Kesucian yang di renggut secara paksa karena di anggap wanita bayaran, membuat Elnara hamil hingga ia terpaksa harus menikah dengan orang yang merenggut kesuciannya. Lalu bagaimana kalo ia dipaksa membuat perjanjian harus meninggalkan bayi nya setelah lahir? Sanggupkah ia bertahan hidup seatap dengan pria yang paling ia benci yang sudah menghancurkan masa depannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShiNe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terungkap
Setelah kejadian di lift itu Oma Herlina menemui Jonas, asisten sekaligus orang kepercayaan Aryan tapi sayang Jonas benar-benar sangat patuh pada Aryan. Semua rahasia Aryan tak akan pernah keluar dari bibirnya meski di ancam sedemikian rupa, tak ada yang bisa menggoyahkannya sekalipun itu nyonya besar Maheswara. Sampai akhirnya Herlina kesal dan memilih mencari tau lewat bik Ina.
Bik Ina terpaksa menceritakan semuanya pada Oma Herlina karena ia tau apa yang dilakukan Aryan sudah sangat keterlaluan pada gadis malang itu. Meski bik Ina tau Aryan sering menyewa wanita bayaran tapi baru kali ini ia melihat gadis yang kondisinya sangat mengenaskan seperti Nara. Ia bukan hanya dikira wanita bayaran tapi karena kejadian itu juga ia harus mengalami pendarahan akibat ulah Aryan belum lagi siksaan lainnya yang diberikan majikannya itu. Apalagi kemarin Aryan membawa gadis itu lagi dalam keadaan tak sadarkan diri. Sungguh tak tega bik Ina melihat keadaan gadis itu.
Meski ia tau mungkin setelah ini Aryan akan murka padanya tapi bik Ina tak peduli. Ia memilih menghentikan kegilaan Aryan dengan cara memberitahu Oma.
" Jadi begitu rupanya. Mulai sekarang kamu akan menjadi mata-mata ku di penthouse ini Ina. Kalau sampai dia berani membawa wanita bayaran lagi kesini segera beritahu aku. " titah sang nyonya besar yang hanya di jawab anggukan kepala oleh bik Ina.
Oma Herlina berniat mencari Nara, entah apa yang akan dilakukannya yang pasti ia ingin cucunya meminta maaf pada gadis yang sudah ia renggut kesuciannya secara paksa. Apalagi Nara bukan lah wanita bayaran, dan ia melakukannya bukan atas dasar mau sama mau seperti wanita-wanita yang dekat dengan Aryan. Sekarang masa depan gadis itu sudah hancur di tangan cucunya sendiri sungguh Herlina merasa gagal mendidik cucunya hingga menjadi seperti ini.
" Nara kamu gak pa-pa? " tanya Edo khawatir saat melihat Nara baru saja datang untuk bekerja. Ia baru mendengar kabar tentang apa yang terjadi semalam saat Nara dipaksa menjadi LC karena fitnahan dari teman Aryan. Ia memang sedang keluar saat itu sehingga tak tau kejadian ini.
" Eemm, saya baik-baik aja boss. " ucap Nara dengan senyum yang dipaksakan. Sungguh hatinya menangis saat ini. Bagaimana mungkin keadaannya baik-baik saja setelah apa yang sudah menimpanya.
" Aryan bawa kamu kemana? Kamu gak diapa-apain LAGI kan sama dia? " tanya Edo tanpa sadar sudah salah bicara.
Nara memicingkan matanya menatap Edo. Kalimat Edo benar-benar mengganggu pikirannya." Boss kenapa nanyanya kaya gitu? seolah-olah tau apa yang sudah terjadi sama saya sebelumnya? " Nara menatap curiga pada Edo yang tampak gugup.
Edo gelagapan mendengar pertanyaan Nara, ia baru sadar tadi kalimat yang dia ucapkan sama saja secara tak langsung ia memberitahu Nara bahwa ia tau apa yang terjadi antara dirinya dan Aryan.
" Eh, itu.... Enggak kok. Itu aku cuma salah bicara aja, aku cuma mau nanya dia macem-macem sama kamu atau gak. " ucap Edo membela diri.
" Apa yang sebenarnya terjadi? Apa boss tau sesuatu? boss menyembunyikan sesuatu dari saya, iya kan? " cecar Nara. Ia melihat gelagat aneh bossnya ." Nara yang cepat tanggap tentang kondisi orang-orang disekitarnya, membuat ia menyadari kalau......... "
" Kita bicarakan di ruangan saya. " ajak Edo. Ia tak ingin ada orang lain yang mendengar pembicaraannya dengan Nara. Gadis itu pun mengikuti Edo ke ruangannya. Ia tak sabar mendengar penjelasan Edo.
Melihat Nara yang terus menatap curiga dan terus mencecarnya membuat ia tak bisa mengelak lagi. Edo memilih mengatakan yang sebenarnya pada Nara. " Maaf Nara, saya tau kejadian yang sudah menimpa kamu waktu itu. Anak buah Aryan salah mengenali seseorang, harusnya Sofia yang melayani pria itu, tapi karena kamu memakai gaun merah seperti Sofia mereka pikir kamu adalah dia. Terlebih mereka melihat kamu keluar dari ruangan saya."
" Jadi maksud boss, anda tau kalau Aryan sudah menculik, memperkossa dan menyiksa saya? sejak kapan? " Nara berucap sambil menahan gemuruh di dadanya. Edo yang selama ini baik padanya dan selalu membantunya malah terkesan tak peduli dengan apa yang terjadi padanya. Kalau ia tak bertanya sampai kapan pria itu akan jujur padanya? pikir Nara.
" Setelah Aryan membawa kamu kerumah sakit, dia langsung kesini menanyakan siapa kamu . " jelas Edo.
" Kenapa gak langsung lapor polisi kalau tau saya mengalami semua hal mengerikan itu? " Nara tak mampu lagi menahan laju air matanya, orang yang ia percaya malah mengkhianati dan menutupi semuanya.
" Maaf... " hanya itu yang mampu Edo ucapkan, ia tak tau harus berkata apa pada Nara. Dia memang merasa bersalah tapi tak bisa melakukan apapun untuk mengembalikan semuanya.
" Boss takut sama orang kaya itu? takut bisnis boss terancam olehnya?" ketus Nara, ia tau seperti apa Aryan yang mampu membungkam semua orang, bahkan polisi saja tak berkutik dibuatnya.
Edo hanya bisa menunduk, ia tak bisa membantah ucapan Nara karena memang begitu adanya. " Tapi Aryan mengatakan akan bertanggung jawab dan akan mengganti kerugian kamu. Bahkan hutangmu pada saya juga sudah ia lunasi. "
" Jadi itu alasan Aryan membayar biaya rumah sakit ibu saya dan melunasi hutang saya sama boss? untuk menebus kesucian saya yang ia renggut paksa? Anda pikir masa depan saya yang sudah hancur bisa diganti dengan uang? Saya memang butuh uang tapi bukan berarti saya akan menjual tubuh saya! " Nara semakin kesal mendengar apa yang dikatakan oleh bossnya. Semudah itu Aryan menganggap masalah mereka selesai hanya dengan uang. benar-benar pria brengssek, pikir Nara. Ia berharap tak akan pernah lagi bertemu dengan pria itu, Nara benar-benar membenci Aryan sampai ke tulang-tulangnya.
" Maaf Nara... "
" Maaf gak akan mengembalikkan semuanya! saya resign! " setelah berkata begitu Nara pergi dari ruangan Edo dengan perasaan campur aduk antara kecewa, kesal, sedih semua menjadi satu. Yang lebih parahnya ia harus menanggung itu semua sendirian.
Hampir dua bulan semenjak kejadian malam penuh jerat gairah itu , Nara bertekad melupakan semua dan memulai hidup baru. Awalnya ia berniat pulang kampung saja bersama ibunya. Namun kondisi sang ibu yang tidak memungkinkan untuk perjalanan jauh membuat gadis itu akhirnya memilih bertahan di ibu kota. Ia pun sudah mendapat pekerjaan baru setelah resign dari tempat karaoke milik Edo.
" Ibu , Nara pergi dulu. Doakan hari ini banyak pelanggan , supervisor menjanjikan bonus kalau banyak tamu yang datang ke butik. " pamit Nara, kemudian mengecup kening sang ibu yang tak bisa banyak bergerak dari tempat tidurnya.
" Hati-hati Nak , Doa ibu selalu bersama mu. " ucap Yunita melempar senyum dengan kedua matanya yang sayu.
.
...****************...
ingat ya, kalau hidupmu berantakan itu mungkin balasan dari tuhan atas kelakuanmu yang sudah mencuri karya saya.