NovelToon NovelToon
Dikala Cinta Menyapa

Dikala Cinta Menyapa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Pernikahan Kilat
Popularitas:651
Nilai: 5
Nama Author: Phoenixsoen

Hari ini adalah hari pernikahanku, ya aku akan menikah dengan pemuda yang baru kukenal sebulan lalu. Seorang pemuda tanpa identitas yang kutemui dijalan saat hendak pulang dari desa sebelah setelah mengantar pesanan ayam kepada pelanggan di desa sebelah. Aku menolongnya karena kasihan melihat kondisinya yang berantakan dengan pakaian yang compang camping dan di penuhi luka di tubuhnya. Aku menikahinya karena terpaksa atas permintaan ibu tiriku agar aku tidak menjadi duri dalam pernikahan saudari tiriku Ayana dan kekasihnya Hendrik, meski berat untukku menikahinya tapi aku terpaksa menyetujuinya agar aku tidak diusir dari rumah ayahku yang kutinggali sejak kecil dan agar aku bisa merawat ayahku yang sakit. Akankah pernikahan ini berakhir bahagia ataukah akan menjadi neraka kedua untukku?! Ayah sanggupkah aku menjalani semua ini!? Semoga keputusan ini bukanlah keputusan yang salah untuk kebahagian semua orang. Semoga suamiku akan menjadi suami yang baik untukku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Sore hari telah tiba dan Yoona mengakhiri pekerjaannya di peternakan. Yoona kembali ke rumahnya dan bersiap untuk mandi dan sholat maghrib. Begitupun dengan Yoon Gi, dia pun pergi ke kamarnya bersiap untuk mandi. Setelah selesai Yoona pun keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang dapur untuk membantu menyiapkan makan malam. Hendrik yang melihat Yoona keluar dari kamarnya pun terpikirkan sebuah ide jahat, dia kembali ke kamar Ayana dan mencari sebuah kamera kecil yang telah dia persiapkan sebelumnya.

Hendrik pun menyelinap ke kamar Yoona untuk menaruh kamera kecil tersebut di kamar Yoona, tapi aksinya itu di ketahui oleh Yoon Gi yang diam-diam membuntuti Hendrik dari belakang, benar saja dugaan Yoon Gi, Hendrik ternyata diam-diam merencanakan sesuatu. Saat sudah di dalam kamar Hendrik pun mencari spot terbaik untuk menaruh kamera itu agar dia bisa mengawasi Yoona dari spot terbaik, namun belum juga di melancarkan aksinya tiba-tiba Yoon Gi datang dengan marah dan memukul wajah Hendrik.

"Brengsek, apa yang sedang kau rencanakan di kamar Yoona, hah?! Jawab?!" Tanya Yoon Gi sangat marah.

"Niat jahat apa yang kau rencanakan dasar lelaki bangsat, hah!! Kau diam-diam mau berbuat jahat kan pada Yoona, jawab dasar brengsek?!" Yoon Gi terus saja memukuli Hendrik dengan keras tapi Hendrik tetap diam tidak mau bicara, sehingga hal itu semakin membuat Yoon Gi begitu murka.

Sehingga keributan itu di dengar oleh semua penghuni rumah. Mereka pun segera keluar mencari arah sumber suara tersebut berasal. Semua penghuni rumah berkumpul dan terkejut dengan apa yang sedang terjadi melihat Yoon Gi dan Hendrik yang tengah bertarung membuat Yoona dan Ayana pun kaget di buatnya.

Mereka mencoba untuk memisahkan keduanya namun gagal karena badan mereka kalah besar. Shania yang baru kembali ke rumah pun heran dengan keadaan ini, dia melihat dua orang yang tengah saling memukul satu sama lain seperti di arena pertarungan bebas. Shania pun memanggil orang suruhan untuk memisahkan mereka berdua.

"Ada apa ini, kenapa kalian malah berkelahi di rumah ini seperti di arena pertarungan, hah?! Cepat jelaskan padaku ada apa ini sebenarnya?!" Tanya Shania dengan marah.

Yoon Gi pun menunjukan kamera kecil yang berhasil di rebut nya "ini, laki-laki brengsek ini mencoba menyelinap ke kamar Yoona untuk meletakan kamera ini" kata Yoon Gi.

"bukan, bukan aku pelaku nya tapi dia, aku yang hanya memergokinya masuk ke kamar dan ingin menghentikannya" Hendrik mencoba berbohong dan memutar balikan fakta.

Yoona yang kaget dengan kejadian itu, malah lebih kaget karena ternyata selama ini Yoon Gi bisa berbahasa Indonesia, tetapi dia malah berpura-pura tidak mengerti dan malah menggunakan bahasa  Korea untuk komunikasi mereka selama ini.

"Heh.. brengsek jangan pura-pura kamu ya?! Ini semua adalah rencana busuk mu kan?! Hah?!!" Sanggah Yoon Gi dengan marah dan hendak memukul lagi "stop..?!!" Teriak Shania.

"cukup, kalian berdua, hanya gara-gara seorang cewek kaya Yoona aja kalian rela babak belur begini, hah..?!!" Shania marah, akhirnya menarik lengan Yoona dan kemudian menampar pipi Yoona.

"PLAKKK" sebuah tamparan mendarat di wajah Yoona yang cantik dengan sangat keras dan nyaring bunyinya, sehingga Yoona pun merasa kesakitan dan sudut bibirnya berdarah semua orang yang melihat kejadian itu pun terkejut di buatnya. Pasalnya selama ini tidak pernah ada orang yang berani menampar wajah cantik Yoona. Yoona pun terdiam terpaku tanpa bisa melawan dan membalas perbuatan mama tirinya itu.

Yoon Gi yang melihat kejadian itu pun semakin murka di buatnya ingin rasanya dia membalas rasa sakit yang Yoona derita. Ayana yang melihatnya malah merasa senang dengan kejadian itu dan tersenyum puas. Shania pun menarik tangan Yoona dengan kuat mencoba menyeretnya keluar, tapi tangan Yoon Gi menahannya dengan kuat.

"Apa-apaan kamu ikut campur dalam urusan keluargaku, lepaskan dia padaku" kata Shania dengan marah.

"tidak, dia tidak bersalah dalam masalah ini kenapa dia malah kau perlakukan seperti penjahat. Yang seharusnya bersalah adalah laki-laki brengsek itu yang mencoba memasang kamera di kamar Yoona" bela Yoon GI.

"Diam kamu, ini semua memang Yoona biang keladinya, kalau bukan karena dia gak mungkin pacar aku bisa tergoda dengan cewek lain" sahut Ayana.

"Iya benar, kalau bukan karena dia semua ini tidak akan terjadi, oleh karena itu dia harus di usir dari rumah ini" ancam Shania.

Mendengar hal itu Yoona pun merasa takut akan ancaman Shania, pasalnya Yoona tidak ingin keluar dari rumahnya tanpa bisa membawa Seok Jin ayahnya. Yoona pun berlutut memohon agar dia tidak di usir dari rumahnya. Namun Ayana marah dan tidak terima atas hal itu dan meminta mamanya untuk tetap mengusir Yoona dari rumah supaya Yoona tidak bisa mengganggu hubungannya dan Hendrik.

"Jangan ma, jangan usir aku dari rumah ini, Yoona masih ingin di sini bersama ayah" ucap Yoona seraya memohon.

"Enak aja kamu memohon pada ku setelah semua kekacauan yang kau timbulkan. Kau sudah menimbulkan huru-hura dalam kehidupanku dan Ayana. Sekarang kau meminta untuk gak di usir, setelah semua yang terjadi ini kau masih punya muka untuk tinggal di sini" ucap Shania sinis.

"dasar anak tak tau di untung, selama ini aku masih bersabar denganmu karena kau masih cukup berguna untuk kita. Sekarang aku sudah tidak tahan lagi dengan kau, seharusnya dari dulu aku mengusir mu dari rumah ini" sambung Shania lagi.

"Jangan ma, Yoona mohon sama mama jangan usir Yoona ma, Yoona mau melakukan apa saja asal mama tidak mengusir tidak mengusir Yoona dari rumah" pinta Yoona dengan putus asa. Melihat hal ini membuat Yoon Gi sangat marah.

"Kau, kau rela lakuin apa aja demi tetap tinggal di rumah ini?" Tanya Shania dengan dingin.

"iya ma, apa saja Yoona akan melakukannya asal Yoona akan melakukan itu demi bisa  tinggal dekat ayah" mohon Yoona frustasi.

"benarkah?! Kalo gitu kamu harus nikahin si gembel ini agar pacar aku gak bisa tergoda lagi sama kamu, gimana?! Kau mau?!" Kata Ayana menawarkan. Yoona pun kaget mendengar hal itu, karena dia baru mengenal Yoon Gi selama 1 bulan.

"Ide bagus sayang, kamu memang anak mama yang pintar, kenapa mama gak kepikiran ke sana" kata Shania bangga.

" ya, benar kamu harus nikahin si gembel ini kalo kamu masih mau tinggal di sini. Gimana?!!" Tanya Shania, Yoon Gi pun semakin kesal di buatnya.

"Oke, saya setuju untuk menikahi Yoona, tapi dengan syarat setelah kami menikah kalian jangan lagi ganggu Yoona" kata Yoon Gi menekankan. Yoona pun kaget dengan keputusan Yoon Gi, demi dirinya Yoon Gi rela mengorbankan diri demi membuatnya tetap bisa tinggal di rumah.

"Oke, kalo gitu acara kalian akan di gelar di rumah ini, tanpa adanya pesta dan hanya di hadiri oleh tetangga dekat rumah" kata Shania merasa puas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!