

Postur yang gagah, dengan hidung mancung. Serta mata biru yang nyaris sempurna membuat semua gadis rela mengantri demi diri nya, tapi sebuah takdir berkata lain. Dean yang sama sekali tidak menemukan tipe ideal pada gadis yang dia temui malam itu di club harus menjadi istri nya.

“Tuan sepertinya semua sudah selesai,”ucap Mathew memberikan berkas yang dia kerjakan.

“Kenapa Lukas sudah beberapa hari tidak di mansion?”tanya Dean mengalihkan pembicaraan meletak kan berkas itu.

“Asisten beliau mengatakan terakhir kali jika mereka akan ke monaco, untuk misi bayaran teroris bayaran negara tuan,”jelas Mathew mengatakan itu.

Ya biasa nya Lukas pasti akan selalu menganggu ketenangan nya atau selalu bercanda dengan istri dan kakak nya selama 3 hari ini pria itu belum kembali ke mansion Alferoz, misi yang selalu membuat nyawa nya kapan saja bisa hilang.

Tapi dia tidak meragukan siapa Lukas. Walaupun Dean tau pria itu sangat usil, tapi dari segi pertahanan keluarga William memang sangat hebat di bandingkan Alferoz dan dan Arnolda sekali pun.

“Dean lihat ini,”teriak Dhea membuka pintu ruangan kerja tersebut.

Saat Dean tengah larut dalam pikiran nya itu tiba tiba kakak nya kembali setelah pergi berbelanja dengan istri kecil nya. Ketika pintu terbuka Dhea terlihat menentang paper bag yang banyak dan menaik kan ke atas seolah memamerkan jika diri nya sudah menguras karu Dean.

Tapi bukan itu yang membuat Dean salfok, seorang gadis cantik masuk dengan sepatu high heals yang tidak terlalu tinggi mungkin hanya kisaran 3 cm bewarna cream, serta dress tanpa lengan.

“Dean kenapa kau hanya diam? Ah kau salfok ya dengan istri mu? Apa dia cantik? Tentu itu hasil karya tangan ku,”tawa Dhea dengan puas nya.

Tidak ada jawaban dari Dean pria itu tertegun, melirik istri nya dari ujung kaki sampai ujung rambut. Sangat jarang melihat Kei berdadan seolah efek filter bunga bunga keluar dari belakang tubuh Kei.

Kupu kupu menghiasi nya di sana dalam otak Dean, gadis tanpa kacamata make up tipis dan juga pakaian yang sangat cantik itu. Kei tersenyum dengan canggung memainkan kaki nya melihat reaksi suami nya.

“Sayang, kenapa kau diam. Apa aku cantik?”tanya Kei dengan bangga karena Dhea berkata jika Dean pasti akan memuji nya cantik.

“Tuan, anda baik baik saja?”tanya Mathew menambahkan hal itu karena dia melihat Dean masih tertegun.

Dean yang baru sadar dengan lamunan nya seketika menggeleng dengan cepat nya, dia baru tersadar. Wajah nya tetap datar, dia berdiri dari kursi nya dan berjalan mendekat ke arah gadis itu.

Pria itu langsung mendekat ke arah Kei, dia mendongkak kan wajah nya menatap Dean dengan senyum manis seolah menunggu pujian. Pria itu menarik dagu istri nya, semua orang terdiam hingga akhirnya.

Cup…

Sebuah ciuman tipis melesat pelan di bibir Keira, pria itu menjilat bibir Keira lalu mengusap nya dengan ujung jempol nya. Seketika wajah Keira menegang, dan memerah karena malu dan Dean hanya memasang wajah datar.

“Kau memakai lipstik? Tidak cantik? Bukan kau yang biasa nya, kau jelek cebol,”ucap pria itu datar mengacak acak rambut Keira dengan gemas.

Setelah mengatakan itu Dean berjalan santai keluar ruagan dengan gaya cool nya tangan yang masuk ke saku celana sambil bersiul meninggalkan ruangan itu, bukan hanya Keira yang wajah nya memerah karena malu.

Tapi Dhea juga, gadis itu seketika kaget dengan tingkah adik nya. Sedangkan Mathew menggeleng memegang kepala nya bisa bisa nya tuan nya melakukan hal vulgar saat mereka tidak hanya berdua.

“Adik sialan! Lakukan di kamar! Hargai kaum jomblo!”teriak Dhea kesal melempar salah satu paper bag yang bahkan tidak kena pada Dean.

“Cari lah pacar, kau akan semakin tidak laku nona Alferoz. Ubah nama belakang mu,”santai Dean seolah pergi dari sana.

“Astaga memang tsundere,”gumam Mathew menggeleng.

Sedangkan Keira di sana masih menegang tidak tau harus berbuat apa sekarang wajah nya sudah seperti kepiting rebus karena memerah karena malu. Gadis itu memegang bibir nya dia baru sadar.

Ternyata ciuman ini adalah ciuman pertama mereka setelah malam itu, dan bahkan Dean melakukan nya dengan sadar. Sial dia benar benar malu, Dhea mendekat ke arah Keira yang masih mematung.

“Adik sialan, dia mencium mu hanya karena untuk menghapus lipstik mu saja Kei. Dasar pria spek kulkas berjalan sama saja dengan daddy,”gumam Dhea menggeleng.

“Kei apa kau baik-baik saja? Kei,”goyang Dhea kepada gadis itu yang masih terhanyut dalam ciuman itu.

Sedangkan Dean di sana berjalan keluar menuju luar mansion, dia tersenyum pelan membuat para pengawal di sana takut. Apakah terjadi sesuatu tuan mereka sangat jarang tersenyum seperti itu.

“Sial dengan kacamata alay nya saja dia sudah lucu, apa lagi berdadan seperti itu dia semakin lucu. Jika dunia boleh tau aku akan berteriak dia itu istri ku yang cebol,”kesal Dean mengacak acak rambut nya dengan gemas.

“Tu tu tuan anda baik-baik saja?”tanya salah satu pengawal dengan kaget.

“Ekhem tentu, hei. Apakah istri ku cantik?”tanya Dean kepada pengawal itu.

Istri tuan Dean? Tentu mereka tau karena Keira sangat sering menyapa mereka bahkan Keira hafal nama mereka satu persatu lalu kenapa tuan nya ini bertanya apakah gadis itu cantik atau tidak jawaban mereka akan serba salah.

“Tentu nyonya sangat cantik tuan, anda tidak salah memilih,”jawab pengawal itu.

“Benar kan sialan, ck aku tidak bisa membuat nya terlihat cantik. Hei kau jangan memuji istri ku berlebihan, aku tidak suka,”kesal Dean kembali masuk ke dalam mansion.

“Sebenarnya tuan kenapa sih?”tanya pengawal lain.

“Entahlah sebaiknya biarkan saja, beliua sedang bucin bucin nya,”bisik teman nya itu.

Dean berjalan masuk ke dalam mansion bukan hanya pengawal bahkan pelayan takut melihat Dean yang berjalan sambil tersenyum. Dia mengingat ciuman yang dia lakukan, pria itu mengusap bibir nya sendiri dengan salah tingkah.

“Ternyata bibir nya sangat manis. Apakah aku harus kembali dan mencium nya lagi, ck itu tidak mungkin si cebol itu pasti akan mengira aku mencintai nya,”kesal Dean.

Ayolah Dean padahal emang itu kenyataannya tanpa kau sadar kau sudah memiliki perasaan yang di namakan “cinta” untuk seorang Keira sendiri, bener benar tidak bisa mengakui.

“Atau aku benar mencintai nya?”