AKU SANG RATU
Di kediaman Xinjiang,seorang pelayan sedang panik mondar-mandir menunggu kedatangan tabib yang tidak kunjung datang.
Apalagi,dia khawatir dengan majikannya yang baru saja tenggelam ke dalam air.
"Apa yang terjadi dengan putri?"
Tanya tabib saat datang,kemudian memeriksa kondisi sang majikan.
"Putri terpeleset,hingga terjatuh ke dalam kolam."Jawab sang pelayan dengan rasa cemas dalam dirinya.
"Cepat rebus obat ini."Perintah tabib dan memberikan racikan obat kepada pelayan.
Pelayan langsung menerima nya dan segera bergegas merebus kan obat.Sedangkan tabib,dirinya menunggu obat yang di rebus kan pelayan.
Kemudian tabib melihat ke arah majikannya,dia melihat majikan nya yang mulai membuka ke dua mata nya perlahan.
"Ugh,dimana aku?"
Rintihnya dengan mencoba bangun dari tubuhnya yang sedang berbaring.
"Syukurlah,putri sudah sadar.Sekarang putri sedang berada di kamar putri sendiri,apa ada yang sakit putri?"
Xinyi masih terdiam,dia tidak menjawab pertanyaan tabib sama sekali.Bahkan,Xinyi mulai mencoba mengingat apa yang terjadi pada dirinya sendiri.
Namun pandangannya beralih kepada pelayan yang masuk dengan terburu-buru dan membawa obat di atas nampan.
"Syukurlah,putri sudah sadar.Silahkan,diminum obat nya putri."Kata pelayan lalu memberikan obat nya terhadap Xinyi.
"Terimakasih."Balas Xinyi yang langsung meminum obatnya.
"Kami pamit putri,agar putri bisa beristirahat."Ucap tabib dengan sopan.
Xinyi hanya menganggukkan kepala dan memberikan mangkok bekas obat yang diminum nya terhadap pelayan.
Kemudian Xinyi melihat mereka keluar dari kamarnya,dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini.
Xinyi memilih berbaring kembali lalu memikirkan apa yang terjadi,apalagi dia masih mengingat dengan jelas tentang status dirinya yang sudah menikah dengan seorang pangeran.
"Apakah aku benar-benar terlahir kembali?"Tanya Xinyi dengan rasa bingung dalam benak pikirannya.
Dia merasa memang benar terlahir kembali,bahkan kejadian dirinya saat ini,begitu sama dengan kehidupan yang pernah dilalui nya.
Kemudian pandangan Xinyi beralih ke arah pintu,ketika seseorang tiba-tiba masuk begitu saja ke dalam kamarnya.
Kini dia melihat sang ibu yang masih hidup di hadapannya dan matanya tiba-tiba berkaca-kaca tanpa sadar,ketika melihat kehadiran sang ibu dengan matanya sendiri.
"Apa kamu baik-baik saja?"Tanya sang ibu menghampiri putri nya dengan rasa khawatir.
"Aku baik-baik saja."Jawab Xinyi yang masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.
"Ibu merasa lega,karena sekarang melihat kamu yang baik-baik saja."Kata sang ibu melihat putrinya tidak apa-apa.
"Terimakasih,ibu sudah mengkhawatirkan aku."Ucap Xinyi dengan rasa bahagia di dalam hatinya.
"Kenapa kamu bisa jatuh ke kolam?"Tanya sang ibu heran dengan putrinya.
"Aku tidak ingat sama sekali bu,mungkin aku tidak sengaja terpeleset."Jawab Xinyi tersenyum.
"Kamu begitu ceroboh,kamu lanjutkan saja untuk beristirahat."Perintah sang ibu mengelus rambut putri nya.
"Maaf,aku sudah membuat ibu khawatir."Ungkap Xinyi sambil menatap ibunya.
"Tidak perlu minta maaf sayang,sudahlah kamu beristirahat saja."Perintah sang ibu tersenyum.
"Baik bu."Balas Xinyi dengan menuruti perkataan sang ibu.
Xinyi melihat kepergian sang ibu dengan hati yang begitu bahagia,apalagi dia masih tidak percaya dengan apa yang di alami nya saat ini.
"Aku tidak percaya bisa melihat ibu lagi,aku harus berhati-hati dengan paman dan bibi mulai saat ini."Gumam Xinyi pada dirinya sendiri,agar tidak kehilangan sang ibu.
Sedangkan di luar kediaman,berita mengenai Xinyi yang terjatuh ke dalam kolam langsung tersebar begitu saja.
Bahkan gosip dengan cepat menyebar di negara Wei,hingga sahabat Xinyi dari kecil pun mendengar berita tersebut.
Dia begitu senang mendengar Xinyi terjatuh,kemudian dia segera bergegas menjenguk Xinyi untuk memastikan semua berita yang di dengar nya tidak salah.
Setelah sampai di kediaman Xinyi,dia langsung bergegas ke kamar Xinyi dan melihat keadaan Xinyi yang sebenarnya.
"Bagaimana keadaanmu?"Tanya dia dan berpura-pura khawatir.
"Aku baik-baik saja."Balas Xinyi cuek.
"Aku lega mendengar nya."Ucap nya pura-pura lega.
"Ada perlu apa kamu kemari Jane?"Tanya Xinyi dan menatap Jane dengan lekat.
"Aku di sini untuk menjenguk kamu."Balas Jane merasa heran dengan sikap Xinyi yang tidak biasanya.
"Aku baik-baik saja dan tidak ingin di ganggu sama sekali,silahkan kamu keluar!"Usir Xinyi terang-terangan.
"Kenapa kamu mengusirku?"Tanya Jane heran dengan sikap Xinyi.
"Kehadiran kamu menggangguku!"Jawab Xinyi dengan nada penuh penekanan.
"Xinyi ada apa denganmu?"Tanya Jane,karena tidak terima di perlakukan seperti ini.
"Aku begitu muak melihat kamu,karena kamu sudah mengganggu dan aku tidak bisa istirahat!"Kata Xinyi dengan ketus dan membaringkan tubuhnya.
"Kenapa kamu berubah Jadi seperti ini?"Tanya Jane dengan pura-pura sedih.
"Aku sama sekali tidak berubah,aku memang seperti ini."Jawab Xinyi begitu malas melihat Jane.
"Tidak,kamu tidak seperti ini."Sanggah Jane,begitu kekeuh dengan ucapannya.
"Mungkin hanya perasaanmu saja,silahkan kamu pergi dan aku tidak mau di ganggu oleh kamu!"Tunjuk Xinyi ke arah pintu kamarnya.
"Semoga kamu cepat sembuh."Balas Jane meninggalkan Xinyi sendirian dan pergi dengan kesal.
Saat di perjalan pulang,Jane masih bertanya-tanya dengan sikap Xinyi yang berubah drastis terhadap dirinya.
"Mungkin ini hanya perasaanku saja."Gumam Jane dengan menyakinkan dirinya sendiri.
Sedangkan Xinyi di dalam kamar merasa kesal dengan kedatangan Jane yang tiba-tiba ke kamar nya,dia masih terbayang di mana Jane mengkhianati nya.
"Aku akan membuat kamu membayarnya di kehidupan ini,kali ini tidak semudah itu kamu mempermalukan aku di hari kedewasaan diriku sendiri."Ucap Xinyi akan memperhitungkan perbuatan Jane di kehidupannya yang dulu.
Besoknya,semua orang di kediaman Xinjiang begitu sibuk menyiapkan pesta penyambutan kakak Xinyi.
Karena mendengar sang adik yang terjatuh ke dalam kolam,membuat sang kakak meminta izin pulang untuk melihat kondisi sang adik.
Bahkan saat mendengarnya saja,membuat dirinya langsung khawatir dengan kondisi sang adik dan dirinya memilih pulang dari perbatasan untuk memastikan keselamatan adiknya.
"Apakah hadiah untuk kakakku sudah di persiapkan?"Tanya Xinyi kepada pelayan pribadinya.
"Sudah,kami siapkan putri."Jawab pelayan sambil merapihkan rambut Xinyi.
"Mana pakaian yang sudah kamu siapkan?"Tanya Xinyi,karena dia harus memakai pakaian cantik saat menyambut kakaknya.
"Sudah kami siapkan putri,apakah putri akan langsung memakai nya?"Tanya pelayan dengan hati-hati.
"Siapkan air hangat,aku akan berendam dulu."Perintah Xinyi,karena merasa ingin berendam.
Pelayan segera menyiapkan keperluan Xinyi untuk berendam,bahkan bergerak dengan cepat untuk menuruti keinginan majikan nya.
Ketika semua sudah disiapkan dengan baik,kemudian Xinyi langsung membawa tubuhnya berendam dan sambil memikirkan rasa tidak percaya nya yang masih bisa melihat anggota keluarga nya sendiri.
Sedangkan di sisi yang lain,sang kakak begitu tidak sabar ingin melihat adiknya.Bahkan berfikir untuk memberikan hadiah kepada sang adik,Kemudian diri nya akan membeli beberapa barang sebagai hadiah untuk sang adik.
"Tolong berhenti di toko depan."Perintah Xintian terhadap kusir yang membawa kereta milik nya.
"Baik tuan."Jawab pelayan yang menuruti perintah Xintian.
"Kenapa berhenti? bukannya kamu dari kemarin sudah ingin secepatnya pulang?"
Tanya sahabat Xintian,karena sahabat nya meminta berhenti.
"Aku harus memberikan hadiah yang spesial buat adikku,masa aku pulang tidak membawa buah tangan sama sekali."
Kata Xintian,dia begitu bersemangat untuk bergegas membeli buah tangan terhadap sang adik.
"Apakah adikmu cantik dan imut?"
Tanya nya,saat melihat Xintian yang begitu antusias mengingat adik perempuannya.
"Sangat cantik dan bahkan begitu imut,nanti aku perkenalkan dengan adikku.Tapi setelah bertemu dengannya,awas jangan sampai kamu jatuh cinta sama adikku."Ancam Xintian sambil bercanda dan menggoda sahabatnya itu.
"Mana mungkin bisa jatuh cinta secara langsung,kamu ada-ada saja."Kata lelaki tersebut,karena begitu heran dengan ucapan sang sahabat.
"Yasudah,ayo turun.Siapa tau,kamu juga ingin memberikan hadiah buat adikku."Ajak Xintian lalu turun dari kereta.
Xintian bersama sahabat nya masuk ke sebuah toko perhiasan,kemudian dirinya melihat-lihat barang yang menurutnya cocok untuk sang adik.
"Bungkus saja yang ini."Perintah Xintian menunjuk salah satu barang yang cocok untuk sang adik.
"Baik,silahkan tunggu sebentar."Ucap sang pelayan.
Kemudian pelayan bergegas membungkus apa yang di inginkan Xintian dan langsung memberikan barang tersebut kepada Xintian.
Setelah selesai membeli hadiah untuk Xinyi,mereka langsung melanjutkan perjalanan ke kediaman Xinjiang.
Sedangkan di kediaman Xinjiang,keluarga Xintian sudah berkumpul di aula utama.
Mereka sudah bersiap menyambut kedatangan Xintian dan langsung tersenyum dengan senang,karena melihat kereta Xintian yang sudah datang di halaman kediaman mereka.
Sang adik yang sudah tidak sabar ingin memeluk kakaknya,kemudian berlari ke arah kereta.
Namun sang adik tidak mengetahui,kalau sang kakak membawa sahabat nya di dalam keretanya.
Ketika dia berlari ke kereta,sang adik langsung memeluk orang yang baru turun dari kereta tanpa melihat siapa orang yang pertama kali turun.
"Kakak,aku begitu merindukan kakak."Ucap Xinyi dan memeluk orang tesebut dengan erat.
Sahabat Xintian yang mendapatkan pelukan erat dari adik sahabatnya langsung kaget dan langsung melirik sahabatnya dengan cepat.
Xintian hanya cekikikan dengan tingkah adiknya yang ceroboh itu dan benar-benar heran dengan tindakan sang adik.
"Adikku,kamu salah peluk orang."Ujar sang kakak,karena melihat adiknya begitu erat memeluk sahabat nya.
Xinyi refleks melepas pelukannya,ketika mendengar ucapan sang kakak.
Kemudian dengan refleks nya sendiri,dia melihat orang yang sudah di peluknya begitu erat.
Xinyi merasa malu kali ini,karena dia memeluk orang asing yang baru pertama kali dilihat nya.
"Eh,maaf ya kak."Kata Xinyi yang malu dan langsung di tertawakan oleh keluarganya.
"Kamu sih,main lari dan peluk aja.Baru juga turun kakinya,udah main peluk-peluk aja."Protes sang ibu,karena putrinya yang ceroboh.
"Xinyi tidak tau,Xinyi kira kaka pulang sendiri."Elak Xinyi,karena tidak mau di salahkan.
"Yasudah,ayo masuk."Perintah Xintian,sambil mencubit pipi adiknya.
"Bu tangan kaka jahat,masa kakak datang-datang malah cubit pipi Xinyi."Protes Xinyi yang tidak terima pipinya di cubit.
Sedangkan sahabat Xintian,dia hanya tersenyum melihat interaksi kakak beradik ini.
Tapi sekarang,dia melihat Xinyi dengan tatapan berbeda.Apalagi,dirinya merasa iba dengan melihat kehidupan Xinyi yang dulu.
Mereka langsung masuk ke dalam kediaman,kemudian Xintian memperkenalkan Jiwei ke keluarganya.
Bahkan mereka menyambut hangat kedatangan Jiwei dan begitu senang Jiwei ikut bersama Xintian.
Apalagi sang ibu menyambut hangat ke datangan Jiwei,agar kediaman semakin ramai dengan banyaknya orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Murni Dewita
👣
2024-07-29
0