Ini adalah kisah cinta posesif seorang duda kaya bernama Dave Enderson. Seorang Billionaire yang telah menemukan kembali cintanya setelah ia lama bercerai dari istrinya.
Valerie Florencia adalah wanita yang sudah membuat Dave jatuh hati pada pandangan pertama.
Mampukah sang Billionaire itu meluluhkan hati wanita yang ia cintai ?
Dan bisakah Valerie mencintai Dave sebesar ia mencintai mantan suaminya dulu ?
Ini adalah sekuel dari Rahim bayaran Mr Julian Alexander.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Watilaras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara sekolah Elenor
Sesampainya Vale di ruang kerjanya di kantor. Seperti biasa Valerie menyalakan laptopnya dan bersiap untuk beraktivitas.
Valerie selaku bersemangat setiap kali ia memulai harinya dalam berkerja.
Sambil menunggu laptopnya siap. Valerie kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi Julian.
"Halo Valerie, tumben kamu menelpon ku." sapa Julian dari sebrang telepon. Ketika ia menerima panggilan telepon dari Valerie.
"Aku hanya ingin memberi tau mu. Jika besok Elle ada lomba memasak bersama keluarga di sekolahnya. Elle tadi pagi memberi tau ku, dan ia berpesan agar aku menghubungi mu. Elle ingin kita menemaninya." ucap Valerie pada Julian. Memberi tau kegiatan acara sekolah putri mereka.
"Jam berapa acaranya?" tanya Julian dengan nada suara khasnya.
"Acaranya akan di mulai jam sembilan pagi sampai selesai. Jika kau tak bisa datang tidak apa apa. Bisa di wakilkan oleh Dave."
"Tentu saja aku bisa datang. Jangan di wakil kan. Kita akan temani Elle bersama sama." ucap Julian dari sebrang telepon.
"Oke kalau begitu,, sampai jumpa besok"
"Bye Valerie."
🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Dan, keesokan harinya. Vale dan Elenor datang ke sekolah dengan di antara oleh Dave.
Ketika itu mereka baru saja tiba di sekolah Elle. Dan masih berada di tempat parkiran mobil.
Dan tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti tepat di sisi mereka yang saat itu baru saja turun dari mobil.
Julian turun dari mobil dengan mengenakan baju kemeja berwarna biru tua dan celana panjang hitam.
"Daddy." seru Elenor seketika. Saat melihat Julian keluar dari mobilnya.
Elle pun kemudian langsung berlari ke arah Julian. Julian menyambut kedatangan Elenor dengan senyum yang mengembang penuh kebahagiaan.
Kedekatan Elle dan Julian memang sangat intens. Jika mereka sudah bersama, keakraban ayah dan anak itu seolah tidak terpisahkan.
Dave yang menyaksikan interaksi antara julian dan Elenor pun menjadi sangat iri. Dave iri dengan kedekatan yang Julian tujukan pada Elenor. Seorang pria matang akan terlihat lebih gagah dan perkasa jika sudah di pangil Daddy. Sedangkan Dave justru mengalami sebuah dilema untuk bisa cepat memiliki keturunan.
Valerie yang menyadari jika suaminya sedang memperhatikan keakraban Julian dan Elenor. Kemudian menggenggam tangan Dave dengan erat. Yang saat itu berdiri di sisinya.
"Kita juga akan memilikinya sayang." bisik Vale pada Dave.
Dave kemudian menengok ke arah Valerie dan mengembangkan senyum manis.
"Kau selalu bisa membuat aku tenang sayang." puji Dave pada Vale.
Dave kemudian meraih jari jemari Valerie dan menautkannya dengan kedua telapak tangannya.
Lalu ia mencium punggung tangan Valerie dengan manis. Dan apa yang di lakukan Dave pada Valerie tidak luput dari perhatian julian.
"Ayo kita masuk ke dalam." ajak Julian. Mengalihkan perhatian pasangan suami-istri itu yang sedang menikmati romantismean mereka.
Julian mengandeng tangan Elenor ketika memasuki halaman sekolah.
Sedangkan Vale dan Dave mengikuti dari belakang.
Acara lomba pun di mulai. Setiap siswa dan siswi kini sudah di dampingi oleh kedua orang tua mereka masing-masing.
Begitu pula dengan Elenor. Kini di sampingnya sudah ada Julian dan juga Valerie.
Sedangkan Dave duduk di sebuah bangku di sudut ruangan. Dan menyaksikan para orang tua yang sedang mengikut lomba memasak bersama putra dan putri mereka.
Dave memperhatikan setiap gerak gerik Julian yang seringkali mencuri pandang terhadap istrinya. Julian sepertinya tidak peduli jika ada Dave di sana.
Dan sepertinya Valerie juga nampak larut dalam acara tersebut. Wanita berumur 27 tahun itu terlihat seru dalam acara perlombaan. Bahkan sangat kompak bersama Julian dan juga Elenor.
Elenor sendiri juga terlihat begitu excited.
"Vale kau berkeringat." ucap Julian. Dan secara reflek, Julian meraih sebuah tissue. Lalu ia mengusap kening Valerie dengan tissue itu.
"Julian please, jangan lakukan itu, ada Dave." ujar Vale memperingatkan Julian.
"Aku hanya mengusap keringat mu." jawab Julian enteng.
Valerie kemudian menoleh kearah Dave yang sejak tadi sedang duduk menyaksikan acara itu.
Akan tetapi, Dave sudah tidak ada di bangku tempat ia duduk tadi.
"Apa kau takut dengan Dave? Apa dia juga cemburuan?" tanya Julian ingin tau.
"Jika dia cemburu, berarti dia sangat mencintai ku. Dia pria yang baik, dan aku mencintainya." jawab Valerie tegas.
"Oya," ucap Julian sambil menaikan kedua alisnya.
"Jadi kalian saling mencintai."
"Tentu saja, buat apa bersama seseorang yang tidak bisa membalas cintanya." ucap Vale dengan nada sedikit ketus. Dan sebenarnya Vale sedang menyindir Julian kala itu.
"Ada Elle, Valerie." bisik Julian.
"Dia tau kehidupan kedua orang tuanya. Dan dia sudah cukup paham akan hal itu."
"Meski begitu, tidak bisakah kita menunjukkan sikap akrab kita pada Elle. Meski kita tidak hidup bersama."
"Tapi kau dah aku sudah masing-masing sekarang. Tidak ada alasan untuk bisa akrab seperti yang kau mau. Aku hanya bisa menjaga hubungan baik dengan mu." ucap Vale.
"Aku permisi dulu. Nanti aku kembali." Ucap Valerie sambil melepaskan apron yang ia kenakan. Kemudian ia berjalan ke arah toilet untuk mencari Dave.
Julian kemudian memandang kepergian Valerie dengan tatapan kosong.
Entah apa yang Julian rasakan saat ini. Jauh di lubuk hatinya yang terdalam. Valerie bagi Julian adalah seseorang yang spesial.
Tidak hanya seorang wanita yang telah melahirkan anaknya. Lebih dari itu, ia mengenal Valerie secara emosional.
Dan dia merasa selalu terhubung dengan Vale.
Julian pun rasanya masih ingin selalu melindungi wanita yang saat ini sudah menikahi itu.
Tapi sepertinya Vale sendiri telah menjaga jarak.
semoga sakit nyq parah maaf thor aku ngomg spt ini .ini cm ungkapan hati pembaca mu...
yah udah end😢
ok thor di tunggu, kisah elle 🥰
duh rasanya gk sabar deh nunggu nya🤭😅
next thor semangat ⚘