NovelToon NovelToon
When You Forget

When You Forget

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / CEO Amnesia / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Disakiti, diselingkuhi, tidak dianggap sebagai istri. Itulah yang dialami oleh Sara selama tiga tahun pernikahannya.
Awalnya dia berniat bertahan karena keluarganya memerlukan kebesaran nama suaminya untuk bertahan dalam bisnis. Tapi dia tak tahan lagi.
Lalu kecelakaan terjadi, membuat suami yang tidak pernah mencintainya berubah.
Apa Sara membatalkan niatnya untuk berpisah? Atau dia tetap dalam pendiriannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Sayang ... Sayang ... Sayang!"

Sara mencari suaminya yang menghilang setelah mereka menikah. Tapi tidak menemukannya dimanapun. Setelah mencari selama beberapa menit akhirnya Sara menemukan Marco, keluar dari ruangan Nyonya Besar.

"Sayang!! Aku mencarimu dari tadi" kata Sara tidak menyadari perubahan raut wajah suaminya.

"Sayang, ayah dan ibuku ingin pamit. Mereka akan pulang sekarang. Mereka ingin memberikan sesuatu padamu" lanjut Sara gembira.

"Apa?" tanya suaminya.

"Kalau aku yang mengatakannya, kau tidak akan terkejut nanti. Ayo!!" ajak Sara tapi tangannya ditepis oleh Marco.

"Apa yang bisa mereka berikan padaku?! Uang? Perusahaan? Apa?!"

Sara melihat raut wajah suaminya dan merasa ada yang aneh. Baru saja mereka gembira merayakan akhir cinta yang berujung pada pernikahan. Tapi kenapa Marco tampak tidak senang?

"Sayang, kenapa?" tanyanya mulai merasa aneh.

"Katakan apa yang akan mereka berikan!! Katakan dengan jujur apa yang akan mereka berikan padaku!!" teriak Marco sembari memegang kedua bahu Sara dan mengguncangnya kuat-kuat.

"Aduhhh! Sakitt!! Kenapa kau marah Sayang? Ayah dan ibuku ingin memberi hadiah untukmu yang resmi menjadi menantu mereka" jawab Sara meringis kesakitan.

"Katakan saja apa yang akan mereka berikan padaku!!! Apa yang bisa diberikan orang tua miskin seperti mereka selain HUTANG!!!"

Sara terpaku. Diam dan melihat wajah penuh amarah suaminya.

"Hutang?" tanyanya tidak mengerti.

"Orang tuamu! Ayah dan ibumu mengambil hutang dengan membawa namaku! Apa itu benar?!"

Berhutang dengan membawa nama Marco? Apa Marco membicarakan kegiatan ayah dan ibu Sara yang datang ke bank untuk mengambil pinjaman modal beberapa waktu lalu? Apa keduanya benar-benar memakai nama suaminya untuk berhutang? Tidak mungkin.

"Tidak. Tidak mungkin. Ayah dan ibu pasti memiliki alasan untuk ini"

"Alasan?? Kau sudah tahu kalau aku tidak suka siapapun memanfaatkan ku. Dan Kau!!! Kau sebagai wanita yang paling mengenalku!! Ternyata memanfaatkan ku??!!"

"Aku? Tidak. Tentu saja aku tahu kalau kau tidak mau dimanfaatkan. Tapi aku yakin ini hanya kesalah pahaman. Orang tuaku tidak mungkin melakukannya. Apalagi memakai namamu untuk mengambil pinjaman" jawab Sara bingung.

"Orang bank menghubungi nenekku. Katanya ayahmu mengambil pinjaman dengan jumlah besar dan membawa namaku!"

Kali ini Sara tidak bisa menyangkal lagi. Meski dia tidak tahu bagaimana kronologi yang sebenarnya. Tapi kalau orang bank yang menghubungi Nyonya Besar, maka hal itu bisa dipastikan benar.

"Marco sayang, mereka tidak mungkin memintamu untuk membayar pinjaman. Aku bisa jamin itu. Mereka pasti hanya membawa namamu untuk melancarkan proses. Bukan mengharapkan kau membayar pinjaman mereka"

"Bukankah kau sudah tahu kalau aku sangat membenci orang yang memanfaatkan ku? Memanfaatkan nama besar keluargaku? Tidakkah seharusnya kau memperingatkan mereka??"

"Sayang. Aku ... Aku sama sekali tidak tahu kalau ayah pergi ke bank. Aku tidak tahu" ucap Sara lalu berusaha memegang tangan suaminya.

Tapi Marco kembali menepisnya.

"Ternyata kau sama saja dengan wanita lain yang ingin memanfaatkan keluargaku! Aku menyesal menikahi mu. Tidak. Aku menyesal telah mengenalmu!!!" kata Marco lalu pergi meninggalkan Sara berdiri dengan baju pengantinnya di lorong rumah keluarga Varamus.

Sejak saat itu, Sara terus berusaha mendekati Marco. Berusaha meluruskan masalah tentang orang tuanya. Berharap Marco memahami kalau ayah dan ibunya hanya meminjam nama Marco untuk memuluskan proses pinjaman saja. Tapi suaminya itu sangat sulit ditemui.

Dengan alasan sibuk bekerja, Marco berhasil membuat Sara sebagai satu-satunya pengantin yang tak disentuh ketika malam pertama.

Beberapa kali Marco sempat mencium dan menyentuh tubuh Sara, tapi semuanya hanya didasarkan kebencian. Menjadikan sentuhan itu tak berarti lagi karena selalu berakhir dengan cercaan. Tanpa ada penyelesaian sama sekali.

Tapi malam ini, Sara terbangun dan mendapati pria itu tepat diatas tubuhnya. Membuka bajunya, menyentuhnya, menjilatnya dan ... . Saat Sara berpikir pria itu tak akan pernah melakukan yang lebih lagi. Celananya telah terlepas. Dan pria itu telah bersiap untuk memasukinya.

Sara mulai takut. Dia takut semua sentuhan ini akah berakhir dengan penyelesaian pria itu. Dia mulai meronta, menolak semua sentuhan yang dilakukan pria itu.

Tak lama, pria itu tiba-tiba memasuki tubuhnya. Dengan sebuah bagian tubuhnya yang pernah Sara lihat sedang menggoda wanita kecil.

Penolakan Sara semakin kuat. Bersamaan dengan gerakan pria itu yang konstan. Menekan jalur napasnya dan membuat Sara merasakan penghinaan besar karena pria itu akhirnya berhasil menerobos pertahanan terakhirnya.

Air mata mulai mengalir membasahi bantal ketika pria itu terus menekannya. Dan setelah beberapa saat, pria itu membisikkan kata cinta.

Sara melihat pria itu. Dan dia melihat seorang pria dari waktu tiga tahun yang lalu. Seperti sebelum kekacauan itu terjadi. Sebelum hadirnya wanita kecil itu. Sebelum semua prasangka merusak segalanya.

"Sayang. Bolehkan aku ... "

Pria itu mencoba mengangkat tubuhnya.

"Aku ... "

"Mungkin dengan posisi ini, kau akan lebih menikmatinya" ucap pria itu lalu mengeluarkan bagian tubuhnya dan duduk di bagian bawah ranjang. Memberi kesempatan bagi Sara memutuskan apakah pergumulan ini bisa berlanjut atau tidak.

Sara menghentikan pikirannya yang sibuk dan mulai bangun. Mengambil inisiatif untuk berada di atas pangkuan pria itu dan merasakan kenikmatan yang sangat berbeda.

Peluh mengalir di punggung Sara saat dia terus bergerak naik turun di atas pangkuan pria itu. Rasa menggelitik tajam di bagian bawah perutnya semakin menguat dan mendadak ... Tubuh Sara melemah. Dia telah mencapai puncak.

Pria itu mengangkat tubuh Sara dan membaringkannya perlahan di atas ranjang. Lalu berusaha menyelesaikan apa yang telah dimulai.

Dengan indera perasa yang lebih tajam karena pasrah, akhirnya Sara bisa menikmati semua sentuhan pria itu. Bahkan gerakan jari pria itu di seputar buah dadanya membuat Sara menggeliat lembut. Suara tawa kecil bersahutan diantara keduanya. Membuat suasana malam itu menjadi lebih hangat.

Pria itu terus bergerak kemudian berhenti dan mengerang pelan.

"Akhirnya ..." kata pria itu lalu mencium Sara dengan mesra.

Setelah keintiman yang tak tahu berlangsung berapa lama, keduanya tertidur.

Sara bangun dalam keadaan lelah. Dia membuka mata dan mencium bau harum yang tajam. Matanya terbuka, menemukan seikat bunga mawar kuning.

Dia menyentuh kelopak bunga yang paling dia sukai itu. Ternyata Marco masih mengingat bunga favoritnya. Tangannya terhenti saat menyadari sesuatu.

"Aku tidak seharusnya melakukan ini" katanya menyesal. Dia segera bangun dan mandi. Lalu keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah. Tak sengaja bertemu Nyonya Besar yang sedang makan.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Nyonya Besar.

"Bekerja"

"Apa kau ingin membodohi ku? Tidak ada yang bekerja di hari Sabtu, termasuk petugas kebersihan. Kecuali kau ingin mencuri rahasia perusahaan"

Sara ketahuan. Dia mencoba mencari alasan lain tapi tak bisa menemukannya dengan cepat.

"Saya hanya ingin pulang" jawabnya jujur.

"Kau ingin pulang ke orang tuamu? Kenapa? Apa orang tuamu mendapatkan undangan ke pesta malam ini dan kau ingin ikut?"

Tidak terpikir sama sekali Sara akan menghadiri pesta malam ini.

"Tidak, saya hanya ingin pulang"

"Pulanglah! Dan pastikan kau tetap disana. Karena malam ini adalah waktu penting untuk Marco dan calon cucu menantuku. Tidak ada tempat untukmu!"

Sara melihat Nyonya Besar dan bisa memastikan apa yang ada dalam masa depannya dengan pria itu.

Tidak ada. Tidak ada masa depan sama sekali.

"Baik" jawab Sara lalu pergi.

Lalu keluar dari rumah keluarga Varamus.

1
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
kalo sampe kamu membelot naya gara gara diperkosa naya .. nama NOEL aku ubah jadi TOEL..... 🤣🤣🤣🤣
Lia Haeliah
jangan sampe si Noel bersekutu dengan naya
Lia Haeliah
semoga cepat ketauan Marco ga amnesia, pergi aja sementara sara daripada kek orang linglung
yumin kwan
kasihan sara... kapan Marco bergerak, tunda terus tunda terus, yg ada ntar sara keburu minggat baru tau rasa
Lia Haeliah
ini ceritanya bagusss ❤
Lia Haeliah
nyesek amay ya jadi Sara
Adinda
Sara dijadikan babu oleh keluarga marco
Lia Haeliah
naya perempuan ular 😡
Lia Haeliah
Sara harus bahagia...
yumin kwan
kok makin ke sini makin kesel ma Marco ya....mau aja dibodoh2i ma Naya.
Mutia Agustin
sejauh ini lumayan bagus ceritanya
Sahriani Nasution
suka ceritanya
Lia Haeliah
naya... naya... ga ada kapok nya
Lia Haeliah
bagusss
Lia Haeliah
semoga Sara hamil & bisa pergi sementara dari Marco, biar sehat mental bumil
Lia Haeliah
pergi aja Sara jangan balik lagi, kesian 🥺
Lia Haeliah
lanjutkan kakak ceritanya seruuuu
Queen AL
sorry berhenti baca
Queen AL
kenapa harus sara bertahan sih. bisa bikin sara prg tidak. lama2 bosan baca novelnya
Lia Haeliah
setelah tau nanti naya seperti apa, nenek akan langsung mati berdiri 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!