NovelToon NovelToon
My Man

My Man

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Obsesi / Persahabatan / Romansa
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Karena mantan pacarnya, di mata Elizabeth semua pria itu sama saja. Bahkan setelah putus, dia tidak ingin menjalin hubungan asmara lagi. Namun, seorang pria berhasil membuatnya terpesona meski hanya satu kali bertemu.

"Aku tidak akan tertarik dengan pria tua seperti dia!"

Tapi, sepertinya dia akan menjilat ludahnya sendiri.

"Kenapa aku tidak boleh dekat-dekat dengannya? Bahkan tersenyum atau menatapnya saja tidak boleh!"

"Karena kamu adalah milik saya, Elizabeth."

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Pagi ini, Elizabeth tersenyum lebar karena sudah merasa baikan, ya meskipun hidungnya masih agak tersumbat dan juga kepala sedikit pusing. Setidaknya lebih baik dari semalam. Tadi, saat bangun dia tidak melihat Altezza, mungkin pria itu sudah keluar setelah dia tertidur.

Selesai mandi dan memakai skincare, Elizabeth mempersiapkan keperluan untuk pertemuan pagi ini. Berkali-kali Elizabeth menyemangati dirinya agar dia tidak ceroboh di depan Tuan Dreos. Masalahnya, Tuan Dreos adalah orang yang sangat penting, Altezza berencana menjalin kerja sama dengan beliau. Jika sukses, maka perusahaan Pamungkas akan semakin kuat.

Tuan Dreos termasuk orang penting di Los Angeles, karena memiliki uang banyak, dia selalu berdonasi bahkan membangun sekolah di tempat terpencil. Jadi, masyarakat sekitar mengenalnya begitu baik dan segan padanya. Tuan Dreos bukanlah tipe orang yang galak, dia selalu ramah pada orang-orang, tapi, apapun yang dia katakan, mutlak, tidak bisa diganggu gugat. Jika dia mengatakan tidak, berarti tidak, tak ada pertimbangan lainnya atau tawar menawar. Dia juga tidak ragu memberikan hukuman untuk orang-orang yang bersikap jahat padanya. Misal ada yang korupsi, maka mereka siap mattiii di tangan Tuan Dreos. Penjara saja tidak cukup baginya.

Setelah sarapan, Elizabeth dan Altezza menuju tempat dimana mereka akan bertemu dengan Tuan Dreos.

"Dokumennya."

Elizabeth segera memberikan apa yang Altezza minta. "Ini, Pak."

Mereka naik taksi, jadi, Altezza bisa mengecek ulang dokumen yang sudah disiapkan Elizabeth.

Sesampainya di sebuah gedung tinggi yang merupakan perusahaan milik Tuan Dreos, mereka langsung diarahkan menuju ruangan yang di dalamnya sudah ada Tuan Dreos beserta asistennya.

"Selamat pagi, Tuan." Altezza menyapa. Tentu saja menggunakan bahasa Inggris. Ah, Elizabeth melupakan hal ini. Sialnya lagi, dia tidak terlalu lancar bahasa Inggris.

"Selamat pagi." Tuan Dreos tersenyum ramah, begitu juga dengan asistennya, Jeff.

Elizabeth duduk di samping Altezza. Dan tanpa berlama-lama lagi, mereka mulai membuka pembahasan, karena Altezza tau jika Tuan Dreos tidak suka basa basi.

"Proyek yang berada di dekat pusat perbelanjaan sudah masuk tahap akhir, Tuan. Finishing eksterior hampir selesai, tinggal andscape dan beberapa unit interior." Altezza menyerahkan dokumen tentang proyek yang saat ini sedang tahap pembangunan.

Tuan Dreos menganggukkan kepalanya. "Bagus sekali, Sir. Itu artinya jadwal grand launching bulan depan akan tetap on track?"

"Betul. Bahkan tim saya optimis bisa lebih cepat seminggu. Semua perizinan juga sudah aman," jawab Altezza.

"Pas sekali. Tim marketing saya sudah menyiapkan campaign digital dan offline. Respon pasar dari pre-marketing kemarin cukup positif, 70% unit sudah ter-booking," balas Tuan Dreos. Sebelumnya mereka memang pernah melakukan meeting online untuk membahas proyek ini. Jadi, di pertemuan kali ini, Altezza ingin memastikan jika Tuan Dreos benar-benar setuju dan mau menjalin kerjasama sekaligus menginfokan perkembangan proyek.

"Itu kabar yang luar biasa, Tuan. Dari sisi desain dan kualitas bangunan, saya yakin proyek ini akan jadi benchmark baru." Altezza tersenyum tipis. "Bagaimana? Apakah Anda bersedia menandatangani surat kerjasama kita?"

Tuan Dreos tertawa kecil. "Ah, sepertinya Anda sangat to the point, ya. Baiklah-baiklah, saya setuju. Dengan brand image perusahaan Anda dan jaringan investor saya, kita punya kombinasi yang kuat. Tinggal memastikan penyelesaian detail agar reputasi tetap terjaga."

Jawaban Tuan Dreos tentu saja membuat Altezza melebarkan senyumnya. "Tentu saja, Tuan. Saya pribadi ingin proyek ini jadi bukti nyata bahwa kolaborasi kita bisa menciptakan nilai tambah, bukan hanya sekadar keuntungan finansial."

Tuan Dreos mengangguk. "Visi kita sama. Kalau proyek ini sukses, saya sudah menyiapkan lahan baru di kawasan timur kota untuk proyek berikutnya. Apa Anda tertarik membahasnya setelah serah terima nanti?"

"Pastinya. Tapi, mari kita tuntaskan dulu proyek ini sampai benar-benar sempurna. Setelah itu, kita bisa duduk bersama membicarakan ekspansi berikutnya."

Elizabeth, gadis itu segera menyodorkan map berisi surat kerjasama mereka untuk ditandatangani pada Tuan Dreos.

Tuan Dreos tersenyum, dia pun segera menandatangani nya tanpa berpikir dua kali. "Sepakat. Saya yakin ini baru langkah awal dari kerja sama jangka panjang kita."

"Betul sekali. Mari kita pastikan proyek ini sukses sampai akhir." Mereka berdua bersalaman dengan senyum mengembang. Altezza tidak salah memilih rekan kerjasama kali ini. Dia yakin proyek mereka benar-benar akan sukses.

Tuan Dreos mengangguk dengan senyum ramahnya. Tatapannya beralih pada Elizabeth yang sedari tadi diam.

"Sekretaris Anda?" tanyanya pada Altezza.

Altezza mengangguk. Dia menoleh pada Elizabeth dan mengode gadis itu agar memperkenalkan diri. Untungnya Elizabeth paham.

"Saya Elizabeth, Tuan. Senang bertemu dengan Anda," ujar Eliza, tak lupa dia menampilkan senyuman terbaik meski kepalanya sudah berputar-putar, pusing!

"Salam kenal, Elizabeth." Tuan Dreos berjabat tangan dengan Eliza.

"Baiklah, kalau begitu kami permisi. Saya terus mendoakan yang terbaik untuk kerja sama kita, Tuan."

Altezza beranjak dari duduknya, begitupun dengan Elizabeth.

"Baik, terima kasih kalian sudah datang kemari. Lain kali, saya yang akan datang menemui kalian." Tuan Dreos terkekeh.

"Selagi kami menyanggupi, kami tidak akan keberatan," balas Altezza dengan senyum tipis.

"Hati-hati di jalan, jika ada kendala, hubungi saya, Sir."

Mereka berpelukan singkat sebagai tanda perpisahan.

Setelah masuk ke dalam taksi, tanpa sadar Elizabeth menghela nafas lega. Altezza yang berada di sampingnya pun menoleh.

"Tolong ke apotek lebih dulu," pintanya pada supir taksi.

"Baik!"

Elizabeth tidak menanggapi apapun. Dia memilih mengambil air dan meminumnya. Dan semua itu tidak luput dari tatapan Altezza.

"Ingin makan sesuatu?"

"Makan apa? Bukankah kita sudah makan?" balas Elizabeth. Mereka sudah sarapan, dan di ruang meeting tadi mereka juga disuguhkan makanan oleh Tuan Dreos. Elizabeth masih merasa kenyang sekarang.

"Kalau Bapak ingin makan, saya bisa temani," lanjutnya.

"Saya bertanya pada kamu, Elizabeth."

Eliza berdeham lalu tersenyum canggung. Setiap kali Altezza menyebut namanya, entah kenapa Eliza merasa merinding dan deg-degan. Apalagi tatapan mata Altezza yang tajam dan begitu dalam.

"S–saya ... masih kenyang, Pak," jawabnya gugup.

Altezza mengangguk paham. Dia tidak bicara lagi hingga taksi yang mereka tumpangi sampai di depan gedung hotel.

"Diminum obatnya," ucap Altezza sembari menyerahkan plastik berisi obat pada Elizabeth.

"Terima kasih, Pak."

Altezza hanya menatap gadis itu, lalu masuk ke dalam kamarnya.

Elizabeth menghela napas pelan. Ia melangkah mendekati jendela kaca besar di dalam kamarnya. Dari balik kaca bening itu, matanya menatap hamparan kota yang tampak begitu cantik, berkilauan diterpa cahaya matahari. Dari lantai 25 ini, setiap sudut kota terlihat seperti lukisan hidup yang bergerak dengan ritme sendiri.

Sejenak ia terdiam, membiarkan pikirannya larut dalam pemandangan indah itu, hatinya terasa tenang saat ini.

Ingin sekali rasanya berkeliling Los Angeles, tapi, Elizabeth sadar jika di sini, dia sedang bekerja, bukan untuk liburan. Terlebih, besok masih ada jadwal mengunjungi proyek yang sedang dalam pembangunan bersama Tuan Dreos. Selain itu, keadaannya yang sedang sakit, tidak memungkinkan untuk bersenang-senang.

Sekali lagi, Elizabeth menghela nafas, kali ini terdengar lebih berat.

"Tidak apa-apa jika bukan hari ini." Dia mengangkat bahunya lalu berjalan menuju kamar mandi. "Lain kali aku akan liburan ke sini, sendirian!"

Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika terdengar suara ketukan pintu. Itu pasti Altezza.

Ceklek

Benar saja, Altezza berdiri menjulang di depan pintu dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celananya.

"Oh God! Makhluk apa ini?! Kenapa dia sangat tampan?!" batin Elizabeth. Bahkan dia tidak sadar jika sedang terpesona.

"Ingin jalan-jalan ke luar?"

Suara datar Altezza membuat lamunan Eliza buyar, dia menutup mulutnya yang tadi sedikit terbuka.

"H–hah?" Elizabeth kebingungan. Tanpa sadar dia menggaruk pipinya.

"Saya mau ke luar, kamu ikut atau tidak?"

Sedetik kemudian mata Eliza berbinar. Dia mengangguk berkali-kali dengan senyum lebar. "Mau mau mau!"

Altezza tak menjawab, dia mengendikkan dagunya ke dalam kamar, menyuruh Elizabeth agar segera bersiap.

Tanpa menunggu lama, Eliza segera berlari ke kamar mandi untuk mengganti bajunya.

Astaga ... padahal dia baru saja mengeluh karena tidak bisa bersenang-senang di sini, dan Altezza, dia datang tiba-tiba dan mengajaknya ke luar!

Bersambung...

1
yourheart
luar biasa
vj'z tri
🏃🏃🏃🏃🏃🏃 kaborrrrr 🤣🤣🤣
vj'z tri
semalam aku mimpii mimpi buruk sekali ku takut berakibat buruk pula bagi nya ,kekasih ku tercinta yang kini di depan mata asekkk 💃💃💃
vj'z tri
walaupun sedikit kan judul nya tetap terpesona aku Ter pesona memandang memandang wajah mu yang ganteng 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dyarryy
mumpung hari senin, yuk vote dulu🥰🥰
vj'z tri
jangan menilai dari cover nya pak bos 🤭🤭🤭
vj'z tri
byar koe ndok 🤣🤣🤣🤣🤣🤣 gak boleh bawa contekan kah 🤗🤗🤗
vj'z tri
😅😅😅😅😅😅😅😅😅sabar sabar sabar
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aku hadir Thor bpembukaan yang kocak
yourheart
lanjutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!