NovelToon NovelToon
Pulang Untuk Membalas Dendam

Pulang Untuk Membalas Dendam

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Romansa / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: nita kinanti

Dira, gadis yang dulu menjadi korban bully dari teman sekolahnya akhirnya berubah menjadi sosok yang kuat dan berkuasa. Selama bertahun-tahun dia tinggal di luar kota. Dia berusaha mengubur dalam-dalam kenangan pahitnya sewaktu menjadi korban bully dan ingin melanjutkan hidupnya dengan tenang karena yakin karma akan bekerja dengan sendirinya.

Tetapi kemudian, Dira mendengar jika ternyata orang-orang yang dulu membullynya sekarang hidup bahagia, Dira merasa tidak terima. Kepulangannya ke kota kelahirannya yang tadinya hanya demi karier berubah menjadi keinginan untuk membalas dendam. Dira bertekad jika karma belum menghampiri mereka maka dia yang akan menghantarkannya.

Akankah Dira berhasil membalas dendamnya atau justru memaafkan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Insomnia

Zaki mengajak Selvi pulang dan membatalkan makan malam mereka. "Kamu kenapa sih Sel? Tidak biasanya kamu seperti ini dengan rekan bisnis wanitaku." Zaki tidak memanggil Selvi dengan panggilan sayang seperti biasanya karena sedang kesal.

"Kamu yang kenapa?! Kenapa kamu sangat perhatian pada perempuan itu? Kamu menyukainya?!" balas Selvi tak mau kalah.

"Aku tidak menyukainya! Lagipula, bukankah dia temanmu jadi aku pikir wajar jika aku bersikap baik padanya?!"

Eh ... Iya juga. Zaki bisa curiga.

"Aku kekasihmu dan sebentar lagi kita akan bertunangan. Aku takut kamu jatuh cinta kepada perempuan itu lalu meninggalkan aku," ucap Selvi dengan mata yang tiba-tiba berkaca-kaca. Tentu saja ini hanya aktingnya agar Zaki tidak curiga dengan hubungannya dan Dira yang ternyata tidak seperti yang Zaki pikirkan.

"Astaga ... Sayang, kamu berpikiran terlalu jauh. Aku tidak akan meninggalkan kamu demi siapapun," ucap Zaki melunak. Bagaimana pun juga dia tidak tega melihat kekasihnya itu menangis.

"Tetapi aku tidak suka kamu bertemu dengannya! Kalau kamu masih ingin bertemu dengannya lebih baik pertunangan kita dibatalkan!"

"Jangan seperti itu Sel ... " Zaki paling tidak bisa kalau Selvi sudah mengancam seperti ini karena dia sangat mencintai Selvi dan tidak ingin berpisah darinya. "Aku janji aku tidak akan pernah meninggalkan kamu tetapi kamu juga harus berjanji tidak akan cemburu kepada rekan bisnisku. Perusahaannya adalah sumber uangku Sayang, kalau kerja sama ini gagal maka perusahaanku akan rugi. Aku mohon mengertilah."

Selvi diam tidak menanggapi.

"Jangan menangis, oke? Aku profesional dalam bekerja, kamu tahu itu."

Selvi mengangguk setelah Zaki berhasil meyakinkannya. Lalu dia pura-pura menghapus air matanya yang belum sempat menetes. Dia menunjukkan wajah sedih di depan Zaki padahal batinnya tertawa.

Tidak akan semudah itu kamu merebut Zaki dariku!

*

Dira sudah membaringkan tubuhnya di tempat tidur selama beberapa saat. Tetapi pertemuannya dengan Selvi membuat Dira tidak bisa memejamkan matanya. Dia takut mimpi buruk itu datang lagi. Biasanya Dira menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya dan membiarkan tubuhnya tertidur karena kelelahan. Dengan begitu, mimpi buruk itu tidak datang.

Kali ini pun demikian. Dira memutuskan untuk membuka laptopnya. Lebih baik dia melihat-lihat akun jual beli properti, mencari bangunan yang akan dia gunakan untuk membuka restoran.

Waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari tetapi Dira masih belum mengantuk. Tidak ada yang dia temukan di internet dan tidak ada lagi yang bisa dia kerjakan. Dira menutup laptopnya lalu keluar menuju balkon kamarnya, menatap langit malam yang selalu menemaninya ketika dia tidak bisa tidur.

Sebenarnya Dira merasa kesepian karena hidupnya hanya dia isi dengan bekerja dan bekerja. Dulu sewaktu sekolah, tidak ada satu laki-laki pun yang mendekatinya karena tidak ada yang tertarik melihat penampilannya. Sekarang setelah dia berubah menjadi sosok cantik dan kaya, banyak pria yang mendekatinya dan ingin menjalin hubungan dengannya. Tetapi Dira justru menolak mereka semua. Dira membentengi dirinya dari laki-laki manapun karena masa lalunya membuatnya merasa tidak percaya diri untuk menjalin sebuah hubungan.

Soal Zaki, Dira sama sekali tidak berniat ingin merebut hati Zaki. Yang dia inginkan hanyalah membuka mata Zaki agar laki-laki itu mengetahui seperti apa Selvi sebenarnya lalu meninggalkannya. Caranya adalah dengan mendekati Zaki dan membuat laki-laki itu percaya padanya. Kalau Dira tiba-tiba datang dan menceritakan apa yang dilakukan Selvi kepadanya dulu, tentu Zaki tidak akan percaya melihat betapa bucin laki-laki itu kepada Selvi, ditambah Dira juga tidak punya bukti apa-apa.

Suara dering telepon membuat Dira tersadar dari lamunannya.

Dia melihat handphone-nya yang tergeletak di atas nakas terus menyala. Dengan langkah malas Dira berjalan masuk untuk mengambil handphone-nya. "Pasti dia! Kenapa dia senang sekali menelepon tengah malam begini?!" gerutunya.

"Halo ... " sapa Dira dengan suara malas seolah-olah dia sengaja bangun dari tidurnya untuk menjawab telepon itu.

"Come on baby, aku tahu kamu belum tidur," ucap suara di seberang telepon.

Dira sadar, percuma dia berakting untuk mengelabuhi laki-laki ini karena akan ketahuan pada akhirnya.

"Ada apa? Sekarang jam satu malam di sini!" ucap Dira dingin. Memang pada dasarnya Dira bersikap dingin kepada semua laki-laki. Hanya kepada Zaki saja dia bersikap manis, itupun karena dia punya maksud di baliknya.

"Kamu tidak kangen padaku Baby? Sudah berapa bulan kita tidak bertemu?"

"Belum ada sebulan Jeff! Nggak usah lebay! Kita bertemu saat terakhir rapat direksi. Kamu, juga Tante Elisa memaksaku untuk memegang perusahaan kalian di sini! Kamu ingat itu?!"

"Benarkah? Rasanya seperti sudah setahun bagiku," balas laki-laki yang bernama Jeffrey Vinson itu sambil terkekeh. "Bagaimana? Kamu suka perusahaan itu Baby? Itu akan menjadi milikmu jika kamu mau," ucap Jeff dengan entengnya.

"Kalau kamu memberikan perusahaan itu untukku, namanya harus diganti dengan namaku, bukan lagi Vinson Corp!" jawab Dira tanpa basa basi.

Dira memang menjabat sebagai Presdir di perusahaan itu, tetapi keluarga Jeff lah pemiliknya karena mereka memiliki hampir sembilan puluh persen saham di perusahaan itu. Dan itu baru di satu perusahaan, belum di perusahaan-perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri yang dikelola oleh keluarga Jeff sendiri.

"Tentu saja, semua akan berubah menjadi namamu kalau kamu sudah menjadi istriku. Bagaimana?"

"Kalau tidak ada yang penting yang ingin kamu bicarakan, aku akan menutup teleponnya. Aku ingin tidur!"

"Sekarang baru jam delapan malam di Irlandia, aku baru mau makan malam. Temani aku, please ... " pintanya.

"Apa kamu akan menarik jabatanku kembali jika aku tidak mau?"

"Mungkin saja." Jeff kembali terkekeh. "Aku alihkan ke panggilan video," ucap Jeff. Lalu panggilan pun beralih ke panggilan video. Sekarang baik Dira maupun Jeff bisa melihat wajah satu sama lain. Dira tidak bisa menolak keinginan Jeff yang suka seenaknya itu mengingat keluarga Jeff sudah sangat baik kepadanya.

Jeff tersenyum begitu melihat wajah Dira di layar handphone-nya, berbanding terbalik dengan Dira yang menunjukkan ekspresi datar saja. Meskipun begitu, di dalam hatinya Dira mengagumi ketampanan Jeff yang diatas rata-rata karena wajah blasterannya.

"Kamu sudah makan?" tanya Jeffrey.

"Ini sudah hampir pagi Jeff, tentu aku sudah makan."

"Maaf Baby, aku lupa." Lalu Jeff pun bicara panjang lebar, menceritakan kesibukannya selama di Irlandia.

Dira hanya diam mendengarkan Jeff mengoceh sambil sesekali berkomentar singkat. Terlintas di pikirannya untuk meminta bantuan Jeff untuk mendapatkan lokasi restoran yang akan dia buka. Keluarga Jeff kaya raya dan punya banyak koneksi. Tentu hal yang mudah bagi mereka jika hanya membeli sebuah bangunan meskipun bangunan itu tidak di jual. Tetapi Dira tidak berani mengatakannya sekarang, mungkin nanti jika mereka bertemu secara langsung.

Dira hanya diam mendengarkan hingga lama-lama dia mengantuk dan menutup matanya. Dia seperti mendengar Jeff sedang membacakan dongeng untuknya.

Jeff tahu insomnia yang dialami Dira dari Tia, dia sengaja meneleponnya tengah malam begini untuk menemaninya tetapi Dira tidak menyadari itu. Yang dia tahu, Jeff adalah pria kaya kurang kerjaan yang hanya ingin mengganggunya.

Melihat Dira sudah tertidur Jeff pun tersenyum. "Sleep well Baby, see you soon," ucap Jeff menutup teleponnya.

1
lizah meon
pilih aje Jeff. jgn jual.mahal sgt. nnti diambil org atau Jrff bosan dgnmu Dira.
lizah meon
Luar biasa
Yovan Imbar
👍👍
Asiana Tyas
Luar biasa
Iis
kok jeff tshu apartmn c alex y
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sulaiman Efendy
LUMAYAN BAGUS, DN BNYK HIKMAH SERTA PEMBELAJARAN DLM NOVEL INI..
Sulaiman Efendy
PASTI ORG TUA PARA PMBULLY OLIV DIANCAM SAMA DIRA, DNG ANCAMAN MNARIK INVESTASI DIPRUSAHAAN MRK..
Sulaiman Efendy
AKHIRNYA LO AKN BERLUTUT DIBAWAH KAKI DIRA..
Anisah
bAgus
pak siwoyo
keterbukaan dira akam membuat jeff bertindak ...dg kekuasaan dan kelayaannya semua teratasi .... masalah alex keciiiiiillll
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
Khusnul Khotimah
sangat bagus ceritanya kak, sy suka cerita wanita kuat /Good/
As Tini
knp gk ngomong sama jeff sih, bodoh bnget
Dwi Fadilah
Luar biasa
愛の光 (Ai no Hikari)
ya seperti itulah akibatnya jika terlalu memanjakan anak. boleh² saja menuruti keinginan anak, tp hrs dipilih² mana yg lebih penting bukan semua keinginan anak hrs dituruti. anak jg hrs diajarkan bagaimana krja keras, biar nntinya jika terjadi apa² dia tahu hrs bagaimana
Tisa Larasati
bagus ceritanya TDK bertele tele
gambir dua
Lumayan
Sukliang
gimana kabar zaki
Anonymous
t
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!