NovelToon NovelToon
Cinta Paksa

Cinta Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Keluarga
Popularitas:292
Nilai: 5
Nama Author: siti tyna

Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

"kapan?"

Mia memejamkan matanya karena bertanya untuk hal yang sudah ada jawabannya.

'mia, mia ,dia kan bilang hari minggu, dasar bod*h'

Gadis itu merutuki otaknya yang bekerja agak lambat melambat.

Ian menoleh dengan senyuman manisnya

"hari minggu"

dengan senang hati ian mengulang perkataannya.

mia mengangguk dia berusaha mengatur raut wajahnya agar tidak tersenyum bodoh.

perjalanan ke rumah mia terasa sebentar bagi mereka berdua yang masih ingin bersama, tau tau mereka sudah sampai di tujuan, untung saja pembicaraan tentang rencana menonton sudah selesai dan ian berjanji akan menjemput mia ke rumahnya pada hari minggu.

"aku masuk dulu"

Mia menunjuk keluar pintu mobil yang sudah di buka, melihat ian mengangguk barulah gadis itu turun lalu memencet bel di gerbang rumahnya, ia bicara dengan pembantu kalau dialah yang berada di luar pagar, mia menatap mobil yang masih terparkir di belakangnya sebentar sebelum masuk ke pintu yang sudah di buka otomatis dari dalam. Ia melambai sedikit lalu berjalan cepat masuk ke rumah.

"jalan pak"

Setelah ian memberi perintah barulah sang supir menjalankan mobilnya, di perjalanan, sesekali terlihat senyuman di bibir pria yang sedang jatuh cinta itu.

Berbeda dengan mia dan ian yang merasa bahagia, Ara terbangun dengan wajah pucat dan bingung, gadis itu menatap sekelilingnya, dia tidak tau di mana dia berada sekarang, tapi melihat dia yang berada di kamarnya sendiri membuatnya bernapas lega, rasa takut yang ia rasakan di dalam mimpinya kembali di rasakan Ara, tangisan dan panggilan Tania membuat wajah Ara tampak semakin bingung, dia seperti melwatkan sesuatu yang sangat besar, sesuatu yang pernah terjadi yang seharusnya ia ingat, tapi pikirannya kacau dengan bayangan samar yang membuat kepalanya sakit.

Suara pintu membuat gadis itu menoleh.

"Ara"

Panggil mia lalu berlari ke arah ranjang dan memeluk tubuh adiknya, kemudian masuk sus mala yang membawa nampan di susul kedua orang tuanya.

"syukurlah kamu sudah bangun"

Ara melepaskan pelukannya lalu duduk di sisi ranjang.

sarma memegang kening Ara yang panasnya mulai menurun.

"sakit kepala tidak?"

Tanya sarma lembut.

Ara mengangguk.

"tapi sekarang agak kurang"

Jawabnya jujur.

"kenapa bisa demam, apa karena lagi puber?"

sarma mengatakan itu dengan wajah serius, semua orang menatap wanita yang kini hanya memakai daster rumahan dengan rambut di ikat asal.

"bisa begitu?"

Tanya yos kurang yakin.

"ya, kata orang dulu dulu, kalau anak anak baru dewasa dia akan sering demam sampai dia menemukan orang yang ia sukai"

Jelas sarma dengan wajah yakin.

Semua orang di ruangan itu ternganga mendengar apa yang wanita yang elegant kalau di luar, tapi di rumah dia akan beralih mode kuno yang terlebih kuno.

"lah, ara bakal demam terus dong ,ibu,"

Ucap Ara pura pura panik.

Sarma terlihat berpikir, lalu wajahnya menjadi cerah saat ia terpikirkan sesuatu.

"ada penangkalnya"

Katanya dengan senyum cerah, semua orang menanti apa yang akan wanita itu katakan.

"apa penangkalnya?"

Tanya yos tidak sabar, yanga lain masih fokus menunggu apa yang akan jadi penangkalnya.

"harus ada yang mendorong Ara sampai ia tercebur dalam keadaan terkejut"

jelas sarma dengan tangan memperagakan kalau ia sedang mendorong seseorang.

Ara menelan ludahnya lalu tersenyum miris, jangan sampai ia benar benar akan di dorong

masuk ke kolam.

"ibuk Ada ada saja"

ucap yos sambil mengeleng gelengkan kepalanya.

berbeda dengan yang lain, mia terdiam memikirkan apa yang ibunya katakan tentang menemukan orang yang ia sukai.

'apakah ini berarti aku sudah menemukan orang aku sukai, makanya aku tidak sakit'

Tiba tiba wajah pria yang bernama zulian kembali terbayang membuat wajah mia tiba tiba memerah.

Benar kata orang, IQ seseorang akan menurun drastis jika menghadapi masalah percintaan, mia yang biasanya pintar dalam segala mata pelajaran, sekarang malah percaya dengan perkataan orang jaman dulu yang aneh itu.

"mia, kamu juga demam?"

Tanya sarma sambil meletakkan tangannya di kening sang putri, semua orang juga menatap gadis itu.

"tidak panas, apa kamu..."

"mia mau ganti baju dulu"

Mia bangun dan berlari ke luar kamar dengan tangan di letakkan di wajahnya, dan itu membuat sarma dan yos begitu juga ara melongo melihat sikap yang jarang mereka lihat, sus mala tertawa kecil.

"dia sedang jatuh cinta ha ha ha"

"apaaa"

Tiga orang berkata hal yang sama dengan wajah terkejut yang sama, dan pandangan yang sama , pandangan meminta penjelasan pada wanita paruh baya yang adalah pekerja sekaligus tetangga bahkan mungkin sudah seperti keluarga.

"becanda buk, tapi tadi kata bibik, nona mia di antar oleh seseorang, mobil mewah, bibik melihat dari kamera pintu, katanya seorang pria, siswa sma juga"

Sus mala mulai masuk ke mode gosip dan membuat ketiga orang yang membuat raut wajah yang berbeda beda, sarma terlihat berpikir, yos terlihat tidak senang sama dengan ara.

"ayo makan nona"

Sus mala tidak melanjutkan gosipnya, ia mulai menyiapkan tempat duduk untuknya dan membuka makanan untuk di suapkan pada nonanya yang masih terlihat berpikir.

kemudian yos dan sarma pamit keluar membiarkan putri mereka makan dengan fokus, tapi gadis itu hanya kepikiran pada kata kata sus lala yang mengatakan kalau mia di antar pulang oleh seseorang.

'mama papa, apa kalian akan mendukungku, jika aku menerima pernikahan dan menyerah dengan masa depanku agar senyum dan kebahagiaan mereka tetap terjaga, apa itu adalah pilihan yang benar?'

...

Keesokan harinya

Ara menatap pria dengan wajah dingin di sampingnya, pria yang di perkenalkan bernama farhan, ayahnya mengatakan kalau tuan farhan adalah sahabat dekat ayahnya selagi masih hidup, dan dia akan tinggal di rumah pria itu saat berada di kota bali nanti.

"apa bapak benar benar teman papaku?"

Tanya Ara dengan mata penuh curiga.

"hemm, benar"

Jawab pria itu singkat sambil menatap tablet di tengannya dengan fokus, ia mengangkat cangkir kopi yang di letakkan di tengah antara dia dan ara.

Ara melihat penampilan pria itu dari atas hingga bawah, sangat mewah, bahkan ayahnya yang kaya tidak berpenampilan begitu, waktu kecil memang dia tidak mengerti perbedaan kaya dan miskin, tapi sekarang dia bisa mengingat jelas kalau dia dan mamanya selalu hidup sederhana, bahkan rumah kami agak jauh dari kota, walaupun kami tidak pernah merasa kekurangan, tapi tudak ada kemewahan seperti pria di sampingnya, itulah kenapa dia meragukan kalau mereka berteman, mungkin hubungan bos dan bawahan dia akan sedikit percaya.

"tidak mungkin, bapak terlihat kaya sedangkan papaku begitu miskin..."

"uhuh uhuk uhuk"

Ara melihat ke samping dengan heran, pria paruh baya itu juga menatapnya heran.

"ghost tidak mungkin miskin"

Farhan berkata dengan nada agak tinggi dan terlihat tidak terima.

"siapa ghost?"

Tanya Ara dengan wajah aneh, apa papanya di juluki ghost.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!