Nikah Tanpa Cinta

Sudah satu minggu Noora berada di apartemen hanya sendirian karena Bi Yati pulang kampung karena anaknya sakit. Jadi kini tinggallah dirinya seorang diri. Sungguh dirinya begitu bosan terus berada di dalam apartemen tanpa sekalipun dia keluar dari sana.Kini dirinya sedang duduk di ruangan khusus laundry setelah selesai menyetrika pakaian nya.Dia memikirkan rencananya untuk pergi dari apartemen mewah.Setelah lama terdiam akhirnya dia pun kembali ke kamar nya untuk membereskan barang-barangnya.

"Rasanya sepi nggak ada Bi Yati!gumamnya sambil memasukkan semua pakaian nya dan juga barang-barang nya ke dalam tas ranselnya. Hari ini dia memutuskan untuk pergi dari apartemen suaminya,alasannya adalah karena dia takut ada barang-barang yang rusak bahkan hilang dan pasti laki-laki itu akan menuduhnya telah mencuri barang-barang mahal itu lalu akhirnya dia akan di lapor kan ke polisi setelahnya dia kan masuk penjara.

Membayangkan hal itu tiba-tiba saja dirinya begitu takut sambil menggelengkan kepala nya berkali-kali

"Lebih baik aku pergi dari sini".ucapnya lalu bergegas keluar dari kamarnya sambil memakai tas ransel nya.

Saat dirinya tiba di ruang tengah langkah gadis itupun terhenti lalu dia melihat kearah sebuah foto laki-laki yang menjadi suaminya.

"Hey,Anda apakah Anda lupa kalau sudah menikah?

" Di mana tanggungjawab Anda sebagai seorang suami,Anda meninggalkan istri Anda selama satu minggu di sini, di kota yang baru pertama kali baru di datanginya".

"Apa Anda tidak mengkhawatirkan istri Anda?

" Apa Anda ingin aku menyerah dengan pernikahan ini?

"Atau Anda melupakan janji Anda kepada Allah? Kalau memang demikian Anda pasti berdosa karena sudah menyia-nyiakan istri Anda Tuan".ucap gadis itu lalu dia pun bergegas berjalan ke arah pintu.

Ceklek

Pintu pun terbuka setelah gadis itu menekan nomor pin nya.

" Akhirnya aku bisa keluar dari sana dan sekarang aku bebas ".ucapnya senang sambil masuk ke dalam lift untuk turun ke bawah.

Di dalam lift gadis itu merapihkan tas ranselnya

" Ini petualangan pertama mu Noor!Mulai sekarang kamu harus kuat untuk melindungi diri mu sendiri. Ingat Noor di sini kamu hanya hidup sendirian. Iya hanya sendiri tanpa seorang pun ".ucapnya dalam hati untuk menyemangati dirinya sendiri.

" Kamu pasti Noora! Pasti kamu bisa".katanya lagi sambil tersenyum bersamaan dengan terbuka nya pintu lift dengan cepat dia pun bergegas keluar menuju pintu keluar dari gedung apartemen itu.

Dengan sedikit berlari gadis itupun langsung menuju halte untuk naik angkot.Kini dirinya sudah duduk di dalam mobil angkot sambil melihat kearah gedung apartemen yang mengurungnya selama satu minggu.

"Aku pergi!Semoga saja setelah kepergian ku Anda bisa bahagia Tuan".batinnya berkata.

Lalu dia pun menarik napas dalam-dalam setelah nya dia pun mengeluarkan ke udara untuk sejenak melepaskan beban nya.

" Maafin Noora Ayah!Sepertinya Laki-laki pilihan Ayah tidak menerima kehadiran Noora. Maaf Noora menyerah! batinnya berkata.

Mobil angkot kini bergerak pergi meninggalkan kawasan apartemen elit itu.

Sementara itu sebuah mobil mewah berhenti di depan lobby apartemen.Seseorang kini keluar dari dalam mobil itu setelah asisten pribadi nya membukakan pintu untuk nya.

Dan tanpa mengucapkan terimakasih dia pun langsung masuk ke dalam lift di ikuti oleh asistennya.

Pikiran nya benar-benar tidak tenang saat asistennya memberitahukan kalau asisten rumah tangga yang bertugas membersihkan apartemen itu tiba-tiba saja izin pulang kampung karena anaknya sakit.

Tak lama pintu lift pun terbuka dengan cepat dia langsung menuju unitnya dan asistennya dengan cepat langsung menekan nomor pin lalu pintu pun terbuka.

Dengan tergesa-gesa Emir langsung masuk untuk mengecek keberadaan gadis yang menjadi istrinya.Jujur dia sedikit merasa bersalah karena sudah mengabaikan dan meninggalkan nya sendirian di dalam apartemen.

Awalnya dia hanya ingin menghabiskan waktu bersama teman-teman nya tapi akhirnya dia pun melupakan gadis itu dan memutuskan pergi bersama-sama dengan teman-teman menggunakan kapal pesiar.Hampir satu minggu dia pergi berlibur tanpa tau kalau gadis itu hanya sendirian di apartemen tanpa ada seorangpun yang menemaninya.

Di tengah rasa bersalah dia pun naik ke lantai atas di mana kamarnya berada

Ceklek

Dia pun membuka lebar kamarnya dan menyalahkan lampunya. Sunyi senyap dan kamarnya terlihat tertata rapih tanpa tanda-tanda ada orang di dalamnya.

Dengan langkah tergesa-gesa dia pun membuka pintu kamar di sebelah nya tapi lagi-lagi dirinya kecewa karena tidak ada tanda-tanda keberadaan gadis itu.

Juna menghampiri Tuannya.

"Tuan".

"Apa kau sudah menemukan keberadaan nya?

" Maaf Tuan, saya belum menemukan keberadaan Nyonya ".

"Kemana dia? tanyanya sedikit kesal dan asistennya pun hanya diam hingga tiba-tiba dia pun berkata

" Tuan, lebih baik Tuan cek CCTV-nya mungkin saja keberadaan Nyonya bisa di ketahui".sarannya dan Emir pun langsung berjalan menuju ruang kerjanya.

Setelah sampai dia pun langsung bergegas membuka laptopnya untuk mengecek CCTV-nya.Laki-laki itu pun menunggu hingga tak lama rekaman CCTV-nya pun keluar.

Di lihat nya gadis itu masuk bersama dengan Bi Yati asisten pembantu nya dan terus di lihatnya hingga tiba-tiba dia mengepalkan sebelah tangan nya saat melihat gadis itu mengerjakan pekerjaan rumah.

"Apa-apaan ini,dia senang mengerjakan pekerjaan rumah tangga itu. Apa dia tidak menyadari kalau dia itu bukan seorang pembantu.Lalu beralih ke arah ruangan khusus laundry di mana kamar khusus pembantu berada di dekat sana.Sebelum melihat nya Emir pun keluar dari ruangannya menuju kamar pembantunya berada.Walaupun bingung Juna sang asisten pun tetap mengikutinya dari arah belakang.

Setelah sampai dia pun langsung membuka kamar itu.

"Kosong".

" Tuan Anda baik-baik saja? tanyanya dan tanpa menjawabnya laki-laki itu langsung keluar dan kembali ke ruang kerjanya untuk melihat kembali CCTV-nya hingga selesai.

"Dia pergi Jun".ucapnya.

" Wajar lah Nyonya sedih Tuan karena Anda mengabaikan nya".ucapnya dalam hati.

"Cari dia."

"Baik Tuan" katanya sambil mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang sedangkan Emir masih terdiam dengan pikiran nya.

bersambung