NovelToon NovelToon
Jawaban Untuk Kimi

Jawaban Untuk Kimi

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: EmbunPagi25

Kimi Azahra, memiliki keluarga yang lengkap. Orang tua yang sehat, kakak yang baik, juga adek yang cerdas. Ia miliki semuanya.

Namun, nyatanya itu semua belum cukup untuk Kimi. Ada dua hal yang belum bisa ia miliki. Perhatian dan kasih sayang.

Bersamaan dengan itu, Kimi bertemu dengan Ehsan. Lelaki religius yang membawa perubahan dalam diri Kimi.

Sehingga Kimi merasa begitu percaya akan cinta Tuhannya. Tetapi, semuanya tidak pernah sempurna. Ehsan justru mencintai perempuan lain. Padahal Kimi selalu menyebut nama lelaki itu disetiap doanya, berharap agar Tuhan mau menyatukan ia dan lelaki yang dicintainya.

Belum cukup dengan itu, ternyata Kimi harus menjalankan pernikahan dengan lelaki yang jauh dari ingin nya. Menjatuhkan Kimi sedemikian hebat, mengubur semua rasa harap yang sebelumnya begitu dasyat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EmbunPagi25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Amarah Yang Tidak Pada Tempatnya

Kimi telah kehilangan hitungan jari saking seringnya ia menghela napas nya. Meski ia tahu ini adalah keputusan nya dan hingga pada akhirnya pernikahan itu tetap terjadi.

Ia tetap tidak dapat memungkiri bahwa secuil rasa penyesalan itu berhasil mengendap disudut hatinya yang paling dalam. Dan berbagai perasaan yang tidak bisa ia mengerti itu berhasil menguasainya. Menjelma menjadi perasaan sensitif untuknya dalam berbagai hal.

Meski sebelumnya ia mengenal kedua temannya ini dengan baik dan ia hapal betul kelakuan keduanya. Ia tidak bisa untuk tidak merasa kesal dengan kecerewetan mereka padahal biasanya ke cerewetan itulah yang menjadi hiburan baginya.

"Aseek... nih! Bos kita akhirnya nikah juga!" Bagas cengengesan. Sementara disampingnya, Maudy hanya tersenyum, sorot matanya menunjukan kata cie-cie meski tanpa suara.

Ia sebenarnya tidak ingin mengundang kedua temannya ini, bukan karena mereka tidak masuk dalam jajaran orang penting baginya. Melainkan pernikahannya ini bukanlah sesuatu yang bisa ia respon dengan ke antusiasan. Ia akan biarkan semuanya terjadi begitu saja. Kimi ingin membuktikan sendiri bahwa keputusan nya ini, tidak lain karena sebuah jawaban itu.

Akan tetapi kehadiran Alam di Cake Castle tempo hari menyebabkan dua orang ini merecoki nya dengan berbagai pertanyaan. Menjadikan Maudy dan Bagas sebagai tamu undangan.

Si mulut ember Alam pasti membeberkan nya.

"Mau disembunyikan gimana, sih. Kak? Orang-orang juga pasti bakalan tau, kalau dalam waktu dekat ini Kaka akan nikah. Toh, kalian dinikah kan bukan karena di gerebek kumpul kebo! Ngapain malu!"

Alasan Alam saat ia mendumel pada adiknya itu.

"Selamat, yah. Kim!" Ucap Maudy sembari memeluk nya.

Pernikahan sederhana yang ia maksud itu juga tanpa pelaminan dan tanpa sesi foto, bukan sekedar hanya mengundang orang terdekat. Tetapi, Papa bersama semangatnya itu tidak bisa membuat acara pernikahan ini seperti maunya. Papa tetap menjadikannya sedikit lebih mewah dari yang Kimi maksud. Rumah ini sekarang dipenuhi berbagai hidangan beserta dekorasi, berupa pelaminan yang dihiasi berbagai bunga mati itu. Bahkan dengan menyewa seorang fotografer untuk memotret mereka saat ini.

"Buat kenang-kenangan, Kim. Sebenarnya Papa ngga setuju pernikahan kamu sederhana begini. Papa maunya pernikahan kamu juga seperti punya Yana dulu, yang dihadiri banyak orang."

Jawab Papa ketika ia protes saat itu ketika kedatangan WO yang datang untuk mendekor rumah.

"Foto dulu kali, yah? Sebelum pulang" ujar Maudy lagi, yang disambut antusias oleh Bagas.

Sesi foto keluarga sudah mereka lakukan, yang membuatnya nyaris kehabisan tenaga untuk meneladani fotografernya yang cerewet. Minta gaya ini-itu, ina -inu. Yang justru menyebabkan Kimi dengan Arkan jadi banyak bersentuhan. Yang pada akhirnya terus terusan membuatnya menghela napasnya, demi bisa tetap menampilkan sederet giginya untuk bisa terus tersenyum. Dan hal itu justru membuatnya semakin merasa, sangat kesal.

"Eh, lo disini Maud! Sebelah Kimi sini, lah. Malah sebelah mempelai pria nya."

"Emang kenapa , sih? Udah lah gini aja. Tinggal atur gaya."

"Lo mah atur gaya apaan, lagi? Gaya lo ngacungin dua jari mulu."

"Terserah gue lah, daripada elo, kebanyakan gaya!"

Dan kekonyolan mereka yang berebut posisi serta mendebat gaya itu tidak serta merta membuatnya tertawa. Yang justru mendorong Kimi untuk merasa marah. Energi nya sudah nyaris habis dan harus meneladani kecerewetan mereka lagi. Hingga ucapannya, setelahnya tidak ayal membuat temannya tertegun.

"Buruan dong, jangan berebut begitu! Tinggal foto aja, apa susahnya sih?" Ujarnya yang disertai tatapan mendelik.

Namun, yang namanya Bagas ini tidak bisa membuat semuanya jadi mudah. Lelaki itu selalu saja menjadikan semuanya terasa rumit. Bahkan dengan ucapan asal bunyi nya itu.

"Ya elah, Kim. Sabaran dikit napa? Entar malam juga bebas mau berduaan. Ngga perlu buru-buru juga, lah!"

"Maksud kamu, apa sih, Gas? Mau kamu aku pecat jadi barista?" Ancamnya spontan.

Ia bisa melihat wajah Bagas dan Maudy yang tampak kaget, barangkali tidak menyangka ia bisa berkata demikian. Ia sendiri juga sadar bahwa perkataan nya diluar biasanya. Semalas-malasnya Bagas dengan pekerjaannya, ia tidak pernah sekalipun mengatakan kalimat angkuh tersebut.

Jadi saat kali ini kalimat itu lolos dari bibirnya hanya karena sebuah perasaan pribadi yang menyebalkan. Kimi mengaku teramat salah.

Perkataannya mungkin saja telah mengendap menjadi perasaan kecewa yang dirasakan oleh Bagas, karena setelahnya lelaki itu hanya diam.

Dan saat Kimi menoleh kesamping, ia dapat melihat mata Arkan yang menatap nya dengan penuh tanya.

Dan ucapan Arkan setelahnya menjadikan Bagas cengengesan kembali. Seolah Kimi tidak pernah mengatakan kalimat paling jahat sebelumnya.

"Istri saya lagi ke capekan, jadi bawaannya marah." Ucap Arkan yang disertai kekehan nya.

"Iya sih, wajar. Dari tadi kan sungkeman mulu sama kerabatnya. Diajak foto sana sini. Pasti capek yah, Kim?" Ujar Maudy dengan pemakluman.

"Tenang, kim. Kita ngga akan banyak minta foto. Cukup satu kali cekrek buat kenangan kita." Pinta Bagas.

Fotografer mulai memfokuskan kameranya, mengarahkan mereka dalam bergaya, yang sumpah mati Kimi jengkel. Karena lagi dan lagi ia harus bergaya lebay dengan mengamit lengan Arkan yang dibaluti Kemeja hitam itu.

"Oke! 1... 2...."

Cekrek

Barangkali foto itu kurang memuaskan karena tampak diwajah fotografer itu yang mengerutkan alisnya. Kimi tidak menujukan senyum sedikit pun kali ini. Emosinya benar-benar bermasalah, amarah nya tidak pada tempatnya. Semua terasa diluar kendalinya.

Namun, tepat saat ia mendongak. Ekor matanya menangkap sosok lelaki disampingnya yang kini menatapnya. Dan saat ia benar-benar memusatkan perhatiannya. Ia dapati Arkan yang menarik kedua sudut bibirnya, menampilkan senyum yang tidak ia ketahui maksudnya.

"Habis ini bakalan istirahat, Dek."

Dan yang satu itu cukup mengagetkan nya, memenuhi hatinya dengan perasaan asing. Juga membangkitkan hal lain yang dulu ia rasakan. Pangilan itu beserta tentang hal yang dulu.

"Kalau sekali lagi, boleh ngga, sih. Kim? Soalnya yang pertama berasa lagi foto sama model catwalk.

Kimi sudah tidak bisa mendengar dengan baik ucapkan Bagas tentang foto model catwalk itu. Juga saat fotografer mulai mengarahkan nya untuk bisa menampilkan senyumnya.

Kesadaran Kimi kembali hanya setelah ucapan pelan ditelinganya yang dilapisi kerudung putih itu.

"Senyum, dek! Biar cepat selesai."

Akan tetapi, bukanya mengikuti perintah itu, Kimi justru menoleh pada asal suara itu. Pada lelaki yang kini juga menunduk menatapnya.

"1... 2...."

Cekrek

"Oke, sip! Fotonya bagus." Seorang fotografer itu menepuk tangannya seraya memandang ke arah mereka dengan wajah takjub. Menginterupsi perhatian orang-orang, sehingga mata yang lainnya mulai menoleh ke arah mereka.

"Gini kan enak. Ngga perlu cape cape atur gaya. Kalau pengantinnya udah mulai soulmate kaya gini."

1
Asrar Atma
nyengir ngga kim
Asrar Atma
eh ,Abang Ar ini udah suka kah sama kimi
Asrar Atma
meskipun tidur ngorok dan ileran tetap suka kan Abang Ar
Asrar Atma
ujung kuping yang disentuh pun, aku bacanya baper
Kesini
pusing gak sih Thor?
Asrar Atma: aku juga penasaran pusing ngga Thor?/Slight/
total 1 replies
Asrar Atma
Abang Ar, hati-hati dijaga hatinya istri/Angry/
Kesini
lanjut Thor
Kesini
ah manis
Kesini
Alhamdulillah, ada hikmahnya saya tidak jadi pelakor
Asrar Atma
beda emang doa orang baik, kata-kata nya terusan indah nih
Asrar Atma: tersusun
total 1 replies
Abel Peony
Unyuk?/Drowsy/
Asrar Atma
tumbuhkan lah benih cinta itu/Determined/
Asrar Atma
aku malah bacanya ngga cantik tadi, jadi ngulang lagi baca nya ternyata salah
Kesini
ku kira murahan tadi/Curse/
Kesini
lah lah bearti kamu sayang kimi
Kesini
mang Danang sama man dang memang kembar
Kesini
habis panen langsung ngembengkel
Kesini
belikan saya kue
Asrar Atma
cuma dinovel yang nyebelin gini jadi lucu
Asrar Atma
itu adalah kebiasaan perempuan yang ngga tahu kenapa, tapi percaya deh aku juga kesal kalo jadi abang Arkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!