Lily harus bekerja menggantikan sang ibu menjadi pelayan yang bertugas merawat tanaman di kediaman orang kaya dan terpandang yaitu keluarga Thomson. Keluarga Thomson memiliki perusahaan besar dan sudah memiliki anak perusahaan di berbagai kota bahkan di luar negri.
Lily mengira awalnya dia akan bekerja dengan lancar di kediaman Thomson untuk mengakhiri kontrak sang ibu yang tersisa 1 tahun lagi. Namun siapa sangka, takdir membuatnya menjadi rumit saat Lily bertemu dengan putra kedua keluarga Thomson yang bernama Ethan. Keduanya terlibat takdir yang rumit. Ethan yang sudah memiliki tunangan merasa sesuatu yang berbeda pada Lily. Pria dingin itu mencoba mengelak dan mulai menyadarkan dirinya untuk kembali ke jalur yang seharusnya. Namun lagi-lagi sesuatu dalam dirinya menolak dan membuat dirinya menjadi egois.
Lalu bagaimana Lily menghadapi takdir yang rumit tersebut? Apakah dia bisa bertahan selama 1 tahun di kediaman Thomson?
Ikuti kisah mereka..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Maria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sang Tunangan
Seorang wanita cantik dengan tubuh sexy nya tengah bersandar di atas tempat tidur. Ia tengah menempelkan handphonenya di telinga sambil menunggu seseorang yang ia rindukan untuk segera mengangkat teleponnya. Setelah menunggu beberapa detik, akhirnya panggilan itu terjawab,
("Halo") ucap seseorang di balik sana dengan nada yang terdengar tidak pernah berubah di telinganya.
Sebuah senyuman mengembang di bibirnya,
"Halo sayang" ucapnya dengan nada suara yang lembut.
Seseorang di balik panggilan telepon itu terdiam beberapa saat sebelum kembali membuka suara,
("Ada apa?") tanya seseorang itu yang membuat si wanita sedikit cemberut.
"Sayang, berhenti terdengar formal. Apa kau tidak merindukanku?" tanya si wanita itu dengan cemberut.
Pria di balik telepon itu menghela nafasnya pelan,
("Tentu saja") jawabnya datar.
Evelyn menghela nafasnya dan berdecak pelan,
"Bisakah kau sedikit lebih romantis Ethan? Jawablah dengan kata yang lebih panjang dan menyentuh" ucapnya protes.
Ia pun menidurkan tubuhnya di tempat tidur sambil memeluk boneka beruangnya. Boneka itu adalah pemberian Ethan saat ulang tahunnya beberapa bulan yang lalu,
"Aku merindukanmu" ucap wanita itu terdengar manja.
"Tapi, untungnya kerinduan ini akan berakhir esok hari. Aku akan berangkat besok siang. Apa kau akan menjemput ku di bandara?" tanyanya.
("Iya") balas Ethan singkat.
Evelyn menghela nafasnya kembali mendengar jawaban singkat Ethan. Tetapi ia memaklumi hal itu, Ethan memang orang yang cukup dingin, tetapi hal itu tidak terlalu masalah bagi Evelyn, setidaknya pria itu adalah tunangannya. Ia dan Ethan juga sudah pernah berciuman. Dan Ethan juga memberikannya kado saat ia berulang tahun, bahkan pria itu selalu menuruti kemauannya.
Evelyn tersenyum membayangkan wajah pria itu. Pria yang tahun depan akan menjadi suaminya. Ethan adalah pria yang gentleman dan selalu bersikap sopan dan manis padanya. Pernah satu kali Evelyn mencoba merayu Ethan dengan berpakaian minim dan membawanya masuk ke dalam kamar. Namun, Ethan tidak melakukan apapun padanya, pria itu seolah menjaganya dan tidak ingin menodainya sebelum mereka benar-benar terikat dalam sebuah pernikahan.
"Sayang, kau sedang apa? Aku merasa kesepian sekarang. Apa kau sibuk? Jangan merokok, ingat rokok tidak baik untuk kesehatanmu" ucap Evelyn lembut.
Ethan terdiam beberapa saat sebelum berdehem pelan,
("Aku sedang memeriksa beberapa berkas. Aku sedikit sibuk") jawab Ethan.
Evelyn pun memajukan sedikit bibirnya,
"Baiklah, aku tidak akan mengganggu. Tapi, kau harus berjanji agar tidak tidur terlalu larut. Besok kau harus menjemput ku di bandara! Jangan sampai terlambat" ucapnya memperingati dengan nada manja.
Ethan kembali berdehem pelan,
("Kau juga") balas Ethan yang membuat Evelyn tersenyum.
"Kalau begitu, aku tutup panggilannya. Selamat malam sayang" ucapnya.
"Aku mencintaimu" lanjut Evelyn lagi dengan nada lembutnya.
("Selamat malam, aku juga mencintaimu") balas Ethan.
Setelah itu panggilan pun di matikan. Evelyn menghela nafasnya dan memeluk boneka itu dengan erat,
"Dasar pria kaku" ledeknya dengan pipi yang merona.
Evelyn pun menutup matanya dan bersiap untuk tidur. Ia merasa tidak sabar untuk segera bertemu dengan Ethan esok hari. Ia sudah sangat merindukan pria itu. Pria yang amat sangat ia cintai..
~
Pagi ini Lily merasa tubuhnya telah jauh lebih baik dan segar, gadis itu pun memutuskan untuk bekerja seperti biasa. Awalnya Donna dan Herald meminta Lily untuk beristirahat hari ini, namun Lily menolak karena ia sudah benar-benar merasa jauh lebih baik. Lagipula berdiam diri di kamar membuatnya bosan, jadi Lily memutuskan untuk bekerja seperti biasa walaupun Herald akan membatasi pekerjaannya. Lily hanya dibiarkan bekerja di rumah kaca dan menyiram tanaman saja.
Saat Lily tengah menyiram beberapa tanaman, seketika Donna masuk ke dalam rumah kaca dan menghampirinya,
"Lily" panggil Donna.
Lily menatap Donna dan menunduk pelan,
"Lily, apa boleh aku meminta pertolonganmu? Hari ini tunangan Tuan Ethan akan tiba. Tuan Ethan meminta rangkaian bunga untuk di simpan di ruangannya, apa kau bisa membuatnya?" tanya Donna.
"Hanya satu pot saja, dan Tuan Ethan meminta rangkaian bunga Lily" lanjut wanita paruh baya itu.
Lily terlihat sedikit terkejut dan juga canggung menerima permintaan Donna, ia ingin menolak namun merasa tidak enak, gadis itu tidak ingin bertemu lagi dengan Ethan, namun apalah daya, semoga ini menjadi yang terakhir kalinya, pikir Lily penuh harap.
"Baik" jawab Lily dengan berat hati.
Lily pun akhirnya berjalan kearah bunga-bunga Lily yang tertanam dan memilih beberapa untuk ia simpan di dalam vas kaca. Setelah memilih dan mengkombinasi beberapa warna, Lily pun menyerahkan rangkaian bunga itu ke ruangan Donna. Dan seperti yang telah di duga, Donna memintanya langsung mengantarkan bunga itu ke ruangan Ethan. Mau tidak mau Lily pun terpaksa melangkah ke ruangan pria itu dengan berat hati.
Lily mengetuk pintu dan beberapa saat pun Ben membukakan pintu dari dalam untuknya. Ben mempersilahkan Lily masuk dan menyuruh gadis itu menyimpan bunga tersebut di atas meja. Jantung Lily berdegup kencang dan ia merasa sangat tidak nyaman. Namun, untungnya Ethan tidak berada di ruangannya. Lily bernafas lega dan dengan segera menyimpan bunga itu. Saat Lily hendak melangkah pergi, seketika Ben memanggilnya,
"Lily? Namamu Lily kan?" tanya pria paruh baya itu.
Lily pun mengangguk,
"Iya" jawabnya pelan.
Ben pun tersenyum dan merogoh saku jas nya,
"Apa ini milikmu?" tanyanya lagi sambil memberikan handphone milik Lily.
Lily terlihat terkejut dan menatap Ben,
"Handphone mu terjatuh saat kau pingsan kemarin, jadi aku ingin mengembalikannya" ucap Ben.
Lily terdiam untuk beberapa saat, bukankah handphone itu ada pada Ethan sebelumnya? pikir Lily. Namun gadis itu tidak mau ambil pusing dan mengambil handphone miliknya yang berada di tangan Ben,
"Terimakasih" ucap Lily tulus.
Ben pun mengangguk dan tersenyum pada Lily. Lily menunduk pelan dan hendak berbalik untuk pergi. Namun gadis itu terdiam sejenak dan kembali menatap Ben,
"Terimakasih karena telah menolongku kemarin" ucap Lily pada Ben.
Ben terdiam sejenak dan mengangguk. Setelah itu Lily pun pergi meninggalkan ruangan tersebut. Dan saat Lily baru keluar dari rumah utama, tiba-tiba saja gadis itu terdiam melihat sebuah mobil yang baru saja tiba di halaman depan.
Pintu mobil itu terbuka dan memperlihatkan Ethan yang keluar dari kursi kemudi. Pria itu pun berjalan kearah pintu lain dan membukanya. Terlihat ia mengulurkan tangannya dan menuntun seorang wanita yang terlihat cantik dan elegan. Wanita itu adalah Evelyn..
Evelyn tersenyum pada Ethan dan mengaitkan tangannya pada tangan pria itu. Mereka pun berjalan bersama untuk segera masuk ke dalam rumah. Lalu tanpa sengaja, pandangan Lily dan Ethan pun bertemu. Posisi mereka cukup jauh, namun Lily dapat merasakan bahwa Ethan baru saja menatap kearahnya. Gadis itu pun dengan segera membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi menjauhi rumah utama dengan cepat.
'Jadi... itu adalah tunangan Tuan Ethan' pikir Lily dalam hatinya.
Bersambung..
Readers yang baik, bantu kasih like dan komennya dong setelah baca ya, bantu juga kasih vote dan gift nya, terimakasih ☺️