Amy terpaksa harus menjadi pengasuh Reo Onsi Nagato, anak dari duda Shiro Yuki. Yang ternyata adalah seorang CEO.
Tapi kemunculan sang mantan istri, yang ternyata adalah seorang artis terkenal. Membuat kisah mereka menjadi tidak biasa.
Bagaimana Amy harus bersikap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tompealla kriweall, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sang Artis
"Maaf. Aku datang mengacaukan acara sarapan pagi kalian semua."
Seorang wanita cantik, dengan bentuk tubuh yang proporsional bak model, berjalan mendekat sambil mengucapkan kata maaf.
Amy, terbelalak kaget dan merasa sangat surprise, melihat siapa tamu keluarga Nagato sepagi ini. Sebab wanita cantik tersebut adalah artis sekaligus model papan atas, sosok idola Amy sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas.
"Lay Sanespere?"
Tapi rasa terkejut Amy bertambah lagi, sebab tuan rumah justru bersikap dingin dan tidak menyambut tamunya itu dengan ramah.
Pada saat Amy melihat ke arah Tuan Besar Yuki Nagato dan istrinya, Cresentia, wajah kedua orang yang sudah berumur dan sangat dihormati di rumah ini tampak dingin dan tidak bersahabat. Karena pertanyaan yang tidak mengenakkan bagi telinga siapa saja orang yang mendengarnya tadi, merupakan pertanyaan yang diajukan oleh Cresentia sendiri, sebagai Nyonya Besar di rumah keluarga Nagato ini.
Begitu juga pada saat Amy melihat ke arah Shiro Yuki, yang terkesan tidak peduli. Bahkan dia meminta kepada anaknya, Reo, untuk segera menyelesaikan sarapannya.
"Reo, Sayang. Lekas selesaikan makannya, kemudian belajar bersama dengan mama Amy." Reo hanya mengangguk, dan tidak membantah perintah dari papanya.
Reo juga tidak peduli dengan kedatangan tamu tersebut, bahkan melihat pun tidak. Dia tampak sibuk dengan piringnya, yang baru saja diisi oleh Amy tadi.
"Sayang, Reo. Kamu sangat tampan."
Lay Sanespere, berjalan mendekat ke tempat duduk Reo. Dia berusaha untuk menyentuh Reo, tapi tangannya segera di tepis oleh Shiro Yuki. Bahkan Cresentia akhirnya berdiri, kemudian meminta kepada Amy, untuk mengajak pergi cucunya dari meja makan.
"Amy, tolong ajak Reo makan ke teras belakang, atau balkon ya!"
Amy yang belum mengetahui situasi apa yang terjadi pagi ini, hanya menuruti perintah dari Cresentia.
"Ayok Sayang!" ajak Amy, dengan membawa piring yang tadi digunakan oleh Reo untuk sarapan. Bahkan makanannya belum sempat di makan Reo, meskipun hanya sesuap saja.
Reo menurut. Dia berjalan terlebih dahulu, disusul oleh Amy di belakang.
"Sayang, tunggu Mama!"
"Tidak perlu! Cepat bawa Reo pergi dari ruang makan ini Amy!" teriak Cresentia, membuat Amy tidak jadi menghentikan langkahnya.
"Mi. Lay datang ingin bertemu dengan Reo. Dia anak kandung Lay Mi," protes Lay Sanespere, meminta belas kasihan. Supaya dia diijinkan untuk bertemu dan berbincang dengan anaknya, yaitu Reo Onsi Nagato.
"Cihhh! Dasar tidak tahu malu! siapa yang dulu mencampakkan dia? Siapa yang pergi meninggalkannya, di saat dia masih sangat kecil dan memerlukan ASI serta pelukan hangat seorang Mama?" Cresentia bertanya dengan histeris, pada tamunya itu.
Shiro Yuki dan papinya, Yuki Nagato, hanya diam saja tanpa menyahuti perdebatan kedua wanita beda usia itu.
Bahkan Shiro Yuki justru melanjutkan sarapan paginya, yang terganggu dengan adanya tamu tersebut. Semua kejadian yang terjadi ini, seakan-akan tidak mempengaruhi apapun yang dia kerjakan.
"Mas. Tolong bicara sama mami! Kita berdua masih bisa memperbaiki hubungan kita kan Mas? Jadi bilang sama Mam, jika kita akan segera rujuk!"
Cresentia dan Yuki Nagato mengerutkan keningnya, mendengar perkataan yang diucapkan oleh Lay Sanespere. Ternyata Lay Sanespere adalah matan menantunya, mamanya Reo. Yang tentu saja merupakan mantan istrinya Shiro Yuki.
"Apa Kamu tidak punya muka? Ke mana rasa malu yang Kamu miliki? Dasar wanita tak punya pendirian!"
Makian demi makian terdengar keluar dari mulut Cresentia, yang sepertinya ingin mengeluarkan semua amarahnya. Dia merasa kecewa dan marah, yang sedari dulu terpendam. Sekarang baru bisa dia keluarkan pagi ini, dengan kedatangan orangnya secara langsung.
"Mi..."
Yuki Nagato memanggil istrinya, memberikan peringatan supaya menahan diri dan tidak marah-marah. Meluapkan emosi yang ada di dalam hatinya, yang terpendam sejak 3 tahun yang lalu.
"Pi, dia pantes mendapatkan makian dari Mami. Dia juga tidak bisa dikatakan sebagai seorang mama, sebab dia tidak mempunyai hati. Dia tega meninggalkan seorang bayi, hanya demi mengejar karir yang tidak seberapa. Apa dia berpikir keluarga kita tidak mampu memberinya kemewahan, lebih dari gajinya sebagai seorang model dunia!"
Cresentia benar-benar tidak bisa mengendalikan emosi, begitu melihat mantan menantunya itu.
"Mi. Mami harus tahu alasan Lay melakukan semua itu," keluh Lay Sanespere, yang tidak mau disalahkan begitu saja atas kejadian yang terjadi pada saat itu.
"Lay menyesal telah pergi dan meninggalkan Reo. Lay datang untuk menebus semua kesalahan yang pernah Lay lakukan Mi, Pi."
"Mas, tolong beri pengertian kepada mami dan papi," pinta Lay Sanespere, pada mantan suaminya itu.
Ternyata kedatangan Lay Sanespere mempunyai niatan untuk kembali rujuk dengan Shiro Yuki.
Dan mamanya Reo ini sengaja datang, dengan segala penyesalan yang dia miliki, karena telah meninggalkan anak dan suaminya, hanya demi mengejar karirnya di dunia artis dan model dunia.
*****
Lay Sanespere memang berprofesi sebagai artis dan model, yang sedang naik daun pada saat itu.
Dia terpaksa menerima ajakan Shiro Yuki untuk menikah, juga bertujuan untuk menaikkan pamor dan namanya, supaya lebih dikenal masyarakat luas. Sebab Shiro Yuki bukankah seorang pemuda biasa, tapi Tuan Muda dari keluarga Nagato, yang tentunya akan mewarisi semua usaha papinya, dengan usahanya yang begitu banyak diberbagai bidang, dan tergabung dalam sebuah perusahaan bernama Nagato Group.
Lay Sanespere, akhirnya mencapai tujuannya. Dia semakin dikenal, dan banyak mendapatkan tawaran untuk pemotretan dan peragaan busana. Baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri.
Karirnya semakin menanjak, justru pada saat dia hamil anak pertamanya, setelah satu tahun menikah dengan Shiro Yuki.
Suaminya selalu memberikannya kemewahan dan memanjakannya, dengan cara tidak memberikan batasan atau melarang kegiatannya sebagai seorang model dan artis.
Tapi kebimbangan Lay Sanespere adalah, dia sangat menyayangi dan mencintai profesinya itu, sehingga harus memilih antara keluarga dan karir. Padahal saat itu dia mendapatkan tawaran untuk menjadi model dunia yang berpusat di Paris.
Dengan demikian, dia terpaksa meninggalkan anaknya, Reo, yang pada saat itu masih bayi berusia 2 bulan.
Lay Sanespere bahkan tidak mau memberikan ASI eksklusif pada Reo sejak lahir, karena takut bentuk tubuhnya akan rusak akibat menyusui.
Tapi kini dia sendiri yang datang mencari keberadaan anaknya, yang tidak pernah dia pedulikan sejak dulu.
Lay Sanespere tidak pernah bertanya kabar tentang anaknya, Reo, meskipun itu hanya sekedar lewat telpon ataupun pesan. Kesibukannya di luar negeri sebagai model internasional telah menghabiskan waktunya, sehingga melupakan keberadaan anak kandungnya sendiri.
Jika untuk Shiro Yuki, itu tidak masalah. Sebab tiga bulan setelah kepergiannya, Shiro Yuki telah menandatangani permohonan cerai Lay Sanespere, yang tidak mau memenuhi permintaannya untuk pulang ke indonesia. Memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya dengan pergi tanpa pamit
Akhirnya happy ending untuk Tuan Muda Reo 😁 jdi seperti tante online yg ngikutin dari kecil sampai nikah. Tinggal jadi nenek online aja nih 😁
Sukses terus ya thor dgn semua karya-karya nya😍😎 Semangat