Dion Wardana, adalah seseorang tanpa ayah dan ibu, semasa kecil ia tinggal dipanti asuhan. ia sering dibuly. namun, suatu saat ia mendapat keajaiban melalui kotak peninggalan orang tuanya. sejak saat itu, hidup Dion berubah.
Novel ini adalah pengulangan dan lanjutkan dari novel gagal yang berjudul "SYSTEM KUADRILIUNER". yang pernah saya buat (UP) di fizzo novel. namun, dikarenakan akun Fizzo saya terblokir.!! saya membuat ulang ceritanya dan melanjutkannya di Noveltoon dengan judul "System Warisan". Mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sky Eyes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 03: Pertama Kali Pergi Ke Mall
"Oh ya system, apakah uang yang ada disaldo benar-benar bisa dibelanjakan?" Tanya Dion di dalam pikiran nya, sambil memakai baju.
{Tentu Tuan, jika anda tidak percaya silahkan mencoba}
" Heem,,, baiklah akan ku coba"
Setelah Dion memakai baju kaos putih dan celana jeans hitam yang rapi, Namun agak kusam dan tidak bermerek, ia pun keluar dari kamar kosannya.
Hari ini adalah hari Jum'at jam 5 sore.
Di jalan depan, Dion menunggu taksi yang ia pesan dari Aplikasi GoMo.
Menunggu sekitar 5 menit, mobil yang Dion pesan pun tiba. Ia langsung menaiki mobil itu dan menyuruh supir untuk mengantarkan nya ke mall Citra Lestari.
Mall Citra Lestari adalah salah satu mall terbaik yang ada di Kota Bandung.
30 menit kemudian, Dion sampai di depan gedung mall Citra Lestari. Gadung itu Memiliki 5 Lantai, dengan setiap lantai menampilkan kualitas barang yang berbeda.
Semakin tinggi lantainya, semakin bagus dan mewah kualitas barang yang dijualnya.
Melihat bangunan mewah di depannya, Dion terpukau seperti orang desa.
Plus dengan pakaian nya yang sederhana. Membuat orang-orang yang melihatnya, menatap nya dengan aneh dan jijik.
"Waw,,, Mewah sekali bangunan ini" gumamnya pelan.
Lalu Dion pun masuk ke dalam mall.
para penjaga pun merasa jijik melihat Dion.
Namun Dikarenakan profesionalis dalam Bekerja, mereka hanya bisa membiarkan Dion masuk.
Ketika dion masuk, dia melihat kesana-kemari.
Seperti orang primitif yang tinggal di hutan.
Melihat itu, orang-orang disana makin jijik melihatnya.
"Emm,,, aku harus beli apa dulu ya" pikir Dion
"Yah, sebaiknya beli smart phone dulu"
Dion pun masuk ke toko iphoneX, Setelah Dion masuk ia langsung dihampiri oleh resepsionis wanita disana.
Meskipun sebenarnya resepsionis wanita itu enggan melayani, karena melihat pakaian Dion yang lusuh, tapi dia masih mencoba bersikap hormat pada Dion.
"Tuan, smartphone apa yang ingin tuan beli?"
"Ahh,, keluarkan smartphone terbaik yang ada disini kak"
"Tuan, tapi smartphone terbaik disini adalah iphoneX 14 plus, harganya $2.500 dollar."
"Lebih baik tuan melihat iPhone seri C saja, kualitas nya masih bagus dan harganya terjangkau. Hanya $500 dollar saja"
Saran resepsionis masih dengan nada yang hormat.
"Tidak,,,aku ingin yang terbaik" ucap Dion tegas.
"Baiklah tuan, silahkan lihat kemari. Ini adalah iphoneX 14 plus. !" Ucap resepsionis dengan nada yang sedikit dingin.
Orang-orang disana pun, melihat Dion dengan tatapan jijik dan menghina.
"Dih,,, liat orang desa tapi pengennya Hp mahal yang harga selangit" ucap salah satu kerumunan disana.
"Ya, tidak tahu diri kita lihat saja nanti, bagaimana dia mempermalukan diri sendiri" timpal kerumunan lain.
Dion pun mendengar ejekan dan hinaan diantara kerumunan, namun ia hanya menganggap mereka angin lalu. Biarkan ejekan dan hinaan mereka masuk ke kuping kiri dan keluar di kuping kanan.
"Harganya $2.500 dollar ya kak?" Tanya Dion memastikan.
"Ya tuan muda, harganya $2.500 dollar dipotong diskon 5% jadi tuan muda hanya perlu membayar $2.375 dolar saja."
"Baiklah, aku beli ini yang warna hitam ya kak"
"Pembayarannya, mau pake apa tuan muda?" Tanya resepsionis itu dengan tatapan curiga.
"Pakai sidik jari kak, saya akan membayar $2.500 dollar sisanya buat kakaknya" jawab Dion tenang.
"Oh baiklah, silahkan tuan muda masukin sidik jari tuan muda disini" kata resepsionis dengan sedikit terkejut.
"Hemm, baiklah"
{Tinut~tinut, masukan jumlah nominal pembayaran}
Terdengar suara sistem pembayaran sidik jari
Lalu, Dion memasukan jumlah $2.500 dollar dan langsung menekan tombol bayar kemudian memasukkan kembali sidik jarinya.
{Tringggg~tringgg, pembayaran berhasil}
Seketika semua orang yang ada disana terkejut. Awalnya, mereka mengira akan melihat pertunjukan dan lelucon. Tidak disangka ternyata pembayaran nya berhasil.
Pandangan kerumunan terhadap Dion pun berubah dari pandangan jijik dan menghina, menjadi pandangan aneh, shock, terkejut dan kagum.
{Selamat Tuan, anda mendapatkan 7 points ajaib}
Terdengar suara system di kepala Dion, namun Dion tidak terlalu memperhatikan itu
"Hmm~"
"Bagaimana kak, apakah sudah beres? Apakah Saya boleh langsung membawa smartphone nya?" Tanya Dion pada resepsionis wanita itu.
Resepsionis wanita itu masih terbengong-bengong dan melongo tak percaya, dengan mulut terbuka lebar berbentuk huruf O yang bisa menelan langsung satu butir telur.
"Hello kak" ucap Dion lagi sambil melambai-lambaikan tangannya di depan mata resepsionis itu.
"Ahhh, iya tuan muda anda sudah bisa membawa smartphone nya pembayaran sudah berhasil"
"Oh iya, apakah sisanya benar-benar untuk saya" tanya resepsionis itu dengan penuh harap dan hormat.
"Tentu, itu untuk kakak" balas Dion
Setelah itu ia membawa iphoneX 14 plus, lalu pergi keluar toko dibawah tatapan heran semua orang.
"Terimakasih tuan muda, jika anda ingin membeli smartphone lagi, anda bisa datang kembali di toko kami" teriak resepsionis itu sambil melihat punggung Dion yang semakin lama semakin menjauh.
"Wow,,, dia ternyata beneran bisa membayar, tapi kenapa pakaiannya lusuh?"
"Ya, orang kaya terkadang punya hobi aneh, mungkin hobi dia memakai pakaian sederhana"
"Betul, mungkin dia punya hobi untuk bikin terkejut semua orang"
Di belakang Dion, Diskusi kerumunan pun terdengar.
*****
"Hmm,,, ternyata benar system tidak membohongi ku, kalau begitu bukan kah aku sekarang kaya. Dengan uang ini aku bisa membeli apa pun yang aku suka" pikir Dion setelah keluar dari toko iphoneX, sambil tersenyum bahagia.
Dion pun melanjutkan pergi ke toko pakaian, ia ingin membeli pakaian agar tidak dikira miskin lagi oleh orang-orang.
Dion pergi ke toko executive fashion dilantai pertama, karena memang pakaian hanya ada dilantai pertama mall.
Dion mendengar bahwa executive fashion adalah sebuah toko brand terbaik di Indonesia.
Namun, yang tidak disangka adalah Kejadian kembali terulang, ketika ia masuk ke toko itu, kerumunan melihat Dion dengan tatapan jijik dan hina.
Karena melihat pakaian Dion yang lusuh dan tidak bermerek.
"Apakah aku terlihat seperti orang yang sangat miskin? Kenapa setiap kali orang melihatku mereka seperti jijik terhadapku" batin Dion sedikit aneh sambil melihat-lihat badannya.
"Ah, sudahlah tak usah dipikirkan"
"Heh miskin, tempat ini bukan tempat dimana orang miskin sepertimu bisa masuk, keluar sana jangan mengotori toko, jangan sampai pelangganku jijik melihatmu." Teriak seorang pegawai pria disana
"Benar, orang miskin sepertimu mana sanggup beli pakaian mahal disini" teriak pegawai lainnya.
"Yah, lihat orang miskin itu. Seperti dia ingin Mempermalukan diri sendiri" kata kerumunan disana.
"Ya biasalah orang udik" timpal yang lainnya.
Ejekan, cemoohan, hinaan pun terdengar dimana-mana.
Di depan pintu masuk toko terlihat seorang pemuda yang cukup tampan, dengan pakaiannya yang cukup mewah.
"Bukankah itu orang yang tadi membeli iphoneX 14 plus?,,, Ya itu dia. Sial, sepertinya orang-orang disini juga meremehkan nya lagi" ucap tuan muda ardy.
Ya dia adalah tuan muda Ardy Kusuma dari keluarga Kusuma. Keluarga kelas dua di kota Bandung.
Tetapi, keluarga Kusuma adalah yang terkuat di antara keluarga kelas dua lainnya. Bahkan hampir mendekati kekuatan keluarga kelas satu.
Makannya, keluarga nya bisa mendirikan toko di mall Citra lestari, dan mengelola brand pakaian terkenal yaitu Executive Fashion.
Ardy adalah seorang anak konglomerat yang berbeda dari tuan-muda lainnya. Meskipun dia mendominasi dan sombong, Tapi dia tidak pernah menindas orang atau lebih tepatnya, dia lebih baik dari tuan muda berkuasa pada umumnya.
"Emm,,,lebih baik aku membantunya, lagi pula dia sepertinya juga bukan orang biasa. Mungkin akan baik jika aku berteman denganya."
"Hehe,,, setelah membantunya aku akan meminta dia menelaktirku, lumayan bisa makan-makan gratis. !" Pikir Ardy sambil tersenyum.
Kebetulan yang mengelola toko pakaian executive fashion adalah keluarga Ardy yaitu keluarga Kusuma.
Jadi tentu saja dia harusnya akan bisa membantu Dion dengan mudah.
kok ga masuk masuk Thor hemmm