Mala dan ketiga sahabatnya terkejut ketika tahu orang tua mereka telah menjodohkan mereka dengan anggota OSIS yang terkenal tegas dan selalu menghukum mereka. Akankah mereka bisa menerima jodoh tak terduga ini dan akan kah mereka menemukan cinta di balik keputusan orang tua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Nya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JDTO
Malam ini, Mala di paksa mamanya untuk ikut bertemu dengan teman-teman lama mama-nya. Ia benar-benar bosan ikut perkumpulan para ibu-ibu membuatnya merasa mengantuk, tak hanya Mala tapi ketiga sahabatnya 'pun di ajak ibu mereka.
"Ma, kita nungguin apasih? Lama banget, udah satu jam loh kita duduk-duduk aja disini." ucap Mala yang kini merasa bosan
Mala bangkit dari duduknya, pergi meninggalkan meja makan begitu saja. "Mala, kamu mau kemana? Sebentar lagi teman-teman mama datang lho.." ucap Lina, mamanya Mala.
Devi, Vio dan Haura saling menatap, mereka sudah mengetahui bahwa mereka akan dijodohkan. Karena itu mereka hanya diam saja, ketiganya terpaksa menerima perjodohan ini karena ancaman dari mama mereka. Tapi mereka bertiga yakin jika Mala tidak tinggal diam, gadis itu pasti akan memberontak.
"Nah, itu mereka sudah sampai." ucap mama-nya Vio
Ibu-ibu mereka beranjak, langsung berpelukan pada teman-teman lama mereka.
"Maaf ya jeng nunggu lama, soalnya bujuk anak bujang nih susah hehe" ucap Gita, mami-nya Eby
Para ibu-ibu rempong itu kembali duduk, mengisi kursi-kursi kosong.
"Ya sudah, langsung aja kita mulai. Putriku sudah mulai berontak, penampilannya sudah kayak gembel." ucap Lina sembari menunjuk ke arah Mala yang sibuk bermain handphone
"LOH?" ucap Devi, Vio, Rakha, Afan, Eby dan Zayyan secara bersamaan, keenam remaja itu tampak kaget.
Mala masih sibuk bermain handphone, tidak perduli dengan sekelilingnya. Sementara Haura hanya menyimak.
"Jadi kalian semua sudah saling mengenal?" ucap Salma, mamanya Afan.
"Iya ma, nih dua bocah sangat bandel. Selalu terlambat datang kesekolahnya, sampe kita-kita hapal banget muka jelek mereka ini." ucap Afan membuat bola mata Vio serta Devi melebar
"Sembarangan, muka secantik ini di bilang jelek. Mata lo minus, huh?" Devi
"Iya bagus, berarti nanti kamu didik calon istrimu ini supaya jadi anak yang disiplin." tutur Salma dengan menatap Afan dan Devi secara bergantian
"What? calon istri?" ucap keduanya secara bersamaan
"Iya, kalian berdua udah kami jodohkan sedari kecil."
"Enggak!" Devi dan Afan kembali mengucapkan kata yang sama
"Wah.. Beneran Jodoh nih, dari tadi ngomongnya samaan gitu." ucap Zayyan dengan mengulum senyum
"Kamu juga udah di jodohkan Zayyan," ucap Mamanya Zayyan. "Haura jodohmu."
"APA?" Haura yang tadinya hanya diam seketika berteriak kaget
"Vio sama Eby juga, kalian berdua telah dijodohkan."
"Ta—" Baru saja Eby hendak membantah namun maminya lebih dulu mensela
"Gak ada penolakan, harus mau SEMUA."
"Naaa kalian sudah tau 'kan sisa siapa? Dan mereka akan dijodohkan juga." ucap Salma
'Jadi gue di jodoh sama dia?' batin Rakha dengan menatap Mala yang masih saja sibuk pada handphone-nya
"Ehh kha, kok lo bengong aja gak ada kata-kata gitu?" bisik Afan
"Mala!" Haura menyenggol lengan Mala namun masih tak mendapatkan respon
"MALA!" pekik Devi dengan suara cemprengnya
"Fan, calon istri lo tu mulutnya kek toa.." bisik Eby pada Afan. "Bayangin lo lagi tidur enak-enak terus dia teriak bangunin lo."
"Apa? Kenapa teriak-teriak di pikir budek apa." gerutuk Mala, ia menoleh pada lawan bicara
Kening Mala mengerut kala melihat tatapan semua orang mengarah padanya. "Kenapa pada liatin gue anjirr?"
Lina memijat pelipisnya, putrinya itu memang suka sekali berbicara kasar bisa-bisa perjodohan putrinya di batalkan.
"LO DIJODOHIN SAMA KETOS SMA KITA!"
Deg
Mendengar ucapan ketiga sahabatnya membuat Mala terdiam, namun sedetik kemudian gadis itu malah tertawa.
"Haha lo pada bercanda 'kan? Mana mungkin gue di jodohin gue ini masih Sekolah" Mala mengedarkan pandangannya, menatap mamanya. "Ma, ini gak ben—"
"Yang dibilang temen-temanmu itu benar, la. Mama udah jodohin kamu sama anaknya tante Anggun."
Deg
Kepala Mala menggeleng dengan tawa kecil muncul di bilah bibirnya. "Mama jangan bercanda ih, gak lucu tau."
"Mama gak bercanda, kamu di jodohkan dengan Rakha."
"Mala gak mau, ma!" Mala bangkit dari duduknya kala itu juga
"Kenapa kamu gak mau? temen-temanmu semua mau, mau gak maunya kamu tetap di jodohkan."
"Mala sudah punya pacar, Ma."
Plak!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipinya Mala, suaranya keras mengisi keheningan resto. Untungnya restoran saat ini hanya di isi oleh mereka karena bunda-nya Rakha membooking restonya.
"Mama sama papa gak pernah izinin kamu pacaran, Mala. Dan kamu juga berjanji tidak mau pacaran, kamu mau papa sama mama diakhirat tersiksa hah?"
Hening, begitu lah keadaan caffe saat ini, kepala Mala tertunduk kala melihat wajah Lina, mamanya. Tangannya masih memegangi pipinya yang terasa peri karena tamparan mamanya.
Ketiga sahabat Mala ingin membantu Mala, tapi mereka juga takut akan bernasib seperti Mala karena mereka sudah mengalami hal yang sama pada saat di rumah.
"Sudah, lin, jangan emosi. Kita bicarakan baik-baik." ucap Anggun
"Gak bisa, gun. Anak ini gak bisa di omongin secara baik-baik." tunjuk Lina pada Mala yang sudah banjir air mata
Mala menyerka air matanya yang mengalir tanpa seizinnya, setelah itu ia langsung pergi meninggalkan semua yang ada di resto.
"MALA! Mau kemana kam—" belum sempat wanita paru baya itu menyelesaikan ucapannya, namun tubuhnya ambruk.
"LINA!" semua yang duduk di kursi seketika bangkit dan menghampiri Lina yang jatuh pingsan.
"Kalian bertiga kejar Mala." perinta itu berasal dari mama Devi
"Iya, ma."
"Iya tante!"
Di jalan yang sunyi, dengan rembulan malam dan lampu jalanan sebagai penerang, Mala berjalan tanpa tujuan yang jelas. Air mata mengalir deras dari pelupuk matanya, membasahi wajah cantiknya. Ia masih terkejut dan terluka oleh kejadian yang baru saja terjadi, mamanya menamparnya di depan umum.
Mala terus berjalan, membiarkan air mata membasai pipinya. Tanpa sadar sebuah mobil melaju kencang ke arahnya.
"AGHH!"
Bruk!
Mata Mala mengerjap beberapa kali saat melihat seseorang berada di atas tubuhnya, tangan laki-laki itu menahan kepala Mala agar tak membentur aspal yang keras.
Keduanya bersitatap cukup lama, hingga bola mata Mala melebar kala merasakan sesuatu. Bibir mereka bertemu, ciuman yang tak terduga.
"Aaahhh!" Mala langsung mendorong laki-laki. "Anjing lo ya!" umpat Mala sembari mengusap bibirnya
Rakha meringis kesakitan, dorongan Mala sangat keras membuatnya terduduk.
"Lo ngapain cium gue hah? Kita memang di jodohkan tapi lo gak boleh seenaknya sama gue!" sentak Mala
"Ditolongin bukannya terima kasih malah ngomel-ngomel, lo tadi hampir di tabrak mobil dan untungnya gue datang tepat waktu."
"Lebih baik gue ketabrak mobil dari pada di cium sama lo anj.."
Rakha menghela napas, berdebat dengan Mala tak akan ada ujungnya. "Ikut gue,"
"Ogah!"
Mala kembali melangkah meninggalkan Rakha di belakang sana, namun langkahnya seketika terhenti saat mendengar penuturan laki-laki itu.
"Mama lo terkenah serangan jantung,"
Deg.
Langkah Mala terhenti, tubuhnya terdiam di tempat.
oh ya nanti jangan lupa baca novel aku judul nya gadis cantik milik ceo
Aaaaa ini cb yg kucari²di FB itu akhirnya ketemu di aplikasi NOVEL TOON,
LANJUTTT SEMANGAT💪🏻💪🏻💪🏻