Sampahmu Adalah Hartaku

Jam belajar ketat merupakan kunci utama dari segalanya. Suasana perpustakaan sekolah yang cukup tenang, mengingat minat membaca para siswa cukup rendah.

Fishya mengumpulkan satu persatu buku. Kemudian meletakkannya tepat di hadapan Virgo.

"Kamu ingin aku mempelajari semua ini?" Tanya Virgo dengan wajah pucat pasi.

"Mau menyusul peringkat harus usaha! Kamu ingin mendapatkan Erlina kembali bukan? Karena itu, harus melampaui Andika yang berada di peringkat pertama." Motifasi dari siluman rubah pada pelajar tidak berdosa.

"Tidak mungkin bisa melampaui Andika. Menyewa guru les sehebat apapun, tidak mungkin bisa." Komat-kamit Virgo mengomel tidak percaya. Hendak kembali mengeluarkan handphonenya guna bermain game.

Tapi.

Air mata penuh cinta kasih mengalir. Fishya menatap ke arah Virgo. Bagaikan pemuda ini adalah harapan terakhir untuknya."A...aku tidak apa-apa."

"Ke... kenapa kamu menangis?" Tanya Virgo mengalihkan pandangannya, menelan ludah. Entah mengapa Fishya terlihat sedikit manis? Tidak! Apa dirinya sudah gila? Makhluk ini terlihat menyebalkan.

"A..aku benar-benar mencintai Andika. Jika kamu tidak melampaui Andika, bagaimana bisa Erlina melepaskan Andika." Tangisan yang sulit dibendung. Benar-benar wanita jahat, picik, penggoda, merebut kesempatan memeluk anak baik-baik.

Tubuh cungkring Virgo dipeluknya."Benar-benar tidak ada ototnya." Batin Fishya menghela napas. Dirinya harus bekerja keras merubah tuan muda manja, mencari CEO sombong.

Sedangkan Virgo tertegun, merasakan tubuh Fishya yang memeluknya. Ini aneh detak jantungnya bagaikan atlet lari maraton.

Perlahan Fishya melepaskan pelukannya, membuat mereka saling menatap, memberikan serangan mata berkaca-kaca, mengatakannya dengan pelan."Aku mohon..."

"Imutnya..." Gumam Virgo tidak sadar. Sejenak kemudian menggeleng, menyadari dirinya salah bicara."Ma... maksudku bukan imut. Tapi kamu kecil! Tidak ideal."

"Ini lumayan besar kok!" Fishya mengamati ukuran dadanya sendiri.

"Tidak tahu malu!" Teriak Virgo menyembunyikan wajahnya di balik buku.

Namun, gadis yang menghela napas. Perlahan mendekat, mengajarinya."Ini bukan soal yang akan ada di dalam tes tengah semester. Tapi kemungkinan besar tentang ini."

Fishya membuka buku yang lain. Cara mengajar yang begitu lambat."Cara pembuatan kertas kerja, kamu harus dimulai dari sini dulu."

Virgo mengerutkan keningnya, memulai sesuai menjelaskan yang benar-benar pelan."Seperti ini?" tanya Virgo.

"Benar! Virgo begitu pintar." Fishya mengusap pucuk kepalanya. Hal yang membuat Virgo menatap padanya. Bagaimana rasanya kucing kecil yang selalu hidup seorang diri, pada akhirnya menemukan siluman rubah yang mau menampungnya.

Kembali menjelaskan perlahan. Entah kenapa penjelasan dari guru les mahal yang disewa kedua orang tuanya tidak dimengerti olehnya. Tapi penjelasan Fishya berbeda.

Mungkin hanya satu yang menarik perhatiannya."Kamu lumayan pintar. Kenapa bisa peringkat 65?" Tanya Virgo penasaran.

"Karena Erlina peringkat 64, karena itu aku hanya boleh berada di peringkat 65." Fishya menghela napas, berusaha tersenyum.

"Kenapa begitu?" Virgo mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Karena, itulah takdir seorang dayang yang mengikuti tuan putri. Kecantikan, kepandaian, tidak ada yang boleh melebihi tuan putri yang dilayani olehnya." Sebuah jawaban penuh kejujuran. Fishya tersenyum pahit.

"Jika aku menjadi kekasihmu. Aku harap kamu akan melindungiku. Aktingmu harus bagus." Bujuk Fishya.

"Terserah! Sampai rumah aku mau bermain mobil legenda. Ada event dan skin baru." Virgo tersenyum antusias.

Plok!

Kepalanya dipukul oleh Fishya."Fikirkan skin care istrimu. Pantas saja ditinggalkan."

"Pantas saja ditinggalkan, sudah cerewet, otoriter, tidak akan ada pria yang bertahan denganmu." Virgo menatap sengit.

"Ada!"

"Siapa?"

"Kamu."

"Kita hanya pacar palsu!"

"Aku semakin yakin, untuk meyakinkan Erlina kita harus belajar ciuman."

"Pacar palsu sial!"

***

Ada alasan tersendiri mengapa Virgo dapat menjadi kekasih Erlina setahun ini. Virgo, walaupun tidak begitu menonjol di sekolah, tapi merupakan putra tunggal pewaris keluarga konglomerat.

Para wanita yang ingin masa depan cerah tentu saja akan mengikutinya. Tapi bagaimanapun Erlina bisa mendapatkan hatinya?

Setahun lalu Virgo terjatuh di danau. Seorang wanita menyelamatkan nyawanya. Saat dirinya tersadar, Erlina ada disampingnya menggenggam jemari tangannya, mengatakan dirinya lah yang menyelamatkan nyawa Virgo. Hutang nyawa yang dibayar dengan cinta buta. Entahlah...

Tapi mobil milik Virgo memasuki pekarangan rumah. Setelah pintu gerbang besar terbuka secara otomatis.

Fishya menelan ludah, dirinya memang tau Virgo anak orang kaya. Tapi tidak tau akan sekaya ini.

Rumah 3 lantai, ada beberapa kendaraan mewah. Bahkan air mancur dan gazebo di taman. Benar-benar melebihi rumah mewah yang ada di TV.

Saat mobil berhenti, seorang pelayan membukakan pintu. Para pelayan telah berjejer, menunduk bersamaan. Kemudian berucap bersamaan."Selamat siang tuan muda."

Tas sekolah milik Virgo langsung diambil. Segalanya dilayani, pantas saja menjadi lembek bagaikan kerupuk disiram air.

"Kamu boleh tinggal di kamar mana saja." Ucap Virgo acuh.

"Tunggu! Yakin ayah dan ibumu tidak akan tiba-tiba pulang ke rumah?" Fishya menelan ludah.

"Setidaknya bulan ini mereka tidak akan pulang. Mungkin tiga bulan lagi saat tahun baru mereka akan pulang. Kalau tidak ada masalah di perusahaan." Jawaban dari Virgo membuat dirinya terdiam sejenak. Tiga bulan? Orang tua macam apa yang menemui anaknya beberapa bulan sekali?

Tapi ini adalah kesempatan, kesempatan dalam kesempitan untuk menaklukkan Virgo ke dalam bujuk rayunya. Fishya tersenyum, bagaikan siluman rubah betina yang mengeluarkan 9 ekornya, hendak menggoda manusia.

Langkah Virgo terhenti, dirinya menatap ke arah Fishya."Ini bukan karena aku peduli. Benar-benar bukan, bagaimana caranya kamu meyakinkan kedua orang tuamu untuk menginap."

"Mudah! Aku katakan ada perkemahan. Pintar kan?" Jawaban tidak berdosa darinya. Membuat Virgo tidak dapat berkata-kata. Perbuatan buruk menentang orang tua, ditambah dengan otoriter. Pantas saja Andika ingin putus.

"Tidak baik berbohong pada orang tua. Berapa nomor orang tuamu. Aku akan mengirimkan pesan, bahwa kamu menginap sebagai guru private ku. Aku juga akan mempekerjakanmu secara resmi. Sebagai guru private sekaligus pacar palsu." Virgo meraih handphone Fishya, kemudian mencatat nomor telepon orang tua Fishya.

Virgo... benar-benar menebarkan citra anak baik-baik. Kenapa Erlina melepaskannya? Tinggal menjaga pergaulannya, membuatnya menjadi sedikit lebih bertanggung jawab, maka akan mendapatkan suami idaman.

***

Pemuda yang begitu giat berusaha, jika sudah menyangkut soal Erlina. Tangannya bergerak cepat menyimak penjelasan Fishya. Terkadang Virgo berfikir, orang secerdas Fishya mengapa tidak berada di peringkat 10 besar.

Pada akhirnya dirinya memberanikan diri bertanya."Kenapa kamu harus selalu berada di bawah Erlina?"

"Tidak boleh membuatnya iri. Karena itulah hanya aku yang tahan menjadi temannya selama bertahun-tahun." Fishya terdiam sejenak,mengambil kesempatan meraih jemari tangan Virgo. Yang penting dapat saling meraba dulu, masalah membuat anak tinggal menunggu waktu.

"Apa maksudnya?" Virgo tidak mengerti.

"Aku orang yang berada di belakang Andika. Juara 1 umum? Itu karena aku yang berada di peringkat 65 mengajarinya."