NovelToon NovelToon
Menikahi Pria Bangkrut Dan Arogan

Menikahi Pria Bangkrut Dan Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:150k
Nilai: 5
Nama Author: Jesi Jasinah

Patah hati saat mengetahui kenyataan kekasihnya menikahi perempuan lain yang sudah dihamilinya. Membuat Elena terpaksa menerima lamaran seorang lelaki yang jauh dari impiannya selama ini. Hal ini terpaksa dia lakukan demi menutupi rasa malu kedua orang tuanya karena undangan pernikahannya yang sudah tersebar.

Diliputi rasa sedih, akhirnya kini dia sah menjadi istri Anggara seorang lelaki yang usahanya sedang bangkrut, dan terkenal dingin juga arogan.

Menikah tanpa cinta dengan kondisi ekonominya yang sulit ditambah sikap arogan dan dingin suaminya, sungguh merupakan tantangan berat baginya. Namun tekatnya yang ingin mempertanggung jawabkan keputusan yang telah diambil dan hanya ingin menikah sekali seumur hidup membuatnya harus bertahan dan berusaha menyesuaikan diri dengan situasi ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesi Jasinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Pertengkaran

"Assalamuallaikum, apa Andrea ada disini"

Ternyata tante Wati ibu dari Andrea yang datang mencari Andrea.  Ibuku langsung mendekati tante Wati dan menyongsong kedatangannya.

"He…Wati, cepat kamu bawa pulang putramu yang tidak tahu diri ini.  Kedatangannya benar-benar telah mengganggu ketenangan kami,"  teriak ibuku sambil menunjuk-nunjuk muka tante wati.

Aku menarik ibu agar berkata lebih sopan kepada orang lain.  Bukan karena aku membela tante Wati tapi aku takut menjadi kebiasaan ibu berkata kasar.

"Tapi Dinda, bukannya Andrea kesini bermaksud baik, dia ingin meminta maaf pada kalian dan melanjutkan pernikahan.  Itu artinya dia mau menolong kalian agar keluarga kalian tidak malu karena undangan pernikahan kalian telah tersebar,"  ujar tante Wati.

Ibu langsung mencibir ucapan tante Wati, namun sepertinya tante Wati  tak tahu atau mungkin tak paham dengan yang ibu lakukan.  

Tante Wati terus bicara banyak hal, dia menyuruh aku dan keluargaku seharusnya ini kayak ini bersyukur karena Andrean masih mau menikahiku, andai Andrea tidak mau menikahiku, mungkin aku  akan jadi perawan tua karena tak ada ,yang mau menikah denganku.  

"plaaaaks!……plaaaks!

Mendengar ucapan tante Wati, secepat kilat tangan ibu langsung melayang kepipi tante Wati.  Satu tamparan mendarat dipipinya.  Tante Wati mengaduh memegang salah satu pipinya, belum lagi tante Wati mampu berbuat apa-apa.  Satu tamparan menyusul lagi dipipi sebelahnya.

Belum sempat aku berteriak untuk menghentikan aksi ibu yang telah melakukan tindak kekerasan.  Tiba-tiba tangan kak Anggara langsung menyeret lengan Andrea, dia menarik Andrea kehalaman.  

"Cepat bawa ibumu yang bermulut pahit itu pergi, sebelum aku menghancurkan mulut wanita tua itu.  Aku tidak mau membiarkan tangan calon ibu mertuaku kotor hanya untuk menampar wanita tak berguna seperti wanita itu," Ujar kak Anggara sambil menyeret tubuh Andrea dan menghempaskannya dihalaman hingga jatuh tersungkur. Dinda bilang sama lelaki siallan itu, jangan aniaya anak kesayanganku.  Ingat Dinda kita ini teman baik, kita dulu sahabatan," ujar tante Wati pada ibu, seorang sahabat yang banyak berjasa padanya.

"Baguuus, kalau kamu teman baik, tapi kenapa kamu biarkan anakmu menghianati anakku.  Kamu justru mendukung penghianatan itu demi uang.  Kamu tidak ingat, jasaku banyak padamu.  Andai dulu aku tidak pernah menolongmu.  Mungkin sekarang kamu sudah jadi gembel.  Sekarang kamu hidup enak berkat pertolonganku dan inikah balasanmu?"

Mendengar ibu mengungkit pernah berjasa pada Tante Wati, wanita itu sangat marah.

"Aku tidak pernah meminta pertolonganmu Dinda.  Tapi kamulah yang berinisiatif menolongku.  Namun sayang, sepertinya kamu tidak ikhlas menolongku, kamu ada pamrihnya.  Buktinya kamu ungkit-ungkit kebaikkan yang pernah kamu perbuat dengan mengaharap aku membalas kebaikkan pula kepadamu.

Lain kali kalau menolong orang tuh yang ikhlas, kalau menolong sekali saja diungkit terus, lain kali aku malas menerima pertolonganmu Dinda, ingat Dinda apa yang terjadi padaku itu memang sudah takdir Tuhan, andai waktu itu kamu tidak memberikan pertolongan padaku pun, mungkin orang lainlah yang akan menolongku.  Karena kalau Tuhan sudah berkehendak maka siapa saja bisa menjadi perantaranya.  Sekali lagi aku ingatkan padamu Dinda, tidak usah merasa berjasa dan mengungkit kebaikanmu padaku dulu," ujar tante Wati.

Melihat ibunya terus marah-marah, tiba-tiba Andrea bangkit dan melangkah mendekati ibunya.  Dia menarik tangan ibunya untuk membawanya pulang.

Andrea terus menggandeng tangan ibunya dan menasehatinya kalau percuma saja marah-marah kepada keluargaku karena Anggara telah mempengaruhi dan mencuci otak kami dengan caranya yang sangat licik.  

Mendengar ucapan Andrea, kak Anggara sangat marah.  Dia menarik kedua kerah baju Andrea dan meneriakinya dengan kata-kata kotor.

"Bangsaaaat….bajiiiingaan….justru kamu yang licik. Aku tahu siapa kamu sebenarnya, aku tahu kebusukan apa yang kamu lakukan dengan Roky kepadaku.  Sampai kapanpun aku tidak akan pernah memaafkan kesalahan kalian.  

Sekarang rasakan pembalasanku.  Ratapi nasibmu, nikmati saja kegagalan pernikahanmu.  Kali ini aku menang, aku memang jatuh miskin karena ulah kalian.  Tapi aku akan menikahi gadis yang kamu cintai.  Kami akan hidup bahagia dan aku yakin aku akan kembali berjaya dan berlimpah harta, karena aku akan merebut kembali apa yang menjadi hakku.  Cam kan itu Andrea"

Aku seketika terkejut sekaligus bingung mendengar kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut calon suamiku.  Ada masalah apa sebenarnya diantara mereka.  Apa kak Anggara benar-benar mencintaiku.  Jangan-jangan dia menikahiku hanya untuk balas dendam kepada Andrea dan kawannya yang telah menghianatinya.

Kulihat Andrea dan ibunya telah masuk kedalam mobilnya.  Namun sebelum pergi kak Anggara masih bicara dengan Andrea lewat kaca mobil, mereka terlihat masih bersitegang.

Aku terus memperhatikan mereka hingga, Andrea mulai menyalakan mesin mobilnya dan berlalu pergi meninggalkan halaman rumahku.  Sedangkan kak Anggara berjalan menghampiriku, lelaki itu menatapku penuh tanya.

"Ada masalah apa sebenarnya antara kamu dan Andrea, apa kamu merahasiakan sesuatu darimu"

Karena rasa penasaranku yang teramat sangat.  Tanpa basa-basi aku langsung bertanya pada kak Anggara.  Tapi lelaki itu tak langsung menjawab, dia malah terlihat gugup.

"Hanya masalah kerjaan, dia teman Roky, Andrealah yang telah mempengaruhi Roky agar dia menghianatiku," jawab kak Anggara singkat.

"Dan kakak membalas dendam dengan Andrea dengan cara mengambil kesempatan untuk menikahiku, untuk membalas sakit hati kakak.  Berarti kakak bohong, kalau kakak telah lama jatuh cinta padaku," ujarku sambil terisak.

Seketika itu pula kak Anggara terlihat panik, namun tiba-tiba ayah datang menghampiri kami.

Ayah merasa bingung karena hari ini semua bertengkar.  Ibuku bertengkar dengan tante Wati, kak Anggara bertenggkar dengan Andrea.  Sedangkan aku sekarang bertengkar dengan kak Anggara, tapi tepatnya bukan bertengkar sih melainkan, aku yang bertanya pada kak Anggara.

"Bertanya tapi sambil nangis.  Elena….antara kamu dan Anggara kan baru ini kenal dekat,  tapi sebentar lagi kalian akan menikah.  Kalau ada masalah selesaikanlah dengan kepala dingin.  Pusing ayah dari tadi menyaksikan pertengkaran," ujar ayah sambil berlalu meninggalkan kami berdua.

Melihat ayah pergi meninggalkan kami, kak Anggara menarik nafas dalam-dalam.  Sedangkan aku masih diam menahan kesal pada lelaki didepanku.

"Aku tidak pernah bohong, aku memang mencintaimu sejak dulu.  Kamu ingatkan setiap kita bertemu dengan orang yang aku kenal, rata-rata mereka mengetahui kalau aku kerap menceritakan perasaan cintaku yang tak sampai pada orang yang kenal dekat denganku.

Aku diam dan mengingat siapa saja yang bertemu denganku saat jalan bersama Kak Anggara, sepertinya ucapannya benar, aku juga melihat ada cinta dalam setiap tatapan matanya.

"Tapi kalau aku mengambil kesempatan untuk melamarmu saat kalian sedang ada masalah pelik, itu memang benar.  Karena ini adalah kesempatan emas bagiku untuk bisa memilikimu.  Aku tahu kesempatan itu tidak akan datang dua kali.  Makanya aku memanfaatkan semaksimal mungkin," ucapnya sambil menaik turunkan alisnya beberapa kali dengan bibir tersenyum genit.

Aku sangat kesal dengan jawabannya yang terkesan seolah-olah aku hanya barang mainan yang diperebutkan oleh dua lelaki.  Sesak rasanya dada ini mengetahui kenyataaam ini.  Tiba-tiba seseorang memelukku dari belakang, aku memandang ke arah kak Anggara, kembali senyum menyebalkan yang aku lihat.

*******

1
reni puspitasari
Luar biasa
Nurhayati Nia
mampir thor
Alisia Tapilatu
Kecewa
Alisia Tapilatu
Buruk
💫0m@~ga0eL🔱
mampir slm knl thor🙏
Da Kurnianto
Luar biasa
R. Kamal
haa ha NENEK BENERRR ITUUUU
auliasiamatir
awas kau leha, kalau macam macam si sumpel aja mulut leha yab elen
auliasiamatir
ise elena keren....
auliasiamatir
yam ampun buk, 🤣🤣🤣
auliasiamatir
dah lima bulan aka yah thor, koma nya.
auliasiamatir
makin keren..
auliasiamatir
semiga nina tertolong
dan andrea segera mampus
auliasiamatir
cepat bantu nina jhon
auliasiamatir
wajar sih papa nya nina, ragu
buktiin jhon kamu lelaki yang tepat 💪
auliasiamatir
semoga dapat restu dari orang tua mereka
auliasiamatir
ha....siapa dia
auliasiamatir
aku juga bahagia bacanya Anggara
auliasiamatir
semiga nanti kamu bangkit lagi yah anggara
auliasiamatir
lucu yah anggara, masa bisa ngomong gitu sama mertua 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!