Xinyi yang di khianati oleh sahabatnya,bahkan suaminya saja tidak percaya dengan dirinya sendiri.Hingga takdir mempermainkannya,dia terlahir kembali dengan kehidupan ke duanya.Namun dia tidak tau,bahwa di kehidupan yang pertama dan di kehidupan ke duanya berubah begitu saja.
Namun Xinyi harus,menghadapi segala hal dalam kehidupannya.Entah itu penghianatan,cinta bahkan penderitaan.
Akankah Xinyi bertahan menjadi seorang ratu di negara Wei?
Baca cerita selengkapnya di sini.
bersama author aries 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 10
Dua minggu telah berlalu,Ibu Xinyi sudah sadar dan di tubuhnya masih banyak luka yang masih belum pulih.
Sekarang sang ibu di temani oleh putra sulungnya dan merasa bersyukur memiliki putra yang begitu perduli terhadap dirinya.
Sedangkan Xinyi bernafas dengan lega saat ibunya sudah sadar,dia sekarang mulai di sibukkan dengan mempersiapkan kebutuhannya selama berada di istana nanti.
Karena dirinya akan ikut berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan oleh kerajaan,sebenarnya Xinyi tidak ingin ikut dalam acara ini tetapi sang ayah memaksa dirinya untuk mengikuti acara ini.
Sebenarnya Xinyi enggan pergi,karena masih mengkhawatirkan kondisi sang ibu dan tidak ingin meninggalkan sang ibu.
Sedangkan sang kakak merasa kasihan terhadap adiknya,karena adiknya harus mengikuti kemauan sang ayah dan dia tidak bisa mencegah keputusan sang ayah.
Sehingga tidak rela,jika sang adik masuk ke istana dan dia lebih baik menjodohkan adiknya kepada sahabatnya sendiri.
Apalagi dia sudah mengenal dengan baik sifat sahabatnya sendri,namun sang ayah pasti akan menolaknya.
Karena sang ayah hanya memikirkan pandangan orang terhadap dirinya yang hanya ingin dihormati dan disegani oleh orang lain.
Bahkan sang ayah lebih baik mengorbankan putrinya untuk membantu dia mencapai kehormatan ini.
Sedangkan di sisi lain,Damian sedang berbincang dengan ibunya di istana kerajaan.
Ibunya sedang mencari kriteria wanita yang ingin anaknya pilih dan begitu ingin anaknya memiliki pasangan secepatnya,agar dia bisa memiliki penerus kerajaan.
"Ibu ingin tahu,kriteria wanita yang ingin kamu pilih sebagai pendampingmu."Ucap sang ibu,agar tidak salah memilih wanita untuk anaknya.
"Aku sudah memiliki orang yang aku sukai Bu."Balas Damian yang terus terang terhadap ibunya.
"Benarkah?"Tanya sang ibu,karena anaknya sudah mempunyai wanita yang dia sukai.
"Benar bu,sebenarnya Aku tidak ingin mengadakan acara pemilihan ini."Balas Damian,Karena dia sudah memiliki orang yang dia sukai.
"Undangan sudah terlanjur disebar,anak dari Putri siapa yang kamu sukai?"Tanya sang ibu,karena penasaran dengan wanita yang di sukai anaknya.
"Dia Putri dari adipati Xinjiang."Balas Damian lalu melihat reaksi wajah ibunya.
"Siapa namanya?"Tanya sang ibu.
"Namanya Xinyi bu,tapi Ibu jangan terlalu memperhatikannya saat pemilihan nanti."Balas Damian yang masih mengkhawatirkan Xinyi.
"Baiklah,Ibu tidak akan terlalu memperhatikannya."Kata sang ibu menuruti keinginan anaknya.
Kemudian Damian menceritakan keseluruhan cerita tentang Xinyi tanpa ada yang dia tutupi dan berharap ibunya bisa menjaga Xinyi di acara pemilihan nanti.
"Malang sekali anak itu."Ucap sang ibu yang merasa iba dengan apa yang terjadi terhadap Xinyi.
"Aku harap,Ibu bisa melindungi Xinyi di acara nanti.Aku tidak ingin ada putri lain yang mencoba mencelakainya."Kata Damian yang berusaha melindungi Xinyi.
"Iya sayang,ibu akan mencoba melindunginya dengan cara ibu sendiri."Balas sang ibu,agar anaknya tidak terlalu mengkhawatirkan Xinyi.
...****************...
Waktu cepat berlalu,sekarang para putri sudah berada di halaman istana bersama pelayan dari kediamannya masing-masing.
Ratu bergegas menyambut mereka dengan senang hati,karena merasa senang di istana sangat ramai.
"Terima kasih,kepada semua para putri yang sudah mau mengikuti acara yang di selenggarakan oleh kerajaan."Ucap sang ratu di hadapan para putri.
Para putri mendengarkan apa yang diucapkan oleh sang ratu dan mereka menyambutnya dengan perasaan senang,karena berharap mereka terpilih menjadi istri pangeran.
"Karena acara akan di selenggarakan besok,para putri silahkan beristirahat di mansion yang sudah di siapkan oleh kerajaan.Bagi para pelayan yang datang dari kediaman bersama sang putri,silahkan untuk kembali ke kediaman masing-masing.Kalian tidak usah khawatir dengan nona kalian,mereka akan diurus oleh pelayan kerajaan."Perintah sang ratu yang tidak ingin ada kecurangan dalam acaranya.
Para putri yang mendengar pengumuman dari ratu kaget,karena mereka tidak bisa membawa pelayan mereka bersamanya.
"Naomi kamu pulang lah,jaga ibuku baik-baik dan lindungi dia.Jika paman dan Bibiku datang,tolong awasi mereka dengan baik.Karena aku takut mereka akan mencelakai ibuku."Perintah Xinyi yang takut ibunya kenapa-kenapa.
"Baik Putri."Jawab Naomi dan mengikuti perintah dari Xinyi.
Di saat para putri mengeluh,karena tidak bisa membawa pelayan mereka.Xinyi bertanya kepada pelayan kerajaan untuk tempat istirahat mereka di mana,karena Xinyi merasa lelah dan hanya ingin beristirahat.
Damian melihat Xinyi yang acuh dan semakin menyukai sikap Xinyi yang seperti ini.Karena Xinyi benar-benar tidak begitu perduli dengan apa yang di katakan ibunya dan malah menyuruh Naomi pergi begitu saja.
Jane melihat Xinyi yang mengikuti pelayan,kemudian dia langsung bergegas mengikuti Xinyi dari belakang.
Bahkan dia menyerobot masuk ke dalam mansion dan langsung kagum saat masuk ke dalam mansion kerajaan.
"Wah,indah sekali mansion nya."Ucap Jane,karena takjub melihat mansion yang indah.
"Silahkan putri masuk ke kamar masing-masing,karena di depan pintu sudah ada tanda pengenal kediaman masing-masing."Perintah pelayan sambil tersenyum.
Xinyi bergegas mencari tanda pengenal kediamannya,karena dia sudah ingin beristirahat.
Setelah menemukannya,kemudian dia langsung masuk ke dalam kamar tersebut.
Jane senang mendapatkan kamar dekat dengan pintu masuk,sedangkan dia tertawa dengan Xinyi yang mendapatkan kamar di pojokan yang menurutnya sangat jauh.
Xinyi merasa senang karena mendapatkan kamar di pojokan dan membuka jendela kamarnya.
Xinyi senang bisa melihat pemandangan taman yang sangat indah dan bergegas menyimpan barangnya,agar bisa beristirahat.
"Kamarnya sangat nyaman,lebih baik aku sekarang istirahat."Ucap Xinyi yang berbaring di ranjangnya.
Sedangkan di ruang kerja Damian,ibunya berbicara tentang salah satu putri yang disukai oleh anaknya.
"Ibu sudah melihatnya."Ucap sang ibu,memperhatikan Xinyi saat di halaman tadi.
Demian hanya mengangguk dengan ucapan sang ibu yang membahas Xinyi.
"Dia sangat cantik dan tidak perduli dengan orang disekitarnya."Ucap sang ratu,memuji putri yang disukai anaknya.
"Ibu benar,dia memang cantik."Balas Damian dan langsung memikirkan Xinyi.
"Namun ibu perhatikan,dia seperti menyimpan beban dalam pikirannya."Cerita sang ibu lalu menilai Xinyi sekejap.
Damian kaget,karena sang ibu berkomentar tentang Xinyi dan ibunya berani berkomentar saat pertama kali melihat Xinyi.
"Tapi Ibu tetap menyukainya,karena kamu juga menyukainya."Ucap ibunya tersenyum dan melihat ke arah anaknya.
Mendengar jawaban dari ibunya,Damian merasa senang dan bernafas lega.Karena ibunya juga menyukai Xinyi dan dia tidak akan menyerah begitu saja untuk mendapatkan Xinyi.
"Yasudah,ibu mau beristirahat untuk acara besok.Kamu besok harus hadir juga,karena ini acara untuk pemilihan istri kamu."Perintah sang ibu dan langsung berjalan meninggalkan Damian seorang diri.
Damian tersenyum saat Ibunya pergi,karena sudah pasti dirinya menghadiri acara itu demi melihat wajah Xinyi.
"Aku merindukannya,lebih baik aku melihat Xinyi di mansion."Ucap Damian dan langsung beranjak dari duduknya.
Damian bergegas untuk menyelinap ke kamar Xinyi,karena Damian sudah mengatur kamar Xinyi untuk berada di pojokan.
Karena agar memudahkan dirinya untuk menyelinap ke kamar Xinyi,jika dia merindukan Xinyi nantinya.
