NovelToon NovelToon
Sang Penakluk Playboy

Sang Penakluk Playboy

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Syifa Sifana

Info novel ada di ig syifa_sifana

Kelanjutan dari novel Terpaksa Menikahi Mantan

Niat kembali ke tanah air untuk melanjutkan kuliah, namun malah menguakkan sebuah rahasia besar.

Pertemuan yang tak disengaja membuat mereka saling memusuhi karena sebuah kejadian yang memalukan. Bersumpah tak ingin mengenal malah terjerat sebuah ikatan.

Inilah lika liku sepasang kekasih yang mejilat air ludahnya sendiri.

Bila cinta sudah berbicara, seberapa hebat dan sombongnya kamu maka akan tunduk pada orang yang kamu cintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syifa Sifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Benih Cinta

Malam semakin larut, tak terasa birthday party Zira telah selesai. Acara yang super mewah yang pasti diinginkan oleh semua kaum hawa ketika ulang tahun terselenggara dengan sangat meriah. Satu persatu dari tamu undangan kini kembali pergi meninggalkan aula hotel.

Kiara masih terlihat di sana, matanya mencari keberadaan Amel yang dari tadi belum juga terlihat.

“Lo kenapa masih disini?” tanya Doni menghampirinya.

“Tungguin Amel,” jawabnya melirik Doni sekilas, lalu kembali fokus mencari keberadaan Amel.

“Gak usah dicari. Amel lagi sama Kiano.”

“Tapi aku udah janji untuk menunggu dia.”

“Lo coba hubungi dia aja.”

Kiara mengambil ponsel dan menghubungi Amel.

Drrrttt... Drrrttt...

“Assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikumussalam.”

“Amel, kamu dimana?” tanya Kiara lembut.

“Aku ada di restoran.”

“Acara sudah selesai. Kamu gak ingin pulang?”

“Bentar aku keluar,” ucap Amel hendak pergi.

Kiano mengambil ponsel dari tangan Amel. “Lo pulang aja. Amel biar gue yang antar.”

Amel melototinya. Kiano malah membalasnya dengan senyuman sambil menyerahkan ponsel Amel kembali.

“Kiara, kamu ...”

Tut... Tut...

“Eh, mati,” gerutu Amel melihat panggilan yang sudah terputus.

Amel melihatnya sekilas lalu beranjak pergi. “Tunggu!” ucap Kiano mengejar Amel.

“Gimana?” tanya Doni menatap Amel.

“Amel sedang bersama dengan Kiano. Katanya dia diantar Kiano pulang,” ujar Kiara.

“Lo kesini naik apa?”

“Diantar sopir,” jawab Kiara hendak menghubungi sopirnya.

“Lo mau ngapain itu?”

“Mau hubungi sopirku.”

“Gak usah. Sekarang lo ikut gue aja. Biar gue yang antar.”

“Gak usah, aku pulang sama sopirku saja,” tolaknya lembut.

“Kelamaan. Mending gue antar,” ucap Doni menarik tangan Amel dan beranjak pergi.

Sepasang mata tidak sengaja melihat mereka, ia langsung pergi menemui mereka dengan aura kesalnya yang sudah memuncak. “Doni!”

Langkah kaki mereka terhenti dan menoleh. “Ada apa?” tanya Doni menatap Zira dengan dingin.

“Lo ngapain pegang tangan cewek lain di depan gue?” tanya Zira cemburu.

“Oh ya, lo pasti belum mengenali dia, kan?”

“Kiara, coba buka topeng lo sekarang!” titah Doni lembut.

Dengan perlahan Kiara membuka topengnya. Seketika nafas Zira seakan terhenti saat melihat wajah wanita yang dibully kini menjadi lebih cantik darinya. “Cupu!”

“Eits... Dia bukan lagi cupu. Tapi dia Kiara. Wanita cantik lebih cantik daripada lo,” ucap Doni.

“Ke..kenapa lo bisa seperti ini?” ujar Zira terbata-bata. Ia masih belum mempercayai apa yang ia lihat saat ini.

“Ya bisa dong! Kenapa? Lo nyesal karena selama ini udah pandang rendah dia?”

Zira hilang kata-kata saat Doni memihak Kiara.

“Kiara,” panggil Amel dari jauh berjalan mengampirinya.

Kiara menoleh dan menatap Amel dengan senyuman di bibirnya.

“Eh, ada Zira,” ucap Amel. “Selamat ulang tahun ya. Semoga lo jadi pribadi yang lebih baik,” sambungnya.

“Makasih,” jawabnya sinis.

“Oh ya, gue ada kado kecil ni untuk lo,” ucap Amel merogoh tasnya, lalu mengambil kotak kecil dan menyerahkan pada Zira.

“Gue gak butuh kado dari lo,” ucap Zira begitu angguh dan sombong sambil menepis tangan tangan Amel hingga kotak kecil itu terjatuh.

Kiano dengan segera menunduk dan mengambil kotak kecil itu di lantai.

“Zira, lo gak boleh kayak gitu!” tegur Doni.

“Gue gak butuh kado dari dia. Palingan isinya cuma recehan,” sahut Zira menghinanya sambil melipatkan tangan di dadanya.

Kiano dengan segera membuka bungkusan kotak keci itu. “Gue mau lihat isi dari kado kecil ini yang katanya recehan."

"Ini sepertinya cincin," gumam Kiano melihat kotak perhiasan berwarna merah.

"Iya, cepetan lo buka!" titah Doni penasaran.

Kiano menganggukkan kepala. “Wow.. cincin berlian,” ucap Kiano mempelihatkan pada mereka semua. Zira terkejut dan merasa menyesal telah menolak hadiah dari Amel.

“Palingan itu cuma imitasi,” ujar Zira dengan nada sombong.

“Permatanya sangat berkilau, gimana caranya lo bilang ini imitasi?” tanya Kiano menatap Zira.

“Mana mungkin dia mampu memberi barang semahal berlian. Palingan itu juga kw,” ujar Zira melirik sinis.

Kiano mengambil cincin, lalu memakaikannya di jari manis Amel.

“Eh, kenapa dipakaikan ke gue?” tanya Amel kaget.

“Cincin berlian itu lebih cocok sama wanita seperti lo daripada wanita sombong yang tidak tau diri,” sindir Kiano melirik Zira dengan sinis.

“Maksud lo apa ya?” tanya Zira merasa tersinggung.

“Udahlah, gue gak mau lagi ada keributan disini, mending kita pulang sekarang. Yuk Kiara!” Amel mengakhiri percakapannya, dia menarik tangan Kiara dan beranjak pergi.

Kiano dan Doni pun ikut pergi mengikuti Amel dan Kiara.

“Uhh...” Zira menggepal tangannya dan kembali masuk ke dalam aula hotel.

Kiano menarik tangan Amel hingga tangan mereka terlepas. “Kenapa sih tarik-tarik tangan gue?” protes Amel menatap Kiano.

“Gue udah janji untuk anterin lo pulang. Sekarang lo ikut gue!” ucap Kiano menarik tangan Amel dan beranjak pergi.

“Lo gak bisa gini, Kiara gak ada teman pulang,” cerocos Amel sambil jalan.

“Doni, lo antar Kiara!” titah Kiano mengangkat tangannya.

“OK!” ucap Doni menyungging bibirnya.

“Nah, dengar sendiri, kan! Kiara diantar Doni, dan lo sama gue,” ucap Kiano santai sambil membukakan pintu mobilnya.

“Lo terlalu egois. Gue belum jawab iya, lo malah main paksa gue,” cerocos memanyunkan bibirnya.

“Kalau gue gak maksa lo, lo gak akan dengar ucapan gue,” sahut Kiano menatapnya serius.

“Terserah lo lah,” ucap Amel kesal dan masuk ke dalam mobil. Kiano menyungging bibirnya dan beranjak masuk ke dalam mobil.

Mobil Kiano lewat di depan Doni dan Kiara. “Mereka sudah pergi. Yuk gue antar lo!” Kiara menganggukkan kepala dan beranjak pergi mengikuti Doni.

Mobil Kiano kini sudah berhenti di depan gerbang rumah Amel. Matanya melirik rumah besar itu. “Lo tinggal disini sendirian?” tanya Kiano melirik Amel.

“Gak, gue tinggal sama bibi Sri dan juga pak Fandi,” jawab Amel sambil membuka seatbeltnya.

“Orangtua lo gak pernah pulang ke Indonesia lagi?” tanya Kiano serius.

“Gak tau. Nyokap gue sulit banget untuk gue ajak pulang ke Indonesia. Gue gak tau kenapa?” jawab Amel jujur.

“Hmm... Jadi lo harus pulang pergi ya.”

“Gak juga. Gue gak bisa balik kesana sebelum gue selesai kuliah. Karena gue udah buat kesepatan sama nyokap gue. Gue harus selesain kuliah dalam tempo 3,5 tahun. Kalau gue gagal, gue dijemput paksa dan gue harus lanjutin bisnis nyokap gue disana.”

“Udah ya, gue mau turun,” ucap Amel hendak membuka pintu mobil.

“Jangan turun dulu!” Kiano memegang tangan Amel sambil mengunci mobil dari dalam.

“Kiano!” Amel menatap Kiano dengan penuh harap.

“Duduk dulu disini, sebentar aja!” pinta Kiano memohon.

“Ini sudah larut. Apa kata tetangga nanti,” ujar Amel memberi alasan.

“Gue cuma mau bersama lo, sebentar aja,” pinta Kiano menatap Amel dengan lembut dan memohon.

“Kiano, kita sudah bersama sejak tadi, dan sekarang gue harus masuk.”

1
Momed Wullur Dzaky
oq
Egik
Lumayan
Nispu Wati
Thor jadi kiano sama Amel,atau kiara
Itu bersaudara.
Tarwiyah Nasa
Fans Rico Mera hadirrr
YuWie
baju muslimah gaul itu yang seperti apa jal 🤔
buk e irul
padahal kangen banget ma kiano 😍😍😍
buk e irul
sehat sehat terus ya cah ayu Syifa 😘
buk e irul
kenapa yang bagus bagus pindah ke sana hiks hiks hiks
abc
kalo kisah ini menimpa another kayanya seru
Anonymous
sangat menarik
Ridha Tamara
siska bilang kesalahan kecil ??? hello... yg sepemikiran dengan siska...masih waras ???😁
"honey and bee" panggilan itu mengigatkanku pada seseorang, seseorang yg tidak pernah mungkin kumiliki, seseorang yg kumiliki dengan wktu yg singkat, dan juga yg paling menoreh luka paling dalam.
"honey and bee" adalah panggilan paling terkesan in my life.
panggilan itu, aku tidak bisa melupakannya sampai sekarang.
jika aku merindukannya aku sangat berdosa, tp apa yg harus aku lakukan? maafkan aku tuhan, i really miss him:')
aku cuma syg marisa, disini dia korban keegoisan, peluk online marisaaa
jujur, disini marisa hanyalah korban, dan aku kasihan!
Tri Haryani
ini mah besty
mamah cantikk
rico sm mera aja thor
mamah cantikk
hohoho jalang teriak jalang
mamah cantikk
kpn ketauannya sih udh g sabar lg nih
mamah cantikk
apa kabar tmn² kampus 2K ya koq ngilang gtu ja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!