Pernikahan yang batal membuat Namira harus menikah dengan sepupunya. Untuk menjaga nama baik keluarganya dan juga pesantren Namira tidak punya pilihan lain.
Bian, yang merupakan sepupu Namira dan juga teman masa kecilnya harus mengikuti kemauan ibunya yang memang sangat menginginkan Namira sebagai calon menantunya sejak dulu.
Karena sudah lama tidak bertemu membuat pertemuan mereka sedikit canggung dan apalagi dihadapkan pada pernikahan. Tetapi bagaimanapun keduanya pernah menghabiskan waktu di masa kecil.
Namira dan Bian sama-sama memiliki pasangan di masa lalu. Bian memiliki kekasih yang tidak direstui oleh ibunya dan sementara Namira yang memiliki calon suami dan seharusnya menikah tetapi digantikan oleh Bian. Karena perzinaan yang dilakukan calon suaminya menjelang 1 hari pernikahannya.
Bagaimana Namira menjalani pernikahannya bersama Bian yang tidak dia cintai dan sebaliknya dengan Bian.
Jangan lupa untuk membaca dari bab 1 sampai bab akhir dan jangan suka menabung Bab....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21 Farah Benar-benar.
Bian benar-benar mendapati janjinya untuk mengantar Namira pulang. Dia hanya menemui Ferdi sebentar saja dan mendapatkan hal yang tidak terduga dari Ferdi. Ternyata banyak sekali yang tidak dia ketahui dan entahlah apakah dia selama ini juga ikut dipermainkan atau terlalu polos yang tidak mencoba untuk mencari.
Namira yang duduk di dalam mobil bersebelahan dengan Bian yang sedang menyetir.
"Aku benar-benar tidak percaya jika Mama akan melakukan hal seperti ini?" batin Bian.
Flashback
"Kenapa kamu bisa mengenal ibu saya?" tanya Bian benar-benar bertemu dengan Fenny.
"Saya sama sekali tidak mengenal Tante Farah. Tetapi saat itu beliau menemui saya. Dia mengetahui bahwa saya begitu sangat terluka jika Ferdi akan menikah dengan Namira. Jadi Tante Farah memberikan ide itu kepada saya untuk membantu saya," ucap Fenny yang sangat gugup menceritakan semuanya dengan kepalanya tertunduk dan jari-jarinya saling memencet.
"Di saat Ferdi sudah sampai pesantren, saya menelponnya karena membutuhkan pertolongan. Saya mengambil kesempatan untuk membawanya ke hotel dan semua sudah diatur oleh tante Farah dan semuanya terjadi sesuai dengan rencana yang akhirnya membuat Namira berada di sana dan melihat apa yang terjadi," lanjut Fenny.
"Saya tidak ingin mendapat masalah lebih banyak lagi dan memilih untuk jujur dengan Ferdi. Bagaimanapun kami adalah teman dan saya merasa berdoa setelah melakukan semua itu kepadanya yang memfitnah hanya sangat kejam dan bahkan mengorbankan pernikahannya dan hubungannya dengan Namira,"
"Cinta saya benar-benar sangat buta yang akhirnya membuat saya nekat melakukan semua itu," ucap Fenny mengakui semua kesalahannya dan Bian yang benar-benar tidak menyangka jika Farah terlibat dalam hal itu.
Flashback off.
"Mama ternyata melakukan semua ini, melakukan hal yang tidak masuk akal agar aku menikah dengan Namira. Mama benar-benar sejak kecil masih terobsesi dengan Namira," batin Bian yang tidak percaya dengan apa yang terjadi dan semua terjadi bukanlah kesalahan Namira.
Bian tidak bisa memaksa istrinya untuk jatuh hati kepadanya yang pada kenyataannya Namira bahkan sudah sangat terluka dengan apa yang dia lihat dan ditambah lagi dipaksakan menikah
"Kak awas kucing!" ucap Namira secara tiba-tiba yang membuat Bian kaget dan langsung merem mendadak.
Karena mobil yang berhenti secara mendadak yang hampir saja membuat Namira terbentur ke depan dan untung saja dihalangi oleh Bian dengan mengeluarkan tangannya.
"Maaf. Kak, Namira tidak bermaksud sama sekali. Namira sudah membuat Kakak kaget," ucap Namira.
"Tidak apa-apa. Kamu tidak terluka, kan?" tanya Bian yang membuat Namira menggelengkan kepala.
"Sebentar lagi kita sampai," ucap Bian.
"Kak Bian kita belum berbicara banyak untuk semua ini, kenapa mengambil keputusan secara singkat dan langsung memulangkan Namira kepada kedua orang tua Namira?" tanyanya.
"Namira kamu tidak menginginkan pernikahan dan kamu terpaksa menjalaninya, kamu sudah mengetahui kebenaran yang terjadi pada laki-laki itu. Kamu memiliki hak untuk kembali kepadanya dan untuk apa juga memaksakan segala sesuatu yang tidak kamu inginkan," sahut Bian
"Kak Bian kenapa berpikiran terlalu baik seperti ini dan bukankah Namira sudah sangat keterlaluan yang menyakiti perasaan Kak Bian?" tanyanya.
"Tidak Namira, justru jika kamu tahu kebenarannya, aku dan keluargaku hanya menyakiti perasaan kamu yang menjebak kamu dalam pernikahan ini. Kamu terlalu polos Namira sehingga kamu tidak menyadari bahwa kamu telah dipermainkan," batin Bian.
Setelah mengetahui semua kebenarannya yang sekarang justru membuat Bian merasa bersalah kepada istrinya itu.
"Kita lanjutkan saja perjalananan dan jangan memikirkan apapun," ucap Bian yang membuat Namira menganggukkan kepala.
****
Namira yang akhirnya sudah kembali ke pesantren dan bahkan tadi Bian juga berpamitan dengan kedua orang tuanya, orang tua Namira tidak berani bertanya apapun yang pasti sudah ada pikiran sesuatu di dalam benak mereka.
Namira juga langsung memilih untuk beristirahat di kamar yang sekarang terlihat berbaring miring dengan tubuh meringkuk.
"Kenapa setelah sudah sampai ke pesantren, Namira bahkan tidak merasakan apapun sama sekali. Namira tidak excited untuk menceritakan kebenaran apa yang terjadi sebenarnya tentang Mas Ferdi. Ya Allah apa benar Namira dan Kak Bian bukankah suami istri lagi," batin Namira mata berkaca-kaca yang terlihat begitu sedih.
****
Bian yang sudah kembali ke Jakarta dan terlihat Farah dan Ahmad sudah berada di ruang tamu yang melihat anak mereka baru pulang.
"Kamu dari mana Bian dan Mama kenapa tidak melihat Namira ada di rumah?" tanya Farah.
"Aku baru saja memulangkan Namira ke rumah orang tuanya," ucap Bian
"Apa kamu bilang?" tanya Farah benar-benar sangat kaget dan begitu juga dengan Ahmad.
"Bian kamu jangan bercanda melakukan hal itu. Apa yang terjadi antara kamu dengan Namira, kalian bertengkar besar sehingga kamu bisa-bisanya memulangkan dia?" tanya Farah.
"Namira sudah mengetahui yang sebenarnya bahwa mantan calon suaminya tidak bersalah dan hanya difitnah. Aku tidak bisa memaksakan Namira dalam pernikahan ini. Dia juga berhak bahagia dengan pilihannya sendiri," ucap Bian.
"Kamu benar-benar sangat pecundang yang tidak bisa menjaga istri kamu sendiri. Kamu bisa-bisanya memulangkan Namira hanya karena masalah sepele. Apa kamu....."
"Kenapa?" Bian memotong kalimat Farah.
"Mama merasa segala usaha yang telah Mama lakukan sia-sia. Aku tidak tahu bagaimana jika Namira mengetahui bahwa apa yang terjadi dengan mantan calon suaminya itu dan wanita itu ternyata semua berkaitan dengan Mama," ucap Bian mengejutkan Farah dan begitu juga dengan Ahmad.
"Apa maksud kamu Bian?" tanya Ahmad
"Papa tanya saja kepada Mama, kenapa sangat tega melakukan semua itu hah! kenapa Mama harus menyuruh orang lain tidur dengan Ferdi, menjebak laki-laki itu agar Namira menghentikan pernikahannya lalu menikahkan kami berdua," ucap Bian.
Farah terdiam dan sementara suaminya benar-benar sangat terkejut mendengar penjelasan dari putranya yang langsung melihat ke arah istrinya itu.
"Farah kamu melakukan semua itu?" tanya Ahmad.
"Apa Mama tidak bisa berhenti untuk tidak terobsesi dengan Namira. Mama sejak kecil selalu menginginkan dia menjadi bagian dari hidup Mama. Tidak pernah merestui hubunganku dengan siapapun maupun wanita itu berhijab, mengerti agama atau tidak sama sekali, Mama tidak pernah memberi kesempatan, karena Mama hanya menginginkan Namira sebagai menantu di rumah ini,"
"Sampai akhirnya wanita yang menjadi incaran Mama memilih untuk menikah karena dia memiliki hak untuk melakukan hal itu. Mama sampai berbuat senekat ini, sangat murahan dan pantas saja Mama orang yang paling semangat ingin kami berdua menikahi alih-alih hanya menjaga nama baik pesantren dan juga nama baik Namira," ucap Bian yang benar-benar sangat kecewa kepada ibunya itu.
"Farah kamu benar melakukan semua itu? kenapa kamu punya pikiran untuk melakukan hal sejauh itu dan bagaimana jika Mas Namira dan keluarganya akhirnya tahu apa yang kamu lakukan," ucap Ahmad.
Farah sudah tidak bisa melakukan pembelaan lagi yang memang benar dia telah melakukan semua itu dan lihatlah akibat ulahnya banyak sekali yang menjadi korban.
"Aku sangat berharap Mama benar-benar menghentikan semua ini, cukup mencampuri kehidupan Namira, dia manusia dan memiliki hak untuk dirinya sendiri. Aku memutuskan untuk mengakhiri pernikahan kami," ucap Bian yang membuat Farah benar-benar sangat terkejut yang pasti kalau bisa hal itu tidak pernah dia inginkan terjadi.
Bersambung.....
duhh zahra jgn sampe gagal ya petnikahanmu ilham pria baik dan ga bakal mengungkit kisahmu yg telah di perkosa si ferdi