Pernikahan selama sepuluh tahun tidak bisa membuat dirinya mengandung walaupun dengan melakukan inseminasi buatan.
Karena keluarga suami yang menginginkan ahli waris akhirnya menyingkirkan dirinya dengan memberikannya sebuah perusahaan sebagai kompensasi perceraiannya dengan sang suami.
Bagaimana kelanjutan hidupnya setelah diceraikan oleh suaminya?
Apakah Nikita menemukan kembali cinta dalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Chapter 10
Malam itu, Kenzo yang menyiapkan sendiri susu ibu hamil untuk Nikita. Ia juga meminta Nikita untuk tidur bersamanya dikamar miliknya.
"Ini susu untuk ibu hamil, minumlah selagi hangat." Kenzo menyerahkan ke tangan Nikita.
Gadis itu meminumnya hingga tandas lalu naik ke tempat tidurnya.
"Tolong tinggalkan aku sendiri karena aku ingin tidur!"
"Tidurlah denganku Nikita di kamarku!"
"Aku bukan istrimu, keluar dari sini atau kamu mau aku balik lagi ke kamar hotel?"
"Kalau begitu, aku tidur di sini bersamamu, maksudku aku tidur di sofa itu. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu." Ucap Kenzo.
"Dasar modus, bisa-bisanya dia bicara seperti itu. Pada akhirnya dia akan meniduriku lagi." Nikita membalikkan badannya dan menutupi selimut hingga ke ujung kepalanya.
Kenzo tersenyum melihat sikap Nikita yang pura-pura jual mahal padanya. Ingin rasanya dia menerkam gadis itu lagi, namun ia takut Nikita akan marah besar padanya.
Satu hal yang membuat Kenzo begitu takut, Nikita diam-diam akan mengugurkan kandungannya.
"Apakah aku harus menjaganya setiap saat seperti ini karena bayiku?" Ya Tuhan, aku baru tahu gadis ini termasuk keras kepala juga." Gerutu Kenzo lalu berbaring di sofa yang bisa di jadikan tempat tidur.
Keduanya berusaha memejamkan mata karena seharian cukup lelah.
Tapi, lagi-lagi Nikita tidak bisa memejamkan matanya. Sudah berkali-kali ia hanya membolak-balikan tubuhnya dengan perasaan yang sangat gelisah.
Kenzo yang melihat kegelisahan Nikita sangat mengerti bahwa saat ini gadis itu sedang membutuhkannya.
"Kenapa sayang?" Apakah kamu tidak bisa tidur?" Tanya Kenzo sambil membelai rambut panjang Nikita.
"Entahlah Kenzo, perasaan ada yang kurang dalam diriku, ada sesuatu yang hilang yang ingin aku dapatkan kembali. Hatiku tiba-tiba rasanya sangat sedih tapi aku tidak tahu itu apa." Ucap Nikita dengan wajah muram.
Tuan Kenzo mengerti apa yang dibutuhkan oleh Nikita saat ini. Rupanya ibu hamil ini sedang membutuhkan belaian kasih sayang darinya.
Tanpa bertanya lagi apa yang diinginkan oleh Nikita, Tuan Kenzo langsung memagut bibir Nikita. Awalnya Nikita berontak karena gengsi, tapi tuan Kenzo tetap pada pendiriannya.
Tubuh Nikita menjadi sasarannya kembali. Percintaan panas mereka kembali di ulang.
"Kamu hanya bisa tidur dengan cara ini sayang." Ucap Tuan Kenzo sambil menggerayangi tubuh Nikita.
Benar saja dugaan tuan Kenzo, Nikita hanya bisa tidur setelah mereka berkali-kali bercinta hingga keduanya menyerah dan saling berdekapan dalam keadaan tubuh yang polos yang hanya ditutupi oleh selimut tebal.
"Nikita, kamu lebih membutuhkan aku sayang karena tuntutan bayi ini agar kita berdua selalu dekat.
Dalam tidurnya saja, Nikita mengigau dengan terus meracau kata-kata yang sangat fulgar yang terdengar di telinga Kenzo.
"Kenzo, sayang!" Aku sangat mencintaimu. Jangan pernah tinggalkan aku. Aku ingin kita terus bercinta setiap saat.
"Sayang!" Andai saja kamu tahu aku lebih membutuhkan kamu saat ini. Jangan tinggalkan aku Kenzo. Tubuhku lebih membutuhkan kamu sayang." Nikita meracau sembari tangannya menggerayangi mencari sesuatu milik Kenzo.
"Akhhhhkkk!" Jerit Kenzo ketika miliknya sudah digenggam oleh Nikita.
"Kalau seperti ini. Bagaimana aku bisa tidur sayang. Kamu terus menggodaku." Ucap Kenzo yang membiarkan miliknya sudah berada di mulut wanitanya.
Kenzo hanya membelai rambut Nikita yang saat ini tidur di atas perutnya.
Keesokan paginya, Lorenzo kembali ke perusahaan miliknya dan membiarkan Nikita masih tidur lelap di kamarnya.
Ia sudah memesan kepada para pelayannya untuk tidak membangunkan Nikita apa lagi mengganggu wanitanya.
Sekitar jam sepuluh pagi, Nikita mengambil ponselnya. Ia dengan malas menatap jam di layar ponselnya.
"Astaga, aku kesiangan. Aku harus segera ke airport sekarang." Nikita turun dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi.
Rasa mual kembali menyerangnya. Kepalanya rasanya berat. Ia lalu muntah lagi.
"Ya Tuhan, ini sangat pahit. Kenapa tiap saat aku harus merasa mual.
Tubuhnya cukup lemah untuk berdiri. Alih-alih untuk mandi, pandangannya saja sudah kabur dan ingin rasanya ia pingsan lagi.
Kenzo membuka pintu kamar mandi itu melihat Nikita duduk di lantai dengan tubuh yang sangat lemas.
"Nikita!"
Kenzo mengangkat tubuh Nikita dan membawanya ke kasur.
"Sayang, apakah kamu habis muntah?"
"Kenapa kepalaku sangat pusing Kenzo?"
"Iya sayang, bukankah setiap ibu hamil muda mengalami fase itu?" Tolong bersabarlah, setelah dua bulan lagi, kamu tidak akan merasakan lagi mual dan muntah." Ucap Kenzo menghibur Nikita.
"Ini sangat tidak nyaman Kenzo. Aku tidak tahu kalau hamil itu sangat berat menjalaninya."
Kenzo menghubungi dokter pribadinya dan meminta pelayan untuk membuat sesuatu untuk menghilangkan rasa mual pada perut Nikita.
"Sayang, sekarang lihatlah!" Jika kamu sendirian di hotel, kamu akan pingsan dan tidak ada yang mengetahuimu.
"Aku ingin membuang bayi ini Kenzo, aku tidak mau hamil anakmu. Ini sangat menyusahkan." Seru Nikita.
Tuan Kenzo berhenti membelai rambut Nikita dan merayu gadis itu lagi.
"Dengar nona Nikita, berapa aku harus membayarmu untuk melahirkan anakku?" Berapa yang kamu butuhkan, hah!" Bentak Kenzo makin berang pada Nikita.
Nikita mencoba bangkit dan duduk menatap wajah Kenzo yang sangat merah menahan amarah karena perkataannya?"
"Hah?" Uang?" Siapa yang butuh uangmu tuan Kenzo. Bukankah aku memiliki perusahaan sendiri, aku tidak butuh uangmu, apa lagi anak ini. Kamu bisa menyewa rahim wanita lain yang siap melahirkan bayimu dengan bayaran mahal. Tapi itu bukan aku." Ucap Nikita ketus.
Kenzo keluar dari kamar Nikita dengan penuh amarah. Ia meninju dinding kamarnya berkali-kali hingga buku-buku di punggung tangannya berdarah.
"Aku telah mencintai wanita yang salah. Aku tergila-gila kepadanya dan beranggapan bahwa dia adalah gadis yang sangat lembut, tapi nyatanya dia tidak seperti itu. Dia seperti perempuan iblis yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Pantas dia tidak memiliki keturunan sepanjang pernikahannya karena tidak menginginkan seorang anak.
"Hallo Harry!" Antarkan gadis itu ke bandara sekarang!" Aku tidak mau dia ada di rumahku." Titah Kenzo pada asistennya.
"Baik Tuan!"
Dalam waktu singkat Nikita di usir dari kediaman Kenzo oleh Kenzo sendiri.
"Keluarlah dari rumahku dan silahkan gugurkan anak itu!" Kerja sama perusahaan kita di batalkan." Kenzo membanting pintu kamar itu sekeras mungkin hingga jantung Nikita hampir copot.
"Itu lebih baik Kenzo karena aku ingin menjadi wanita bebas. Nikita segera mengganti bajunya tanpa memakai makeup hingga wajah pucatnya nampak jelas terlihat.
"Nona, apa kamu yakin bisa pulang dalam keadaan seperti ini?" Tanya Harry ketika keduanya sudah berada di dalam mobil.
"Aku hanya ingin cepat tiba di Indonesia, tuan Harry." Ucap Nikita dengan wajah datar.
"Nona Nikita, boleh aku ceritakan sesuatu padamu tentang tuan Kenzo?"
"Ada apa dengannya, dia tidak lebih hanya seorang lelaki pecundang yang memanfaatkan tubuhku untuk kepuasan birahinya, setelah itu ia meninggalkan black card seakan sedang membayar tubuhku dan sekarang dia ingin membayarku lagi agar aku bisa melahirkan bayinya, bukankah itu sangat memalukan?" Ujar Nikita.
"Nona, dia bukan sekali dua kali bertemu denganmu ketika malam itu saja saat kamu sedang mabuk berat karena depresi. Tuan Kenzo jatuh cinta kepadamu dari sepuluh tahun yang lalu." Ucap Harry.
"Apa...?" Sepuluh tahun yang lalu dia sudah jatuh cinta padaku?" Bagaimana bisa tuan Harry?" Aku saja baru bertemu dengannya dua kali." Timpal Nikita.
"Pertemuan kalian yang tidak sengaja di restoran ketika dia mencari toilet. Anda dan dia tidak sengaja bertabrakan. Ketika anda menunjukkan letak toilet itu padanya, ia menatap wajah cantik anda dan sejak saat itu dia merasa wanita yang paling sempurna adalah anda.
Ia mencari informasi tentang anda. Apa saja yang menyangkut dengan anda. Saat ia tahu kalau anda sudah menikah, ia pun tetap semangat untuk mencintai anda tanpa menyerah. Untuk mengobati kerinduannya pada anda, setiap akhir bulan ia sengaja berkunjung ke Indonesia dan setiap hari ia makan di restoran anda.
Hanya ingin melihatmu, ia tidak peduli dengan perusahaannya. Ia sangat mencintaimu Nona. Dan ia sangat terkejut ketika mengetahui anda sudah bercerai dengan suami. Antara senang campur sedih, ia mengikuti langkah anda ke manapun hingga tiba malam itu di mana Anda mendatangi Club malam dan mulai menikmati minuman beralkohol hingga anda mabuk berat. Ia sangat takut anda terluka apa lagi diganggu oleh orang lain, ia tidak rela.
Ia membawa anda ke hotel dan menghabiskan waktunya bersama anda sampai pagi. Ia saat itu pergi dengan buru-buru karena perusahaannya memiliki masalah. Agar anda tidak merasa di manfaatkan, ia meninggalkan black card itu dan obat pengar penghilang mabuk.
Tidak berhenti sampai di situ, ia terus meminta orang lain mengawasi anda agar anda selalu baik-baik saja. Agar lebih dekat dengan anda, ia menawarkan kerjasama dengan perusahaan anda. Ia sendiri yang mengundang anda ke Paris Perancis untuk menandatangani dokumen penting sebagai pengukuhan kerjasama perusahaan miliknya dan milik anda.
Karena cintanya yang begitu besar pada anda, ia rela melakukan apapun untuk anda. Apa lagi hal yang sangat membuatnya bahagia, ia adalah orang pertama yang mengetahui kabar kehamilan anda yang sedang mengandung anaknya sendiri. Ia bersorak kegirangan dan membagikan bonus besar pada setiap karyawan. Ia mengatakan kepadaku akan mmenikahimu sebelum perutmu membesar dan kembali ke Indonesia dengan status istrinya.
Sayangnya, anda terlalu angkuh nona. Anda ingin membuang bayinya karena anda tidak ingin direpotkan. Apakah ada lelaki seperti itu di dunia ini yang mencintai istri orang lain walaupun ia tahu itu tidak mungkin. Tapi Tuhan mengabulkan permohonannya hingga anda bercerai dengan suami Anda." Tidak terasa mobil mereka memasuki bandara.
Nikita masuk ke bandara dengan langkah gontai. Apa yang telah ia dengar hari ini, membuatnya tidak percaya bahwa Kenzo sangat mencintainya.
Diam-diam, Kenzo tetap mengawasi wanitanya dari jauh hingga Nikita masuk ke dalam pesawatnya di mana ia mendapatkan tiket first class demi kenyamanannya dan itu semua dilakukan oleh Kenzo.