NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Muda

Istri Kecil Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: NG STORY

Shaerin seorang gadis cantik yang berusia 18 tahun, hidupnya yang tidak berkecukupan dan sederhana kadang-kadang menjadi ejekan di sekolahnya.

Dia memiliki kekasih dan sahabat yang selalu menyemangatinya dan membantu kerap jika Shaerin sedang dalam masa sulit.

Tapi tanpa disangka, mereka berdua justru telah mengkhianati Shaerin dengan hubungan gelapnya, hal itu membuat Shaerin kecewa dan sakit hati.

Suatu hari dirinya diharuskan menikah oleh sang Ibu untuk melunasi semua hutangnya kepada keluarga Algio, Shaerin di nikahkan dengan anak tengah dari keluarga Algio.

Sifat laki-laki itu berbanding balik dengan Shaerin. Cuek, kasar dan keras kepala. tapi jauh dari itu semua ternyata ia memiliki trauma masa kecil yang membuatnya menjadi sangat menderita.

Akankah Shaerin dapat membantu laki-laki itu untuk menghilangkan rasa trauma masa kecilnya? Karena mau bagaimanapun mereka menikah tanpa di dasari cinta dan hanya di atas kertas saja. ataukah mereka akan saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NG STORY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Shaerin membuka matanya begitu merasakan sinar matahari yang masuk kedalam kamarnya.

Ia terkejut dan buru-buru melihat jam kecil yang ada di atas laci, matanya membulat melihat jam yang sudah menunjukan pukul enam pagi.

"Belum aku menunggu bus di halte." gumamnya sambil beranjak dari kasur.

Terlihat Ziel yang memasuki kamarnya, ia dengan begitu jelas melihat kepanikan istri kecilnya yang sedang berlari kearah kamar mandi.

"Dia memakai pakaian seperti itu? habis dari mana dia semalam?" tanya Ziel pada dirinya sendiri.

Hendak membangunkan Shaerin tetapi karena gadis itu sudah bangun ia kembali keluar kamar dan pergi menuju ruang makan.

Disana sudah ada Revana, Axton, Jayendra, Clarie dan juga adiknya yang bernama Kenan.

"Tuan muda, apakah Nona Shaerin sudah bangun?" bisik Tiara saat itu.

"Hm." hanya itu yang keluar dari mulut Ziel, Tiara pun kembali memundurkan langkahnya dan berdiri di belakang tubuh Ziel.

"Kita harus menunggu siapa lagi Pah?" tanya Kenan yang merupakan anak bungsu.

Usia kinan tidak jauh dengan usia Shaerin, laki-laki itu masih menginjak kelas 3 SMA sama halnya seperti Shaerin.

Axton memasukan Kenan ke sekolah elite dan bagus yang ada di kota itu, karena Kenan sendiri yang memintanya walaupun dia bagian dari keluarga Algio, media tidak banyak membicarakannya karena memang Kenan sendiri yang tidak ingin menampilkan wajahnya di televisi ataupun majalah.

Jadi hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui siapa Kenan sebenarnya.

"Kita tunggu Shaerin, istri Ziel." jawab Axton tanpa melihat kearah anaknya karena sedang fokus membaca koran.

"Istri kak Ziel? maksud Papah-"

"Jangan bicarakan itu, aku jadi tidak nafsu makan setelah mendengar nama itu." potong Revana dengan cepat.

Tiara yang mendengar itu tidak bisa berbuat apa-apa. "Nona kecil kenapa lama sekali? aku sangat mengkhawatirkannya." gumamnya dalam hati sambil terus menatap kearah lantai atas dimana kamar Ziel berada.

Beberapa menit kemudian Shaerin sudah turun ke lantai bawah, ia sudah memakai pakaian sekolahnya dengan lengkap.

Tadinya ia hendak pergi begitu saja tapi setelah melihat keluarga suaminya sedang berkumpul di meja makan ia pun lebih memilih untuk menghampirinya.

"Nona lebih baik sarapan dulu saja, nanti Nona akan di antar oleh sopir." ucap Tiara mempersilahkan Shaerin untuk duduk disebelah Ziel.

"Baiklah, Bi."

Ada sepasang mata yang selalu memperhatikannya, siapa lagi jika bukan Kenan.

Laki-laki itu tidak tahu mengenai pernikahan kakak keduanya karena memang pernikahannya pun di rahasiakan dan lebih terkejutnya lagi karena istri kakaknya yang masih sedang bersekolah.

"Apakah kakak salah mencari istri untuknya?" gumam Kenan kebingungan.

Sedangkan Shaerin berusaha untuk tetap tenang walaupun hatinya merasa sangat tidak nyaman.

Revana saat ini hanya memperdulikan Clarie saja, wanita paruh baya itu meletakkan lauk yang baru saja ia ambil di piring Clarie.

"Karena kau sedang hamil, tunda dulu kegiatan syutingnya sampai anak kamu sudah lahir." ucap Revana

Clarie menganggukan kepalanya lalu mulai melahap makanan itu, Axton yang memperhatikan Shaerin dari tadi pun melakukan hal yang sama seperti istrinya.

"Ini makanlah, sekolahlah dengan yang rajin ya, Sheaerin." ucapnya sambil tersenyum hangat.

Gadis itu hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum canggung, ia pun mulai menyuapi makanan itu kedalam mulutnya.

Beberapa menit setelah selesai dengan aktivitas sarapannya, Shaerin sudah berada di halaman depan rumah bersama dengan Tiara, Kenan dan juga suaminya.

"Ini ambilah, Nona." ujar Tiara sambil memberikan kotak bekal kepada Shaerin.

"Eh tidak usah Bi." Shaerin hendak menolaknya karena tidak ingin merepotkan.

"Tidak apa-apa Nona, aku sengaja membuatnya untuk Nona bekal ke sekolah."

Shaerin tersenyum lalu membawa kotak bekal yang diberikan oleh Tiara tadi dan memasukannya kedalam tas.

Ziel dari tadi hanya diam saja sambil menyilangkan tangannya di dada.

"Biarkan Kaivan yang mengantarkanmu." ucapnya dingin

"Lalu aku bagaimana kak?" tanya Kenan berharap diantarkan juga oleh Asisten pribadi kakaknya itu.

"Bukankah kau mempunyai mobil sendiri?" tanya Ziel.

"Memang tapi aku malas membawanya, bagaimana jika aku diantarkan oleh kak Kaivan saja?" Kenan menawarkan dirinya sendiri.

"Tidak, bawalah mobil."

"Tapi kak-"

"Mau aku potong uang jajanmu, Kenan?"

Kenan terdiam sambil menahan kesal, bisa gawat jika Ziel tidak memberikannya lagi uang jajan.

Walaupun Axton selalu memberikannya uang tapi Ziel juga memberikannya uang karena dia selalu memintanya dengan paksa.

"Baiklah..."

Shaerin masuk kedalam mobil saat Kaivan menyuruhnya untuk segera berangkat, ia berpamitan kepada Tiara dan juga suaminya.

Walaupun Ziel tidak menggubrisnya tapi dengan sabar Shaerin tidak meluapkan emosinya saat itu.

Dari tadi Kaivan selalu memperhatikan Nona kecilnya di kaca spion mobil.

"Nona apakah saya boleh bertanya sesuatu?" tanya Kaivan hati-hati.

"Menanyakan soal apa?"

"Ini tentang tuan muda, apakah tadi malam dia seperti sedang bermimpi buruk?"

Shaerin terdiam untuk waktu yang cukup lama, tiba-tiba saja ia mengingat akan satu hal.

Flashback on...

Shaerin lebih memilih untuk tidur disamping Ziel yang saat itu sedang bermimpi buruk.

Wajah laki-laki itu terlihat pucat dan keringat membasahi baju yang dikenakannya saat ini.

Shaerin membiarkan lengan kanannya dijadikan bantal untuk Ziel sedangkan tangan kirinya menepuk lembut punggung laki-laki itu.

Mereka berdua tidur miring dan saling berhadap-hadapan.

Karena perbuatannya itu Ziel tidak bermimpi buruk lagi, terlihat ia kembali tertidur nyenyak karena merasakan seseorang yang sedang memeluknya.

Flasback off...

"Memangnya kenapa?" tanya Shaerin tiba-tiba saja penasaran.

"Aku khawatir jika Tuan muda bermimpi buruk, dia memiliki gangguan stress pascatrauma sehingga membuatkannya menjadi selalu bermimpi buruk saat sedang tidur, setiap satu minggu sekali dia harus pergi ke psikologi untuk memeriksakan keadaannya,"

"Tuan muda juga tidak akan bisa tidur jika menjelang malam hari, karena takut dengan mimpi buruknya."

"Kenapa bisa seperti itu? apakah ada yang membuatnya menjadi seperti itu?" tanya Shaerin lagi.

"Sepertinya Nona kecil sangat ingin mengetahuinya ya? jika punya waktu luang aku akan menceritakannya nanti." seru Kaivan sambil tersenyum tipis.

Shaerin mengerutkan keningnya lalu kembali menyenderkan punggungnya di pembatas kursi.

"T-tidak kau yang memulainya duluan ya dan juga jangan memanggilku dengan sebutan Nona kecil seperti itu, aku jadi merasa seperti anak kecil."

"Hahaha, Tuan besar akan marah jika aku memanggil namamu dengan sebutan lain, aku lebih nyaman memanggilmu dengan sebutan Nona Kecil." kata Kaivan kembali melihat Shaerin dari arah kaca spion.

"Baiklah, terserah kau saja."

1
febby fadila
nggak ada tobat2x si naera ini
febby fadila
alhmdlah akhirx setelah sekian purnama menunggu selamat ya buat ziel dan sheurin semoga sehat sampai lahiran
febby fadila
waaa alice jodoh untuk kaivan tu
febby fadila
sabar sheurin trus berdoa dan berusaha
febby fadila
knp muter2 mulu si ceritax kapan ziel ngaku klw sheurin itu istrix
febby fadila
emang sheurin aja yg bodoh...
febby fadila
hadeee dasar ular
febby fadila
ibu macam apa seperti itu
febby fadila
berarti jayandra anakx adrian dan ravana...
febby fadila
waaa ada udang di balik bakwan di keluaraga axton
febby fadila
idiii naera bilang sherin pelacur tp dia sllu berhubungan badan denga karel
febby fadila
kasihan sherin kena masalah mulu
febby fadila
nggak usah urusin rmah tangga orang urusin aja istrimu itu
febby fadila
ini yg namax pagar makan tanaman
alin soebank
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
alin soebank
bikin Ziel bucin akut thor
Enitritrieni trieni
Luar biasa
Cherry Bloosem
cerita nya muter2 situ aja,,kapan si ziel ngaku mereka suami istri..lama banget,,dri awal smpai episode ini berantem terus..
s
menggendongnya
Fahri Surbakti Fahri
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!